76
5.1.1.5 Deskripsi Jawaban Responden Berdasarkan Faktor Ketidak tahuan
Responden Tentang Resiko Pernikahan Usia Muda
Responden R Mengetahui Tentang Resiko Pernikahan Usia Muda
R1 Tidak
R2 Tidak
R3 Ya
R4 Tidak
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang telah didapatkan di ketahui
bahwa responden pertama yang saya samarkan namanya dengan hanya menyebutkan inisialnya saja yaitu ST, bahwa sebelumnya responden juga
tidak mendengar maupun mengetahui tentang resiko pernikahan usia muda atau menikah di usia muda. Sedikit pemahamanya tentang resiko pernikahan
usia muda yaitu dia takut adanya perceraian setelah menikah nantinya, responden juga tidak paham tentang resiko kesehatan dari pernikahan usia
muda. terutama seorang perempuan yang hamil dibawah usia 20 tahun, menyebabkan kehamilan beresiko. Tetapi responden memang tidak
mengetahui akan hal tersebut.
Responden 1
Kemudian Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang telah didapatkan di ketahui bahwa Ibu responden pertama yang saya samarkan namanya dengan
hanya menyebutkan inisialnya saja yaitu MJ, diketahui juga tidak pernah
77
mendengar tentang kemungkinan resiko pernikahan usia muda, baik resiko yang di lihat dari sudut pandang psikologi, keharmonisan keluaraga, maupun
resiko kesehatan. Terutama resiko kesehatan tertinggi yang kemungkinan besar menyerang pihak perempuan,yang terjadi pada pasangan pernikahan
usia muda.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang telah didapatkan di ketahui bahwa responden ke-dua yang saya samarkan namanya dengan hanya
menyebutkan inisialnya saja yaitu IL, bahwa sebelumnya responden juga tidak pernah mendengar maupun mengetahui tentang resiko pernikahan usia
muda atau menikah di usia muda khususnya pernikahan yang berlangsung dimana pihak mempelai atau pasangan suami-istri masih berada dibawah 20
tahun.responden sendiri tidak pernah mendengar baik itu resiko fisik maupun fisikis dari pernikahan usia muda.
Responden 2
Kemudian Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang telah didapatkan di ketahui bahwa Ibu responden ke-dua yang saya samarkan namanya dengan
hanya menyebutkan inisialnya saja yaitu NW, diketahui juga tidak pernah mendengar tentang kemungkinan resiko pernikahan usia muda, baik resiko
yang di lihat dari sudut pandang psikolog, maupun resiko kesehatan.Namun ibu responden sebenarnya memiliki rasa ketakutan dari pernikahan usia
muda, dimana akan berdampak kedalam masalah keharmonisan keluarga pasangan-suami istri tersebut, dikarenakan belum “nalar” ujarnya.
78
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang telah didapatkan di ketahui
bahwa responden ke-3 ke tiga yang saya samarkan namanya dengan hanya menyebutkan inisialnya saja yaitu SS, diketahi bahwa responden
sebelumnya ternyata juga pernah mendengar resiko pernikahan usia muda yaitu resiko perceraian yang di sebabkan oleh terganggu nya keberfungsian
keluarga sehingga menyebabkan keharmonisan keluarga juga terganggu dimana dampak negatifnya adalah mengarah ke perceraian. Dan responden
juga mengetahui bahwa jika menikah di usia muda atau di bawah umur kemungkinan yang terjadi adalah kehamilan yang beresiko pada perempuan.
Responden 3
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang telah didapatkan di
ketahui bahwa responden ke-4 ke empat yang saya samarkan namanya dengan hanya menyebutkan inisialnya saja yaitu NM, diketahi bahwa
responden sebelumnya ternyata juga tidak pernah mendengar resiko pernikahan usia muda. Baik itu resiko fisik maupun psikologi yang
kemungkinan besar di alami oleh pernikahan pasangan usia muda.
Responden 4
Analisis Data
Berdasarkan data yang di dapat tentang ketidak tahuan responden tentang resiko pernikahanusia muda, diketahui dari keseluruhan responden informan utama hanya 1
responden yang mengetahui tentang resiko bahaya pernikahan usia muda, baik itu resiko fisik-dan fisikis.Yang mana konsekuensi dari pernikahan usia muda dan
melahirkan di usia remaja adalah berisiko untuk melahirkan prematur dan berat
79
badan lahir rendah. Wanita yang menikah pada usia dini mempunyai waktu yang lebih panjang berisiko untuk hamil dan angka kelahiran juga lebih tinggi.
Perkawinan usia remaja juga berdampak pada rendahnya kualitas keluarga, baik ditinjau dari segi ketidaksiapan secara psikis dalam menghadapi persoalan sosial
maupun ekonomi rumah tangga, risiko tidak siap mental untuk membina perkawinan dan menjadi orang tua yang bertanggung jawab, kegagalan perkawinan, kehamilan
usia dini berisiko terhadap kematian ibu karena ketidaksiapan calon ibu remaja dalam mengandung dan melahirkan bayinya.wanita di bawah 20 tahun memiliki
resiko tinggi untuk penyakit dan kematian ketika menjalankan fungsi reproduksi. Memasuki usia 20 tahun secara medik fisik, biologis, endokrinologi serta psikologis,
dan emosional, peremuan memiliki kematangan menjalankan hak reproduksinya secara aman terutama dalam menghasilkan generasi bangsa Indonesia yang
berkualitas.Perkawinan usia remaja juga berdampak pada rendahnya kualitas keluarga, baik ditinjau dari segi ketidaksiapan secara psikis dalam menghadapi
persoalan sosial maupun ekonomi rumah tangga, risiko tidak siap mental untuk membina perkawinan dan menjadi orang tua yang bertanggung jawab.
80
5.2 Karakteristik Responden Informan Kunci
5.2.1 Karakteristik Responden Informan Kunci Orangtua Responden