Vitalis Temperamen Watak Bakat

yang baik karena kepribadian seseorang sangat besar pengaruhnya terhadap hasil pekerjaannya. Menurut Martha Tilaar, kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis, yang selalu mengalami perubahan atau berproses. Jadi kepribadiaan dapat dapat berubah kearah yang lebih baik atau menyimpang kearah yang lebih buruk. Salah satu faktor yang mempengaruhi kepribadiaan seseorang adalah lingkungan. Seorang resepsionis hotel yang dalam pekerjaannya secara langsung berhubungan dengan tamu harus siap secara fisik maupun mental sebelum memulai pekerjaan tersebut. Oleh karena mengingat kepribadian merupakan organisasi yang dinamis maka seorang resepsionis dapat optimis menyempurnakan kepribadiaanya dari waktu ke waktu sesuai dengan apa yang dharapkan. Karena kepribadian seorang resepsionis yang tidak baik, berpengaruh besar pada hasil kerja dan kepuasan tamu. Seorang psikolog, Ny. Yoesoef Noesyiwan, menganalisis kepribadian seseorang ke dalam 4 empat aspek sebagai berikut:

1. Vitalis

Adalah semangat pribadi seseorang, pusat tenaga yang relatif konstan atau menetap. Vitalitas merupakan dasar kepribadian yang menentukan kemampuan berprestasi, sikap hidup dan sikapnya terhadap sesama manusia.

2. Temperamen

Adalah warna-warna emosi, penghayatan dan pengalaman, berupa cara seseorang bereaksi terhadap suasana jiwanya. Seseorang yang mempunyai warna penghayatan gembira tidak akan mudah ditimpa kemalangan. Sebaliknya seseorang dengan penghayatan sedih akan berada dalam kesedihan secara berkepanjangan dan akan menutup diri dari lingkungannya.

3. Watak

Adalah inti atau hakikat kepribadian atau hasrat, perasaan, dan kehendak pribadi mengenai nilai. Hasrat merupakan motif tingkah laku, dan kehendak merupakan kelanjutan dari hasrat.

4. Bakat

Adalah sebuah kemampuan dari seseorang timbul karena bakat dan kemampuan. Dengan perkataan lain, walaupun seseorang berbakat tetapi kemampuannya kurang tentu kemmapuannya juga akan berkurang. Bakat sebagai potensi, memerlukan lingkungan dan kesempatan agar dapat berkembang seoptimal mungkin melalui pengalaman dan pendidikan. Selanjutnya Paul B. White dan Helen Beckley 1973:6 dalam bukunya Hotel Reception, menyatakan bahwa kepribadian atau personality mempunyai makna sebagai berikut: P  Pleasantess Goodmanners and a smile are natural assets. Seorang resepsionis hotel diharapkan mampu menyenangkan para tamu melalui kesopan- santunan disertai senyum yang ramah. Hal ini merupakan suatu aset yang tidak pernah habis dalam suatu hotel. E  Eagerness Eagerness to help others, with a liking for people and a willingness to serve them. Seorang resepsionis hotel harus mempunyai keinginan kuat yang timbul dari dalam dirinya untuk membantu para tamu dan rela melayani tamu dengan menyuguhkan pelayanan yang PRIMA. Hal ini merupakan salah satu unsur kepribadian. R  Respect Respect for other people. Coutesy costs nothing Seorang resepsionis hotel harus memahami bahwa melayani, menghormati dan menghargai tamu sangatlah penting. Bersopan santun dan ramah tamah terhadap semua tamu tidak membutuhkan biaya. S  Sense of responsibility Sense of responsibility is a realisation that what one does and says is important Memiliki rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan merupakan sebuah realisasi bahwa apa yang resepsionis lakukan dan katakana kepada para tamu adalah penting. O  Orderly mind Essential for methodical and accurate work. Seorang resepsionis harus memilki pola pikir yang teratur dan terarah dalam melakukan pekerjaan dengan metode yang baik dan akurat. N  Neatness Neatness indicates pride in self and job. Seorang resepsionis harus rapi dan bersih menunjukkan bahwa dirinya bangga dengan pekerjaannya. A  Accuracy Accuracy in everything done is of paramount importance. Seorang resepsionis yang teliti dalam melakukan setiap pekerjaan merupakan suatu nilai yang sangat penting. L  Loyality Loyality to management and colleagnes makes good team work. Seorang resepsionis dituntut untuk mewakili sikap setialoyal kepada manajemen hotel dan rekan kerjanya. Karena kerja sama tim yang tangguh merupakan kunci keberhasilan setiap pekerjaan. I  Intelegence Intelegence of common sense at all times. Seorang resepsionis harus menggunakan pola pikir positif dalam melayani tamu. T  Tact Tact saying and doing the right thing at the right time. Mengatakan sesuatu dengan bijaksana serta melakukan segala sesuatu secara benar saat melakukan pekerjaan merupakan ciri kepribadian yang kuat. Y  Yearning to be good receptionist A love of the work is essential. Untuk menjadi resepsionis yang baik harus timbul keinginan untuk mencintai pekerjaan tersebut. Berikut ini adalah beberapa kepribadian dasar yang harus dimiliki seorang resepsionis hotel, di antaranya: a. Sopan santun dan ramah tamah Seorang resepsionis yang baik harus selalu bersikap ramah, sopan dan baik terhadap rekan sekerjanya, atasan, maupun terhadap tamu hotel betapa pun berat beban pekerjaannya. Adapun kebiasaan-kebiasaan yang sebaiknya dilakukan oleh seorang resepsionis untuk dapat menimbulkan kesan ramah dan sopan adalah sebagai berikut: • Biasakan selalu berbicara dengan suara yang jelas dan dengan volume suara yang menyenangkan. • Biasakan untuk tersenyum sewaktu berbicara. • Selalu mengucapkan salam kepada setiap orang yang dijumpai baik, sesama rekan kerja, atasan maupun maupun tamu hotel, lebih-lebih disertai dengan penyebutan nama yang diberi salam greet. Contoh: Selamat pagi siangsore Pak Agus atau Good morning afternoonevening, Mr. Agus? b. Jujur dan selalu siap menolong Sikap dasar lain harus dimiliki oleh seorang resepsionis hotel adalah kejujuran dan ringan tangan suka menolong. Seorang resepsionis harus mengetahui bahwa bekerja di hotel berarti berada di lingkungan yang luks, serba mewah. Untuk itu, sikap jujur mutlak harus dimiliki oleh seorang resepsionis. Dia juga harus menunjukkan sikap suka menolong orang lain tamu. Contoh kecil sebagai sikap mau menolong tamu, tersenyum misalnya, dapat dikategorikan sebagai pertolongan bagi tamu yang baru tiba di hotel dan merasa letih akibat perjalanan yang panjang. Sedangkan hasil dari pertolongan anda tersebut tak terhingga besarnya baik bagi tamu itu sendiri maupun anda sendiri.

2.3 Standard Receptionist Grooming