II - 21 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Beberapa sektor yang menyebabkan menguatnya inflasi pada tahun 2012, diantaranya:
1. Naiknya kontribusi sektor pertanian, industri pengolahan,
pengangkutan dan komunikasi, dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan terhadap PDRB;
2. Turunnya kontribusi sektor pertambangan dan penggalian, sektor
listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor jasa-jasa.
Sedangkan pada tahun 2013, inflasi mengalami lonjakan cukup signifikan yang disebabkan oleh kenaikan harga BBM, depresiasi nilai
rupiah, kenaikan suku bunga bank, kenaikan tarif dasar listrik, serta momentum tahunan, seperti hari raya, pergantian musim, yang
memicu lonjakan permintaan akan barang dan jasa sehingga harga mengalami kenaikan.
Lonjakan yang
cukup signifikan
membutuhkan regulasi
kebijakan moneter yang cukup kuat dan efektif. Penguatan harga komoditas pokok yang dipengaruhi supply dari luar negeri sangat
dipengaruhi keberhasilan dalam penguatan nilai rupiah. Selain itu, kemampuan dasar untuk menghasilkan produk yang dapat memenuhi
kebutuhan pasar
merupakan upaya
prioritas dalam
rangka pengendalian dan stabilisasi inflasi.
B. Fokus Kesejahteraan Sosial
1 Urusan Pendidikan
a Angka Melek Huruf
Angka Melek Huruf AMH merupakan salah satu bagian dari Indeks Pembangunan Manusia IPM, yakni pada komponen indeks
pendidikan bersama dengan angka rata-rata lama sekolah. IPM adalah salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat
keberhasilan Pemerintah Kabupaten Jombang dalam meningkatkan kesejahteraan penduduknya. Angka melek huruf AMH adalah angka
yang menunjukkan tingkat kemampuan baca tulis penduduk yang berusia 15 tahun ke atas. AMH Kabupaten Jombang mengalami
peningkatan dari 92,86 pada tahun 2009 menjadi 94,35 pada tahun 2013 atau meningkat sebesar 1,49. Perkembangan AMH Kabupaten
Jombang tahun 2009 sampai tahun 2013 tersaji dalam grafik berikut:
II - 22 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Grafik 2.4. Perkembangan Angka Melek Huruf AMH Kabupaten Jombang
Tahun 2010-2012
Sumber: Bappeda, Tahun 2013
Pertumbuhan AMH pada periode tahun 2009-2011 menunjukkan peningkatan linier dan mengalami lonjakan pada tahun 2012.
Perkembangan yang signifikan pada tahun 2012 merupakan suatu indikasi bahwa program dalam upaya peningkatan angka melek huruf
yang dilaksanakan pada tahun sebelumnya, berjalan cukup efektif. Capaian AMH kabupaten merupakan agregat capaian AMH kecamatan.
Perkembangan capaian AMH sampai dengan tahun 2012 untuk masing-masing kecamatan tersaji pade grafik berikut:
Grafik 2.5 Angka Melek Huruf per Kecamatan Tahun 2012
Sumber: Bappeda, Tahun 2013
Grafik di atas menunjukkan bahwa angka melek huruf tertinggi secara berurutan terdapat di Kecamatan Gudo, Jombang dan
Peterongan, sedangkan untuk yang terendah mulai dari Kecamatan
92 92.5
93 93.5
94 94.5
2009 2010
2011 2012
2013 92.86
92.89 92.92
93.79 94.35
II - 23 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Kabuh, Ngusikan dan Megaluh. Bila dilihat angka melek huruf kabupaten yang sebesar 93,79, maka terdapat jarak yang cukup besar
dengan angka yang ada di kecamatan terendah, yakni Kabuh. Oleh karena itu diperlukan langkah-langkah cepat dan tepat untuk memacu
peningkatan angka melek huruf khususnya di kecamatan-kecamatan yang angkanya masih di bawah 90,00.
