E. Kerangka Pikir
Dalam  melaksanakan  program  pembangunan  desa,  kepala  desa  dituntut  untuk melaksanakan  tanggung  jawab  yang  telah  diberikan  kepadanya  dengan  sebaik
mungkin  agar  tercapainya  tujuan  dari  pembangunan  desa.  Namun  dalam pelaksanaannya sangat diperlukan partisipasi dari masyarakat dalam memberikan
bantuan  guna  meningkatkan,  memperlancar,  mempercepat,  dan  menjamin berhasilnya program pembangunan desa.
Kepemimpinan  demokratispartisipasi  adalah  suatu  cara  pemimpin  yang kekuatannya  terletak  pada  partisipasi  aktif  dari  setiap  warga  kelompok.  Kepala
desa yang demokratis menyadari bahwa dirinya merupakan bagian dari kelompok, memiliki  sifat  terbuka,  dan  memberikan  kesempatan  kepada  para  tenaga  aparat
lainnya untuk ikut berperan aktif dalam membuat musrenbang desa, infrastruktur keputusan,  serta  menilai  kinerjanya.  Menurut  White  dan  Lippit  dalam  Pasolong
2008:  46, dalam  pelaksanaannya  ciri-ciri  kepala  desa  yang  demokratis  yaitu
terdiri dari: 1 semua kebijakan dirumuskan melalui musyawarah dan diputuskan oleh  kelompok,  sedangkan  pemimpin  mendorong,  2  pemimpin  selalu  berupaya
menghargai potensi setiap individu, 3 setiap anggota bebas bekerja sama dengan siapa pun dan pembagian tugas diserahkan kepada kelompok, serta 4 pemimpin
bersikap  objektif  dan  senantiasa  berdasarkan  fakta  dalam  memberikan penghargaan dan kritik.
Yadop dalam Hamim, dkk. 1996: 156, menjelaskan bahwa yang lebih ditujukan pada  partisipasi  dalam  pembangunan  adalah  keterlibatan  anggota  masyarakat
dalam proses pembangunan secara sukarela dan atas kemauannya sendiri. Slamet
dalam  Hamim,  dkk.  1996:  156,  menjelaskan  bahwa  partisipasi  masyarakat dalam pembangunan yaitu terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, menerima hasil
dan  memantau.  Adapun  kerangka  pemikiran  dalam  penelitian  ini  dapat  dilihat pada gambar berikut:
Gambar 1: Kerangka Pemikiran
Sumber: data diolah oleh peneliti, 2016
Kepemimpinan Demokrasi X
1. Semua kebijakan
dirumuskan melalui musyawarah dan
diputuskan oleh kelompok, sedangkan pemimpin
mendorong.
2. Pemimpin selalu berupaya
menghargai potensi setiap individu.
3. Setiap anggota bebas
bekerja sama dengan siapa pun dan pembagian tugas
diserahkan kepada kelompok.
4. Pemimpin bersikap
objektif dan senantiasa berdasarkan fakta dalam
memberikan penghargaan dan kritik.
White  dan  Lippit  dalam Pasolong 2008: 46
Partisipasi MasyarakatY dalam Program Simpanan
Keluarga Sejahtera PSKS
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Menerima hasil
4. Memantau
Hamim, Alhusniduki, dkk., 1996: 156