Review Studi Terdahulu PENDAHULUAN

9 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta menambah literature kepustakaan khususnya mengenai organisasi kemasyarakatan Persatuan Islam Persis. c. Untuk masyarakat: memberikan informasi mengenai kriteria serta metode penetapan awal bulan Kamariah menurut perspektif Persatuan Islam Persis, NU, Muhammadiyah, serta ormas-ormas lainnya.

D. Review Studi Terdahulu

Setelah penulis melakukan penelusuran terhadap karya ilmiah yang bertema tentang penentuan awal bulan Kamariah di Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum, penulis menemukan tiga skripsi yang berkaitan. Tiga skripsi yang berkaitan akan dikemukakan oleh penulis secara ringkas untuk mengetahui sisi perbedaan dengan skripsi penulis, antara lain: No Identitas Substansi Pembeda 1. Muadz Junizar, Kajian Tentang Penentuan Awal Bulan Qamariyah Menurut Persis, Program Studi Ahwal Asy- Syakhsiyyah, Fakultas Syari’ah, Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2001. Skripsi ini membahas bahwa dalam penyusunan kalender Hijriyah yang dimulai pada tahun 14221423 H, Persis menggunakan kriteria Imkanur Rukyat dengan berlandaskan kepada hadits Nabi Muhammad saw tentang pelaksanaan awal puasa karena melihat hilal Ramadhan dan berlebaran karena melihat hilal bulan Syawal. Disini penulis membahas bahwa sejak tahun 1434 H dalam penyusunan kalender Hijriyah Persis menggunakan kriteria Imkanur Rukyat ahli astronomi LAPAN 2010 dengan kriteria: tinggi bulan minimal 4° dan jarak elongasi antara bulan dan matahari minimal 6,4°. 2. H. Rohmat, Penentuan Awal Bulan Qamariyah Menurut Hasil penelitian ini membahas kriteria penetapan awal bulan Disini penulis membahas dinamika kriteria penetapan 10 Muhammadiyah, Program Pascasarjana, Fakultas Syari’ah, Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2015. Kamariah yang digunakan oleh Muhammadiyah ialah wujudul hilal dengan menggunakan prinsip: Ijtimak konjungsi telah terjadi sebelum matahari terbenam Ijtima’ Qablal Ghurub. awal bulan Kamariah yang dipakai oleh Persatuan Islam Persis dari tahun ke tahun, diantaranya: Ijtima’ Qablal Ghurub, Wujudul Hilal, Wujudul Hilal di seluruh wilayah Indonesia, Imkanur Rukyat MABIMS, dan pada saat ini Imkanur Rukyat ahli astronomi LAPAN 2010. 3. Arrikah Imeldawati, Studi Analisis Metode Hisab Awal Bulan Kamariah Dalam Kitab Sair Al-Kamar, Program Studi Ahwal Al- Syakhsiyyah, Fakultas Syari’ah, Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, 2010. Dalam kitab Sair al- Kamar memakai metode yang dinukil dari kitab fathu al- rauf al-mannan yang metodenya mengambil data dari tabel-tabel yang telah ada. Metode perhitungan dalam kitab sair al-kamar termasuk dalam hisab hakiki bi al-taqrib karena masih berpangkal pada data-data Zaij Ulugh Beik, sama dengan kitab sullam al- nayyiroin, dan fathu al-rauf al-mannan. Dalam menetapkan awal bulan Kamariah Persis memakai kriteria Imkanur Rukyat ahli astronomi LAPAN 2010 dengan menggunakan metode hisab ephemeris, dan perhitungannya dengan software accurate time 5.3. Didin Syawaludin, Pemahaman Kriteria Wujud al-Hilal di PD Persis Cianjur dalam Tinjuan Syar’i dan Astronomi, Program Magister, Institut Agama Islam Negeri Walisongo, 2012 PD Persis Cianjur dalam menetapkan awal bulan Kamariah masih menggunakan kriteria Wujud al- hilal, padahal secara institusi Persis menggunakan kriteria MABIMS. Hal ini terjadi karena tidak tepatnya Pada saat ini dalam menetapkan awal bulan Kamariah Persis menggunakan kriteria Imkanur Rukyat ahli astronomi LAPAN 2010 dan berlaku untuk seluruh Jamiyah Persis. Kriteria tersebut ditetapkan untuk 11 memaknai kata Ra’a dari hadits-hadits tentang rukyat yang mengakibatkan banyak permasalaha. menyatukan perbedaan pendapat mengenai kriteria awal bulan Kamariah dikalangan Jamiyah Pesis.

E. Metode Penelitian 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian