hubungan Kanji dan Rika, dia berusaha menguji, apakah perasaan Kanji pada Rika lebih besar daripada perasaan Kanji padanya. Kanji yang peragu tentu saja kesulitan ketika
dihadapkan pada pilihan ini. Apalagi dia mengira, Satomi yang pemurung lebih memerlukan kehadirannya daripada Rika yang tampak selalu gembira seolah tak pernah
punya masalah. Dari hubungan pertemanan mereka ini banyak menghasilkan tindak tutur
permintaan yang berbeda seperti tuturan permintaan pada waktu menolak, mengajak, menerima dan sebagainya, baik dilihat dari segi gender, pendidikan, latar belakang sosial
maupunumur. Film ini diadaptasi dari
manga “komik” dengan judul yang sama karya Fumi Saimon yang di produksi oleh Fuji TV dengan sutradara Kozo Nakayama yang
terdiri dari 11 episode. Serial drama Jepang ini adalah teledrama Asia pertama yang sangat populer di Indonesia setelah oshin di era TVRI. Selain itu tindak tutur yang diteliti
banyak terdapat pada drama ini dan bahasa Jepang yang digunakan juga mudah dipahami oleh penulis sebagai pembelajar asing yang mempelajari bahasa Jepang.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Jenis tindak tutur permintaan apakah yang terdapat pada film TLS?
2. Fungsi tindak tutur permintaan apakah yang terdapat pada film TLS?
3. Jenis dan fungsi tindak tutur permintaan manakah yang paling dominan pada film
TLS?
Universitas Sumatera Utara
4. Apakah penyebab tindak tutur permintaan tertentu muncul lebih dominan pada
film TLS?
1.3 Tujuan Penelitian
Sejalan dengan masalah yang akan dikaji, tujuan penelitin ini adalah: 1.
Mendeskripsikan jenis tindak tutur permintaan yang terdapat pada film TLS,
2. Mendeskripsikan fungsi tindak tutur permintaan yang terdapat pada film
TLS, 3.
Menguraikan jenis dan fungsi tindak tutur permintaan yang paling dominan pada film TLS,
4. Menguraikan penyebab tindak tutur permintaan tersebut muncul lebih
dominan pada film TLS.
1.4 Manfaat Penelitian
Temuan penelitian diharapkan memberi manfaat teoritis dan praktis yakni, Manfaat teoritis temuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Temuan penelitian ini dapat menigkatkan ilmu kebahasaan Linguistik,
khususnya pada kajian pragmatik dan sosiopragmatik bahasa Jepang. 2.
Temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan yang lengkap dan mendalam khususnya oleh pembelajar bahasa, budaya dan
sastra Jepang di Indonesia dalam memahami pola pikir bangsa Jepang.
Universitas Sumatera Utara
3. Temuan penelitian ini dapat menambah kajian kosakata bahasa Jepang khususnya
yang berhubungan dengan tindak tutur.
Manfaat praktis mencakup hal sebagai berikut: 1. Temuan penelitian ini juga diharapkan berguna bagi penelitian selanjutnya.
2. Temuan penelitian ini diharapkan berguna bagi pengajar dan pembelajar khususnya bahasa Jepang.
3. Temuan penelitian ini dapat menambah khasanah kepustakaan pada bidang Linguistik bahasa Jepang.
1.5 Landasan Teori
Tesis ini menggunakan teori sosiopragmatik dan tindak tutur sebagai landasan teori. Uraian tentang teori yang berkaitan dengan sosiopragmatik dan tindak tutur akan
diberikan pada bab II. Untuk teori sosiopragmatik sebagai kajian dalam tesis ini, penulis mengacu pada
pendapat Rahardi 2009 : 21 yang mengatakan sebagai ilmu bahasa yang mempelajari kondisi penggunaan bahasa manusia, pada dasarnya sangat ditentukan oleh konteks
situasi yang mewadahi bahasa itu. Untuk menganalisis tindak tutur penulis mengacu pada pendapat Saragih 2010 :
15 yang mengatakan tindak tutur adalah aksi yang dilakukan oleh pembicara melalui ujaran atau dengan menggunakan bahasa. Saragih juga mengelompokkan tindak tutur
menjadi lima jenis, yaitu tindak tutur representatif, direktif, ekspresif, komisif, dan deklarasi.
Universitas Sumatera Utara
Untuk menganalisis jenis tindak tutur, penulis juga menggunakan pendapat Rahardi 2009 : 19 yang membedakan jenis-jenis tindak tutur menjadi:
1. Tindak tutur langsung dan tindak tutur tidak langsung.
2. Tindak tutur literal dan tindak tutur tidak literal.
Untuk menganalisis fungsi tindak tutur penulis menggunakan pendapat Blum Kulka 1987 dalam Kartika 2000 : 29-30 dapat diungkapkan dengan menggunakan
berbagai ujaran seperti berikut: 1.
Bermodus imperatif Pindahkan kotak ini. 2. Performatif eksplisit Saya minta Saudara memindahkan kotak ini
3. Performatif berpagar Saya sebenarnya mau minta Saudara memindahkan kotak
ini 4.
Pernyataan keharusan Saudara harus memindahkankotak ini 5.
Pernyataan keinginan Saya ingin kotak ini dipindahkan 6.
Rumusan saran Bagaimana kalau kotak ini dipindahkan 7.
Persiapan pernyataan Saudara dapat memindahkan kotak ini? 8.
Isyarat kuat Dengan kotak ini di sini, ruangan ini kelihatan sesak 9.
Isyarat halus Ruangan ini kelihatan sesak Untuk pengertian mengenai tindak tutur permintaan penulis menggunakan
pendapat Bach dan Harnish 1979 : 41 yang mengatakan tindak tutur permintaan merupakan jenis tindak tutur yang dilakukan oleh penutur untuk membuat mitra tuturnya
melakukan sesuatu.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA