4.2. Analisis Univariat
Analisis univariat dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran
distribusi frekuensi variabel yang diteliti yaitu variabel independen dan variabel dependen yang meliputi komunikasi, sumber daya, disposisi, kejadian DBD. Berikut
dilampirkan distribusi frekuensi masing-masing variabel.
4.2.1 Distribusi Frekuensi Respoden Berdasarkan Komunikasi Kebijakan DBD
Berdasarkan hasil penelitian tentang komunikasi, pada pertanyaan pertama sebanyak 61 responden 61 menjawab tidak pernah mendengar tentang program
pemberantasan Demam Berdarah dari petugas kesehatan. Pada pertanyaan kedua sebanyak 84 responden 84 menjawab tidak pernah diberikan brosur selebaran
atau stiker tentang program pemberantasan DBD oleh petugas kesehatan. Pada pertanyaan ketiga sebanyak 65 responden 65 menjawab tidak pernah
mendapatkan penyuluhan atau ceramah tentang cara pemberantasan DBD dilingkungan tempat tinggal responden. Pada pertanyaan keempat sebanyak 55
responden 55 menjawab tidak pernah membaca spanduk atau baliho di jalan-jalan yang berisikan tentang cara-cara pemberantasan Demam Berdarah.
Pada pertanyaan kelima sebanyak 72 responden 72 menjawab pernah mendengar pencegahan Demam Berdarah dari radio atau televisi. Pada pertanyaan ini
peneliti sengaja memilih responden yang memiliki TV agar sesuai dengan kuisoner yang ditanyakan, dan hampir seluruhnya mengatakan pernah melihat di TV tentang
bagaimana melakukan 3M dan kewajiban gotong royong untuk mencegah Demam Berdarah, bahkan mereka juga mengetahui bagaimana gejala Demam Berdarah dari
Universitas Sumatera Utara
iklan televisi yang sering disiarkan oleh produk obat penurun panas. Spandukbaliho, stiker, radio maupun televisi merupakan media yang digunakan dalam menyampaikan
pesan, hal tersebut sesuai dengan Deklarasi Nasional DBD tahun 2011 oleh WHO bahwa upaya promosi kesehatan lebih ditingkatkan dalam mencegah DBD.
Pada pertanyaan keenam sebanyak 87 responden 87 menjawab tidak pernah mendengar pencegahan Demam Berdarah dari petugas kesehatan lebih dari 1
kali. Responden yang menjawab lebih dari 1 kali mendengarkan program pemberantasan DBD yaitu pada saat posyandu berlangsung sering diadakan
penyuluhan tentang Demam Berdarah, dan juga sering diadakan ceramah Demam Berdarah di puskesmas pada saat mahasiswa kesehatan sedang praktek kerja lapangan
di puskesmas, mahasiswa tersebut didampingi oleh petugas kesehatan dalam memberikan penyuluhannya. Pada pertanyaan ketujuh sebanyak 65 responden 65
menjawab tidak pernah diberitahukan apa saja program 3M. Ke 35 responden tersebut mampu menjelaskan kegiatan 3M dengan baik sehingga peneliti
memasukannya kedalam kategori ya 1 sedangkan 65 responden lainnya sebagian besar menjelaskan kegiatan 3M secara tidak lengkap, bahkan ada responden yang
tidak pernah mendengar dan mengetahui apa saja yang dimaksud kegiatan 3M tersebut.
Pada pertanyaan kedelapan sebanyak 56 responden 56 menjawab pernah diberitahukan petugas kesehatan tentang pentingnya dilakukan gotong royong.
Responden yang menjawab pernah diberitahukan tentang pentingnya gotong royong menjawab secara bervariasi, beberapa responden mengatakan setiap Jumat atau Sabtu
Universitas Sumatera Utara
dalam tiap minggunya, beberapa responden lainnya mengatakan setiap bulan dan ada juga yang mengatakan sesering mungkin gotong royong dilakukan terutama karena
daerah mereka sering terjadi banjir. Pada pertanyaan kesembilan sebanyak 54 responden 54 menjawab tidak
pernah diberitahukan petugas kesehatan tentang bahaya Demam Berdarah. Responden yang menjawab pernah diberitahukan tentang bahaya Demam Berdarah
sebagian besar mendapatkan pengetahuan tersebut dari penyuluhan atau ceramah di puskesmas dan posyandu serta di mesjid, responden lainnya mendapatkan
pengetahuan tentang bahaya DBD melalui televisi, ada juga yang menyatakan mengetahui bahaya DBD pada saat mereka berobat ke petugas kesehatan dan
mendapat penjelasan dari petugas tersebut, sebagian kecil lainnya mengetahui hal tersebut saat mengunjungi tetangga yang DBD di Rumah Sakit. Pada pertanyaan
kesepuluh sebanyak 58 responden 58 menjawab petugas kesehatan yang datang ke lingkungan mereka tidak didampingi oleh kepala lorong atau kepala lingkungan.
Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuesi Responden Berdasarkan Komunikasi Kebijakan DBD
No Pertanyaan
Jawaban Ya
Tidak Total
F f
∑f
1. Pernah mendengar tentang
program pemberantasan Demam Berdarah dari petugas
kesehatan 39
39 61
61 100
100
2. Petugas kesehatan pernah
memberikan brosur selebaran 16
16 84
84 100
100
Universitas Sumatera Utara
atau stiker tentang program pemberantasan
Demam Berdarah
3. Petugas kesehatan pernah
memberikan penyuluhan ceramah tentang cara-cara
pemberantasan Demam Berdarah di lingkungan tempat
tinggal anda 35
35 65
65 100
100
4. Pernah membaca spanduk atau
baliho di jalan-jalan yang berisikan tentang cara-cara
pemberantasan Demam Berdarah
45 45
55 55
100 100
5. Pernah mendengar pencegahan
Demam Berdarah dari radio televise
72 72
28 28
100 100
6. Mendengar tentang
pencegahan Demam Berdarah dari petugas kesehatan lebih
dari 1 kali. 13
13 87
87 100
100
7. Petugas kesehatan pernah
memberitahukan anda tentang apa saja program 3 M
35 35
65 65
100 100
8. Petugas kesehatan pernah
memberitahukan anda tentang pentingnya lingkungan anda
melakukan kegiatan gotong- royong
56 56
44 44
100 100
9. Petugas kesehatan pernah
memberitahukan anda tentang bahaya Demam Berdarah
46 46
54 54
100 100
10. Petugas kesehatan yang datang
tersebut biasanya didampingi oleh kepala lingkungan atau
kepala lorong saat ke rumah atau lingkungan anda
42 42
58 58
100 100
Variabel komunikasi juga dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu baik dan buruk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi komunikasi responden tidak
Universitas Sumatera Utara
jauh berbeda , responden yang paling banyak berada pada kategori buruk yaitu 58 responden 58, sedangkan pada kelompok kategori baik yaitu 42 responden 42.
Seperti terlihat pada tabel 4.2. berikut ini.
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kategori Komunikasi Kebijakan DBD
Komunikasi Frekuensi
Persen
Buruk 56
56 Baik
44 44
Total 100
100
4.2.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sumber Daya Kebijakan
DBD
Berdasarkan penelitian terhadap sumber daya, sebanyak 86 responden 86 menjawab tidak. Pada pertanyaan kedua sebanyak sebanyak 73 responden 73
menjawab petugas dalam menyampaikan penyuluhannya tidak memakai bahasa yang mudah dimengerti. Responden menjelaskan bahwa seringnya ceramah atau
penyuluhan dilakukan didalam forum yang ramai sehingga membuat responden malas untuk mendengarkan dan lebih memilih untuk melaksanakan posyandu atau berobat
di puskesmas dengan segera daripada mendengarkan ceramah. Pada pertanyaan ketiga sebanyak 76 responden 76 menjawab kegiatan
yang disampaikan petugas kesehatan masih belum jelas. Pada pertanyaan keempat sebanyak 82 responden 82 menjawab bahwa petugas kesehatan tidak
menyampaikan tanda dan gejala Demam Berdarah dengan jelas. Pada pertanyaan kelima sebanyak 95 responden 95 menjawab bahwa pernah melihat fogging
dilingkungan sekitar. Pada pertanyaan keenam sebanyak 84 responden 84
Universitas Sumatera Utara
menjawab tidak dihimbau petugas kesehatan untuk melakukan 3M dirumah atau lingkungan tempat tinggal.
Pada pertanyaan ketujuh sebanyak 64 responden 64 menjawab pernah diminta dana saat fogging dilakukan. Pada pertanyaan kedelapan sebanyak 90
responden 90 menjawab pernah diminta dana saat pembagian bubuk abate. Pada pertanyaan kesembilan sebanyak 80 responden 80 menjawab kegiatan 3M lebih
baik daripada fogging. Pada pertanyaan kesepuluh sebanyak 99 responden 99 menjawab tidak mengetahui cara menggunakan bubuk abate. Hal ini dapat dilihat dari
tabel 4.3.
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sumber Daya Kebijakan DBD
No Pertanyaan
Jawaban Ya
Tidak Total
f f
∑f
1 Petugas kesehatan datang ke
tempat anda lebih dari 1 kali 14
14 86
86 100
100 2
Petugas kesehatan dalam menyampaikan
penyuluhannya atau programnya memakai
bahasa yang anda mengerti 27
27 73
73 100
100
3 Kegiatan yang disampaikan
petugas kesehatan dalam mencegah penyakit Demam
Berdarah sudah jelas 24
24 76
76 100
100
4 Petugas kesehatan
menyampaikan tanda dan gejala Demam Berdarah
18 18
82 82
100 100
5 Pernah dilakukan fogging
dilingkungan anda 95
95 5
5 100
100 6
Petugas kesehatan menghimbau agar anda
16 16
84 84
100 100
Universitas Sumatera Utara
melakukan kegiatan 3M menguras, menutup,
mengubur 1 minggu sekali dilingkungan anda
7 Pernah diminta dana saat
fogging pengasapan dilakukan dilingkungan
anda 64
64 36
36 100
100
8 Pernah diminta dana saat
pembagian bubuk abate dilakukan dilingkungan
anda 90
90 10
10 100
100
9 Kegiatan 3M menguras,
menutup, mengubur lebih baik daripada fogging
80 80
20 20
100 100
10 Sudah mengetahui cara menggunakan bubuk abate
1 1
99 99
100 100
Distribusi responden berdasarkan kategorisasi sumber daya dibagi menjadi dua yaitu kategori baik dan buruk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi
sumber daya antara baik dan buruk berbeda jauh, yaitu 70 responden 70 menjawab sumber daya buruk, 30 responden 30 menjawab sumber daya baik.
Seperti terihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kategori Sumber Daya Kebijakan DBD
Sumber Daya Frekuensi
Persen
Buruk 70
70 Baik
30 30
Total 100
100
4.2.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Disposisi Kebijakan DBD
Berdasarkan penelitian terhadap disposisi dapat dilihat bahwa pada pertanyaan pertama sebanyak 98 responden 98 menjawab petugas kesehatan tidak
Universitas Sumatera Utara
datang dalam 1x 1 bulan untuk memeriksa jentik dirumah atau dilingkungan. Pada pertanyaan kedua sebanyak 83 responden 83 menjawab tidak pernah
diberitahukan petugas kesehatan bahwa kelurahannya merupakan kelurahan dengan kasus tertinggi ditahun 2011.
