Fokus Kesejahteraan Sosial Aspek Kesejahteraan Masyarakat

II - 21 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 Beberapa sektor yang menyebabkan menguatnya inflasi pada tahun 2012, diantaranya: 1. Naiknya kontribusi sektor pertanian, industri pengolahan, pengangkutan dan komunikasi, dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan terhadap PDRB; 2. Turunnya kontribusi sektor pertambangan dan penggalian, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor jasa-jasa. Sedangkan pada tahun 2013, inflasi mengalami lonjakan cukup signifikan yang disebabkan oleh kenaikan harga BBM, depresiasi nilai rupiah, kenaikan suku bunga bank, kenaikan tarif dasar listrik, serta momentum tahunan, seperti hari raya, pergantian musim, yang memicu lonjakan permintaan akan barang dan jasa sehingga harga mengalami kenaikan. Lonjakan yang cukup signifikan membutuhkan regulasi kebijakan moneter yang cukup kuat dan efektif. Penguatan harga komoditas pokok yang dipengaruhi supply dari luar negeri sangat dipengaruhi keberhasilan dalam penguatan nilai rupiah. Selain itu, kemampuan dasar untuk menghasilkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan pasar merupakan upaya prioritas dalam rangka pengendalian dan stabilisasi inflasi.

B. Fokus Kesejahteraan Sosial

1 Urusan Pendidikan a Angka Melek Huruf Angka Melek Huruf AMH merupakan salah satu bagian dari Indeks Pembangunan Manusia IPM, yakni pada komponen indeks pendidikan bersama dengan angka rata-rata lama sekolah. IPM adalah salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan Pemerintah Kabupaten Jombang dalam meningkatkan kesejahteraan penduduknya. Angka melek huruf AMH adalah angka yang menunjukkan tingkat kemampuan baca tulis penduduk yang berusia 15 tahun ke atas. AMH Kabupaten Jombang mengalami peningkatan dari 92,86 pada tahun 2009 menjadi 94,35 pada tahun 2013 atau meningkat sebesar 1,49. Perkembangan AMH Kabupaten Jombang tahun 2009 sampai tahun 2013 tersaji dalam grafik berikut: II - 22 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 Grafik 2.4. Perkembangan Angka Melek Huruf AMH Kabupaten Jombang Tahun 2010-2012 Sumber: Bappeda, Tahun 2013 Pertumbuhan AMH pada periode tahun 2009-2011 menunjukkan peningkatan linier dan mengalami lonjakan pada tahun 2012. Perkembangan yang signifikan pada tahun 2012 merupakan suatu indikasi bahwa program dalam upaya peningkatan angka melek huruf yang dilaksanakan pada tahun sebelumnya, berjalan cukup efektif. Capaian AMH kabupaten merupakan agregat capaian AMH kecamatan. Perkembangan capaian AMH sampai dengan tahun 2012 untuk masing-masing kecamatan tersaji pade grafik berikut: Grafik 2.5 Angka Melek Huruf per Kecamatan Tahun 2012 Sumber: Bappeda, Tahun 2013 Grafik di atas menunjukkan bahwa angka melek huruf tertinggi secara berurutan terdapat di Kecamatan Gudo, Jombang dan Peterongan, sedangkan untuk yang terendah mulai dari Kecamatan 92 92.5 93 93.5 94 94.5 2009 2010 2011 2012 2013 92.86 92.89 92.92 93.79 94.35 II - 23 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 Kabuh, Ngusikan dan Megaluh. Bila dilihat angka melek huruf kabupaten yang sebesar 93,79, maka terdapat jarak yang cukup besar dengan angka yang ada di kecamatan terendah, yakni Kabuh. Oleh karena itu diperlukan langkah-langkah cepat dan tepat untuk memacu peningkatan angka melek huruf khususnya di kecamatan-kecamatan yang angkanya masih di bawah 90,00. b Angka Rata-rata Lama Sekolah Komponen lainnya dari indeks pendidikan adalah rata-rata lama sekolah atau mean years of schooling MYS. Rata-rata lama sekolah adalah sebuah angka yang menunjukkan lamanya bersekolah seseorang dari masuk sekolah dasar sampai dengan Tingkat Pendidikan Terakhir TPT. Angka rata-rata lama sekolah MYS di Kabupaten Jombang dalam tiga tahun terakhir ada peningkatan. Pada tahun 2010 angka rata-rata lama sekolah adalah sebesar 7,40 tahun, sedangkan pada tahun 2011 sebesar 7,40 tahun berarti tidak ada kenaikan. Selanjutnya pada tahun 2012 meningkat menjadi sebesar 7,47 atau mengalami peningkatan sebesar 0,95 dari tahun 2010, dan menjadi 7,67 pada tahun 2013. Peningkatan angka rata-rata lama sekolah di tahun 2013 menunjukkan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. Namun demikian peningkatan ini perlu dibarengi dengan peningkatan kualitas dan kuantitas, baik sarana prasarana maupun mutu pendidikan di Kabupaten Jombang. Perkembangan angka-angka rata-rata lama sekolah untuk masing- masing kecamatan, dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2.6. Rata-rata Lama Sekolah di Kabupaten Jombang Tahun 2010-2013 No. Kecamatan Tahun 2010 2011 2012 2013 1 Perak 8,73 8,73 7,77 8,96 2 Gudo 8,85 8,85 8,93 8,93 3 Ngoro 6,36 6,36 7,22 7,32 4 Bareng 6,58 6,68 6,53 6,72 5 Wonosalam 5,47 5,47 5,61 6,18 6 Mojoagung 7,32 7,32 6,67 7,41 7 Mojowarno 7,40 7,40 7,39 7,45 II - 24 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 No. Kecamatan Tahun 2010 2011 2012 2013 8 Diwek 7,70 7,70 7,23 7,98 9 Jombang 10,26 10,26 10,35 10,32 10 Peterongan 8,09 8,09 8,81 9,21 11 Sumobito 7,17 7,17 7,82 8,24 12 Kesamben 6,31 6,31 7,47 7,20 13 Tembelang 6,47 6,47 6,64 6,52 14 Ploso 6,71 6,71 6,07 6,71 15 Plandaan 6,02 6,02 6,82 6,03 16 Kabuh 4,65 5,56 5,52 6,92 17 Kudu 5,56 5,56 6,41 6,12 18 Bandarkedungmulyo 6,76 6,76 6,77 7,21 19 Jogoroto 7,75 7,75 8,16 7,96 20 Megaluh 7,15 7,15 5,61 7,42 21 Ngusikan 6,61 6,61 6,37 6,66 Kabupaten Jombang 7,40 7,40 7,47 7,67 Sumber: Bappeda, Tahun 2013 Dari tabel di atas dapat diketahui perkembangan angka rata-rata lama sekolah untuk masing-masing kecamatan selama periode 3 tiga tahun terakhir. Dari 21 kecamatan di Kabupaten Jombang, perkembangan angka rata-rata lama sekolah pada semua keamatan mengalami peningkatan. Sedangkan kecamatan yang mengalami fluktuasi capaian adalah Kecamatan Perak, Bareng, Mojoagung, Mojowarno, Diwek, Jombang, Kesamben, Tembelang, Ploso, Plandaan, Kabuh, Kudu, Jogoroto, Megaluh dan Ngusikan. Pencapaian rata-rata lama sekolah yang belum begitu besar diantaranya disebabkan karena masih cukup besarnya penduduk yang tingkat pendidikannya tidak tamat SD maupun yang tidak sekolah. Perlu kiranya disusun intervensi strategis dalam upaya menaikkan kualitas SDM ini. Program pendidikan dasar 9 tahun masih perlu dipacu disamping terus digalakkan pendidikan luar sekolah PLS seperti, program Paket A, B dan C. c Angka Partisipasi Kasar APK Indikator pendidikan selanjutnya yang juga sangat mendukung tingkat pencapaian indeks pendidikan adalah Angka Partisipasi Kasar APK. APK adalah perbandingan jumlah siswa pada tingkat pendidikan II - 25 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 SDSLTPSLTA dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18 tahun atau rasio jumlah siswa, berapapun usianya, yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu. APK menunjukkan tingkat partisipasi penduduk secara umum di suatu tingkat pendidikan. APK merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan. APK Kabupaten Jombang dalam kurun waktu tahun 2009-2012 tidak banyak mengalami perubahan dan cenderung stabil dan untuk tingkat SD dan SMP, sedangkan untuk tingkat SMA secara konsisten mengalami peningkatan. Perkembangan APK tahun 2009-2012 tersaji dalam tabel berikut: Tabel 2.7. Perkembangan Angka Partisipasi Kasar APK KabupatenJombang Tahun 2009-2012 No. Jenjang Pendidikan 2009 2010 2011 2012 1 SDMI 1.1. Jumlah siswa usia 7-12 thn bersekolah di SDMI 124.810 125.712 126.653 127.556 1.2. Jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun 120.260 119.760 119.610 120.460 1.3. APK SDMI 103,78 104,97 105,89 105,89 2 SMPMTs 2.1. Jumlah siswa usia 13-15 thn bersekolah di SMPMTS 66.028 65.231 64.220 67.445 2.2. Jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun 64.377 63.877 63.377 65.322 2.3. APK SMPMTs 102,56 102,12 101,33 103,25 3 SMAMASMK 3.1 Jumlah siswa usia 16-18 thn bersekolah di SMASMKMA 54.155 54.662 56.595 60.588 3.2 Jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun 58.197 57.697 57.197 61.046 3.3 APK SMAMASMK 93,05 94,74 98,95 99,25 Sumber: Dinas Pendidikan,Tahun 2013 Meskipun terjadi stagnasi APK pada tingkat SD, namun APK pada tingkat SMP dan SMA masih secara kontinyu dan signifikan. Hal ini mencerminkan semakin tingginya tingkat kesadaran masyarakat II - 26 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 akan pentingnya arti pendidikan. Jika ditinjau per kecamatan, APK per kecamatan di Kabupaten Jombang tersaji dalam tabel berikut: Tabel 2.8. Angka Partisipasi Kasar APK Kabupaten Jombang Tahun 2012 Menurut Kecamatan No. Kecamatan SDMI SMPMTs SMAMASMK Jumlah murid usia 7- 12 th Jumlah penddk usia 7- 12 th APK Jumlah murid usia 13-15 th Jumlah penddk usia 13- 15 th APK Jumlah murid usia 16-18 th Jumlah penddk usia 16- 18 th APK 1 Bandarkdm 4.524 5.075 89,14 1.404 1.736 80,88 815 2.248 36,25 2 Perak 5.328 4.969 107,22 3.476 3.414 101,82 4.694 2.723 172,38 3 Gudo 5.060 5.452 92,81 1.412 2.168 65,13 741 2.649 27,97 4 Diwek 10.723 9.795 109,47 7.206 5.763 125,04 6.594 4.761 138,50 5 Ngoro 11.198 7.976 140,40 3.832 4.181 91,65 3.089 3.708 83,31 6 Mojowarno 9.125 9.294 98,18 3.154 3.350 94,15 849 4.458 19,04 7 Bareng 4.713 5.690 82,83 2.139 2.221 96,31 674 2.845 23,69 8 Wonosalam 3.238 3.487 92,86 1.293 1.496 86,43 415 1.786 23,24 9 Mojoagung 8.282 8.271 100,13 4.259 4.243 100,38 5.407 3.948 136,96 10 Somobito 7.690 8.075 95,23 3.198 3.436 93,07 1.465 3.796 38,59 11 Jogo Roto 7.085 6.909 102,55 3.876 3.968 97,68 2.097 2.699 77,70 12 Peterongan 6.284 5.768 108,95 4.623 3.774 122,50 4.593 2.867 160,20 13 Jombang 15.174 8.862 171,23 11.405 9.009 126,60 21.621 6.447 335,37 14 Megaluh 3.538 3.510 100,80 1.737 1.839 94,45 339 1.530 