sehingga dapatmeningkatkan taraf kehidupannya dan untuk bekal pengembangan dirinya secara berkelanjutan.
2 Rentang waktu lead timeuntuk mencapai keahlian professional menjadi lebih singkat, karena setelah tamat praktik kerja industri tidak memerlukan
waktu latihan lanjutan untuk mencapai tingkat keahlian siap pakai. 3 Keahlian profesional yang diperoleh melalui praktik kerja industri dapat
meningkatkan harga dan rasa percaya diri tamatan yag pada akhirnya akan dapat mendorong mereka untuk meningkatkan keahlian pada tingkat yang
lebih tinggi. Sehingga dapat dijelaskan bahwa Praktik Kerja Industri bermanfaat untuk
siswadalam mengembangkan maupun menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dan pengalaman bekerja dalam suasana yang nyata sehingga akan menambah rasa
percaya diri siswa, yang nantinya akan digunakan siswa untuk terjun ke dunia kerja
2.5.5 Evaluasi dan Monitoring Praktik Kerja industri
Tujuan dari monitoring dan evaluasi Praktik Industri yang tercantum dalam Depdikbud 1997:2 adalah 1 Memantau setiap tahapan proses kegiatan selama
program berjalan secara berkala untuk melihat konsistensi antara kegiatan yang direncanakan dan pelaksanaan; 2 Menilai ketercapaian program dan
mengidentifikasi problematikyang dihadapi selama proses berjalan, sebagai masukan untuk pembinaan dan perbaika serta perencanaan ulang. Menurut
Hamalik 2001,120-126 evaluasi atau penilaian hasil pelatihan meliputi beberapa hal yaitu:
a. Evaluasi aspek pengetahuan Evaluasi terhadap aspek pengetahuan bertujuan untuk mengetahui;1
penguasan siswa tentang pengenalan fakta-fakta, 2 tingkat pemahaman siswa mengenai konsep-konsep dan teori, 3 kemampuan siswa dalam penerapan
prinsip-prinsip dalam materi pelatihan, 4 kemampuan siswa mengkaji analisis suatu masalah dan upaya pemecahannya, 5 kemampuan peserta mengenai
kegiatan dan produk yang dihasilkan. b. Evaluasi aspek keterampilan
Evaluasi dilakukan pada akhir pelatihan yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan keterampilan siswa.
c. Evaluasi aspek sikap Sikap mengandung beberapa unsureyakni penghargaan, minat, nilai, disiplin,
kesadaran, dan watak. Untuk mengetahui sejauh mana efektifitas pelaksanan prakerin dan sejauh
mana siswa mampu menyerap keterampilan kerja yang diberikan, perlu dilaksanakan evaluasi dan monitoring. Program praktik kerja industri merupakan
program bersama antara sekolah kejuruan dengan pihak industri sehingga dalam usaha merencanakan evaluasi dan monitoring dalam Prakerin harus dilaksanakan
secara bersama-sama antara pihak sekolah dengan pihak industri. Indikator penilaian prestasi siswa dalam pelaksanaan Prakerin di SMK Negeri
1 Boyolali berdasarkan Buku Panduan DU DI 20142014:11 meliputi 1. Aspek teknis
Aspek teknis adalah tingkat penguasaan keterampilan siswa dalam menyelesaikan pekerjaannya kemampuan produktif
2. Aspek non teknis Aspek non teknis adalah sikap dan perilaku siswa selama di institusi
pasangan yang meilputi antara lain: kerajinan, disiplin, tanggung jawab, kreatifitas, kerjasama, ketaatan, dan sebagainya.
Sehingga, berdasarkan uraian tersebut, indikator yang digunakan untuk mengukur variabel Praktik Kerja Industri antara lain:
1. Kemampuan Produktif merupakan tingkat penguasaan keterampilan siswa dalam menyelesaikan pekerjaannya.
2. Kerajinan adalah kesungguhan seseorang dalam menyelesaikan tanggung jawabnya dengan baik dengan menggunakan waktu semaksimal mungkin.
3. Prestasi merupakan hasil dari aktivitas dan usaha seseorang dalam mencapai sesuatu.
4. Disiplin Disiplin kerja adalah sikap seseorang yang mentaati norma dan aturan yang
berlaku. 5. Kerjasama
Kerjasama adalah upaya penyelesaikan tugas dalam rangka mencapai tujuan antar satuan kerja dimana masing-masing mempunyai ketugasan yang dilakukan
secara sinergis Sudarmanto, 2009:145.
6. Inisiatif dan Kreatifitas Inisiatif adalah kemampuan individu untuk mengambil tindakan tanpa harus
diperintah, mengerjakan sesuatu melebihi dari yang dipersyaratkan pekeraan, menemukan atau menciptakan kesempatan-kesempatan baru Sudarmanto,
2009:106. Sedangkan kreativitas adalah kemampuan sumber daya manusia dalam menghasilkan ide-ide baru, dan menerapkannya dalam organisasi Sudarmanto,
2009:107. 7. Tanggung jawab
Sikap seseorang yang berani menanggung segala sesuatunya dan memberikan jawab serta menanggung akibatnya.
8. Sikap Sopan Santun Sikap Sopan Santun adalah cara menempatkan atau membawa diri, sesuai
dengan tempatnya.
2.6 Kerangka berfikir