Urusan Kelautan dan Perikanan Urusan Pertanian

II - 70 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 buku untuk peningkatan usahakewirausahaan, serta buku yang dikarang oleh putra Jombang. 2. Pengembangan perpustakaan keliling yang menjangkau masyarakat hingga ke pelosok desa sehingga meningkatkan akses masyarakat untuk mendapatkan informasi melalui buku bacaan. 3. Penambahan jam pelayanan perpustakaan yang sebelumnya pukul 10.00 pagi sampai dengan pukul 15.00 sore selama 5 hari kerja, diperpanjang menjadi 6 hari kerja mulai pukul 7.00 pagi sampai dengan pukul 20.00 malam. 4. Pameran buku yang diselenggarakan setiap satu tahun sekali. 5. Peningkatan kapasitas pustakawan dengan memfasilitasi Musyawarah Pustakawan Sekolah MPS 6. Peningkatan kapasitas Perpustakaan Umum dengan adanya ruang baca anak. 7. Peningkatan rasa aman dan nyaman dengan terbangunnya tempat parkir beserta peralatan pengamanannya CCTV.

B. Fokus Layanan Urusan Pilihan

1. Urusan Kelautan dan Perikanan

a Peningkatan Produksi dan Produktifitas Hasil Perikanan Perikanan adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hayati perairan dimulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan atau disebut sebagai usaha agribisnis. Pada umumnya usaha perikanan dimaksudkan untuk kepentingan penyediaan pangan bagi manusia. Di Kabupaten Jombang yang tidak memiliki wilayah perairan laut hanya mengandalkan hasil perikanan air tawar. Perkembangan capaian kinerja produksi perikanan selama tahun 2009 –2013 menunjukan trend meningkat sebagaimana terlihat pada grafik berikut: Grafik 2.28 Perkembangan Jumlah Produksi Perikanan II - 71 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 Tahun 2010-2013 Sumber data: Dinas Peternakan dan Perikanan Perkembangan produksi perikanan tahun 2009 – 2013 meningkat rata-rata 18,57 per tahun dari sebesar 9.060,4 ton pada tahun 2009 menjdi sebesar 15.945,95 ton pada tahun 2013. Pencapaian target produksi tersebut antara lain ditentukan oleh keberhasilan intensifikasi program perikanan budidaya, adanya program restocking ikan yaitu penebaran benih ikan di perairan umum seperti embung, serta peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani ikan dalam teknis budidaya ikan sehingga kematian ikan dapat ditekan dan akhirnya produksi dapat meningkat.

