1. Kebutuhan masyarakat terhadap akses transportasi yang memadai, memicu peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang begitu pesat dari tahun ke tahun
akibat belum tersedianya akses transportasi massal yang memadai. 2. Kebutuhan pelaku usaha terhadap peningkatan produksi kendaraan bermotor
untuk memperoleh keuntungan serta tidak adanya kebijakan pembatasan produksi kendaraan bermotor juga memicu peningkatan jumlah kendaraan
bermotor sehingga menyebabkan kemacetan yang berpotensi menimbulkan pencemaran.
3. Kebutuhan masyarakat terhadap bahan bakar ramah lingkungan yang masih sangat terbatas memicu penggunaan bahan bakar fosil yang telah terbukti
mencemari lingkungan. 4. Lemahnya penegakan hukum dalam upaya memenuhi baku mutu emisi yang
telah ditetapkan sangat berpotensi menimbulkan pencemaran. 5. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap dampak yang ditimbulkan oleh
pencemaran kendaraan bermotor menyebabkan kurangnya partisipasi masyarakat dalam upaya pengendalian pencemaran.
6. Belum ada strategi yang efektif dalam upaya pengendalian pencemaran. 7. Sarana dan prasarana yang kurang memadai untuk mendeteksi pencemaran.
8. Lemahnya koordinasi antar sektordinas terkait.
5.5.3 Identifikasi Sistem
Diagram lingkar sebab akibat adalah pengungkapan tentang kejadian hubungan sebab akibat causal relationship ke dalam bahasa gambar tertentu.
Bahasa gambar tersebut dibuat dalam bentuk garis panah yang saling mengkait, sehingga membentuk sebuah diagram sebab akibat. Pangkal panah
mengungkapkan sebab dan ujung panah mengungkapkan akibat. Hubungan digambarkan dengan tanda positif + atau negatif -. Diagram sebab akibat
sistem pengendalian pencemaran emisi kendaraan bermotor di Kota Makassar, ditunjukkan pada Gambar 18.
Populasi Pengendalian
Pencemaran
Jumlah Kendaraan
Beban Emisi Konsentrasi
Ambien Pencemaran
Udara Kualitas
Lingkungan Penyakit
ISPA
Biaya Kesehatan
Produktifitas
Pendapatan Masyarakat
+ +
+ +
+ +
- -
+
+ +
-
-
+ -
-
Gambar 18. Diagram lingkar sebab akibat sistem pengendalian emisi kendaraan bermotor di Kota Makassar.
Peningkatan beban emisi kendaraan bermotor akan menurunkan kualitas udara yang berdampak tidak hanya pada aspek ekologi dan ekonomi, tetapi juga
pada aspek estetika dan kesehatan manusia. Pencemaran udara bersifat kompleks dimana tingkat pencemaran berubah terhadaap waktu dinamis dan terkait dengan
banyak pemangku kepentingan multistakeholder. Oleh karena itu, dalam melakukan analisis sistem pengendalian pencemaran membutuhkan beberapa
informasi yang dapat digolongkan menjadi beberapa variabel, yaitu variabel input, variabel output dan parameter yang membatasi susunan sistem.
Diagram input output yang sering disebut diagram kotak gelap black box menggambarkan hubungan antara output yang akan dihasilkan dengan input
berdasarkan tahapan analisis kebutuhan dan formulasi masalah. Pada Gambar 19 diperlihatkan diagram black box sistem pengendalian pencemaran emisi
kendaraan bermotor di Kota Makassar.
+
INPUT LINGKUNGAN • UU No. 32 Tahun 2009
• PP No. 41 Tahun 1999 • SK Gubernur Sulsel No. 14 tahun 2003
INPUT TAK TERKENDALI • Partisipasi masyarakat
• Cuaca OUTPUT YG DIKEHENDAKI
• Partisipasi masyarakat meningkat • Beban emisi menurun
• Kualitas udara memenuhi baku mutu • Kesehatan tidak terganggu