Pengetahuan Responden Tentang APD Sikap Responden Tentang APD

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah tabel berdasarkan distribusi riwayat pekerjaan responden. Tabel 5.3 Tabel Karakteristik Responden Menurut Riwayat Pekerjaan Responden Pekerja Penyemprot Pestisida di PTPN IV Dolok Ilir Tahun 2010 Karakteristik Responden Masa Kerja Jumlah orang Persentase 11-20 21-30 30 5 19 6 16.7 63.3 20.0 Total 100

5.2 Pengetahuan Responden Tentang APD

Baik buruknya tingkat pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa diantaranya adalah : tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin dan lingkungan. Notoadmodjo, 2003 Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari data yang diperoleh semua 100 responden berpendidikan SD, namun mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik dalam penggunaan APD dalam pekerjaannya. Tingkat pendidikan rendah belum tentu membuat seseorang memiliki pengetahuan yang kurang baik dibandingkan seseorang yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi. Pengetahuan baik yang dimiliki responden tidak terlepas karena mayoritas responden memiliki riwayat pekerjaan yang relatif lama dalam bidangnya. Ada 63,3 responden memiliki masa kerja antara 21-30 tahun. Hal ini menandakan pengalaman yang dimiliki oleh pekerja menolong mereka untuk memiliki pengetahuan yang baik dalam penggunaan APD dalam pekerjaannya. Mereka memiliki pengetahuan yang baik karena mereka selalu melakukannya sehingga hal tersebut dalam jangka waktu yang lama menjadi suatu pengingat bagi mereka didalam melakukan pekerjaannya, tanpa harus mengingatnya dalam waktu yang relatif singkat. Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Responden Pekerja Penyemprot Pestisida di PTPN IV Dolok Ilir Tahun 2010 No Pengetahuan Responden Jumlah orang Persentase 1 Kurang baik 4 13.3 2 Baik 26 86.7 Total 100

5.3 Sikap Responden Tentang APD

Sikap adalah reaksi yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek dilingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap stimulus. Notoadmodjo, 2003 Melalui hasil penelitian, diketahui bahwa sikap responden tergolong baik. Secara keseluruhan atau rata-rata sebanyak 26 orang 86,7 setuju akan adanya APD dalam pekerjaan mereka. Jumlah pekerja yang menyetujui bahwa dalam kondisi cuaca yang panas pekerja harus tetap menggunakan APD dalam melakukan pekerjaannya adalah sebesar 80 atau 24 orang dan 6 orang lainnya atau sebesar 20 tidak setuju dengan alasan tidak nyaman karena keringat di tubuh akibat cuaca panas tersebut. Dari keseluruhan responden sebanyak 29 orang 96,7 setuju harus berhati- hati dalam melakukan pekerjaannya karena mempunyai efek yang baik terhadap kesehatan dan mencegah risiko pekerjaan. Responden yang tidak setuju adalah 1 orang 3,3. Dalam hal pemakaian APD secara baik semua 100 setuju untuk dilakukan karena dinilai sangat penting untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja para pekerja itu sendiri. Responden sebanyak 26 orang 86,7 setuju aturan dan prosedur kerja dalam penyemprotan harus dipatuhi oleh pekerja. Responden yang tidak setuju sebanyak 4 orang 13,3 tidak setuju dengan alasan terlalu kaku dalam melakukan pekerjaan. Dalam hal pengawasan kerja yang ketat guna melindungi pekerja dari risiko pekerjaannya sebanyak 28 orang 93,3 setuju untuk dipatuhi. Sedangkan responden yang tidak setuju dengan hal tersebut sebanyak 2 orang 6,7. Terdapat 27 orang 90 setuju bahwa didalam melakukan pekerjaan penyemprotan tidak diperbolehkan utuk merokok, makan dan minum karena dapat mengganggu pekerjaan dan dapat mengakibatkan keracunan pada pekerja yang melakukannya. Sedangkan responden yang tidak setuju sebanyak 3 orang 10 akan hal tersebut. Terdapat 27 orang 90 setuju bahwa didalam kepemilikan pakaian kerja yang dipercayakan perusahaan kepada pekerja, pekerja harus merawat pakaian pekerjaan dengan baik, dengan mencuci pakaian kerja setelah selesai memakai pakaian kerja, sehingga untuk pemakaian berikutnya pakaian tersebut bersih dan juga pekerja takut untuk menyimpan pakaian kerja yang belum di cuci dengan alasan keracunan pada diri mereka yang akan merugikan diri mereka sendiri. Sedangkan responden yang tidak setuju sebanyak 3 orang 10 dengan alasan tidak sempat untuk mencuci pakaian kerja setelah memakai pakaian kerja karena ada hal lain yang harus dikerjakan setiap harinya setelah melakukan pekerjaan rutinnya sebagai penyemprot. Terdapat 18 orang 60 setuju bahwa pada saat melakukan pekerjaan yang singkat, pekerja harus tetap memakai APD. Sedangkan 12 orang 40 tidak setuju jika harus memakai APD ketika melakukan pekerjaan penyemprotan dalam waktu yang relatif singkat dengan alasan repot harus memasang secara lengkap semua APD yang ada. Mayoritas 90 atau 27 responden setuju jika pekerja tidak memakai APD secara lengkap mendapatkan teguran dari mandor. Sedangkan 3 orang 10 tidak setuju kalau mendapat teguran dari mandor ketika tidak memakai APD secara lengkap dengan alasan dapat mengganggu kinerja mereka ketika melakukan pekerjaan karena merasa tidak bisa menjaga diri. Semua pekerja 100 atau 30 orang setuju kalau dalam pemakaian APD sebagai cermin tenaga kerja yang disiplin. Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Sikap Responden Pekerja Penyemprot Pestisida di PTPN IV Dolok Ilir Tahun 2010 No Sikap Responden Jumlah orang Persentase 1 Kurang baik 4 13.3 2 Baik 26 86.7 Total 100

