Bentuk : persegi panjang
Jumlah : 1 unit
Bahan kontruksi : beton kedap air
Kondisi operasi : 30
C ; 1 atm Kapasitas
: 224,8 m
3
Panjang : 9,9 m
Lebar : 4,9 m
Tinggi : 3 m
7.8.2 Pompa Bak Penampungan PL-01
Fungsi : memindahkan limbah ke bak pengendapan awal
Jenis : centrifugal pump
Jumlah : 1 unit
Bahan kontruksi : commercial steel
Daya motor : 164 hp
7.8.3 Bak Pengendapan Awal BPA
Fungsi : tempat pengendapan padatan
Bentuk : persegi panjang
Jumlah : 1 unit
Bahan kontruksi : beton kedap air
Kondisi operasi : 30
C ; 1 atm Kapasitas
: 1,4 m
3
Panjang : 1,8 m
Lebar : 0,9 m
Tinggi : 0,9 m
7.8.4 Bak Netralisasi BN
Fungsi : tempat penetralan pH limbah
Bentuk : persegi panjang
Jumlah : 1 unit
Bahan kontruksi : beton kedap air
Kondisi operasi : 30
C ; 1 atm Kapasitas
: 16,5 m
3
Panjang : 4 m
Universitas Sumatera Utara
Lebar : 2 m
Tinggi : 2 m
7.8.5 Kolam Aerasi AR
Fungsi : mengolah limbah
Bentuk : persegi panjang
Jumlah : 1 unit
Bahan kontruksi : beton kedap air
Kondisi operasi : 30
C ; 1 atm Kapasitas
: 88,8 m
3
Panjang : 3,3 m
Lebar : 9 m
Tinggi : 3,5 m
Daya motor : 10 hp
7.8.6 Pompa Tangki Aerasi PL-02
Fungsi : memindahkan limbah ke tangki sedimentasi
Jenis : centrifugal pump
Jumlah : 1 unit
Bahan kontruksi : commercial steel
Daya motor : 164 hp
7.8.7 Tangki Sedimentasi TS
Fungsi : mengendapkan flok biologis dari tangki aerasi dan
sebagian diresirkulasi kembali ke tangki aerasi Bentuk
: silinder vertikal dengan alas datar Jumlah
: 1 unit Bahan kontruksi
: beton kedap air Kondisi operasi
: 30 C ; 1 atm
Kapasitas : 1,7 m
3
Diameter : 0,9 m
Tinggi : 1,7 m
7.8.8 Pompa Tangki Sedimentasi PL-03
Fungsi : memindahkan limbah ke kolam aerasi
Jenis : centrifugal pump
Universitas Sumatera Utara
P-10
P-02 P-06
V-04 Na
2
CO
3
P-01 P-05
Al
2
SO
4 3
V-03
S-01 P-03
P-03 P-04
V-05 V-06
V-14 P-13
P-08 V-09
V-11 V-12
V-13
V-16 P-07
V-15 Kaporit
Lumpur V-07
Air Pendingin Bekas Kondensat
Air Pendingin Steam
Air Domestik
Keterangan : S-01 = Screening
V-01 = Water reservoir V-02 = Bak sedimentasi
V-03 = Tangki pelarutan alum V-04 = Tangki pelarutan Na
2
CO
3
V-05 = Clarifier V-06 = Tangki filtrasi
V-07 = Menara air V-08 = Tangki asam sulfat
V-09 = Cation exchanger V-10 = Tangki NaOH
V-11 = Anion exchanger V-12 = Deaerator
V-13 = Ketel uap V-14 = Water cooling tower
V-15 = Tangki pelarutan kaporit V-16 = Tangki air domestik
P-12 P-14
P-15 P-09
H
2
SO
4
V-08 NaOH
P-11
V-02
Skala : Tanpa skala
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PRA-RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI LIMBAH CAIR TAHU DENGAN KAPASITAS PRODUKSI
18.000 TONTAHUN DIAGRAM ALIR PENGOLAHAN AIR
PABRIK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI LIMBAH CAIR TAHU
Digambar Diperiksa
Disetujui Nama : Nianto Cendana
NIM : 080405062 1. Nama : Prof.Dr.Ir.Setiaty Pandia
NIP : 19530921 198103 2 003 2. Nama : Mersi Suriani Sinaga,ST,MT
NIP : 19680806 199802 2 001 Tanggal Tanda Tangan
V-01 FC
FC FC
FC FC
FC
FC FC
FC FC
FC V-10
F C
FC LC
FC FC
FC
Jumlah : 1 unit
Bahan kontruksi : commercial steel
Daya motor : 164 hp
Universitas Sumatera Utara
BAB VIII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK
Tata letak peralatan dan fasilitas dalam suatu rancangan pabrik merupakan syarat penting untuk memperkirakan biaya secara akurat sebelum mendirikan pabrik
yang meliputi desain sarana perpipaan, fasilitas bangunan, jenis dan jumlah peralatan dan kelistrikan. Hal ini secara khusus akan memberikan informasi yang dapat
diandalkan terhadap biaya bangunan dan tempat sehingga dapat diperoleh perhitungan biaya yang terperinci sebelum pendirian pabrik.
8.1 Lokasi Pabrik
Secara geografis, penentuan lokasi pabrik sangat menentukan kemajuan serta kelangsungan dari suatu industri kini dan pada masa yang akan datang karena
berpengaruh terhadap faktor produksi dan distribusi dari pabrik yang didirikan. Pemilihan lokasi pabrik harus tepat berdasarkan perhitungan biaya produksi dan
distribusi yang minimal serta pertimbangan sosiologi dan budaya masyarakat di sekitar lokasi pabrik Peters, 2004.
Berdasarkan faktor – faktor tersebut, maka pabrik pembuatan pupuk organik direncanakan berlokasi di daerah Kawasan Industri Medan KIM III, Kotamadya
Medan, Propinsi Sumatera Utara, dimana lahan yang tersedia masih sekitar 80 hektar harian Antara Sumut, 2012.
Dasar pertimbangan dalam pemilihan lokasi pabrik adalah : a. Bahan baku
Suatu pabrik sebaiknya berada di daerah yang dekat dengan sumber bahan baku dan daerah pemasaran sehingga transportasi berjalan dengan lancar. Bahan baku
utama pabrik yaitu limbah cair tahu, yang disuplai dari industri kecil dan menengah di Kotamadya Medan.
b. Transportasi Pembelian bahan baku dan penjualan produk dapat dilakukan melalui jalan darat,
laut, maupun udara. Lokasi yang dipilih dalam rencana pendirian pabrik ini merupakan kawasan industri yang telah memiliki sarana transportasi yang
lengkap. Transportasi darat dilakukan dengan melalui jalan tol dan dapat juga dengan menggunakan kereta barang. Transportasi laut dapat dilaksanakan
Universitas Sumatera Utara