Pada pertanyaan ketiga sebanyak 86 responden 86 menjawab bahwa petugas kesehatan tidak memberikan sousi agar kasus Demam Berdarah di
kelurahannya menurun. Pada pertanyaan keempat sebanyak 52 responden 52 menjawab bahwa petugas kesehatan atau kepala lingkungan menghimbau agar
melakukan gotong royong dengan rutin. Pada pertanyaan kelima sebanyak 98 responden 98 menjawab petugas kesehatan tidak datang kembali bila kegiatan
tersebut belum dilakukan. Pada pertanyaan keenam sebanyak 59 responden 59 menjawab petugas
kesehatan atau kepala lingkungan tidak menginformasikan bila ada tetangga dilingkungan responden yang baru menderita DBD. Pada pertanyaan ketujuh
sebanyak 89 responden 89 menyatakan bahwa petugas kesehatan tidak memberitahukan bahwa 3M lebih baik daripada fogging.
Pada pertanyaan kedelapan sebanyak 65 responden 65 menjawab bila ada masalah dalam melakukan kegiatan pemberantasan DBD tersebut maka responden
tidak akan menghubungi petugas kesehatan. Pada pertanyaan kesembilan sebanyak 99 responden 99 menjawab petugas kesehatan tidak selalu menghimbau atau
mengingatkan tentang pentingnya melakukan kegiatan 3M agar kelurahan bebas dari Demam Berdarah.
Universitas Sumatera Utara
Pada pertanyaan kesepuluh sebanyak 92 responden 92 menjawab petugas kesehatan tidak selau menghimbau atau mengingatkan agar masyarakat sekitar
melakukan gotong royong 1x 1 minggu. Hal ini dapat dilihat dalam tabel 4.5 dibawah ini.
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Disposisi Kebijakan DBD
No Pertanyaan
Jawaban Ya
Tidak Total
f f
∑f
1 Petugas kesehatan datang 1 bulan
sekali untuk memeriksa jentik dirumah atau lingkungan anda
2 2
98 98
100 100
2 Petugas kesehatan memberitahukan
anda bahwa kelurahan anda merupakan kasus tertinggi penyakit
Demam Berdarah tahun 2011 17 17
83 83
100 100
3 Petugas kesehatan memberikan
solusi agar kasus Demam Berdarah di kelurahan anda menurun
14 14 86
86 100
100
4 Petugas kesehatan atau kepala
lingkungan menghimbau lingkungan anda agar melakukan
gotong royong dengan rutin 52 52
48 48
100 100
5 Petugas kesehatan atau kepala
lingkungan akan datang kembali bila anda belum melakukan
kegiatan tersebut 2
2 98
98 100
100
6 Bila ada tetangga dilingkungan
anda menderita Demam Berdarah maka petugas kesehatan atau
kepala lingkungan anda akan menginformasikannya kepada
lingkungan sekitar anda 41 41
59 59
100 100
7 Petugas kesehatan memberitahukan
bahwa 3M lebih baik daripada fogging dalam mencgah dan
memberantas Demam Berdarah 11 11
89 89
100 100
Universitas Sumatera Utara
8 Bila ada masalah dalam melakukan
kegiatan-kegiatan pencegahan Demam Berdarah tersebut maka
anda akan menghubungi petugas kesehatan
35 35 65
65 100
100
9 Petugas kesehatan selalu
menghimbau mengingatkan anda tentang betapa pentingnya
melakukan kegiatan 3M agar kelurahan anda bebas dari Demam
Berdarah 1
1 99
99 100
100
10 Petugas kesehatan selalu menghimbau mengingatkan agar
anda dan masyarakat sekitar melakukan gotong royong 1
minggu sekali. 8
8 92
92 100
100
Distribusi responden berdasarkan kategorisasi disposisi dibagi menjadi dua kategori yaitu baik dan buruk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi disposisi
yang baik yaitu 46 responden 46 dan disposisi yang buruk yaitu 54 responden 54. Seperti terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel. 4.6. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kategori Disposisi Kebijakan
DBD
Disposisi Frekuensi
Persen
Buruk 54
54 Baik
46 46
Total 100
100
4.2.4. Distribusi Frekuensi Kejadian DBD