Jika dilihat dari hasil penelitian ini maka rata-rata responden memang sudah berpengetahuan cukup namum bukan berarti mereka akan 100 dapat terhindar
dari resiko yang mungkin terjadi pada kehamilan diatas umur 35 tahun jadi untuk mengantisipasi resiko ini mereka harus rajin mencari informasi yang akurat tentang
kesehatan reproduksi dan tidak boleh menyepelekan terhadap resiko yang mungkin akan terjadi.
2. pengetahuan WUS tentang kehamilan diatas umur 35 tahun berdasarkan pengertian.
Berdasarkan hasil dari penelitian maka pengetahuan wus tentang pengertian kehamilan diatas umur 35 tahun sudah cukup baik dapat dilihat dari data frekwensi
dan presentasi pengertian bahwa mayoritas responden perpengetahuan cukup yaitu sebanyak 39 responden 39 , dan responden perpengetahuan baik sebanyak 34
responden 34 , dan yang berpengetahuan kurang hanya 28 responden 28 .dan mayoritas respon yang menjawab benar adalah pada pertanyaan pegertian
abortus yaitu sebanyak 91 responden 91 dan pertanyaan yang paling sedikit benar adalah plasenta yang terlepas sebelum janin lahir yaitu sebanyak 44
responden 44 . Hal ini juga sesuai dengan pendapat sidi gazalba dalam Salam 2003 , bahwa
pengetahuan ialah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu, pekerjaan tahu adalah hasil dari kenal, sadar, sadar, insaf, mengerti, dan pandai.
Berdasarkan data diatas maka diketahui bahwa masyarakat awam, khususnya pada wus mengatakan bahwa kata abortus sudah umum mereka dengar dan sering
melihat dari media elektonik dan juga sekitar mereka, bahkan diantara mereka ada
Universitas Sumatera Utara
yang pernah mengalami jadi sedikit banyak mereka dapat megetahui apa sebenarnya pengertian dari abortus itu sedangkan pada pertanyaan plasenta terlepas
sebelum janin lahir mereka kurang mengetahui apa pengertianya walaupun mungkin dikehidupan sehari- hari mereka sering mendengar atau melihat namun mereka
kurang paham karena kurang mendapat informasi.
3. pengetahuan wus tentang kehamilan diatas umur 35 tahun bedasarkan penyebab
Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh hasil bahwa mayoritas responden nenjawab benar adalah pada pertanyaan penyebab plasenta tidak tumbuh pada
tempatnya yaitu sebanyak 64 responden 64 , dan yang paling sedikit menjawab benar adalah pada pertanyaan penyebab perdarahan pada hamil tua yaitu sebanyak
47 responden 47 . Menurut derek llewelly-jones, bahwa pada grande miltipara memepunyai
resiko lebih besar jika usianya lebih dari 35 tahun, karena mereka lebih mungkin menderita komplikasi kehamilan dan persalinan, dibanding wanita yang mempunyai
anak lebih sedikit. Dia lebih mungkin mengalami perdarahan kehamilan, dan hipertensi kehamilan. Meskipun biasanya melahirkan bayi yang lebih besar, namun
persalinan cukup cepat, tetapi mempunyai resiko perdarahan setelah kelahiran, kecuali segera diambil tindakan
Jika dihubungkan dengan hasil data diatas maka dapat diketahui bahwa responden itu hanya mengetahui atau sebatas pernah mendengar bahwa plasenta itu
dapat tumbuh tidak pada tempatnya yang mormal namun dampak dari plasenta itu tidak tumbuh pada tempatnya hanya samar diketahui yaitu seperti perdarahan yang
Universitas Sumatera Utara
dapat terjadi pada masa kehamilan karena letak plasenta yang tidak mormal itu sendiri, hal ini mungkin diakibatkan karena pemberian informasi yang kurang.
4 pengetahuan wus tentang kehamilan diatas umur 35 tahun bedasarkan gejala
Berdasarkan penelitian maka diperoleh hasil bahwa mayoritas responden menjawab benar yaitu pada pertanyaan tanda ibu yang terkena keracunan kehamilan
dan gejala keguguran mempunyai jumlah yang sama yaitu sebanyak 64 responden 64 ,dan responden yang paling sedikit menjawab benar adalah pada pertanyaan
tanda pre eklamsi dan eklamsi yaitu sebanyak 49 responden 49 . Menurut Ditjen Bina Yan Medik, jika ditinjau dari golongan sebab sakit
kasus obstetric terbanyak adalah disebabkan karena penyulit kehamilan, persalinan, dan masa nifas dan kemudian di ikuti dengan abortus pre eklamsi dan eklamsia
Jika dihubungkan dengan data diatas maka dapat kita ketahui bahwa pengetauan wus sudah cukup baik khususnya tentang keracunan kehamilan dan
abortus mungkin karena bahasa-bahasa tersebut sudah tidak asing lagi dikesehariam mereka mamun dengan rendahnya mereka menjawab tentang pre eklamsi dan
eklamsi kurang maka sebenarnya pengetahuannya masih kurang karena keracunan pada kehamilan itu sebebarnya merupakan tanda dari pre eklamsi dan ekalamsi
B. Keterbatasan penelitian