Karakteristik Beban Emisi Kendaraan Bermotor di Kota Makassar
nilai yang relatif jauh lebih besar dibandingkan dengan nilai faktor emisi parameter lainnya untuk semua jenis kendaraan.
Persentase untuk masing-masing parameter dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11. Jumlah dan persentase emisi untuk masing-masing parameter polutan di Kota Makassar tahun 2011.
Sedangkan jumlah dan persentase emisi berdasarkan jenis kendaraan dapat dilihat pada Gambar 12.
Gambar 12. Nilai dan persentase emisi berdasarkan jenis kendaraan di Kota Makassar tahun 2011.
Untuk emisi CO kontribusi terbesar dihasilkan oleh jenis kendaraan mobil penumpang bensin dan sepeda motor masing-masing 8865.06 tontahun
65.76 dan 4257.47 tontahun 31.58. Untuk emisi NO
2
kontribusi terbesar dihasilkan dari kendaraan mobil penumpang bensin sebesar 244.75 tontahun
13 480.40 95
488.34 3
178.29 1
89.58 1
CO NO2
SO2 PM10
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
CO NO2
SO2 PM10
4257.47 153.15
6.89 22.21
8865.06 244.75
14.40 46.79
258.25 65.33
113.38 14.40
73.79 18.61
32.28 4.77
25.83 6.51
11.35 1.42
B e
b a
n E
m is
i t
o n
t a
h u
n
Parameter
Bus Truk
Mobil Penumpang Solar Mobil Penumpang Bensin
Sepeda Motor
50.11 dan sepeda motor 153.15 tontahun 31.36. Meskipun jumlah kendaraan sepeda motor jauh lebih besar 62.4 dibanding dengan jenis
kendaraan mobil penumpang 36.4, tetapi total beban emisi CO dan NO
2
yang dihasilkan lebih kecil karena nilai faktor emisi dari mobil penumpang jauh lebih
besar dibanding nilai faktor emisi sepeda motor untuk kedua jenis emisi tersebut. Pada emisi SO
2
memperlihatkan nilai emisi yang berbeda dimana mobil penumpang solar dan truk memberikan kontribusi terbesar dibandingkan jenis
kendaraan lainnya yaitu sebesar 113.38 tontahun 63.56 dan 32.28 tontahun 18.10, hal ini disebabkan karena kandungan sulfur yang terdapat pada bahan
bakar solar, sehingga faktor emisi untuk kedua jenis kendaraan ini pada emisi SO
2
lebih tinggi dibandingkan faktor emisi jenis kendaraan lainnya. Selain itu, kandungan Sulfur jenis bahan bakar solar di Indonesia masih cukup tinggi
sehingga menghasilkan emisi SO
2
yang lebih besar Soedomo, 2001. Tingkat sulfur yang terkandung dalam solar di Indonesia masih melebihi 500 ppm
sehingga alat pengendali emisi berupa konverter katalis tidak dapat digunakan. Hal ini juga menyebabkan kendaraan diesel yang dijual di Indonesia tidak harus
memenuhi standar Euro 2 karena buruknya kualitas solar yang diperdagangkan di Indonesia.
Sedangkan untuk emisi PM
10
, nilai emisi terbesar dihasilkan oleh mobil penumpang bensin dan sepeda motor masing-masing 46.79 tontahun 52.23
dan 22.21 tontahun 24.79, meskipun nilai faktor emisi untuk jenis kendaraan mobil penumpang bensin dan sepeda motor lebih kecil dibanding dengan nilai
faktor emisi kendaraan lainnya mobil penumpang solar, bus dan truk. Hal ini disebabkan karena jumlah kendaraan jenis sepeda motor dan mobil penumpang
bensin jauh lebih besar dibandingkan jenis kendaraan lainnya yang berbahan bakar solar.
Jumlah dan persentase total emisi berdasarkan jenis bahan bakar yang digunakan terlihat pada Gambar 13.
Gambar 13. Beban emisi berdasarkan jenis bahan bakar kendaraan di Kota Makassar tahun 2011.
Dari Gambar 13 menunjukkan emisi CO sebanyak 97.35 13 122.53 tontahun dihasilkan oleh jenis kendaraan berbahan bakar bensin, dan 2.65
357.87 tontahun dihasilkan oleh jenis kendaraan berbahan bakar solar. Untuk emisi NO
2
, sebanyak 81.48 397.90 tontahun dihasilkan oleh kendaraan yang menggunakan bahan bakar bensin dan 18.52 90.45 tontahun dihasilkan oleh
kendaraan berbahan bakar solar. Terlihat bahwa jumlah emisi CO dan NO
2
didominasi oleh jenis kendaraan berbahan bakar bensin, hal ini disebabkan karena persentase jumlah kendaraan berbahan bakar bensin jauh lebih besar yaitu sekitar
92 dari total jumlah kendaraan dibanding dengan jumlah kendaraan berbahan bakar solar yang hanya sekitar 8 dari total jumlah kendaraan.
Untuk emisi SO
2
, kontribusi terbesar dihasilkan oleh kendaraan berbahan bakar solar sebesar 88.06 157.01 tontahun sedangkan kendaraan berbahan
bakar bensin sebesar 11.94 21.29 tontahun, dan emisi PM
10
untuk masing- masing kendaraan berbahan bakar bensin dan solar berturut-turut sebesar 77.01
69 tontahun dan 22.98 20.59 tontahun. Hal ini menunjukkan bahwa untuk emisi SO
2
, kontribusi terbesar dihasilkan oleh jenis kendaraan berbahan bakar solar, sedangkan untuk emisi PM
10
sebagian besar dihasilkan oleh kendaraan berbahan bakar bensin.