Analisis Kebutuhan Pemodelan Sistem Pengendalian Emisi kendaraan Bermotor di Kota

3 Ketaatan dan partisipasi masyarakat dalam pengendalian pencemaran emisi kendaraan bermotor. 4 Strategi pengendalian pencemaran yang efektif dan berkelanjutan. 5 Penegakan hukum lingkungan 2 Dinas Perhubungan Kota Makassar 1 Manajemen transportasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. 2 Emisi kendaraan memenuhi baku mutu 3 Peningkatan sarana dan prasarana transportasi 4 Peningkatan pendapatan daerah dari sektor transportasi 3 Dinas Pertambangan dan Energi Kota Makassar 1 Manajemen energi 2 Bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan 3 Efisiensi penggunaan bahan bakar 4 Peningkatan pendapatan daerah dari sektor pertambangan dan energi. 3 Dispenda Kota Makassar 1 Efektitifitas dan efisiensi pelayanan penerimaan pajak kendaraan 2 Peningkatan pendapatan daerah dari sektor pajak kendaraan bermotor. 4 Bappeda Kota Makassar 1 Manajemen transportasi yang terpadu dengan tata ruang 2 Lingkungan kota yang bersih dan sehat 5 Polantas 1 Ketertiban dan keamanan lalu lintas 2 Tidak terjadi kemacetan lalu lintas 3 Pembatasan jumlah kendaraan 6 Pelaku Usaha 1 Peningkatan jumlah produksi kendaraan bermotor 2 Manajemen pengelolaan lingkungan yang mudah dan murah 3 Teknologi pengendalian pencemaran yang efektif dan efisien 4 Daya saing kompetitif, dan iklim usaha yang kondusif 5 Peningkatan keuntungan usaha dari penjualan kendaraan 7 Pertamina 1 Peningkatan kualitas bahan bakar 2 Produk bahan bakar ramah lingkungan 3 Peningkatan kapasitas produksi bahan bakar 4 Peningkatan pendapatan dari penjualan bahan bakar 8 Masyarakat 1 Akses transportasi publik yang memadai 2 Kepemilikan kendaraan yang mudah dan terjangkau 3 Kualitas udara yang sehat 4 Bahan bakar kendaraan yang murah dan ramah lingkungan 5 Tidak terjadi kemacetan lalu lintas 9 LSM 1 Lingkungan yang bersih dan sehat 2 Tidak ada konflik sosial 3 Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap bahaya pencemaran udara. 4 Kesehatan dan kesejahteraan masyarakat meningkat 10 Akademisi 1 Peningkatan kualitas lingkungan melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat. 2 Kajian pengelolaan transportasi yang ramah lingkungan 3 Peningkatan teknologi untuk mereduksi emisi kendaraan bermotor.

5.5.2 Formulasi Masalah

Berdasarkan analisis kebutuhan dan adanya perbedaan kepentingan antar stakeholders dalam sistem, maka permasalahan yang sering muncul dalam upaya pengendalian pencemaran emisi kendaraan bermotor di Kota Makassar adalah: 1. Kebutuhan masyarakat terhadap akses transportasi yang memadai, memicu peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang begitu pesat dari tahun ke tahun akibat belum tersedianya akses transportasi massal yang memadai. 2. Kebutuhan pelaku usaha terhadap peningkatan produksi kendaraan bermotor untuk memperoleh keuntungan serta tidak adanya kebijakan pembatasan produksi kendaraan bermotor juga memicu peningkatan jumlah kendaraan bermotor sehingga menyebabkan kemacetan yang berpotensi menimbulkan pencemaran. 3. Kebutuhan masyarakat terhadap bahan bakar ramah lingkungan yang masih sangat terbatas memicu penggunaan bahan bakar fosil yang telah terbukti mencemari lingkungan. 4. Lemahnya penegakan hukum dalam upaya memenuhi baku mutu emisi yang telah ditetapkan sangat berpotensi menimbulkan pencemaran. 5. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran kendaraan bermotor menyebabkan kurangnya partisipasi masyarakat dalam upaya pengendalian pencemaran. 6. Belum ada strategi yang efektif dalam upaya pengendalian pencemaran. 7. Sarana dan prasarana yang kurang memadai untuk mendeteksi pencemaran. 8. Lemahnya koordinasi antar sektordinas terkait.

5.5.3 Identifikasi Sistem

Diagram lingkar sebab akibat adalah pengungkapan tentang kejadian hubungan sebab akibat causal relationship ke dalam bahasa gambar tertentu. Bahasa gambar tersebut dibuat dalam bentuk garis panah yang saling mengkait, sehingga membentuk sebuah diagram sebab akibat. Pangkal panah mengungkapkan sebab dan ujung panah mengungkapkan akibat. Hubungan digambarkan dengan tanda positif + atau negatif -. Diagram sebab akibat sistem pengendalian pencemaran emisi kendaraan bermotor di Kota Makassar, ditunjukkan pada Gambar 18.