b Angka Rata-rata Lama Sekolah
Komponen lainnya dari indeks pendidikan adalah rata-rata lama sekolah atau mean years of schooling MYS. Rata-rata lama sekolah
adalah sebuah angka yang menunjukkan lamanya bersekolah seseorang dari masuk sekolah dasar sampai dengan Tingkat
Pendidikan Terakhir TPT. Angka rata-rata lama sekolah MYS di Kabupaten Jombang
dalam tiga tahun terakhir ada peningkatan. Pada tahun 2010 angka rata-rata lama sekolah adalah sebesar 7,40 tahun, sedangkan pada
tahun 2011 sebesar 7,40 tahun berarti tidak ada kenaikan. Selanjutnya pada tahun 2012 meningkat menjadi sebesar 7,47 atau
mengalami peningkatan sebesar 0,95 dari tahun 2010, dan menjadi 7,67 pada tahun 2013.
Peningkatan angka rata-rata lama sekolah di tahun 2013 menunjukkan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya pendidikan. Namun demikian peningkatan ini perlu dibarengi dengan peningkatan kualitas dan kuantitas, baik sarana
prasarana maupun mutu pendidikan di Kabupaten Jombang. Perkembangan angka-angka rata-rata lama sekolah untuk masing-
masing kecamatan, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.6. Rata-rata Lama Sekolah di Kabupaten Jombang
Tahun 2010-2013 No.
Kecamatan Tahun
2010 2011
2012 2013
1 Perak
8,73 8,73
7,77 8,96
2 Gudo
8,85 8,85
8,93 8,93
3 Ngoro
6,36 6,36
7,22 7,32
4 Bareng
6,58 6,68
6,53 6,72
5 Wonosalam
5,47 5,47
5,61 6,18
6 Mojoagung
7,32 7,32
6,67 7,41
7 Mojowarno
7,40 7,40
7,39 7,45
II - 24 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
No. Kecamatan
Tahun 2010
2011 2012
2013
8 Diwek
7,70 7,70
7,23 7,98
9 Jombang
10,26 10,26
10,35 10,32
10 Peterongan 8,09
8,09 8,81
9,21 11 Sumobito
7,17 7,17
7,82 8,24
12 Kesamben 6,31
6,31 7,47
7,20 13 Tembelang
6,47 6,47
6,64 6,52
14 Ploso 6,71
6,71 6,07
6,71 15 Plandaan
6,02 6,02
6,82 6,03
16 Kabuh 4,65
5,56 5,52
6,92 17 Kudu
5,56 5,56
6,41 6,12
18 Bandarkedungmulyo 6,76
6,76 6,77
7,21 19 Jogoroto
7,75 7,75
8,16 7,96
20 Megaluh 7,15
7,15 5,61
7,42 21 Ngusikan
6,61 6,61
6,37 6,66
Kabupaten Jombang 7,40
7,40 7,47
7,67
Sumber: Bappeda, Tahun 2013
Dari tabel di atas dapat diketahui perkembangan angka rata-rata lama sekolah untuk masing-masing kecamatan selama periode 3 tiga
tahun terakhir. Dari 21 kecamatan di Kabupaten Jombang, perkembangan angka rata-rata lama sekolah pada semua keamatan
mengalami peningkatan. Sedangkan kecamatan yang mengalami fluktuasi capaian adalah Kecamatan Perak, Bareng, Mojoagung,
Mojowarno, Diwek, Jombang, Kesamben, Tembelang, Ploso, Plandaan, Kabuh, Kudu, Jogoroto, Megaluh dan Ngusikan.
Pencapaian rata-rata lama sekolah yang belum begitu besar diantaranya disebabkan karena masih cukup besarnya penduduk yang
tingkat pendidikannya tidak tamat SD maupun yang tidak sekolah. Perlu kiranya disusun intervensi strategis dalam upaya menaikkan
kualitas SDM ini. Program pendidikan dasar 9 tahun masih perlu dipacu disamping terus digalakkan pendidikan luar sekolah PLS
seperti, program Paket A, B dan C.
c Angka Partisipasi Kasar APK
Indikator pendidikan selanjutnya yang juga sangat mendukung tingkat pencapaian indeks pendidikan adalah Angka Partisipasi Kasar
APK. APK adalah perbandingan jumlah siswa pada tingkat pendidikan
II - 25 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
SDSLTPSLTA dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18 tahun atau rasio jumlah siswa, berapapun usianya, yang sedang
sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu.