22,16 15 Tembelang 5.230 4.914 106,43 2.838 3.457 82,09 1.160 1.927 60,20 16 Kesamben 5.858 6.302 92,95 3.928 2.339 167,94 924 3.115 29,66 17 Kudu 2.678 2.916 91,84 1.426 1.498 95,19 1.167 1.715 68,05 18 Ploso 3.443 3.850 89,43 1.647 2.166 76,04 2.711 2.353 115,21 19 Kabuh 3.335 3.719 89,67 1.417 1.681 84,30 631 2.204 28,63 20 Plandaan 3.057 3.429 89,15 1.461 1.773 82,40 362 2.045 17,70 21 Ngusikan 1.993 2.197 90,71 1.714 1.810 94,70 240 1.222 19,64 Jumlah 127.556 120.460 105,89 67.445 65.322 103,25 60.588 61.046 99,25 Sumber: Dinas Pendidikan, Tahun 2013 d Angka Pendidikan yang Ditamatkan Perkembangan angka pendidikan yang ditamatkan sampai dengan akhir tahun 2012, menunjukkan bahwa untuk tingkat pendidikan TKRA sebesar 87.920 orang, tingkat pendidikan SDMI sebesar 490.618 orang, tingkat pendidikan SMPMTs sebesar 259.742 orang, tingkat pendidikan SMAMA sebesar 261.186 orang, tingkat pendidikan Perguruan Tinggi sebesar 43,646 orang dan untuk yang lain-lain sebesar 32,950 orang. II - 27 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 e Angka Partisipasi Murni Indikator pendidikan lainnya yang sangat mempengaruhi tingkat pencapaian indeks pendidikan adalah Angka Partisipasi Murni APM. APM adalah perbandingan penduduk usia antara 7 hingga 18 tahun yang terdaftar sekolah pada tingkat pendidikan SDSLTPSLTA dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18 tahun. APM Kabupaten Jombang pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 terus mengalami peningkatan, di tingkat SD usia 7-12 tahun pada 2009 sebesar 92,39, baru kemudian pada tahun 2010 naik menjadi 94,16, dan pada tahun 2011 mengalami kenaikan menjadi 95,37, sedangkan di tahun 2012 mengalami kenaikan menjadi 95,57. Sedangkan untuk tingkat SMP usia 13-15 tahun pada tahun 2009 sebesar 78,74 meskipun di tahun 2008 sebesar 83,95, sehingga mengalami penurunan. Akan tetapi di tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi 80,75, dan pada tahun 2011 turun menjadi 78,03, sedangkan pada tahun 2012 mengalami kenaikan menjadi 85,04. Untuk tingkat SMA usia 16-18 tahun menunjukkan tren yang menggembirakan karena secara terus menerus mengalami peningkatan. Tahun 2009 sebesar 68,18 sedangkan pada tahun 2010, naik lagi menjadi sebesar 69,85, dan meningkat lagi menjadi 73,27 pada tahun 2011 dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 75,27. Peningkatan APM pada tingkat SMA ini mencerminkan semakin tingginya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya arti pendidikan disamping juga peran aktif pemerintah dalam menyediakan fasilitas sekolah yang memadai, baik kualitas maupun kuantitasnya. Perkembangan APM tahun 2009 sampai dengan 2012 sebagaimana tersaji dalam tabel berikut: Tabel 2.9. Perkembangan Angka Partisipasi Murni APM Kabupaten Jombang Tahun 2009-2012 No. Jenjang Pendidikan 2009 2010 2011 2012 1 SDMI 1.1. Jumlah siswa usia 7-12 thn bersekolah di SDMI 111.113 112.761 114.078 115.124 1.2. Jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun 120.260 119.760 119.610 120.460 II - 28 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 No. Jenjang Pendidikan 2009 2010 2011 2012 1.3. APM SDMI 92,39 94,16 95,37 95,57 2 SMPMTs 2.1. Jumlah siswa usia 13-15 