2. Urusan Pertanian

a Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan Subsektor tanaman pangan sebagai bagian dari sektor pertanian memiliki peranan yang sangat penting dalam ketahanan nasional, baik dikala kondisi ekonomi normal maupun saat menghadapi krisis. Tanaman pangan sangat relevan untuk di jadikan pilar ekonomi di daerah, mengingat sumber daya ekonomi yang dimiliki setiap daerah yang siap didayagunakan untuk membangun ekonomi adalah sumber daya pertanian tanaman pangan. Begitu juga halnya di Kabupaten Jombang, dengan produksi tanaman pangan dijadikan andalan daerah, sehingga peningkatan produksi dan produktifitas tanaman pangan harus menjadi prioritas utama. 9,060.40 9,158.60 15,746.60 15,747.90 15,945.95 - 2,000.00 4,000.00 6,000.00 8,000.00 10,000.00 12,000.00 14,000.00 16,000.00 18,000.00 2009 2010 2011 2012 2013 II - 72 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 Secara umum produksi tanaman pangan utama padi, jagung dan kedelai di Kabupaten Jombang selama tahun 2009 - 2013 dapat dikatakan mengalami peningkatan jika dibandingkan produksi tanaman pangan utama pada tahun 2009. Perkembangan produksi tanaman pangan utama padi, jagung dan kedelai sebagaimana grafik berikut: Grafik 2.29 Perkembangan Produksi Tanaman Pangan Utama di Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013 Sumber: Dinas Pertanian Berdasarkan data tersebut di atas diketahui bahwa produksi padi selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan dengan pertumbuhan rata-rata 0,67 per tahun dari sebanyak 426.092 ton pada tahun 2009 menjadi sebanyak 418.050 ton pada tahun 2013. Namun pada tahun 2011 mengalami penurunan akibat serangan organisme pengganggu tanaman karena dampak anomali iklim pada tahun 2010. Produksi beras tahun 2012 mengalami peningkatan cukup besar yaitu 20,86 dari produksi tahun 2011, keberhasilan ini mendapatkan apresiasi dari Presiden sebagai Kabupaten yang berhasil meningkatkan produksi beras di atas 5. Perkembangan produksi jagung selama lima tahun terakhir dapat dikatakan meningkat dengan pertumbuhan rata-rata 3,28 per tahun dari sebesar sebesar 180.820 ton pada tahun 2009 menjadi sebesar 193.842 ton pada tahun 2013. Sedangkan perkembangan produksi kedelai selama lima tahun terakhir dapat dikatakan - 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 350,000 400,000 450,000 500,000 Padi Jagung Kedelai 2009 426,092 180,820 7,070 2010 464,833 188,392 8,886 2011 382,588 186,873 8,707 2012 462,385 242,666 13,000 2013 418,050 193,842 9,017 T o n Produksi Tanaman Pangan Utama Ton II - 73 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 meningkat dengan pertumbuhan rata-rata 10,59 per tahun dari sebesar sebesar 7.070 ton pada tahun 2009 menjadi sebesar 9.017 ton pada tahun 2013. Produksi tanaman pangan utama baik padi, jagung maupun kedelai tahun 2013 mengalami menurunan jika dibandingkan produksi tahun 2012. Hal ini disebabkan selain turunnya luas panen juga disebabkan adanya perubahan iklim anomali iklim dimana terjadi kemarau basah yaitu masih terjadi hujan pada musim kemarau. Hal ini berakibat berkurangnya intensitas penyinaran matahari yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis pengisian bulir padi, jagung maupun kedelai. Satu yang tidak bisa luput ketika membahas usaha tani tanaman pangan padi, jagung dan kedelai adalah produktivitas tanaman. Produktivitas adalah kemampuan suatu tanah untuk menghasilkan suatu tanaman yang sedang diusahakan dengan system pengelolaan tertentu. Produktivitas disebut juga dalam faktor produksi, karena dapat menunjang pertumbuhan tanaman yang dibudidayakan. Produktivitas tanaman biasa dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan usaha tani. Suatu daerah yang rata-rata produktivitas tanamannya tinggi dipersepsikan telah berhasil dalam menerapkan teknologi usaha taninya atau dianggap teknik budidayanya lebih maju daripada daerah lain yang memiliki produktivitas lebih rendah. Secara umum produktivitas tanaman pangan utama padi, jagung dan kedelai di Kabupaten Jombang tahun 2013 menunjukan adanya peningkatan jika dibandingkan tahun 2009. Perkembangan produktivitas tanaman pangan utama selama 5 lima tahun terakhir sebagaimana terlihat pada grafik berikut: II - 74 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 Grafik 2.32 Perkembangan Produtivitas Tanaman Pangan Utama Padi, Jagung dan Kedelai di Kabupaten Jombang Tahun 2009-2012 Sumber: Dinas Pertanian Produktivitas padi selama kurun waktu lima tahun terakhir turun rata-rata 0,35 per tahun dari sebesar 61,44 kwHa pada tahun 2009 menjadi 57,97 kwHa pada tahun 2013. Untuk