Validasi Kinerja Model Pemodelan Sistem Pengendalian Emisi kendaraan Bermotor di Kota

compatible dengan kinerja sistem nyata sehingga memenuhi syarat sebagai model ilmiah yang taat fakta. Metode pengujian validasi kinerja dapat dilakukan menggunakan uji statistik absolute mean error AME, dan absolute variation error AVE dengan batas penyimpangan 10 Muhammadi et al, 2001. AME adalah penyimpangan nilai rata-rata hasil simulasi terhadap nilai aktual, sedangkan AVE adalah penyimpangan nilai variasi simulasi terhadap nilai aktual. Validasi kinerja dilakukan terhadap konsentrasi udara ambien. Hasil simulasi terhadap model menunjukkan adanya kemiripan antara hasil simulasi dengan data empiris aktual. Hasil validasi kinerja sub-model lingkungan pada 5 lima ruas jalan di Kota Makassar pada tahun 2007 hingga tahun 2010 untuk variabel konsentrasi ambien CO, NO 2 , SO 2 dan PM 10 pada musim kemarau dan musim hujan dengan menggunakan rumus AME dan AVE ditunjukkan pada Tabel 26 dan Tabel 27. Nilai validasi AME secara keseluruhan berkisar antara 0.0292 hingga 0.0963, sedangkan nilai AVE berkisar antara 0.0118 hingga 0.0963. Dengan demikian nilai tersebut masih berada pada batas kriteria pengujian yaitu sebesar 10. Hal ini menggambarkan dinamika konsentrasi ambien model telah dapat menggambarkan dinamika konsentrasi ambien di lapangan, sehingga dapat dilakukan simulasi model selanjunya untuk periode waktu tertentu sesuai dengan tujuan model. Tabel 26. Hasil validasi konsentrasi ambien model musim kemarau Tabel 27. Hasil validasi konsentrasi ambien model musim hujan