5.4 Tindakan Responden Tentang APD

Dokumen yang terkait

Hubungan Pemakaian Alat Pelindung Diri dengan Gejala Keracunan Pada Penyemprot Pestisida di Perkebunan Kelapa Sawit Tanjung Garbus Pagar Merbau Tahun 2015

7 108 119

Hubungan Promosi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Perilaku Aman (Safe Behavior) Pada Karyawan Bagian Produksi Pengolahan Minyak Sawit Di PTPN IV Kebun Dolok Ilir

81 412 124

Analisis Kinerja Mutu Teh Hitam di PTPN IV Kebun Bah Butong

16 129 72

Studi Pemeliharaan Mesin Genset PTPN III Kebun Rambutan

4 47 64

GAMBARAN PERILAKU PENGGUNAAN PESTISIDA DAN GEJALA KERACUNAN YANG DITIMBULKAN PADA PETANI PENYEMPROT SAYUR DI DESA SIDOMUKTI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG

0 8 78

I. Identitas Pekerja penyemprot - Hubungan Pemakaian Alat Pelindung Diri dengan Gejala Keracunan Pada Penyemprot Pestisida di Perkebunan Kelapa Sawit Tanjung Garbus Pagar Merbau Tahun 2015

0 0 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pestisida 2.1.1 Pengertian Pestisida - Hubungan Pemakaian Alat Pelindung Diri dengan Gejala Keracunan Pada Penyemprot Pestisida di Perkebunan Kelapa Sawit Tanjung Garbus Pagar Merbau Tahun 2015

0 0 40

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Pemakaian Alat Pelindung Diri dengan Gejala Keracunan Pada Penyemprot Pestisida di Perkebunan Kelapa Sawit Tanjung Garbus Pagar Merbau Tahun 2015

0 1 7

HUBUNGAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN GEJALA KERACUNAN PADA PENYEMPROT PESTISIDA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TANJUNG GARBUS PAGAR MERBAU PTPN II TAHUN 2015

0 2 16

Hubungan Promosi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Perilaku Aman (Safe Behavior) Pada Karyawan Bagian Produksi Pengolahan Minyak Sawit Di PTPN IV Kebun Dolok Ilir

3 6 25