APK menunjukkan tingkat partisipasi penduduk secara umum di suatu tingkat pendidikan. APK merupakan indikator yang paling
sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan. APK Kabupaten Jombang dalam
kurun waktu tahun 2009-2012 tidak banyak mengalami perubahan dan cenderung stabil dan untuk tingkat SD dan SMP, sedangkan
untuk tingkat SMA secara konsisten mengalami peningkatan. Perkembangan APK tahun 2009-2012 tersaji dalam tabel berikut:
Tabel 2.7. Perkembangan Angka Partisipasi Kasar APK KabupatenJombang
Tahun 2009-2012
No. Jenjang Pendidikan
2009 2010
2011 2012
1 SDMI
1.1. Jumlah siswa usia 7-12 thn bersekolah di SDMI
124.810 125.712 126.653 127.556 1.2. Jumlah penduduk kelompok
usia 7-12 tahun 120.260 119.760 119.610 120.460
1.3. APK SDMI 103,78 104,97 105,89 105,89
2 SMPMTs
2.1. Jumlah siswa usia 13-15 thn bersekolah di SMPMTS
66.028 65.231 64.220 67.445 2.2. Jumlah penduduk kelompok
usia 13-15 tahun 64.377 63.877 63.377 65.322
2.3. APK SMPMTs 102,56 102,12 101,33 103,25
3 SMAMASMK
3.1 Jumlah siswa usia 16-18 thn bersekolah di SMASMKMA
54.155 54.662 56.595 60.588
3.2 Jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun
58.197 57.697 57.197 61.046 3.3 APK SMAMASMK
93,05 94,74
98,95 99,25
Sumber: Dinas Pendidikan,Tahun 2013
Meskipun terjadi stagnasi APK pada tingkat SD, namun APK pada tingkat SMP dan SMA masih secara kontinyu dan signifikan. Hal
ini mencerminkan semakin tingginya tingkat kesadaran masyarakat
II - 26 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
akan pentingnya arti pendidikan. Jika ditinjau per kecamatan, APK per kecamatan di Kabupaten Jombang tersaji dalam tabel berikut:
Tabel 2.8. Angka Partisipasi Kasar APK Kabupaten Jombang Tahun 2012
Menurut Kecamatan
No. Kecamatan SDMI
SMPMTs SMAMASMK
Jumlah murid
usia 7- 12 th
Jumlah penddk
usia 7- 12 th
APK Jumlah
murid usia
13-15 th
Jumlah penddk
usia 13- 15 th
APK Jumlah
murid usia
16-18 th
Jumlah penddk
usia 16- 18 th
APK
1 Bandarkdm 4.524
5.075 89,14
1.404 1.736
80,88 815
2.248 36,25
2 Perak 5.328
4.969 107,22 3.476
3.414 101,82 4.694
2.723 172,38 3 Gudo
5.060 5.452
92,81 1.412
2.168 65,13
741 2.649
27,97 4 Diwek
10.723 9.795 109,47
7.206 5.763 125,04
6.594 4.761 138,50
5 Ngoro 11.198
7.976 140,40 3.832
4.181 91,65
3.089 3.708
83,31 6 Mojowarno
9.125 9.294
98,18 3.154
3.350 94,15
849 4.458
19,04 7 Bareng
4.713 5.690
82,83 2.139
2.221 96,31
674 2.845
23,69 8 Wonosalam
3.238 3.487
92,86 1.293
1.496 86,43