5.5.9 Penerapan Skenario Model

No Faktual Model Faktual Model Faktual Model Faktual Model CO 69.72 66.23 246.08 228.85 417.49 409.14 509.49 478.92 0.0413 0.0299 NO2 29.44 27.97 31.99 29.75 63.75 62.48 91.87 86.36 0.0414 0.0282 SO2 25.72 24.43 34.11 31.72 43.17 42.31 50.82 47.77 0.0461 0.0409 PM10 17.2 16.34 43.65 40.59 51.45 50.42 61.67 57.97 0.0461 0.0418 Faktual Model Faktual Model Faktual Model Faktual Model CO 87.04 85.3 169.25 154.02 175.62 166.84 298.77 271.88 0.0633 0.0721 NO2 22.49 22.04 42.5 38.68 45.99 43.69 48.73 44.34 0.0629 0.0708 SO2 29.45 28.86 39.64 36.07 40.56 38.53 117.87 107.26 0.0598 0.0647 PM10 50.33 49.32 53.49 52.68 58.33 55.41 60.21 58.79 0.0301 0.0298 Faktual Model Faktual Model Faktual Model Faktual Model CO 1123.77 1045.11 1710.93 1625.38 2399.23 2351.25 2712.99 2631.6 0.0423 0.0321 NO2 71.23 66.24 82.77 78.63 91.27 89.44 99.52 96.53 0.0468 0.0444 SO2 190.12 176.81 210.66 200.13 243.12 238.26 270.12 262.02 0.0467 0.044 PM10 54.23 50.43 61.9 58.81 65.55 64.24 70.12 68.02 0.0473 0.0461 Faktual Model Faktual Model Faktual Model Faktual Model CO 36.45 33.9 118.97 109.45 195.46 185.69 223.12 203.04 0.0664 0.0592 NO2 16.25 15.11 24.61 22.64 33.54 31.86 40.12 36.51 0.0688 0.0639 SO2 18.1 16.83 27.98 25.74 32.79 31.15 41.98 38.2 0.0699 0.0674 PM10 10.29 9.57 24.47 22.51 34.17 32.46 42.21 38.41 0.068 0.0625 Faktual Model Faktual Model Faktual Model Faktual Model CO 87.23 78.51 121.3 120.09 152.61 144.98 201.33 185.22 0.0511 0.0436 NO2 23.12 20.81 24.5 24.26 30.12 28.61 31.07 28.58 0.0551 0.0532 SO2 21.33 19.2 31.51 31.19 40.44 38.42 46.11 42.42 0.0503 0.0424 PM10 20.35 18.32 24.93 24.68 32.02 30.42 41.92 38.57 0.0528 0.0476 5 Jl. A. Tonro Kec. Tamalate Parameter 2007 2008 2009 2010 AME AVE 4 Jl. Botolempangan Kec. Mariso Parameter 2007 2008 2009 2010 AME AVE 3 Jl. P. Kemerdekaan Km.10 Kec. Tamalanrea Parameter 2007 2008 2009 2010 AME AVE 2 Jl. Nusantara Kec. Ujung Tanah Parameter 2007 2008 2009 2010 AME AVE Jl. Sudirman Kec. Ujung Pandang 1 Parameter 2007 2008 2009 2010 AME AVE No Faktual Model Faktual Model Faktual Model Faktual Model CO 37.96 35.68 83.59 78.57 209.45 207.36 322.11 306 0.0292 0.0118 NO2 21.22 19.95 32.56 30.61 43.21 42.78 59.69 56.71 0.0391 0.0292 SO2 21.33 20.05 25.95 24.39 37.25 36.88 68.02 64.62 0.0395 0.0291 PM10 9.4 8.84 35.49 33.36 41.98 41.56 46.36 44.04 0.0387 0.03 Faktual Model Faktual Model Faktual Model Faktual Model CO 50.23 45.71 104.05 98.85 267.84 254.45 287.99 264.95 0.0579 0.0515 NO2 21.5 20.67 25.63 24.35 26.86 25.52 31.5 28.98 0.0489 0.0494 SO2 27.11 24.67 28.41 26.99 38.58 36.65 61.77 56.83 0.0656 0.0626 PM10 25.47 23.18 26.36 25.04 28.9 27.46 30.12 27.71 0.0667 0.0666 Faktual Model Faktual Model Faktual Model Faktual Model CO 734.9 661.41 1013.77 922.53 1423.98 1310.06 1725.88 1570.55 0.0963 0.0923 NO2 57.34 51.61 66.78 60.77 76.89 70.74 86.77 78.96 0.0977 0.0963 SO2 90.56 81.5 98.74 89.85 113.34 104.27 140.12 127.51 0.098 0.0972 PM10 15.22 13.7 20.23 18.41 23.11 21.26 30.12 27.41 0.097 0.0949 Faktual Model Faktual Model Faktual Model Faktual Model CO 32.38 30.44 50.43 48.32 57.88 52.67 70.36 66.84 0.0705 0.0725 NO2 20.12 18.91 21.77 21.12 27.21 24.76 30.8 29.26 0.0665 0.0694 SO2 19.05 17.91 19.46 18.88 20.77 18.9 21.3 20.24 0.0645 0.0629 PM10 5.83 5.48 7.87 7.63 10.34 9.41 12.04 11.44 0.0675 0.0727 Faktual Model Faktual Model Faktual Model Faktual Model CO 57.18 55.46 112.93 107.28 127.83 126.55 140.34 133.32 0.0299 0.0283 NO2 15.22 14.76 20.3 19.29 22.63 22.4 25.12 23.86 0.0301 0.0292 SO2 15.19 14.73 15.23 14.47 17.96 17.78 20.34 19.32 0.0298 0.0284 PM10 10.15 9.85 15.22 14.46 17.23 17.06 20.32 19.3 0.0297 0.0284 5 Jl. A. Tonro Kec. Tamalate Parameter 2007 2008 2009 2010 AME AVE 4 Jl. Botolempangan Kec. Mariso Parameter 2007 2008 2009 2010 AME AVE 3 Jl. P. Kemerdekaan Km.10 Kec. Tamalanrea Parameter 2007 2008 2009 2010 AME AVE 2 Jl. Nusantara Kec. Ujung Tanah Parameter 2007 2008 2009 2010 AME AVE Jl. Sudirman Kec. Ujung Pandang 1 Parameter 2007 2008 2009 2010 AME AVE Sebagai tindak lanjut hasil analisis kondisi eksisting dan pemodelan dinamik pengendalian pencemaran emisi kendaraan bermotor di Kota Makassar adalah penyusunan skenario atau intervensi model berupa alternatif rancangan kebijakan yang dapat dilaksanakan berdasarkan kondisi eksisting yang ada. Melalui intervensi, perilaku sistem yang diinginkan dapat diperoleh sedangkan perilaku sistem yang tidak diinginkan dapat dihindari Avianto, 2010. Penerapan skenario model melalui simulasi model untuk melihat kecenderungan perilaku sistem yang dianalisis. Model simulasi yang diperlukan adalah suatu model yang dapat memberikan pemahaman tentang sebab terjadinya persoalan manajemen perilaku yang tidak dikehendaki, dan melalui pemahaman ini dapat dirancang suatu kebijakan untuk memperbaiki persoalan tersebut policy directions DSF, 2011. Skenario pengendalian didasarkan pada hasil analisis prioritas strategi reduksi beban emisi berdasarkan hasil penilaian pakar menggunakan metode Analytical Hierarchy Process pada sub-bab sebelumnya. Simulasi model dilakukan dengan beberapa skenario dan dianalisis berdasarkan skenario dasar kondisi eksisting sebelumnya dengan asumsi tidak ada pengendalian yang dilakukan perubahan teknologi dan tidak ada perubahan kebijakan selama periode perencanaan. Skenario dasar merupakan skenario business as usual dimana tidak dilakukan intervensi terhadap model sehingga kondisi model merupakan kondisi saat ini tanpa adanya upaya atau strategi untuk perbaikan sistem. Skenario yang akan diterapkan yaitu: 1 skenario pengurangan atau pembatasan jumlah kendaraan melalui penerapan transportasi massal Busway yang selanjutnya disebut skenario Busway, 2 skenario pengurangan konsentrasi emisi melalui penerapan bahan bakar ramah lingkungan yaitu penerapan Bahan Bakar Gas untuk kendaraan angkutan dengan kapasitas besar bus dan truk yang selanjutnya disebut skenario BBG, 3 skenario inspeksi dan perawatan inspection and maintenance kendaraan atau skenario IM, dan 4 skenario gabungan SGAB, yaitu penerapan antara ketiga skenario 1, 2 dan 3 secara bersamaan. Skenario Busway SB dilakukan dengan asumsi dapat mereduksi penggunaan kendaraan sepeda motor sebesar 25 dan mobil penumpang sebesar