menyebabkan meningkatnya penduduk yang terkena dampak dan pengaruhnya juga akan meningkat misalnya dari yang sublethal ke lethal. Xing et al., 2011;
Zhang, 2010 Fungsi dose-response yang digunakan untuk mengestimasi dampak pencemaran pada kesehatan akan dipengaruhi oleh kondisi iklim, sosial budaya
dari suatu wilayah.
4.7 Analytical Hierarchy Process AHP
AHP merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk membuat keputusan yang efektif melalui strukturisasi kriteria majemuk ke dalam struktur
hirarki, menilai kepentingan relatif setiap kriteria, membandingkan alternatif untuk tiap kriteria dan menentukan seluruh rangking dari alternatif-alternatif. AHP yang
dikembangkan oleh Saaty 1993, merupakan suatu metode dalam memecahkan situasi kompleks dan tidak berstruktur kedalam bagian komponen yang tersusun
secara hirarki baik struktural maupun fungsional. Proses sistemik dalam AHP memungkinkan pengambil keputusan mempelajari interaksi secara simultan dari
komponen dalam hirarki yang telah disusun. Metode AHP dimulai dengan menstrukturkan suatu situasi yang kompleks tak
struktur ke dalam bagian-bagian komponennya, menata komponen atau variabel ke dalam suatu hirarki, memberi nilai relatif tingkat kepentingan ada setiap variabel
dengan pertimbangan subyektif dan mensintesis berbagai pertimbangan tersebut untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas tertinggi dalam mempengaruhi
hasil. Menurut Marimin 2005, prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks yang tidak terstruktur, strategis, dan dinamik menjadi bagian-
bagiannya, serta menata dalam suatu hirarki. Dalam menyelesaikan persoalan dengan AHP, ada beberapa prinsip yang
harus dipahami diantaranya: decompotition, comparative judgement, synthesis of priority, dan logical consistency. Prosedur melakukan sintesa berbeda menurut
bentuk hirarki. Pengurutan elemen-elemen pertanyaan yang biasa diajukan dalam penyusunan skala kepentingan. Agar diperoleh skala yang bermanfaat ketika
membandingkan dua elemen, responden yang akan memberikan jawaban perlu pengertian menyeluruh tentang elemen-elemen yang dibandingkan dan relevansinya
terhadap kriteriatujuan yang ingin dicapai. Menurut Saaty 1993, teknik komparasi berpasangan yang digunakan
dalam AHP dilakukan dengan wawancara langsung terhadap responden. responden bisa seorang ahli atau bukan, tetapi terlibat dan mengenal baik
permasalahan tersebut. Jika responden merupakan kelompok, maka seluruh anggota diusahakan memberikan pendapat judgement. Nilai dan definisi
pendapat kualitatif tersebut dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Skala komparasi pada Penilaian AHP
Nilai Skala Definisi
1 Sama pentingnya
3 Sedikit lebih penting
5 Jelas lebih penting
7 Sangat lebih penting
9 Mutlak lebih penting
2, 4, 6, 8 Apabila ragu-ragu antara dua nilai yang berdekatan
Sumber: Saaty 1993
Keuntungan proses hirarki analitis menurut Marimin 2005 adalah: a. Konsistensi, mampu melacak konsistensi logis dari pertimbangan yang
digunakan dalam menetapkan berbagaiprioritas. b. Sintesis, menuntun ke suatu taksiran menyeluruh tentang kebaikan setiap
alternatif. c. Pengukuran, mampu memberi suatu skala untuk mengukur hal tak wujud
dan suatu metode untuk menetapkan prioritas. d. Kompleksitas, mampu memadukan ancangan deduktif dan ancangan
berdasarkan sistem dalam memecahkan persoalan yang kompleks. e.
Kesatuan, memberikan suatu model tunggal yang mudah dimengerti, luwes untuk aneka ragam persoalan tidak terstruktur.
f. Saling ketergantungan, mampu menangani saling ketergantungan elemen- elemen dalam suatu sistem dan tidak memaksakan pemikiran linier.
4.8 Model dan Pemodelan Sistem