Indeks Massa Tubuh IMT

Tabel 2.3 Angka Kecukupan Gizi Rata- rata yang Dianjurkan Per Orang Per Hari Golongan umur Energi Kkal Protein gr Pria: 16-19 tahun 2500 66 Wanita: 16-19 tahun 2000 51 Sumber: Almatsier 2005

3. Indeks Massa Tubuh IMT

3. 1 Definisi IMT Indeks massa tubuh adalah indeks berat dibagi tinggi yang mudah dan sering digunakan untuk menentukan berat badan kurang, berat badan lebih, atau obesitas WHO, 2013. Sementara Lisbet 2004 dalam Rakhmawati, 2009 mengatakan Indeks Massa Tubuh IMT merupakan cara termudah untuk memperkirakan obesitas serta berkorelasi tinggi dengan massa lemak tubuh. Indeks Massa Tubuh IMT menurut Bandini et al. 2011 dalam Tarigan, 2013 juga diartikan sebagai berat dalam kilogram yang dibagi dengan tinggi badan dalam meter kuadrat. Meskipun IMT sering dianggap sebagai indikator kegemukan tubuh,itu adalah ukuran pengganti lemak tubuh karena mengukur kelebihan berat badan daripada kelebihan lemak. IMT adalah pengukuran lemak tubuh yang sederhana, murah, dan noninvasif. Dibandingkan dengan metode yang lain, IMT hanya mengandalkan tinggi badan dan berat badan dan dengan peralatan yang tepat, seseorang dapat menghitung dan mengukur IMT mereka secara rutin dengan cukup akurat. Faktor-faktor seperti Universitas Sumatera Utara usia, jenis kelamin, etnis, dan massa otot dapat mempengaruhi hubungan antara IMT dan lemak tubuh. IMT juga tidak membedakan antara kelebihan lemak, otot, atau massa tulang, juga tidak memberikan indikasi distribusi lemak diantara tiap individu CDC, 2009. 3. 2 Klasifikasi IMT Untuk orang dewasa yang berusia 20 tahun keatas, IMT diinterpretasi menggunakan kategori status berat badan standard yang sama untuk semua umur bagi pria dan wanita. Untuk anak-anak dan remaja, intrepretasi IMT spesifik terhadap usia dan jenis kelamin CDC, 2009. Indeks Massa Tubuh menurut WHO NCHS dalam Z-score dibagi menjadi 5 yaitu sebagai berikut: Tabel 2.5 Klasifikasi Indeks Massa Tubuh menurut WHO Klasifikasi IMT kgm 2 Sangat kurus Z-score = -3 Kurus Z-score = -2 sampai -3 Normal Z-score = -2 sampai +1 Gemuk Z-score = +1 sampai +2 Obes Z-score = +2 Sumber: WHO 2010 Universitas Sumatera Utara 3. 3 Pengukuran IMT Berat badan yang telah diukur terlebih dahulu dengan timbangan dan tinggi badan diukur dengan alat pengukur tinggi badan, kemudian hasil pengukuran dimasukkan ke dalam rumus. IMT = Metode ini dapat digunakan sebagai penentu obesitas dan non obesitas yang tidak menimbulkan sakit, tidak memiliki efek samping, dan dapat digunakan untuk memantau jangka-panjang diet seseorang Hasiana, 2013. Utari 2007 dalam Yoanda, 2014 mengemkakan bahwa IMT mempunyai keunggulan utama yakni menggambarkan lemak tubuh yang berlebihan, sederhana dan dapat digunakan dalam penelitian populasi berskala besar. Pengukurannya hanya membutuhkan dua hal yakni berat badan dan tinggi badan, yang keduanya dapat dilakukan secara akurat oleh seseorang dengan sedikit latihan. Akan tetapi IMT memiliki kelemahan yaitu tidak bisa membedakan berat yang berasal dari lemak dan berat dari otot atau tulang. IMT juga tidak dapat mengidentifikasi distribusi lemak tubuh, sehingga beberapa penelitian menyatakan bahwa standar cut off point untuk mendefinisikan obesitas berdasarkan IMT mungkin tidak menggambarkan risiko yang sama untuk konsekuensi kesehatan pada semua ras atau kelompok etnis. 3. 4 IMT Remaja IMT dihitung dengan cara yang sama untuk orang dewasa dan anak-anak, tetapi hasilnya diinterpretasikan berbeda. Untuk orang dewasa, klasifikasi IMT tidak Universitas Sumatera Utara tergantung pada usia atau jenis kelamin, sementara untuk anak-anak dan remaja yang berusia antara 2 sampai 20 tahun, IMT ditafsirkan relatif terhadap usia dan jenis kelamin anak. Usia dan jenis kelamin dipertimbangkan karena jumlah lemak tubuh yang berubah sesuai dengan usia dan jumlah lemak tubuh yang berbeda antara perempuan dan laki- laki CDC, 2011. IMT berdasarkan usia ditentukan bagi seorang individu yang menunjukkan posisi relative nilai IMT anak diantara anak- anak dari jenis kelamin dan usia yang sama CDC, 2009. Universitas Sumatera Utara 32

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN