54
5.1.1 Analisis Jawaban Responden
5.1.1.1 Deskripsi Jawaban Responden Berdasarkan Kondisi Ekonomi Tabel 1
Responden R
Status Orangtua
Pekerjaan Penghasilan
Tanggungan Orangtua
Anak-ke
R1 Janda
AssistantRu mah tangga
± Rp 600.000 4
4
R2 Janda
Assistant Rumah
Tangga ± Rp 600.000
5 5
R3 Lengkap
Wiraswasta Tidak
tetap Tidak tentu
3 1
R4 Lengkap
Wiraswasta Tidak
Tetap Tidak tentu
2 1
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang telah didapatkan di
ketahui bahwa responden pertama yang saya samarkan namanya dengan hanya menyebutkan inisialnya saja yaitu ST, adalah anak ke 4 dari 3
bersaudara, keseluruhan saudaranya adalah perempuan,responden ST juga masih memiliki orangtua. Namun keberadaan orangtua beliau sudah tidak
Responden 1 ST
55
lengkap lagi. Ayah ST meninggal ketika ST masih duduk di bangku SD. Dan kini orang tua yang dimilikinya hanyalah ibu saja. Sejak ayahnya meninggal
hanya sang ibu yang bekerja menghidupi 4 orang anaknya. Ibunya bekerja sebagai assistant rumah tangga.Tempat ibunya bekerja masih di sekitar
kampung saja seperti mencuci pakaian, menyetrika, dan sebagainya.Karena jarak tempat kerja dengan rumah sangat dekat ibunya tidak menginap
melainkan pulang hari saja.Saat itu kakak ST juga masih bersekolah.Kakak keduanya masih duduk di bangku SMA dan kakak ke tiga masih duduk di
bangku SMP.Untunglah kakak pertama sudah tidak bersekolah lagi jadi bisa membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dengan bekerja.Kakak
pertama bekerja menjaga sebuah toko kain di pasar. Dan di upah kira-kira Rp 250.000 dua ratus lima puluh ribu rupiah perbulannya. Sedangkan sang ibu
diupah dari hasil kerja menjadi assistant rumahtangga sebanyak kira-kira Rp 300.000 tiga ratus ribu rupiah. Dari sejumlah upah yang di dapatkan itulah
yang nantinya di gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan untuk biaya sekolah anak-anaknya.tetapi sekarang orangtua sudah tidak bekerja lagi
dikarenakan anak-anaknya sudah menikah semua.Jadi untuk kebutuhan sehari-hari sudah di tanggung anak-anaknya yang kebetulan masih tinggal
satu rumah dengan ibunya.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang telah didapatkan di ketahui bahwa responden ke-dua, dimana saya samarkan namanya hanya
dengan menyebutkan inisialnya saja yaitu IL. IL adalah anak ke 5 dari 5 bersaudara.Ayahnya meninggal ketika IL masih duduk di bangku SD
Responden 2 ID
56
Sekolah Dasar.Dan sekarang yang tinggal hanyalah ibu responden, satu- satunya orang tua yang masih hidup. Ibu IL adalah assistant rumah tangga
dahulu keseringan juga memiliki pekerjaan sampingan berjualan makanan ringan dan terkadang mocok tankos tandang kosong kelapa sawit.
Penghasilan pun tidak menentu.Dahulu saat IL bersekolah tanggungan orangtua berjumlah 4 orang, anak pertama tidak dihitung karena sudah
menikah, jika sekarang tanggungan orangtua IL sudah tidak ada lagi.Dikarenakan semua anak-anaknya sudah menikah.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang telah didapatkan di ketahui
bahwa responden pertama yang saya samarkan namanya dengan hanya menyebutkan inisialnya saja yaitu SS, adalah anak ke-1 pertama dari 3
bersaudara.SS masih memiliki orangtua yang lengkap.Pekerjaan orangtua responden adalah memocok tankos kelapa sawit.Dengan perkiraan penghasilan
perbulan lebih kurang adalah Rp 600.000 Enam Ratus Ribu Rupiah. Jumlah tanggungan orang tua dahulu adalah sebanyak 3 orang, tetapi sekarang tinggal 2
orang dikarenakan SS sudah menikah, jadi biaya kehidupan sudah menjadi tanggung jawab suaminnya.
Responden 3
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang peneliti lakukan, diketahui bahwa
responden ke- 4 ke empat yang saya samarkan namanya menjadi NM, adalah anak pertama dari dua bersaudara, responden sendiri masih memiliki
orangtua yang lengkap. Ayah dan ibu responden masih hidup.Diketahui ayah
Responden 4
57
responden bekerja merantau di Pekanbaru.Dan bulan lalu ibu responden menyusul ayahnya ke tempat kerjanya di pekanbaru.penghasilan orangtua pun
tidak menentu.”ujar NM, karena responden juga tidak mengetahui persis berapa penghasilan ayahnya perbulan.Sebelumnya tanggungan orangtua
responden hanya dua orang.yaitu responden dan adiknya. Tetapi sekarang responden sudah menjadi tanggungan suaminya.
Analisis data
Berdasarkan data tentang faktor ekonomi yang di dapat dari 4 responden informan utama, dua dari empat responden diketahui masih memiliki orang tua
yang lengkap dan selebihnya adalah anak yatim sudah tidak memiliki ayah. Dari data yang didapatkan bahwa status anak tidak memiliki orangtua juga turut
mempengaruhi responden untuk melakukan pernikahan usia muda dibawah usia 20 tahun. Kondisi ekonomi keluarga juga berdampak bagi responden untuk
melakukan pernikahan dengan alasan membantu mengurangi beban orangtua. Menurut hasil analisis peneliti, dari data yang didapatkan dilapangan diketahui
bahwa kondisi ekonomi keluarga mempengaruhi terjadinya pernikahan usiamuda pada 4 responden informan utama.Salah satu fungsi dari keluarga
adalah pemenuhan kebutuhan ekonomi.Dalam hal ini keluarga dinyatakan memiliki hambatan dalam memenuhi kebutuhan sekunder pada
anaknya.Kebutuhan skunder keluarga adalah kebutuhan yang diperlukan setelah semuakebutuhan pokok terpenuhi, contohnya kebutuhan rekreasi, kebutuhan
transportasi, kesehatan dan pendidikan.
58
5.1.1.2Deskripsi Jawaban Responden Berdasarkan Faktor Lingkungan dan Kemauan Sendiri
Responden R
Usia Mengenal Pacaran
Jumlah Mantan Pacar
Tempat Favorit Saat
Kencan Jumlah Kencan
dalam 1 minggu
R1 15 tahun
3 Pantai
Banyurip Rumah
Kibot Jika ada
±2
R2 ±15tahun
4 Pantai
Banyurip Rumah
Kibot Jika ada
±2
R3 ±15 tahun
5 Pantai
Banyurip Rumah
Kibot Jika ada
±2
R4 ±15 tahun
5 PantaiBanyurip
Rumah Kibot Jika
ada ±2
Responden R
Menikah Adalah Pilihan
Responden Hal Yang
Mendorong Untuk
Menikah Teman yang Menikah di Bawah
Usia 20 Tahun
R1 Ya
Mengurangi beban
orangtua dan karena bosan
hidup sendiri Ada Banyak
R2 Ya
Mengurangi beban
orangtua dan Hamil
duluan Ada Banyak
R3 Ya
Tidak dapat meneruskan
kuliah Ada
R4 Ya
Hamil duluan Ada
59
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang telah didapatkan di
ketahui bahwa responden pertama yang saya samarkan namanya dengan hanya menyebutkan inisialnya saja yaitu ST, telah mulai mengenal pacaran
pada usia 15 tahun yang pada waktu itu masih duduk di bangku SMP Sekolah Menengah Pertama. Dan sejak Responden duduk di bangku SMP
hingga menikah responden juga sudah bolak-balik berganti pacar, tetapi sekarang tinggal beberapa orang saja yang responden ingat. Dan tempat
favorit yang sering di kunjungi responden adalah “pantai banyurip”, sekilas namanya memang pantai, namun itu bukan pantai, melainkan sebuah sungai
dengan tepi bebatuan di pinggirnya. Sungai ini memang cukup indah dan dangkal jika tidak banjir, tepi nya cukup luas dan biasanya di belakang
tepinya terdapat semak-semak seperti tumbuhan rumput lalang yang menjulang cukup tinggi, perkebunan kelapa sawit juga mengelilingi sungai
ini.Penduduk sekitar sering menyebutnya dengan sebutan “Pantai”.Disinilah tempat hiburan penduduk setempat, biasanya mereka datang bersama
keluarga untuk berekreasi di pantai ini.Namun kebanyakan pengunjung yang terlihat adalah para muda-mudi yang datang bersama sahabat dan pacarnya,
mereka duduk di tepian bebatuan sambil bercengkramah.Disinilah tempat yang di maksud responden. Selain pantai tempat hiburan yang sering di
kunjungi saat berkencan adalah “Kibot”sebuah pertunjukan music jika ada orang yang sedang berpesta Tetapi biasanya kibot di kunjungi pada malam
hari, karena jika siang masih sepi yang menontonnya.
Responden 1
Dahulu dalam seminggu biasanya biasanya ST dengan pacarnya berkencan tiap malam minggu, terkadang malam kamis juga hari-hari tertentu.Tetapi
60
dalam keadaan tertentu bisa jadi tidak datang kerumah. Mereka biasa berkencan di depan rumah saja, atau jika bosan di rumah atau kebetulan ada
hiburan malam seperti kibot , mereka biasanya pergi menonton berdua. Menikah adalah pilihan “ST” .dikarenakan responden bosan hidup
sendiri dan niat yang sebenarnya responden menikah juga untuk hidup mandiri dan mengurangi beban orangtuanya, agar orangtuanya tidak ada
tanggungan lagi. Dan responden pun jadi ada yang mencarikan nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selain “ST” juga ada teman-teman
sebaya dan sahabat responden yang juga menikah di usia muda yaitu dibawah 20 hingga dibawa 18 tahun. Responden sendiri memiliki 4 kakak. Dan kakak
ke-dua perempuan juga menikah di usia muda, yaitu kisaran usia 17 tahun juga.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang telah didapatkan di
ketahui bahwa responden ke-2 yang saya samarkan namanya dengan hanya menyebutkan inisialnya saja yaitu IL, telah mulai mengenal pacaran pada
usia kira-kira 15 tahun,dan pada waktu lampau hingga menikah responden sudah 4 kali berganti pacar, dimana tempat favorit yang sering di kunjungi
responden pada saat berpacaran atau berkencan saat itu adalah pantai banyurip sebuah nama sungai di daerah kecamatan sawit seberang dan jika
pada malam hari atau pada malam-malam tertentu tempat hiburan atau tempat yang kerap kali di kunjungi saat kencan adalah dirumah atau menonton kibot
jika ada sebuah hiburan malam saat ada orang pesta. Dalam seminggu
Responden 2
61
biasanya responden berkencan keseringan 2 dua kali dalam semingguyaitu terutama di saat malam minggu dan malam kamis. Tanggapan tetangga saat
melihat mereka berkencan baik itu di depan rumah maupun saat pergi jalan biasanya setau responden hanya membiarkan saja dan tidak ada komentar
apapun. Menikah adalah pilihan responden, hal yang mendorong responden
menikah adalah responden ingin membantu mengurangi beban orangtuanya, selain itu hal lain yang menyebabkan responden menikah adalah responden
sudah tidak tahu lagi harus bagaimana dan melakukan apa dan bisa jadi penyebab utama responden menikah adalah hamil duluan. di satu sisi
memang responden sanya tamat SD, dan dia tidak tahulagi harus berbuat apa, dan kebetulan sudah ada laki-laki yang mapan dan sesuai, jadi responden
memutuskan untuk menikah. Selain responden, teman-teman atau sahabat responden menurutnya belum ada yang menikah namun pada hal ini
responden juga tidak tahu pasti kebenarannya.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang telah didapatkan di ketahui bahwa responden ke-3 tiga yang saya samarkan namanya dengan hanya
menyebutkan inisialnya saja yaitu SS, telah mulai mengenal pacaran pada usia kira-kira 15 tahun,dan pada waktu lampau hingga menikah responden
sudah beberapa kali berganti pacar. Dahulu biasanya tempat favorit yang sering di kunjungi responden saat berkencan adalah pantai banyurip di saat
sore hari dan biasanya jika berkencan pada malam hari responden cukup di rumah saja, kalaupun harus keluar rumah responden biasanya jika ada
Responden 3
62
kebutuhan tertentu saja atau jika ada hiburan kibot atau hiburan yang lainnya. Dalam seminggu biasanya sebanyak dua kali biasanya responden berkencan
atau apel, yang mana biasanya pada malam-malam tertentu dan keseringan adalah malam minggu dan malam kamis.Dahulu biasanya pada saat
berkencan menurut responden tetangganya juga tidak begitu peduli dan mereka bersikap biasa saja dan sebagaimana mestinya.
Dalam hal ini diketahui bahwa menikah adalah keinginan responden, dengan alasan bahwa orangtuanya juga mengizinkan responden. Menurut
orangtua responden jika sudah ada yang cocok dengan kata lain “sudah saling mencintai dan dari pihak laki-laki juga sudah punya pekerjaan
responden di izinkan untuk menikah. Hal lain yang mendorong responden untuk menikah adalah karena responden juga sudah tidak dapat melanjutkan
studi nya ke jenjang perguruan tinggi setelah tamat SMA Sekolah Menengah Atas, dikarenakan faktor ekonomi keluarga yang tidak memadai. Dan
memang tujuan responden menikah salah satunya adalah untuk mengurangi beban tanggungan orang tua, selain itu responden beranggapan jika menikah
di usia muda, kelak jika anak-anak telah tumbuh dewasa maka usia orang tua juga masih mudah. Kemudian selain responden diketahui bahwa beberapa
teman-teman responden ternyata juga ada yang melakukan pernikahan usia mudapernikahan dibawah 20 tahun.
63
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang telah didapatkan di ketahui
bahwa responden ke-4 empat yang saya samarkan namanya dengan hanya menyebutkan inisialnya saja yaitu NM, telah mulai mengenal pacaran pada
saat responden duduk di bangku SMP,dan pada waktu lampau hingga menikah responden telah 5 lima kali berganti pacar.Dahulu tempat favorit
yang sering di kunjungi responden ketika berkencan adalah di pantai banyurip ketika siang, dan jika malam minggu atau malam tertentu responden
lebih sering di rumah.Kalaupun ingin keluar sekali-sekali.”ujar responden. Hal ini sama halnya dengan tiga responden sebelumnya.
Responden 4
Dalam satu minggu biasanya responden dengan pasangannya dahulu pergi berkencan atau melakukan apel biasanya dalam dua minggu sekali.Yaitu pada
malam minggu dan malam kamis.Tetapi tidak tentu juga ujar responden.Menurut responden tanggapan tetangga juga biasa saja.Menikah
adalah pilihan responden. Dalam hal ini peneliti tidak menanyakan suatu hal yang lebih dalam lagi, seperti tidak mengajuhkan pertanyaan tentang apa
yang mendorong responden menikah di usia yang masih tergolong muda yaitu usia 17 tahun. Karena peneliti sendiri sudah mengetahui
sebabnya.Menurut peneliti alasan responden menikah adalah karena responden telah hamil duluan.Peneliti memahami hal ini di karenakan melihat
dari data identitas responden sejak pertama kali identifikasi.Peneliti membandingkan data yang telah di dapatkan dari responden, bahwa di
ketahui responden lahir pada tanggal 05-08-1997, melihat tanggal lahir responden peneliti mengetahui bahwa usia responden saat ini adalah 18
64
tahun. Responden menikah pada tanggal 22 bulan 4 tahun 2014 dan saat ini usia anak pertama responden adalah 1,5 tahun.Dari data yang di dapatkan
terbukti hal yang mendorong responden untuk melakukan pernikahan adalah dikarenakan responden hamil duluan.Selain responden diketahui bahwa
teman-teman responden juga ada yang melangsungkan pernikahan di bawah usia 20 tahun.
