Aspek Pembiayaan Aspek Kelembagaan

91 91

3.2.5.2 Aspek Pembiayaan

Pembiayaan yang pernah dilakukan oleh masyarakat dalam pembiayaan pemeliharaan jalan dikawasan perumahan dapat digolongkan menjadi 2 yaitu : a. Swadaya Murni Pemeliharaan jalan ini pembiayaannya ditanggung semua oleh masyarakat. Pembiayaan ini dibebankan oleh masyarakat RT atau RW. Apabila pelaksana oleh RW, maka diambilkan dari Kas RW. Apabila Pelaksana oleh RT maka pembiayaan berasal dari Kas RT atau iuran secara merata yang dibebankan oleh warga RT tersebut. Model pembiayaan ini jarang yang bersifat iuran bulanan karena program yang tidak terencana sehingga hal ini cenderung membebani masyarakat. Pembiayaan yang ditarik minimal Rp. 100.000 seratus ribu rupiah. Sebenarnya ada beberapa warga dengan ekonomi yang terbatas agak keberatan dengan iuran tersebut karena dirasa cukup besar iurannya. Karena sudah merupakan hasil rapat, masyarakat terpaksa mengikuti hasil rapat tersebut. Apabila perencanaan kegiatan pemeliharaan jalan tersebut lebih terprogram, dengan iuran Rp. 100.000 tesebut dapat dicicil setahun sebelumnya sehingga warga lebih ringan pembiayaannya dengan iuran Rp. 8.500,-bulan selama satu tahun. b. Subsidi Pemerintah Disamping pembiayaan yang dilakukan oleh swadaya murni masyarakat ada juga pembiayaan yang disubsidi oleh pemerintah. Subsidi yang diberikan oleh pemerintah tidak berupa uang tetapi aspal. Subsidi ini sangat meringankan masyarakat karena hampir 80 pembiayaan berasal dari pemerintah. Ada 2 hal cara penggunaan subsidi aspal ini yaitu : 92 92 1. Aspal digunakan seluruhnya sedangkan material yang lain split, kayu bakar, wals merupakan swadaya dari masyarakat. 2. Aspal digunakan sebagian besar untuk pengaspalan dan sebagian lagi dijual untuk pembelian material. Disamping itu kekurangan pembiayaannya swadaya oleh Masyarakat.

3.2.5.3 Aspek Kelembagaan

Kelembagaan yang dilakukan dalam peran serta masyarakat dalam kegiatan pemeliharaan jalan dibentuk secara sederhana dan bersifat sementara. Hal ini karena kegiatan pemeliharaan jalan yang dilakukan oleh masyarakat tidak terprogram, sehingga pengelola kegiatan pemeliharaan jalan juga dibentuk pada saat ada pelaksanaan pemeliharaan jalan. Kelembagaan pelaksanaan yang ada dapat disampaikan seperti gambar sebagai berikut : Sumber : Survei di Lapangan, 2006 GAMBAR 3.12 SKEMA KELEMBAGAAN PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DI TINGKAT RW DAN RT Ketua RWRT Penanggungjawab Seksi Pembangunan Pelaksana Bendahara Adm.Keuangan 93 93

3.2.5.4 Aspek Pengendalian dan Pengawasan