8
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORETIS, KERANGKA
BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Suatu penelitian ilmiah membutuhkan adanya tinjauan pustaka yang kuat dan dapat di pertanggung jawabkan. Hal ini bertujuan agar penelitian dapat di
pertanggungjawabkan dengan baik, khususnya dalam menjawab permasalahan yang diajukan. Teori-teori yang di gunakan dapat memberikan gambaran alur befikir dalam
penelitian ini sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian ini. Penelitian ini akan menguraikan tentang penelitian terdahulu yang relevan dengan
peneliti yang akan dilakukan oleh peneliti dan teori-teori yang dijadikan landasan untuk melakukan penelitian ini. Bab ini akan berisi tentang 1 Kajian Pustaka, 2
Kerangka Teoretis, 3 Kerangka Berpikir, dan 4 Hipotesis Penelitian.
2.1 Kajian Pustaka
Untuk memperkuat proses penelitian ini, peneliti akan mengemukakan hasil- hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan.
Adapun pokok-pokok bahasan yang akan diuraikan dalam penelitian terdahulu adalah sebagai berikut:
Penelitian pertama yang dijadikan rujukan adalah penelitian milik Aydin, dalam jurnalnya yang berjudul Effectiveness Of Group Guidance On Realistic Study Field
Choice Among First Year High School Students. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bimbingan kelompok secara efektif dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan oleh 40 siswa SMA kelas 1 dalam hal pengambilan jurusan. 40 siswa dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen,
treatment yang dilakukan menggunakan layanan bimbingan kelompok dengan 12 kali sesi pertemuan dan hasil yang ditunjukkan oleh kelompok eksperimen menunjukkan
bahwa skor yang diperoleh mengalami peningkatan sedangkan skor yang diperoleh kelompok kontrol tidak mengalami peningkatan. Hasil penelitian tersebut menjadi
rujukan untuk peneliti, dan penelitian tersebut mendukung penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu bahwa bimbingan kelompok secara efektif dapat
digunakan dalam peningkatan pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan termasuk dalam salah satu aspek self-control, oleh karena itu melalui layanan
bimbingan kelompok peneliti mencoba untuk meningkatkan pemahaman self-control siswa kelas IX.
Penelitian kedua, penelitian yang dilakukan oleh Priatmoko 2011 tentang “Upaya Meningkatkan Pengendalian Emosi melalui Layanan Bimbingan Kelompok
pada Remaja di Panti Asuhan Yayasan Al- Hidayah Desa Desel Sadeng Kec. Gunungpati Semarang Tahun 2010” menunjukkan bahwa skor pengendalian emosi
sebelum pemberian layanan bimbingan kelompok sebesar 166 atau 60,79 dengan kategorisasi sedang setelah pemberian layanan bimbingan kelompok menjadi 192,5
atau 70,01 dengan kategorisasi tinggi. Hasil uji wilcoxon menunjukkan bahwa Zhitung sebesar = 3,40 sedangkan Ztabel = 0,03. Hal ini menunjukkan bahwa layanan
bimbingan kelompok dapat meningkatakan pengendalian emosi. Terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh Priatmoko, terbukti bahwa bimbingan kelompok dapat
meningkatkan pengendalian emosi siswa, dan pengendalian emosi termasuk dalam salah satu aspek dalam self-control. Oleh karena itu peneliti mencoba untuk
melakukan penelitian yang serupa. Melalui layanan bimbingan kelompok peneliti mencoba untuk meningkatkan pemahaman self-control siswa kelas IX. Perbedaaan
antara penelitian yang dilakukan oleh Priatmoko dan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti terletak pada variabel yang akan diteliti yaitu jika penelitian Priatmoko
hanya mencakup tentang pengendalian emosi, penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti mencakup hal yang lebih luas lagi yaitu self-control, dimana pengendalian
emosi merupakan salah satu aspek yang ada dalam self-control. Penelitian ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Nurfuad 2013 tentang
“Meningkatkan Penyesuaian Diri Terhadap Lingkungan Sekolah Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas VIII SMP N 2 Juwana Tahun 20122013”