415 1.786
23,24 9 Mojoagung
8.282 8.271 100,13
4.259 4.243 100,38
5.407 3.948 136,96
10 Somobito 7.690
8.075 95,23
3.198 3.436
93,07 1.465
3.796 38,59
11 Jogo Roto 7.085
6.909 102,55 3.876
3.968 97,68
2.097 2.699
77,70 12 Peterongan
6.284 5.768 108,95
4.623 3.774 122,50
4.593 2.867 160,20
13 Jombang 15.174
8.862 171,23 11.405 9.009 126,60 21.621
6.447 335,37 14 Megaluh
3.538 3.510 100,80
1.737 1.839
94,45 339
1.530 22,16
15 Tembelang 5.230
4.914 106,43 2.838
3.457 82,09
1.160 1.927
60,20 16 Kesamben
5.858 6.302
92,95 3.928
2.339 167,94 924
3.115 29,66
17 Kudu 2.678
2.916 91,84
1.426 1.498
95,19 1.167
1.715 68,05
18 Ploso 3.443
3.850 89,43
1.647 2.166
76,04 2.711
2.353 115,21 19 Kabuh
3.335 3.719
89,67 1.417
1.681 84,30
631 2.204
28,63 20 Plandaan
3.057 3.429
89,15 1.461
1.773 82,40
362 2.045
17,70 21 Ngusikan
1.993 2.197
90,71 1.714
1.810 94,70
240 1.222
19,64
Jumlah
127.556 120.460 105,89 67.445 65.322 103,25 60.588
61.046 99,25
Sumber: Dinas Pendidikan, Tahun 2013
d Angka Pendidikan yang Ditamatkan
Perkembangan angka pendidikan yang ditamatkan sampai dengan akhir tahun 2012, menunjukkan bahwa untuk tingkat
pendidikan TKRA sebesar 87.920 orang, tingkat pendidikan SDMI sebesar 490.618 orang, tingkat pendidikan SMPMTs sebesar 259.742
orang, tingkat pendidikan SMAMA sebesar 261.186 orang, tingkat pendidikan Perguruan Tinggi sebesar 43,646 orang dan untuk yang
lain-lain sebesar 32,950 orang.
II - 27 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
e Angka Partisipasi Murni
Indikator pendidikan lainnya yang sangat mempengaruhi tingkat pencapaian indeks pendidikan adalah Angka Partisipasi Murni APM.
APM adalah perbandingan penduduk usia antara 7 hingga 18 tahun yang terdaftar sekolah pada tingkat pendidikan SDSLTPSLTA dibagi
dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18 tahun. APM Kabupaten Jombang pada tahun 2009 sampai dengan
tahun 2012 terus mengalami peningkatan, di tingkat SD usia 7-12 tahun pada 2009 sebesar 92,39, baru kemudian pada tahun 2010
naik menjadi 94,16, dan pada tahun 2011 mengalami kenaikan menjadi 95,37, sedangkan di tahun 2012 mengalami kenaikan menjadi
95,57. Sedangkan untuk tingkat SMP usia 13-15 tahun pada tahun
2009 sebesar 78,74 meskipun di tahun 2008 sebesar 83,95, sehingga mengalami penurunan. Akan tetapi di tahun 2010 mengalami kenaikan
menjadi 80,75, dan pada tahun 2011 turun menjadi 78,03, sedangkan pada tahun 2012 mengalami kenaikan menjadi 85,04.
