Pemodelan Jaringan Dengan Menggunakan EPANET 2.0

Gambar 5.3 Besar Kapasitas Aliran Pada Jaringan Perpipaan Area Balik Papan Setelah Dilakukan Iterasi

5.6 Pemodelan Jaringan Dengan Menggunakan EPANET 2.0

Analisa jaringan pemipaan yang dimaksud yaitu analisa terhadap jaringan pemipaan yang telah ada. Disini akan dilakukan simulasi jaringan pemipaan menggunakan program perangkat lunak EPANET 2.0.

5.6.1 Tahapan Menggunakan Epanet 2.0

Tahapan dalam menggunakan EPANET untuk pemodelan system distribusi air yaitu: 1. Menggambar jaringan yang menjelaskan sistem distribusi atau mengambil dasar jaringan sebagai file text dimana pada penggambaran ini dilakukan input data yaitu berupa junction, pipa, pompa, dan kurva pompa. 2. Mengedit properties dari object. 3. Gambarkan bagaimana sistem beroperasi. 4. Memilih tipe analisis yang akan digunakan. 5. Melakukan Eksekusi Program atau menjalankan run analisis hidolis atau kualitas air. 6. Hasil dari analisis yaitu berupa kapasitas aliran, head loses, kecepatan aliran dan gambaran visual.

5.6.2 Masukkan Data Input

Input dalam analisa ini dimaksudkan sebagai data-data yang diperlukan sebagai masukan untuk proses analisa yang dilakukan. Data- data ini merupakan langkah awal untuk memulai analisa. Langkah awal yang dilakukan yaitu menetapkan unit satuan yang akan digunakan dengan cara view dimensions map unit. Gambar 5.4 Tampilan Map Dimensions Kemudian menampilkan id setiap junction dan pipa. Langkah yang dilakukan yaitu view options notation kemudian tandai display node id’s dan display link id’s. Gambar 5.5 Tampilan Map Options Setelah langkah tersebut maka akan dipilih tipe analisis yang dilakukan dan langkah yang dilakukan yaitu project defaults hydraulics. Gambar 5.6 Tampilan Default Setelah pengaturan awal dilakukan maka selanjutnya yaitu input semua komponen yang menyusun jaringan distribusi yang terdiri dari : 1. Node Junction Node merupakan titik yang merupakan pertemuan masing–masing pipa dan nantinya akan menghubungkan setiap ujung pipa. Input dari node ini merupakan koordinat dari titik penghubung pipa dan permintaan kebutuhan air di titik ini. Langkah yang dilakukan yaitu memilih ikon node pada toolbar Gambar 5.7 Input Junction 2. Pipa pipe Dalam hal ini input yang diperlukan untuk pipa yaitu: • panjang pipa length • diameter pipa diameter • koefisien kekasaran pipa roughness Data yang dimaksukkan pada input ini disesuaikan pada data yang terdapat pada bab III. Langkah yang dilakukan yaitu memilih ikon pipe pada toolbar Gambar 5.8 Input Pipe 3. Reservoir Pada analisa ini reservoir yang dimaksud merupakan tempat penampungan air dari masing – masing sumber mata air. Pada reservoir data yang diinput yaitu besarnya kapsitas reservoir initial quality . Langkah yang dilakukan untuk memasukkan input yaitu dengan memilih ikon reservoir pada toolbar .

5.6.3 Proses Eksekusi Program

Setelah semua input yang diperlukan dimasukkan pada setiap komponen maka dilakukan proses eksekusi terhadap jaringan pemipaan yang telah dibuat. Eksekusi ini akan menunjukkan bisa atau tidaknya jaringan yang telah direncanakan dapat beroperasi dengan baik. Langkah eksekusi dilakukan dengan memilih ikon Setelah dilakukan proses eksekusi maka akan dihasilkan gambaran visual dari sistem jaringan distribusi tersebut. Jika proses Run tidak berhasil, maka akan muncul jendela report yang mengindikasikan problem apa yang terjadi. Jika prosesnya berhasil, dapat dilihat hasil perhitungannya dalam berbagai cara. Gambar 5.10 Gambar Visual Jaringan Distribusi

5.7 Hasil Pemodelan EPANET 2.0