menunjukkan bahwa sebanyak 61,03 dari keseluruhan siswa mempunyai rata-rata penyesuaian diri positif dalam kriteria sedang dengan rata-rata prosentase sebesar
60,96 dan penyesuaian diri negatif dari keseluruhan siswa menunjukkan kriteria sedang dengan prosentase sebesar 61,46. Dan setelah diberikan treatment diperoleh
hasil post-test sebesar 71,57 dari keseluruhan siswa mempunyai rata-rata penyesuaian diri positif dalam kriteria tinggi dengan rata-rata prosentase 72,28 dan
penyesuaian diri negatif dari keseluruhan siswa menunjukkan kriteria sedang dengan prosentase sebesar 69,58. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan
penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah pada semua siswa sebesar 10,54 setelah pemberian treatment
. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan bahwa J hitung ≤ J
tabel, artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurfuad, terbukti bahwa bimbingan kelompok dapat meningkatkan penyesuaian
diri siswa, dan penyesuaian diri termasuk dalam salah satu aspek dalam self-control. Oleh karena itu peneliti mencoba untuk melakukan penelitian yang serupa. Melalui
layanan bimbingan kelompok peneliti mencoba untuk meningkatkan pemahaman self-control siswa kelas IX. Perbedaaan antara penelitian yang dilakukan oleh
Nurfuad dan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti terletak pada variabel yang akan diteliti yaitu jika penelitian Nurfuad hanya mencakup tentang penyesuaian diri,
penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti mencakup hal yang lebih luas lagi yaitu self-control, dimana penyesuaian diri merupakan salah satu aspek yang ada dalam
self-control. Untuk lebih jelas dan detail tentang penelitian terdahulu dapat dilihat melalui
tabel berikut :
Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian yang Akan Dilakukan
Penulis No
Peneliti Judul
Tujuan Penelitian Keterangan
1 Davut
Aydin Effectiveness Of
Group Guidance On Realistic Study
Field Choice Among First Year
High School Students
Untuk melihat apakah ada perbedaan tingkat
kemampuan pengambilan keutusan
antara kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen melalui layanan bimbingan
kelompok Jenis penelitian :
Eksperimen Indikator yang
diteliti : kemampuan
pengambilan keputusan
2 Priatmoko
Upaya Meningkatkan
Pengendalian Untuk mengetahui
apakah pengendalian emosi siswa kelas
Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian
Emosi melalui Layanan
Bimbingan Kelompok pada
Remaja di Panti Asuhan Yayasan
Al- Hidayah Desa Desel Sadeng Kec.
Gunungpati Semarang Tahun
2010 dapat ditingkatkan
melalui layanan bimbingan kelompok
eksperimen Analisis kuantitatif
Indikator yang diteliti :
pengendalian emosi
3 Achlis
Nurfuad Meningkatkan
Penyesuaian Diri Terhadap
Lingkungan Sekolah Melalui
Layanan Bimbingan
Kelompok pada Siswa Kelas VIII B
SMP N 2 Juwana Tahun 20122013
Untuk mengetahui apakah penyesuaian
diri terhadap lingkungan sekolah
pada siswa kelas VIII B dapat ditingkatkan
melalui layanan bimbingan kelompok
Penelitian ini menggunakan
jenis penelitian ekperimen
Indikator yang di teliti : penyesuaian
diri secara positif, penyesuaian diri
secara negatif.
4 Penulis
Pengaruh layanan bimbingan
kelompok terhadap peningkatan
pemahaman siswa kelas IX dalam hal
self-control di SMP N 1 Wanasari
Brebes Apakah layanan
bimbingan kelompok memiliki pengaruh
terhadap peningkatkan pemahaman siswa
kelas IX dalam hal self-control di SMP N
1 Wanasari Brebes Jenis penelitian :
eksperimen Indikator yang
diteliti : cognitive control, decision
control, behavior control.
Beberapa penelitian terdahulu yang tercantum di atas mengenai pengambilan keputusan, pengendalian emosi, dan penyesuaian diri yang termasuk dalam aspek-
aspek self-control mendukung dan memperkuat penelitian yang akan dilaksanakan peneliti. Berdasarkan penelitian terdahulu dapat diasumsikan bahwa layanan
bimbingan kelompok berpengaruh untuk meningkatkan pemahaman self-control siswa.
13
2.2 Kerangka Teoretis