Untuk tingkat SMA usia 16-18 tahun menunjukkan tren yang menggembirakan
karena secara
terus menerus
mengalami peningkatan. Tahun 2009 sebesar 68,18 sedangkan pada tahun 2010,
naik lagi menjadi sebesar 69,85, dan meningkat lagi menjadi 73,27 pada tahun 2011 dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar
75,27. Peningkatan APM pada tingkat SMA ini mencerminkan semakin
tingginya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya arti pendidikan disamping juga peran aktif pemerintah dalam menyediakan
fasilitas sekolah yang memadai, baik kualitas maupun kuantitasnya. Perkembangan APM tahun 2009 sampai dengan 2012 sebagaimana
tersaji dalam tabel berikut:
Tabel 2.9. Perkembangan Angka Partisipasi Murni APM Kabupaten Jombang
Tahun 2009-2012
No. Jenjang Pendidikan
2009 2010
2011 2012
1 SDMI
1.1. Jumlah siswa usia 7-12 thn bersekolah di SDMI
111.113 112.761 114.078 115.124 1.2. Jumlah penduduk kelompok
usia 7-12 tahun 120.260 119.760 119.610 120.460
II - 28 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
No. Jenjang Pendidikan
2009 2010
2011 2012
1.3. APM SDMI 92,39
94,16 95,37
95,57
2 SMPMTs
2.1. Jumlah siswa usia 13-15 thn bersekolah di SMPMTs
50.688 51.581
49.456 55.551
2.2. Jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun
64.377 63.877
63.377 65.322
2.3. APM SMPMTs 78,74
80,75 78,03
85,04
3 SMAMASMK
3.1 Jumlah siswa usia 16-18 thn bersekolah di SMASMKMA
39.677 40.301
41.909 45.947
3.2 Jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun
58.197 57.697
57.197 61.046
3.3 APM SMAMASMK 68,18
69,85 73,27
75,27 Sumber: Dinas Pendidikan, Tahun 2013
Jika ditinjau
per kecamatan,
perkembangan APM
di KabupatenJombang pada tahun 2012 sebagaimana tersaji dalam tabel
berikut:
Tabel 2.10. Angka Partisipasi Murni APM Tahun 2012 Menurut Kecamatan
Di Kabupaten Jombang
No. Kecamatan
SDMI SMPMTs
SMAMASMK Jumlah
murid usia 7-
12 th Jumlah
penddk
usia 7- 12 th
APM Jumlah
murid usia 13-
15 th Jumlah
penddk
usia 13-15
th APM
Jumlah murid
usia 16- 18 th
Jumlah penddk
usia 16- 18 th
APM
1 Bandarkdm
4.113 5.075
81,04 1.344
1.736 77,42
805 2.248
35,81 2
Perak 4.823
4.969 97,06
2.615 3.414
76,60 4.036
2.723 148,22 3
Gudo 4.600
5.452 84,37
1.403 2.168
64,71 737
2.649 27,82
4 Diwek
9.624 9.795
98,25 5.639
5.763 97,85
2.928 4.761
61,50 5
Ngoro 10.114
7.976 126,81 3.272
4.181 78,26
1.932 3.708
52,10 6
Mojowarno 8.031
9.294 86,41
2.555 3.350
76,27 773
4.458 17,34
7 Bareng
4.251 5.690
74,71 1.833
2.221 82,53
626 2.845
22,00 8
Wonosalam 2.946
3.487 84,49
1.299 1.496
86,83 546
1.786 30,57
9 Mojoagung
7.476 8.271
90,39 3.392
4.243 79,94
4.030 3.948 102,08
10 Somobito 6.984
8.075 86,49
2.548 3.436
74,16 1.165
3.796 30,69
11 Jogoroto 6.430
6.909 93,07
3.282 3.968
82,71 1.613
2.699 59,76
12 Peterongan 5.622
5.768 97,47
3.524 3.774
93,38 3.321
2.867 115,84 13 Jombang
13.588 8.862 153,33
9.057 9.009
100,53 16.261
6.447 252,23 14 Megaluh
3.236 3.510
92,19 1.471
1.839 79,99
402 1.530
26,27 15 Tembelang
4.821 4.914
98,11 2.293
3.457 66,33
1.082 1.927
56,15 16 Kesamben
5.369 6.302
85,20 3.151
2.339 134,72
776 3.115
24,91
II - 29 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
No. Kecamatan
SDMI SMPMTs
SMAMASMK Jumlah
murid usia 7-
Jumlah penddk
usia 7- APM
Jumlah murid
usia 13- Jumlah
penddk
usia APM
Jumlah murid
usia 16- Jumlah
penddk
usia 16- APM
17 Kudu 2.421
2.916 83,02
1.098 1.498
73,30 1.057
1.715 61,63
18 Ploso 3.092
3.850 80,31
1.509 2.166
69,67 2.426
2.353 103,10 19 Kabuh
3.004 3.719
80,77 1.323
1.681 78,70
680 2.204
30,85 20 Plandaan
2.810 3.429
81,95 1.433
1.773 80,82
440 2.045
21,52 21 Ngusikan
1.769 2.197
80,52 1.510
1.810 83,43
311 1.222
25,45
Jumlah 115.124 120.460 95,57
55.551 65.322 85,04
45.947 61.046 75,27
Sumber: Dinas Pendidikan, Tahun 2013
2 Urusan Kesehatan
a Angka Harapan Hidup
Angka harapan hidup pada waktu lahir adalah perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola
mortalitas menurut umur. Angka Harapan Hidup AHH merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan
kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya.
