4.2.1.7 Tuturan yang Menyertakan Alasan
Tuturan yang menyertakan alasan cenderung menyediakan fakta atau data sebagai tindakan untuk mengambil keputusan kepada mitra tutur. Dengan tuturan yang
menyertakan alasan berarti keputusan yang diambil mitra tutur adalah benar berdasar pada fakta atau data yang disertakan penutur. Fakta atau data yang dimaksud dapat
membantu mitra tutur untuk melakukan tindakan tanpa pemaksaan dari penutur. Dengan demikian, penyertaan fakta atau data dalam tuturan yang menyertakan alasan dipahami
oleh mereka sebagai penanda pengurangan ancaman, pemberian kebebasan untuk mengambil keputusan sebagai pengurangan dominasi penutur kepada mitra tutur. Dengan
demikian dengan tuturan jenis ini hubungan pelaku tutur tetap terjaga secara harmonis. Tuturan 15 dituturkan oleh seorang teman sebaya wanita ke pada temannya laki-laki
sebagai berikut: 15
Mikamikun, ima nomeba atatameru yo. Mikami, sekarang lebih baik diminum tetap hangat.
Mikami,,agar tetap hangat lebih baik diminum sekarang. Tuturan 15 adalah tuturan dengan modus pernyataan, tuturan ini dimaksudkan
sebagai permintaan. Kalimat 15 di atas terdiri dari dua klausa, yaitu 1. Agar tetap hangat sebagai
klausa bawahan yang menyatakan sesuatu yang diharapkan, ialah dengan terlaksananya atau dikerjakannya pula apa yang tersebut dalam klausa inti diharapkan akan terlaksana
Universitas Sumatera Utara
atau dikerjakannya pula apa yang tersebut pada klausa bawahan Ramlan, 1995 : 2 . Lebih baik diminum sekarang sebagai klausa inti.
Kalimat-kalimat di atas, klausa-klausanya dapat dibalik urutannya. Mulanya berada di awal kalimat dapat berada di akhir kalimat, begitu sebaliknya. Dapat dilihat
pada contoh 15.a sebagai berikut: 15.a
Mikamikun, ima atatameru, nomeba. Mikami , sekarang tetap hangat lebih baik di minum
Mikami, lebih baik diminum sekarang biar tetap hangat. Tuturan yang menyertakan alasan cenderung dipakai oleh penutur untuk
memberikan kebebasan berfikir dalam mengambil keputusan yang terbaik kepada mitra tutur dengan menyertakan alasan –alasan yang dapat dipertimbangkannya. Dengan
memberikan kebebasan berfikir tersebut berarti penutur menghargai citra diri mitra tutur, karena tindakan yang dimaksudkan penutur cenderung memberikan alternatif bertindak
kepada mitra tutur baik berupa tindak untuk menerima atau menolaknya. Oleh sebab itu dengan pemanfaatan tuturan menyertakan alasan dalam interaksi antara penutur dan mitra
tutur cenderung dipahami oleh mereka bahwa tuturan yang menyertakan alasan sebagai kinerja tindakan yang tidak menunjukkan pemaksaan dan bahkan cenderung dapat
menciptakan hubungan mereka secara harmonis serta dapat dimasukkan sebagai tuturan yang sopan. Baik penutur maupun mitra tutur tidak kehilangan muka di permalukan
jika tuturan model tersebut ditolak oleh mitra tutur, hubungan mereka tetap terjaga harmonis dan tetap saling menghormati.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2 Kinerja Kesopanan