komoditi jagung meningkat rata-rata 10,08 per tahun dari sebesar 48,15 kwHa pada tahun 2009 menjadi 68,23 kwHa pada tahun 2013. Sedang untuk komoditi kedelai meningkat rata-rata 16,2 dari sebesar 10,12 kwHa pada tahun 2009 menjadi 17,67 KwHa pada tahun 2013. Produktivitas tanaman pangan utama baik padi, jagung maupun kedelai tahun 2013 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan produktivitas tahun 2012, disebabkan perubahan iklim yaitu terjadi kemarau basah. b Produksi dan Produktivitas Tanaman Hortikultura Tanaman hortikultura utama di kabupaten Jombang adalah Cabai, Durian dan Mangga. Secara umum produksi tanaman holtikultura utama di Kabupaten Jombang selama tahun 2009 – 2013 cenderung mengalami peningkatan sebagaimana terlihat pada grafik berikut: padi jagung kedelai 2009 ,61.44 ,48.15 ,10.12 2010 ,64.78 ,58.87 ,11.45 2011 ,53.85 ,67.59 ,13.83 2012 ,65.33 ,79.03 ,19.21 2013 ,57.97 ,68.23 ,17.67 P ro d u kt iv it a s K w H a II - 75 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 Grafik 2.33 Perkembangan Produksi Tanaman Hortikultura Utama Cabai, Durian dan Mangga di Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013 Sumber: Dinas Pertanian Produksi tanaman hortikultura cabai, durian dan mangga selama tahun 2009 - 2013 menunjukkan trend yang meningkat, dengan peningkatan produksi cabai rata-rata 64,23 per tahun dari sebesar 1.135,9 ton pada tahun 2009 menjadi sebesar 4.569 ton pada tahun 2013. Untuk komoditi durian terjadi peningkatan rata-rata 5,14 per tahun dari sebesar 10.881,4 ton pada tahun 2009 menjadi sebesar 10.197 ton pada tahun 2013. Sedangkan untuk komoditi mangga meningkat rata-rata 106,83 per tahun dari sebesar 5.092,6 ton pada tahun 2009 menjadi sebesar 23.985 ton pada tahun 2013. Namun Produksi mangga pada tahun 2013 terjadi penurunan jika dibandingka tahun 2012, hal ini disebabkan karena pada saat tanaman berbunga terjadi hujan dan angin yang menyebabkan bunga gugur dan gagal menjadi buah. Secara umum produktivitas tanaman hortikultura utama Cabai, Durian dan Mangga di Kabupaten Jombang selama tahun 2009 - 2013menunjukan trend yang meningkat. Perkembangan produktivitas tanaman hortikultura utama di Kabupaten Jombang sebagaimana grafik berikut: Cabai Durian Mangga 2009 1,135.90 10,881.40 5,092.60 2010 ,665.00 7,879.00 7,543.00 2011 1,936.00 11,409.00 39,451.00 2012 2,943.00 7,332.00 32,520.00 2013 4,569.00 10,197.00 23,985.00 P ro d u ks i t o n Perkembangan Produksi Hortikultura Tahun 2009 - 2013 II - 76 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 Grafik 2.34 Perkembangan Produktivitas Hortikurkura Utama Cabai, Durian dan Mangga di Kabupaten Jombang Tahun 2009-2012 Sumber: Dinas Pertanian Produktivitas tanaman Cabai selama tahun 2009 - 2013 menunjukkan peningkatan dengan pertumbuhan rata-rata 44,15 per tahun dari sebesar 20,95 kwHa pada tahun 2009 menjadi sebesar 25,15 KwHa pada tahun 2013. Untuk komoditi mangga meningkat rata-rata 41,28 per tahun dari sebesar 25 Kgpohon pada tahun 2009 menjadi sebesar 65 Kgpohon pada tahun 2013. Sedang produktivitas durian mengalami penurunan rata-rata 3,78 per tahun dari sebesar 127,34 Kgpohon pada tahun 2009 menjadi sebesar 108 Kgpohon pada tahun 2013. Sebenarnya upaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura tahun 2013 sudah banyak dilaksanakan antara lain melalui upaya-upaya intensifikasi dan ekstensifikasi usaha tani, penyediaan sarana prasarana produksi serta emanfaatan teknologi tepat guna dalam sistem usaha tani namun hal tersebut belum mampu meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan. Cabai KwHa Durian Kgpohon Mangga Kgpohon 2009 ,20.95 ,127.34 ,25.00 2010 ,19.62 ,122.20 ,24.35 2011 ,20.36 ,124.20 ,62.34 2012 ,69.87 ,105.60 ,83.40 2013 ,25.15 ,108.00 ,65.00 Produktivitas Hortikultura Tahun 2009 - 2013 II - 77 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 c Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah danatau media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesuai meliputi mengolah, memasarkan barang dan jasa hasil tanaman tersebut dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi, permodalan serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat.Tanaman yang ditanam bukanlah tanaman yang menjadi makanan pokok maupun sayuran melainkan tanaman yang umumnya berukuran besar dengan waktu penanaman yang relatif lama. Tanaman perkebunan di Kabupaten Jombang yang utama adalah Tebu, Tembakau dan Cengkeh. Secara umum perkembangan produksi tanaman perkebunan selama lima tahun terakhir dapat dikatakan mengalami peningkatan sebagaimana terlihat pada grafik berikut: Grafik 2.34 Perkembangan Produksi Tanaman Perkebunan Tebu, Tembakau dan Cengkeh di Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013 Sumber data: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Perkembangan produksi tebu selama lima tahun terakhir meningkat rata-rata 4,82 per tahun dari sebesar 1.008.056,25 ton tahun 2009 menjadi sebesar 1.137.084,3 ton pada tahun 2013. Untuk produksi tembakau meningkat rata-rata 165,78 per tahun dari - 200,000.00 400,000.00 600,000.00 800,000.00 1000,000.00 1200,000.00 Tebu Tembakau daun basah Kakao 2009 1008,056.25 20,012.83 ,177.83 2010 1038,943.30 5,775.64 ,134.82 2011 787,974.53 47,509.00 ,136.47 2012 974,115.80 66,896.78 ,141.30 2013 1137,084.30 47,402.47 ,141.30 T o n Produksi Tanaman Perkebunan ton II - 78 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 sebesar 20.012,83 ton pada tahun 2009 menjadi sebesar 47.402,47 ton pada tahun 2013. Sedangkan untuk produksi kakao mengalami penurunan rata-rata 4,86 per tahun dari sebesar 177,83 ton pada tahun 2009 menjadi 141,3 ton pada tahun 2013. Sedangkan gambaran produktivitas tanaman perkebunan selama lima tahun terakhir sebagaimana grafik berikut: Grafik 2.34 Perkembangan Produktivitas Tanaman Perkebunan Tebu, Tembakau dan Cengkeh di Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013 Sumber data: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Perkembangan produktivitas tebu selama lima tahun terakhir meningkat rata-rata 0,61 per tahun dari sebesar 886,24 KgHa tahun 2009 menjadi sebesar 871,02 KgHa pada tahun 2013. Untuk produktivitas tembakau meningkat rata-rata 179,43 per tahun dari sebesar 5.199,8 KgHa pada tahun 2009 menjadi sebesar 11.116 KgHa pada tahun 2013. Sedangkan untuk produktivitas kakao mengalami penurunan rata-rata 0,34 per tahun dari sebesar 186,25 KgHa pada tahun 2009 menjadi 183,27 KgHa pada tahun 2013. d Populasi dan Produksi Hasil Peternakan Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakan dan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut. Tujuan peternakan adalah mencari keuntungan - 2,000.00 4,000.00 6,000.00 8,000.00 10,000.00 12,000.00 14,000.00 16,000.00 Tebu Tembakau daun basah Kakao 2009 ,886.24 5,199.80 ,186.25 2010 ,883.00 1,290.00 ,174.86 2011 ,692.59 11,500.00 ,177.00 2012 ,795.92 14,100.00 ,183.27 2013 ,871.02 11,116.00 ,183.27 K g H a Produktivitas tanaman perkebunan KgHa II - 79 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah dikombinasikan secara optimal. Kegiatan di bidang peternakan dapat dibagi atas dua golongan, yaitu peternakan ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, kuda, babi, kambing dan dombadan ternak unggas yaitu ayam pedaging, ayam petelur, ayam buras dan itik. Secara umum populasi ternak ruminansia dan unggas di Kabupaten Jombang selama tahun 2009 - 2013 sebagaimana grafik berikut: Grafik 2.36 Perkembangan Populasi Ternak Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013 Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Perkembangan populasi ternak ruminansia selama tahun 2009 – 2013 menunjukkan trend yang terus meningkat dengan peningkatan rata-rata 9,84 per tahun dari sebanyak 217.291 ekor pada tahun 2009 menjadi sebanyak 315.170 ekor pada tahun 2013. Untuk populasi ternak unggas mengalami peningkatan rata-rata 1,53 per tahun dari sebanyak 7.910.135 ekor pada tahun 2009 menjadi sebanyak 8.390.564 ekor pada tahun 2013. e Produksi Hasil Peternakan Daging, telur dan susu Perkembangan produksi daging, telur dan susu di Kabupaten Jombang selama tahun 2009 - 2012 secara umum mengalami peningkatan sebagaimana grafik 2.37 Grafik 2.37 Ternak ruminansia Ternak unggas 2009 217,291.00 7910,135.00 2010 245,512.00 8175,214.00 2011 262,029.00 7884,475.00 2012 302,632.00 8065,500.00 2013 315,170.00 8390,564.00 P o p u la si e ko r II - 80 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 Perkembangan Produksi Daging, Telur dan Susu Di Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013 Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Perkembangan produksi daging selama tahun 2009 – 2012 meningkat rata-rata 2,89 per tahun dari sebanyak 15.851 ton pada tahun 2009 menjadi sebanyak 17.222 ton pada tahun 2012. Sedang untuk produksi telur mengalami penurunan rata-rata 2,84 per tahun dari sebesar 14.600 ton pada tahun 2009 menjadi sebanyak 13.116 ton pada tahun 2012 hal ini disebabkan karena adanya penurunan populasi ternak ayam ras petelur rata-rata 2,79 per tahun. Untuk produksi susu meningkat rata-rata 8,5 dari sebanyak 5.104.460 liter pada tahun 2009 menjadi sebanyak 6.452.000 liter pada tahun 2012.

3. Urusan Kehutanan