Perkembangan angka harapan hidup selama 3 tahun terakhir mengalami peningkatan sebesar 0,75 tahun, dari sebesar 71,18 tahun
pada 2010 menjadi 71,29 tahun pada 2011 kemudian meningkat lagi menjadi 71,93 tahun pada 2012. Capaian pada tahun 2012 mengalami
penurunan sebesar 0,01 pada tahun 2013, sehingga menjadi 71,92. Peningkatan tersebut bisa merupakan dampak dari peningkatan
kesejahteraan masyarakat serta meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. Perkembangan angka harapan hidup tahun 2010-2012
seperti digambarkan pada grafik sebagai berikut:
Grafik 2.7. Perkembangan Angka Harapan Hidup Kabupaten Jombang
Tahun 2010-2012
Sumber: Bappeda, Tahun 2013
Jika dilihat masing-masing kecamatan, maka AHH tertinggi tahun 2013 adalah di Kecamatan Jombang sebesar 74,35 tahun
disusul Kecamatan Kudu sebesar 74,20 dan Ploso sebesar 73,40.
71.18 71.29
71.93
70.5 71
71.5 72
2010 2011
2012
II - 30 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Sedangkan AHH terendah terdapat di Kecamatan Wonosalam sebesar 64,88 diikuti Megaluh sebesar 67,31 dan Ngusikan sebesar 67,67. Hal
ini bisa menjadi sebuah indikasi bahwa akses menuju layanan kesehatan yang lebih mudah terjangkau berdampak terhadap Angka
Harapan Hidup. Kecamatan Jombang, Kecamatan Gudo, Kecamatan Peterongan dan Kecamatan Mojoagung, yang secara kewilayahan
termasuk di kawasan perkotaan, tentunya akses hingga sarana kesehatan lebih terjangkau daripada kecamatan-kecamatan yang
memiliki Angka Harapan Hidup lebih rendah. Untuk lebih lengkapnya berikut ditampilkan data AHH di setiap Kecamatan di Kabupaten
Jombang:
Grafik 2.8. Angka Harapan Hidup per Kecamatan di Kabupaten Jombang
Tahun 2012
Sumber: Bappeda, Tahun 2013
b Angka Kematian Bayi AKB per 1.000 Kelahiran Hidup
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Angka
kematian bayi AKB menggambarkan banyaknya kematian bayi berusia di bawah satu tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun
tertentu. Perkembangan angka kematian bayi di Kabupaten Jombang
menunjukkan angka yang kurang stabil setiap tahunnya. Dari data yang tersedia pada tahun 2010 mengalami sedikit penurunan dari
tahun 2009 yaitu sebesar 10,2. Kekhawatiran mulai muncul ketika memasuki tahun 2011 terjadi peningkatan kematian bayi yang
60 62
64 66
68 70
72 74
76 Plandaan
Kudu Ploso
Kesamben Bandarkedungmulyo
Gudo Wonosalam
Mojowarno Sumobito
Diwek Jombang
73.2 67.67
74.2 71.78
73.4 67.31
71.19 67.91
72.54 71.27
69.32 69.22
64.88 73.12
72.32 73.22
72.13 69.45
69.94 71.16
74.35
II - 31 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
signifikan di Kabupaten Jombang. Peningkatan tersebut di tunjukkan dengan data yang tersedia yang mencapai angka 14,5 pada tahun
2011. Peningkatan drastis tersebut memberikan tekanan tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Jombang pada umumnya dan Dinas
Kesehatan pada khususnya. Dengan berbagai langkah strategis akhirnya pada tahun 2012 angka kematian bayi akhirnya dapat
diturunkan kembali pada angka 12,11. Namun capaian pada tahun 2013 mengalami tekanan menjadi 14,25.
