83
5.2.2 Deskripsi Jawaban Responden Berdasarkan Pola Asuh Orangtua
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang telah didapatkan dari informan
kunci yaitu ibu responden pertama yaitu ibu MJ di ketahui bahwa, menurut ibu MJ sikap anaknya selama ini adalah baik, pendiam, dan tidak terlalu lasak.
Ibu MJ jarang mendengarkan curhat anaknya di karenakan anaknya sendiri yang jarang curhat ke orangtuanya, tetapi ibu MJ sering memberikan
masukan-masukan serta solusi ketika anaknya sedang ada masalah. Kontrol yang di berikan terhadap pergaulan anaknya juga kelihatan cukup baik.
Responden 1 MJ Ibu dari ST
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang telah didapatkan dari informan
kunci yaitu ibu responden ke-dua yaitu ibu NW di ketahui bahwa, menurut ibu NW sikap anaknya selama ini adalah baik. Ibu NW jarang mendengarkan
curhat anaknya di karenakan anaknya sendiri yang jarang curhat ke orangtuanya, tetapi ibu NW sering memberikan masukan-masukan serta solusi
ketika anaknya sedang ada masalah. Kontrol yang di berikan terhadap
Responden 2 NW Ibu dari IL
Orang tua responden
Tanggapan Mengenai sikap
anaknya Mendengarkan
curhat Memberikan solusi
Kontrol yang di berikan terhadap
pergaulan anaknya
R1 Baik
Jarang Ya
Cukup baik R2
Baik Sering
Ya Kurang
R3 Baik
Jarang Ya
Cukup baik
84
pergaulan anaknya menurut peneliti kurang baik di karenakan ibuu NW terlalu memberikan kebebasan terhadap anaknya, percaya begitu saja dengan apa
yangdi lakukan anaknya.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang telah didapatkan dari informan kunci yaitu ibu responden ke-tiga yaitu ibu DH di ketahui bahwa, menurut
ibu DH sikap anaknya selama ini adalah baik. Ibu MJ jarang mendengarkan curhat anaknya di karenakan anaknya sendiri yang jarang curhat ke
orangtuanya, tetapi ibu MJ sering memberikan masukan-masukan serta solusi ketika anaknya sedang ada masalah. Kemudian menurut peneliti kontrol yang di
berikan terhadap pergaulan anaknya juga kelihatan cukup baik.
Responden 3 DH Ibu dari SS
Analisis Data
Menurut analisis peneliti kontrol yang di berikan orang tua terhadap anaknya rata-rata masih tergolong kurang baik,padahal jika kontrol dan kehangatan orang
tua terhadap anak tinggi. Dengan begitu, anak memiliki regulasi diri, dia tahu mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak.Dalam keseharian, anak jadi ceria,
percaya diri, dan terbuka pada orang tua. Dan sebaliknya Kedekatan orang tua dengan anak rendah. Begitu juga kontrol dari orang tua terhadap si anak.Orang tua
cenderung menyerahkan semuanya pada anak dan membebaskan mereka, maka yang terjadi adalah sebaliknya anak cendrung tidak mau terbuka terhadap orangtuanya.
85
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang telah didapatkan dari
informan kunci yaitu ibu responden pertama yaitu ibu MJ di ketahui bahwa, Ibu MJ memberikan kebebasan kepada anaknya dalam melakukan sesuatu.
Ibu MJ menikah pada usia 16 tahun. Ibu MJ juga mengizinkan anaknya untuk menikah di usia muda. Kemudian dalam hal ini menurut ibu MJ setuju
dengan pernikahan usia muda.
Responden 1 MJ Ibu dari ST
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang telah didapatkan dari informan
kunci yaitu ibu responden ke-dua yaitu ibu NW di ketahui bahwa, Ibu NW memberikan kebebasan kepada anaknya dalam melakukan sesuatu. Ibu NW
menikah pada usia 16 tahun. Ibu NW juga mengizinkan anaknya untuk menikah di usia muda. Kemudian dalam hal ini menurut ibu NW setuju
dengan pernikahan usia muda.
