3.2.2 Iklim
Karena terletak dekat garis khatulistiwa, Propinsi Sumatera Utara tergolong ke dalam daerah beriklim tropis. Ketinggian permukaan daratan Propinsi Sumatera Utara sangat
bervariasi, sebahagian daerahnya datar, hanya beberapa meter di atas permukaan laut, beriklim cukup panas bisa mencapai 35.8
C, sebagian daerah berbukit dengan kemiringan yang landai, beriklim sedang dan sebagian lagi berada pada daerah ketinggian
yang suhu minimalnya bisa mencapai 13.0 C.
Sebagaimana Propinsi lainnya di Indonesia, Propinsi Sumatera Utara mempunyai musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Juni
sampai September dan musim penghujan biasanya terjadi pada bulan November sampai dengan Maret, diantara kedua musim itu diselingi oleh musim pancaroba.
3.3 Perindustrian
Di Indonesia, sektor industri dikelompokkan atas industri skala besar, sedang, kecil dan rumah tangga. Pengelompokkan didasarkan pada jumlah tenaga kerja yang bekerja pada
industri tersebut. Data mengenai industri besar dan sedang BS tersedia setiap tahun.
Universitas Sumatera Utara
Jumlah usaha industri besar dan sedang di Sumatera Utara pada tahun 2005 tercatat sebanyak 966 perusahaan, yang berarti mengalami penambahan 37 perusahaan
bila dibandingkan dengan tahun 2004 yang berjumlah 929 perusahaan.
Pada tahun 2005, nilai output industri besar dan sedang mencapai 49,57 triliun rupiah dengan nilai tambah atas dasar harga pasar sebesar 15,98 triliun rupiah. Nilai
tambah terbesar pada tahun 2005 terdapat pada golongan industri makanan, minuman dan tembakau yaitu sebesar 8,11 triliun rupiah. Kemudian diikuti oleh industri kimia, batu
bara, karet, dan plastik sebesar 2,40 triliun rupiah. Nilai tambah terkecil pada tahun yang sama terdapat pada golongan industri pengolahan lainnya sebesar 9,96 milyar rupiah.
3.4 Ketenagakerjaan
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK Sumatera Utara setiap tahunnya tampak berfluktuasi. Pada tahun 2000, TPAK di daerah ini sebesar 57,34 persen, tahun 2004 naik
menjadi 68,96 persen, dan tahun 2005 menjadi 71,94 persen.
Angkatan kerja di Sumatera Utara masih berpendidikan di bawah Sekolah Dasar. Persentase Angkatan kerja golongan ini mencapai 41,96 persen, angkatan kerja yang
berpendidikan setingkat SMTP dan SMTA masing-masing sekitar 26,42 persen dan 26,49 persen, sedangkan sisanya 5,14 persen berpendidikan di atas SMTA. Dengan masih
rendahnya pendidikan angkatan kerja memungkinkan produktifitasnya belum optimal.
Universitas Sumatera Utara
Jika dilihat dari status pekerjaannya, sepertiga penduduk 28,44 persen yang bekerja di Sumatera Utara adalah buruh atau karyawan. Penduduk yang berusaha dengan
dibantu oleh anggota keluarga mencapai sekitar 17,67 persen, sedangkan penduduk yang bekerja sebagai pekerja keluarga mencapai 21,24 persen. Hanya 2,08 persen penduduk
Sumatera Utara yang menjadi pengusaha yang memperkerjakan buruh tetapi bukan anggota keluarganya.
3.5 Jumlah Penduduk