untuk menahan dorongan-dorongan dan kemampuan individu untuk mengandalikan tingkah lakunya pada saat tidak adanya kontrol dari lingkungan.
Selain itu, Self-control juga dapat dikatakan sebagai upaya pencegahan terhadap suatu hal yang dapat merugikan seseorang. Dengan menunda suatu perilaku tertentu,
meskipun individu membutuhkannya, pada dasarnya individu tersebut memiliki tujuan yang lebih memuaskan mereka, jika dibandingkan dengan menyegerakan
perilaku tersebut untuk dikerjakan. “kegagalan menunda pemenuhan suatu kebutuhan berhubungan dengan tingkah laku mencontekcurang atau ketiadaan tanggung jawab
sosia l” Santrock, 2003:524.
Dari berbagai pengertian diatas menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa pengertian self-control adalah suatu kemampuan yang dimiliki individu untuk
mengendalikan atau mengontrol dirinya, baik itu dalam hal perilakunya, pemikirannya, maupun pemilihan keputusan yang akan diambil oleh individu
tersebut.
2.2.2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Self-control
Self-control sebagai suatu kemampuan yang dimiliki oleh individu pasti terbentuk dari beberapa faktor-faktor yang mempengaruhinnya. Secara garis besar
faktor-faktor yang mempengaruhi Self-contol terdiri dari faktor internal dari diri individu dan faktor eksternal lingkungan individu. 1 Faktor internal Faktor
internal yang ikut andil terhadap pengendalian diri adalah usia. Semakin bertambah usia usia seseorang maka, semakin baik kemampuan mengontrol diri seseorang itu.
2 Faktor eksternal, Faktor eksternal yang dimaksud adalah lingkungan keluarga.
Lingkungan keluarga terutama orang tua menentukan bagaimana kemampuan mengontrol diri seseorang Ghufron, 2011:32.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengendalian diri, menurut Gilliom dalam Gunarsa, 2009:253 menyatakan bahwa ada beberapa sub-faktor yang mempengaruhi
proses pembentukan pengendalian diri dalam diri individu. Keseluruhan sub-faktor tersebut termasuk dalam factor emotion regulation terdiri dari active distraction,
passive waiting, information gathering, comfort seeking, focus on delay objecttask, serta peak anger.
Disamping sub-sub faktor tersebut, ada faktor lain yang turut mempengaruhi pengendalian diri individu. Oleh karena pengendalian diri individu merupakan
pengembangan self-regulation pada masa anak-anak, dapat dikatakan bahwa pengendalian diri juga akan dipengaruhi oleh factor-faktor yang mempengaruhi self-
regulation. Menurut Bandura dalam Fundukian, 2008:1027 faktor-faktor yang mempengaruhi self-regulation adalah faktor umpan balik adequate feedback, dan
factor perasaan mampu self-efficacy. Kemampuan individu mempertahankan komitmennya terhadap suatu tujuan yang bersifat jangka panjang, dapat dinyatakan
sebagai tingkat self-regulation yang baik pada individu, sedangkan self-regulation yang baik merupakan kriteria Self-control yang baik pula. Sedangkan Menurut
Papalia dalam Gunarsa, 2009:255, faktor-faktor yang mempengaruhi self-regulation adalah factor proses perhatian dan faktor kesadaran terhadap emosi-emosi negatif.
2.2.2.2 Jenis-Jenis Self-control