Upaya menekan angka kematian bayi ditempuh melalui peningkatan pelayanan terhadap kesehatan bayi. Upaya tersebut
dilaksanakan dengan pemeriksaan kesehatan dan penimbangan berat badan secara rutin, dan pemberian makanan tambahan di Posyandu.
Keberhasilan dalam penurunan angka kematian bayi seharusnya terus dijaga agar angka kematian bayi dapat terus ditekan pada tahun-tahun
berikutnya. Berikut grafik angka kematian bayi kabupaten Jombang dibandingkan dengan pencapaian Provinsi Jawa Timur:
Grafik 2.9. Perkembangan Angka Kematian Bayi AKB Kabupaten Jombang
Tahun 2009-2013
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang Tahun 2013
c Angka Kematian Ibu AKI per 100.000 Kelahiran Hidup
Angka kematian ibu AKI di Kabupaten Jombang dari tahun 2009-2012 cenderung fluktuatif, hal itu bisa dilihat dari angka
kematian ibu pada tahun 2009 sebesar 69 meningkat menjadi 78,8 pada tahun 2010 dan di tahun 2011 juga mengalami peningkatan
sebesar 128,5 dan mengalami penurunan di tahun 2012 sebesar
2009 2010
2011 2012
2013 Jombang
10.3 10.2
14.5 12.11
14.25 Jawa Timur
31.41 29.99
29.24 26.95
REF 1
5 10
15 20
25 30
35
Ax is
T it
le
Chart Title
II - 32 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
102,99. Hal itu terjadi karena sebagian besar penyebab kematian berasal dari penyakit penyerta, misalnya jantung, gagal ginjal, sesak
dan lain-lain, hanya sebagian kecil akibat langsung dari proses kehamilan dan persalinan.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menekan AKI, diantaranya melalui peningkatan monitoring selama kehamilan ANC yang lebih
optimal dan melakukan konsultasi sedini mungkin setiap kelainan yang ditemukan di luar kasus Obgyn kepada dokter spesialis terkait,
serta minimal satu kali konsultasi ke dokter umum selama kehamilan. Lebih lengkapnya berikut data angka kematian ibu Kabupaten
Jombang di bandingkan dengan Provinsi jawa Timur.
Grafik 2.10 Perkembangan Angka Kematian Ibu AKI Kabupaten Jombang
dibanding Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2012
Sumber: Dinas Kesehatan, Tahun 2013
d Status Gizi Masyarakat
Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat status gizi masyarakat. Perkembangan
prosentasebalita gizi buruk di Kabupaten Jombang selama tiga tahun terakhir menunjukkan tren yang menurun, yakni pada tahun 2010
sebesar 0,04, tahun 2011 sebesar 0,04, tahun 2012 sebesar 0,03, dan tahun 2013 sebesar 0,02. Perkembangan persentase balita gizi
buruk sebagaimana tersaji pada grafik berikut:
Grafik 2.11 Persentase Balita Gizi Buruk di Kabupaten Jombang
II - 33 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Tahun 2010-2012
Sumber: Dinas Kesehatan, Tahun 2013
e Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Warga Miskin
Sesuai dengan semangat otonomi daerah dimana berusaha mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Begitu juga dalam
urusan kesehatan, pemerintah daerah berupaya mempermudah dan meningkatkan akses pelayanan dan pemeliharaan kesehatan bagi
masyarakat, tidak terkecuali warga miskin. Pemerintah Pusat maupun pemerintah provinsi berupaya memberikan jaminan pemeliharaan
kesehatan masyarakat, begitu juga halnya yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Jombang. Berikut data kepesertaan jaminan
pemeliharaan kesehatan masyarakat di Kabupaten Jombang:
Tabel2.11 Perkembangan Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Warga
Miskin Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013
Kategori Jumlah Kepesertaan
2009 2010
2011 2012
2013
Tribulan I
Jamkesmas 255.130
255.130 255.130
255.130 517.348
Jamkesda 57.332
57.332 57.332
57.332 57.332
SPM -
4.064 8.329
9.600 2.081
Total 312.462
316.526 320.791
322.062 576.761
Sumber: Dinas Kesehatan, Tahun 2013
C. Fokus Seni Budaya dan Olahraga