Analisis Data
Berdasarkan data mengenai faktor lingkungan dan kemauan sendiri dari 4 responden informan utama, diketahuibahwa responden menikah diusia
muda salah satu penyebabnya selain kemauan sendiri adalah lingkungan yang mendukung. Seperti yang kita pahami usia 15 tahun adalah usia yang masih
remaja,Proses perkembangan yang di alami remaja akan menimbulkan permasalahan bagi mereka sendiri dan mereka yang berada dekat dengan
lingkungan hidupnya. Dari semua perubahan yang telah dan akan di alami pada masa remaja, tertinggal aspek aspek yang berarti bagi remaja, yang akan
di persatukan dalam suatu identitas diri. Sesungguhnya semua permasalahan selama masa peralihan di warnai oleh masalah utama, yakni pembentukan
identitas diri. Dalam pertaliannya dengan lingkungan dekat juga akan mempengaruhi tumbuh kembang seorang remaja. Dalam penelitian ini
diketahui bahwa banyak teman sebaya responden yang juga melakukan pernikahan usia muda. Menurut teori yang dikemukakan oleh Albert
Bandura, seorang psikolog pada Universitas Stanford Amerika Serikat. Teori Bandura berdasarkan tiga asumsi , yaitu:
65
bahwa individu melakukan pembelajaran dengan meniru apa yang ada di lingkungannya, terutama perilaku-perilaku orang lain. Perilaku orang lain
yang ditiru disebut sebagai perilaku model atau perilaku contoh. Apabila peniruan itu memperoleh penguatan, maka perilaku yang ditiru itu akan
menjadi perilaku dirinya. Proses pembelajaran menurut proses kognitif individu dan kcakapan dalam membuat keputusan.
Terdapat hubungkait yang erat antara pelajar dengan lingkungannya. Pembelajaran terjadi dalam keterkaitan antara tiga pihak yaitu lingkungan,
perilaku dan factor-faktor pribadi. bahwa hasil pembelajaran adalah berupa kode perilaku visual dan verbal yang diwujudkan dalam perilaku sehari-
hari.Atas dasar asumsi tersebut, maka teori pembelajaran Bandura disebut social-kognitif karena proses kognitif dalam diri individu memegang peranan
dalam pembelajaran, sedangkan pembelajaran terjadi karena adanya pengaruh lingkungan social. Individu akan mengamati perilaku di lingkungannya
sebagai model, kemudian ditirunya sehingga menjadi perilaku miliknya. Dengan demikian, maka teori Bandura ini disebut teori pembelajaran melalui
peniruan. Perilaku individu terbentuk melalui peniruan terhadap perilaku di lingkungan, pembelajaran merupakan suatu proses bagaimana membuat
peniruan yang sebaik-baiknya sehingga bersesuain dengan keadaan dirinya atau tujuannya. Teori ini menekankan pada komponen kognitif dari pikiran,
pemahaman dan evaluasi. Proses pembelajaran menurut Teori Bandura, terjadi dalam tiga
komponen unsure yaitu : 1.Perilaku Model contoh
66
Individu melakukan pembelajaran dengan proses mengenal perilaku model perilaku yang akan ditiru, kemudian mempertimbangkan dan
memutuskan untuk meniru sehingga menjadi perilakunya sendiri. Perilakumodel ialah berbagai perilaku yang dikenal di lingkungannya.
Apabila bersesuaian dengan keadaan dirinya minat, pengalaman, cita-cita, tujuan, dsb, maka perilaku itu akan ditiru.
2.Pengaruh Perilaku Model Untuk memahami pegaruh perilaku model, maka perlu diketahui
fungsi model itu sendiri, yaitu: -
Untuk memindahkan informasi ke dalam diri individu -
Memperkuat atau memperlemah perilaku yang telah ada · - Memindahkan pola-pola perilaku yang baru.
3.Proses Internal Pelajar Model-model yang ada di lingkungan senantiasa meberikan ransangan
kepada individu yang membuat individu memberikan tindak balas apabila terjadi hubungkait antara ransangan dengan dirinya. Macam-macam model
boleh berasal dari ibu-bapak, orang tua, orang dewasa, guru, pemimpin, teman sebaya, anggota keluarga, anggota masyarakat, tokoh-tokoh yang
berpretise seperti penyanyi, pahlawan, bintang film dan sebagainya.
67
5.1.1.3 Deskripsi Jawaban Responden Berdasarkan Faktor Pola Asuh Orangtua