Responden 2 NW Ibu dari IL
Orang tua responden
Memberikan Kebebasan terhadap
anak Usia Menikah
Mengizinkan Anak Menikah di
Usia Muda Tanggapan
Tentang Pernikahan Usia
Muda R1
Ya 16 tahun
Ya Setuju
R2 Ya
16 tahun Ya
setuju
R3 Ya
17 tahun Ya
setuju
86
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang telah didapatkan dari
informan kunci yaitu ibu responden Ke-tiga yaitu ibu DH di ketahui bahwa, Ibu DH memberikan kebebasan kepada anaknya dalam melakukan sesuatu.
Ibu DH menikah pada usia 16 tahun. Ibu DH juga mengizinkan anaknya untuk menikah di usia muda. Kemudian dalam hal ini menurut ibu DH setuju
dengan pernikahan usia muda. Dalam hal ini orangtua respondensebagai informan kunci gagal diwawancarai, namun peneliti tetap mencari data dengan
cara observasi.
Responden 3 DHIbu dari SS
Analisis Data
Dalam point ini menurut analisis peneliti, rata-rata orangtua mengizinkan anaknya menikah di sebabkan oleh faktor kondisi ekonomi yang
sudah tidak memungkinkan seorang anak untuk melanjutkan studinya, dan kemungkinan lain di sebabkan karena seorang anak sudah hamil dulan. Jadi
mau tidak mau dan siap tidak siap anak tersebut harus di nikahkan. Kemudian rata-rata responden menjawab setuju dengan pernikahan usia muda, karena
menurut responden sah-sah saja jika sudah tidak lanjut sekolah, kemudian sudah ada pasangan yang cocok, jadi seorang anak sudah pantas di nikahkan.
Apalagi jika anak tersebut telah hamil duluan.
87
5.2.3 Deskripsi Jawaban Orangtua Responden berdasarkan pengetahuan mengenai Resiko Pernikahan Usia Muda
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang telah didapatkan dari
informan kunci yaitu ibu responden pertama yaitu ibu MJ di ketahui bahwa, ternyata ibu MJ juga tidak memahami tentang resiko pernikahan Usia Muda.
Baik itu resiko fisik maupun resiko fisikis.
Responden 1 MJ Ibu dari ST
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang telah didapatkan dari
informan kunci yaitu ibu responden ke-dua yaitu ibu NW di ketahui bahwa, ternyata ibu NW juga tidak memahami tentang resiko pernikahan Usia Muda.
Baik itu resiko fisik maupun resiko fisikis.
Responden 2 NW Ibu dari IL
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang telah didapatkan dari
informan kunci yaitu ibu responden ke-tiga yaitu ibu DH di ketahui bahwa, ternyata ibu DH memahami tentang resiko pernikahan Usia Muda. Baik itu
resiko fisik maupun resiko fisikis.
Responden 3 DH Ibu dari SS
Orangtua Responden Memahami Resiko Pernikahan Usia Muda
R1 Tidak
R2 Tidak
R3 Ya
88
Analisis Data
Berdasarkan data yang di dapatkan tentang ketidak tahuan orang tua terhadap resiko pernikahan usia muda, dua dari tiga responden menjawab tidak mengetahui resiko
pernikahan usia muda, dan hanya satu responden yang memahami resiko pernikahan usia muda. Dalam hal ini menurut analisis peneliti ketidak tahuan responden tentang
resiko pernikahan usia muda, baik itu resiko fisik maupun fisikis, turut mempengaruhi orangtua dalam hal mengizinkan anaknya untuk menikah muda.
Mengingat hal tersebut peneliti mengambil kesimpulan bahwa ketidak tahuan seseorang terhadap bahaya dan resiko pernikahan usia muda termasuk dalam salah
satu faktor penyebab terjadinya pernikahan usia muda.
89
5.2.4 Deskripsi Jawaban Responden Informan Kunci Kepala Lingkuan