thn bersekolah di SMPMTs 50.688 51.581 49.456 55.551 2.2. Jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun 64.377 63.877 63.377 65.322 2.3. APM SMPMTs 78,74 80,75 78,03 85,04 3 SMAMASMK 3.1 Jumlah siswa usia 16-18 thn bersekolah di SMASMKMA 39.677 40.301 41.909 45.947 3.2 Jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun 58.197 57.697 57.197 61.046 3.3 APM SMAMASMK 68,18 69,85 73,27 75,27 Sumber: Dinas Pendidikan, Tahun 2013 Jika ditinjau per kecamatan, perkembangan APM di KabupatenJombang pada tahun 2012 sebagaimana tersaji dalam tabel berikut: Tabel 2.10. Angka Partisipasi Murni APM Tahun 2012 Menurut Kecamatan Di Kabupaten Jombang No. Kecamatan SDMI SMPMTs SMAMASMK Jumlah murid usia 7- 12 th Jumlah penddk usia 7- 12 th APM Jumlah murid usia 13- 15 th Jumlah penddk usia 13-15 th APM Jumlah murid usia 16- 18 th Jumlah penddk usia 16- 18 th APM 1 Bandarkdm 4.113 5.075 81,04 1.344 1.736 77,42 805 2.248 35,81 2 Perak 4.823 4.969 97,06 2.615 3.414 76,60 4.036 2.723 148,22 3 Gudo 4.600 5.452 84,37 1.403 2.168 64,71 737 2.649 27,82 4 Diwek 9.624 9.795 98,25 5.639 5.763 97,85 2.928 4.761 61,50 5 Ngoro 10.114 7.976 126,81 3.272 4.181 78,26 1.932 3.708 52,10 6 Mojowarno 8.031 9.294 86,41 2.555 3.350 76,27 773 4.458 17,34 7 Bareng 4.251 5.690 74,71 1.833 2.221 82,53 626 2.845 22,00 8 Wonosalam 2.946 3.487 84,49 1.299 1.496 86,83 546 1.786 30,57 9 Mojoagung 7.476 8.271 90,39 3.392 4.243 79,94 4.030 3.948 102,08 10 Somobito 6.984 8.075 86,49 2.548 3.436 74,16 1.165 3.796 30,69 11 Jogoroto 6.430 6.909 93,07 3.282 3.968 82,71 1.613 2.699 59,76 12 Peterongan 5.622 5.768 97,47 3.524 3.774 93,38 3.321 2.867 115,84 13 Jombang 13.588 8.862 153,33 9.057 9.009 100,53 16.261 6.447 252,23 14 Megaluh 3.236 3.510 92,19 1.471 1.839 79,99 402 1.530 26,27 15 Tembelang 4.821 4.914 98,11 2.293 3.457 66,33 1.082 1.927 56,15 16 Kesamben 5.369 6.302 85,20 3.151 2.339 134,72 776 3.115 24,91 II - 29 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 No. Kecamatan SDMI SMPMTs SMAMASMK Jumlah murid usia 7- Jumlah penddk usia 7- APM Jumlah murid usia 13- Jumlah penddk usia APM Jumlah murid usia 16- Jumlah penddk usia 16- APM 17 Kudu 2.421 2.916 83,02 1.098 1.498 73,30 1.057 1.715 61,63 18 Ploso 3.092 3.850 80,31 1.509 2.166 69,67 2.426 2.353 103,10 19 Kabuh 3.004 3.719 80,77 1.323 1.681 78,70 680 2.204 30,85 20 Plandaan 2.810 3.429 81,95 1.433 1.773 80,82 440 2.045 21,52 21 Ngusikan 1.769 2.197 80,52 1.510 1.810 83,43 311 1.222 25,45 Jumlah 115.124 120.460 95,57 55.551 65.322 85,04 45.947 61.046 75,27 Sumber: Dinas Pendidikan, Tahun 2013 2 Urusan Kesehatan a Angka Harapan Hidup Angka harapan hidup pada waktu lahir adalah perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur. Angka Harapan Hidup AHH merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Perkembangan angka harapan hidup selama 3 tahun terakhir mengalami peningkatan sebesar 0,75 tahun, dari sebesar 71,18 tahun pada 2010 menjadi 71,29 tahun pada 2011 kemudian meningkat lagi menjadi 71,93 tahun pada 2012. Capaian pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 0,01 pada tahun 2013, sehingga menjadi 71,92. Peningkatan tersebut bisa merupakan dampak dari peningkatan kesejahteraan masyarakat serta meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. Perkembangan angka harapan hidup tahun 2010-2012 seperti digambarkan pada grafik sebagai berikut: Grafik 2.7. Perkembangan Angka Harapan Hidup Kabupaten Jombang Tahun 2010-2012 Sumber: Bappeda, Tahun 2013 Jika dilihat masing-masing kecamatan, maka AHH tertinggi tahun 2013 adalah di Kecamatan Jombang sebesar 74,35 tahun disusul Kecamatan Kudu sebesar 74,20 dan Ploso sebesar 73,40. 71.18 71.29 71.93 70.5 71 71.5 72 2010 2011 2012 II - 30 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 Sedangkan AHH terendah terdapat di Kecamatan Wonosalam sebesar 64,88 diikuti Megaluh sebesar 67,31 dan Ngusikan sebesar 67,67. Hal ini bisa menjadi sebuah indikasi bahwa akses menuju layanan kesehatan yang lebih mudah terjangkau berdampak terhadap Angka Harapan Hidup. Kecamatan Jombang, Kecamatan Gudo, Kecamatan Peterongan dan Kecamatan Mojoagung, yang secara kewilayahan termasuk di kawasan perkotaan, tentunya akses hingga sarana kesehatan lebih terjangkau daripada kecamatan-kecamatan yang memiliki Angka Harapan Hidup lebih rendah. Untuk lebih lengkapnya berikut ditampilkan data AHH di setiap Kecamatan di Kabupaten Jombang: Grafik 2.8. Angka Harapan Hidup per Kecamatan di Kabupaten Jombang Tahun 2012 Sumber: Bappeda, Tahun 2013 b Angka Kematian Bayi AKB per 1.000 Kelahiran Hidup Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Angka kematian bayi AKB menggambarkan banyaknya kematian bayi berusia di bawah satu tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu. Perkembangan angka kematian bayi di Kabupaten Jombang menunjukkan angka yang kurang stabil setiap tahunnya. Dari data yang tersedia pada tahun 2010 mengalami sedikit penurunan dari tahun 2009 yaitu sebesar 10,2. Kekhawatiran mulai muncul ketika memasuki tahun 2011 terjadi peningkatan kematian bayi yang 60 62 64 66 68 70 72 74 76 Plandaan Kudu Ploso Kesamben Bandarkedungmulyo Gudo Wonosalam Mojowarno Sumobito Diwek Jombang 73.2 67.67 74.2 71.78 73.4 67.31 71.19 67.91 72.54 71.27 69.32 69.22 64.88 73.12 72.32 73.22 72.13 69.45 69.94 71.16 74.35 II - 31 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 signifikan di Kabupaten Jombang. Peningkatan tersebut di tunjukkan dengan data yang tersedia yang mencapai angka 14,5 pada tahun 2011. Peningkatan drastis tersebut memberikan tekanan tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Jombang pada umumnya dan Dinas Kesehatan pada khususnya. Dengan berbagai langkah strategis akhirnya pada tahun 2012 angka kematian bayi akhirnya dapat diturunkan kembali pada angka 12,11. Namun capaian pada tahun 2013 mengalami tekanan menjadi 14,25. Upaya menekan angka kematian bayi ditempuh melalui peningkatan pelayanan terhadap kesehatan bayi. Upaya tersebut dilaksanakan dengan pemeriksaan kesehatan dan penimbangan berat badan secara rutin, dan pemberian makanan tambahan di Posyandu. Keberhasilan dalam penurunan angka kematian bayi seharusnya terus dijaga agar angka kematian bayi dapat terus ditekan pada tahun-tahun berikutnya. Berikut grafik angka kematian bayi kabupaten Jombang dibandingkan dengan pencapaian Provinsi Jawa Timur: Grafik 2.9. Perkembangan Angka Kematian Bayi AKB Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013 Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang Tahun 2013 c Angka Kematian Ibu AKI per 100.000 Kelahiran Hidup Angka kematian ibu AKI di Kabupaten Jombang dari tahun 2009-2012 cenderung fluktuatif, hal itu bisa dilihat dari angka kematian ibu pada tahun 2009 sebesar 69 meningkat menjadi 78,8 pada tahun 2010 dan di tahun 2011 juga mengalami peningkatan sebesar 128,5 dan mengalami penurunan di tahun 2012 sebesar 2009 2010 2011 2012 2013 Jombang 10.3 10.2 14.5 12.11 14.25 Jawa Timur 31.41 29.99 29.24 26.95 REF 1 5 10 15 20 25 30 35 Ax is T it le Chart Title II - 32 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 102,99. Hal itu terjadi karena sebagian besar penyebab kematian berasal dari penyakit penyerta, misalnya jantung, gagal ginjal, sesak dan lain-lain, hanya sebagian kecil akibat langsung dari proses kehamilan dan persalinan. Upaya yang dapat dilakukan untuk menekan AKI, diantaranya melalui peningkatan monitoring selama kehamilan ANC yang lebih optimal dan melakukan konsultasi sedini mungkin setiap kelainan yang ditemukan di luar kasus Obgyn kepada dokter spesialis terkait, serta minimal satu kali konsultasi ke dokter umum selama kehamilan. Lebih lengkapnya berikut data angka kematian ibu Kabupaten Jombang di bandingkan dengan Provinsi jawa Timur. Grafik 2.10 Perkembangan Angka Kematian Ibu AKI Kabupaten Jombang dibanding Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2012 Sumber: Dinas Kesehatan, Tahun 2013 d Status Gizi Masyarakat Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat status gizi masyarakat. Perkembangan prosentasebalita gizi buruk di Kabupaten Jombang selama tiga tahun terakhir menunjukkan tren yang menurun, yakni pada tahun 2010 sebesar 0,04, tahun 2011 sebesar 0,04, tahun 2012 sebesar 0,03, dan tahun 2013 sebesar 0,02. Perkembangan persentase balita gizi buruk sebagaimana tersaji pada grafik berikut: Grafik 2.11 Persentase Balita Gizi Buruk di Kabupaten Jombang II - 33 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 Tahun 2010-2012 Sumber: Dinas Kesehatan, Tahun 2013 e Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Warga Miskin Sesuai dengan semangat otonomi daerah dimana berusaha mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Begitu juga dalam urusan kesehatan, pemerintah daerah berupaya mempermudah dan meningkatkan akses pelayanan dan pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat, tidak terkecuali warga miskin. Pemerintah Pusat maupun pemerintah provinsi berupaya memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat, begitu juga halnya yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Jombang. Berikut data kepesertaan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat di Kabupaten Jombang: Tabel2.11 Perkembangan Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Warga Miskin Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013 Kategori Jumlah Kepesertaan 2009 2010 2011 2012 2013 Tribulan I Jamkesmas 255.130 255.130 255.130 255.130 517.348 Jamkesda 57.332 57.332 57.332 57.332 57.332 SPM - 4.064 8.329 9.600 2.081 Total 312.462 316.526 320.791 322.062 576.761 Sumber: Dinas Kesehatan, Tahun 2013

C. Fokus Seni Budaya dan Olahraga