Dasar Pendekatan Pembiayaan Pemeliharaan Jalan

53 53

2.2.4 Dasar Pendekatan Pembiayaan Pemeliharaan Jalan

Salah satu konsep pendekatan dalam pemeliharaan jalan adalah dengan mengunakan pendekatan asset. Pendekatan ini memandang jaringan jalan sebagai asset finansial dan dikelola selayaknya hasil dari kegiatan. Asset jaringan jalan tidak diperbolehkan berkurang menurun Harjono, 2004 : 45. Secara tipikal Harjono, 2004:47, suatu jalan memiliki tiga komponen utama. Ketiga komponen tersebut adalah lahan, penyiapan pekerjaan tanah dan struktur jalan. Meskipun setiap komponen menunjukkan biaya tertentu, nilai jalan ditentukan hanya berdasarkan pada pekerjaan penyiapan tanah dan biaya struktur jalan. Alasan tidak mengambil biaya pengadaan tanah karena biayanya tidak berubah dan tidak ada pengaruh pada nilai total asset. Dengan demikian nilai asset dari jalan baru akan sama dengan biaya dua komponen yang tersebut diatas. Berdasarkan pendekatan tersebut, maka penentuan pembiayaan pemeliharaan jalan harus memperhitungkan biaya struktur jalan saja, dikarenakan dua komponen diatas berlaku hanya apabila terjadi pembangunan jalan baru. Biaya struktur jalan dapat menggunakan harga standar yang berlaku dengan mengalikannya dengan tingkat kerusakan jalan yang akan diperbaiki. Besaran biaya pemeliharaan berbeda tergantung dari jenis pemeliharaan yang dilakukan. Menurut Ditjen Bina Marga 1991, harga standar untuk biaya pemeliharaan rutin sebesar Rp. 0,5 – Rp. 20 juta per km, untuk biaya pemeliharaan berkala sebesar Rp. 20 – Rp. 25 juta per km, dan untuk biaya peningkatan diatas Rp. 25 juta per km 54 54 Menurut Tamin 2002, faktor yang menjadi penentu dalam pengalokasian biaya pemeliharaan jalan adalah : 1. Kualitas struktur permukaan jalan 2. Kondisi lintas berupa LHR dan VCR 3. Peran dan fungsi jalan Sedangkan menurut Munawar 2000, faktor yang menjadi prioritas dalam pemeliharaan jalan adalah : 1. Arus lalu lintas 2. Kerusakan fisik jalan akibat lalu lintas 3. Kerusakan fisik jalan akibat krisis bencana 4. Gangguan lingkungan 5. Benefit Cost Analisis

2.3 Peran Serta Masyarakat Perkotaan Dalam Pemeliharaan Jalan Lingkungan