Model Konsumsi Arus (Soal No. 1, 2, 3 dan 18)

a. Model Konsumsi Arus (Soal No. 1, 2, 3 dan 18)

Profil miskonsepsi pada Model Konsumsi Arus Listrik dapat dinyatakan dalam uraian berikut ini sesuai dengan nomor soal :

1) Pada rangkaian Gambar 1, nilai hambatan R 2 lebih besar daripada nilai hambatan R 1 , simbol A adalah amperemeter. Jika pada amperemeter 1 (A 1 ) arus

menunjukkan nilai sebesar 2 ampere. Maka pernyataan di bawah ini yang benar untuk nilai amperemeter yang lain ......

Gambar 1

commit to user

2. Ampermeter yang lain secara berturut-turut (A2, A3 dan A4) menunjukkan nilai arus lebih kecil dari 2 A

3. Ampermeter yang lain secara berturut-turut (A2, A3 dan A4) menunjukkan nilai arus lebih besar dari 2 Ampere

Alasan

a. Nilai arus setelah melewati hambatan (R 1 dan R 2 ) akan semakin berkurang

b. Arus di seluruh titik dalam rangkaian seri menunjukkan nilai yang sama

c. Batere dalam amperemeter akan menambah beda potensial dalam rangkaian

d. Terlalu banyak amperemeter, menyebabkan arus tidak dapat mengalir dalam rangkaian

Sebanyak 31,09% siswa, menjawab bahwa amperemeter yang lain secara berturut-turut (A2, A3 dan A4) menunjukkan nilai arus lebih kecil dari 2 A.

Siswa mempunyai miskonsepsi bahwa nilai arus setelah melewati hambatan (R 1 dan R 2 ) akan semakin berkurang

Gambar 2

2) Dari Gambar 2 di atas, jika lampu, batere dan hambatan yang digunakan tiap rangkaian identik maka, urutan lampu dari yang paling terang menjadi kurang terang adalah

1. lampu A lebih terang dari lampu B, dan lampu B lebih terang dari lampu C

2. lampu C lebih terang dari lampu B, dan lampu B lebih terang dari lampu A

3. Lampu A, B dan C akan sama terang dalam semua rangkaian Alasan

a. Arus yang dekat kutub positif batere lebih besar daripada arus yang dekat kutub negatif batere

commit to user

c. Arus mengalir dari kutub negatif ke kutub positif dengan nilai yang sama

d. Arus dalam semua rangkaian menunjukkan nilai yang sama

Sebanyak 45,73% siswa, menjawab bahwa lampu A lebih terang dari lampu B, dan lampu B lebih terang dari lampu C. Siswa beranggapan bahwa arus berkurang setiap melewati hambatan resistor. Jadi mereka berpikir bahwa lampu yang paling dekat dengan kutub positif yang yang paling terang karena arus listriknya belum diserap oleh hambatan.

3) Dari Gambar 3 di bawah ini, jika lampu dan batere yang digunakan tiap rangkaian identik maka, urutan lampu dari yang paling terang menjadi kurang terang adalah

A B Gambar 3

1. lampu A lebih terang dari lampu B

2. lampu B lebih terang dari lampu A

3. lampu A dan B sama terang Alasan

a. Arus yang dekat kutub positif batere lebih besar daripada arus yang dekat kutub negatif batere

b. Arus berkurang setiap melewati hambatan resistor

c. Arus dalam rangkaian A dan B bernilai sama karena dipasang seri

d. Hambatan resistor akan mengurangi nilai arus total suatu rangkaian Meskipun soal dibuat semakin sederhana, masih ada siswa yang beranggapan adanya konsumsi arus. Sebanyak 34,45% siswa, menjawab benar bahwa lampu B lebih terang dari lampu A, namun alasan yang digunakan masih mengandung miskonsepsi bahwa arus berkurang setiap melewati hambatan

commit to user

rangkaian tidak hanya berpengaruh sesudah melewati hambatan. Pada rangkaian Gambar 10 berikut ini, terdapat 2 batere (identik) ; 2 lampu identik dan satu hambatan R yang nilai hambatannya dapat diubah – ubah.

Gambar 10

18) Arus listrik yang lewat lampu L 1 adalah.......

1. Lebih kecil daripada arus yang lewat lampu L 2

2. Lebih besar daripada arus yang lewat lampu L 2

3. Sama dengan arus yang lewat lampu L 2

Alasan

a. Tidak ada hambatan R yang mengurangi nilai arus lampu L 1

b. Tegangan dalam lampu L 1 lebih besar dari pada tegangan dalam lampu L 2

c. Arus mengalir dari kutub negatif ke kutub positif dengan nilai arus yang sama

d. Nilai arus di seluruh titik dalam rangkaian seri sama Meskipun soal model konsumsi arus listrik diulang, dan diletakkan pada urutan no.18. Persentase siswa yang mempunyai miskonsepsi tidak jauh berbeda

yaitu 42,07%. Siswa menjawab, arus listrik yang lewat lampu L 1 lebih besar daripada arus yang lewat lampu L 2 dengan alasan tidak ada hambatan R yang

mengurangi nilai arus lampu L 1

Berdasarkan soal no. 1, 2, 3 dan 18, rata rata siswa yang masih memiliki miskonsepsi bahwa adanya arus listrik dikonsumsi oleh hambatan adalah 38,34%. Mereka beranggapan bahwa arus berkurang setiap melewati hambatan resistor

commit to user

Profil miskonsepsi bahwa batere lebih dianggap sebagai sumber arus dinyatakan dalam uraian berikut ini sesuai dengan nomor soal: Pada Gambar 4 di bawah ini, rangkaian terdiri dari dua buah batere (identik) yang dipasang paralel dihubungkan dengan sebuah lampu L. Kedua batere tersebut ideal artinya tegangan dalam tiap batere tetap bagaimanapun besar arus listrik. Lampu mula-mula menyala dengan batere I.

Gambar 4

4) Mula-mula saklar S terbuka seperti Gambar 4. Jika saklar S ditutup, maka terang lampu akan...........

1. Bertambah

2. Tidak berubah

3. Bertambah tapi kemudian berkurang Alasan

a. Arus yang mengalir ke lampu menjadi dua kali lipat

b. Arus mengalir dari kutub negatif ke kutub positif dengan nilai arus yang sama

c. Arus yang mengalir ke lampu tidak berubah

d. Beda potensial pada lampu bertambah Sebanyak 65,85% siswa mengalami miskonsepsi dengan menjawab opsi 1A dan 1D. Siswa (48,78%) beranggapan bahwa ketika saklar ditutup maka lampu menjadi lebih terang dengan alasan arus yang mengalir ke lampu menjadi dua kali lipat sedangkan sebanyak 17,07% siswa, beranggapan ketika saklar ditutup maka lampu bertambah terang karena beda potensial lampu bertambah.

commit to user

1. Bertambah

2. Tidak berubah

3. Berkurang Alasan

a. Arus yang mengalir ke lampu menjadi dua kali lipat

b. Beda potensial pada lampu tidak berubah

c. Arus mengalir dari kutub negatif ke kutub positif dengan nilai yang sama

d. Beda potensial pada lampu bertambah Soal no. 5 untuk memperkuat jawaban siswa pada no.4. Sebanyak 70,12% siswa, mengalami miskonsepsi dengan menjawab opsi 1A dan 1D. Siswa (56,40%) beranggapan bahwa ketika saklar ditutup maka arus listrik di dalam lampu bertambah dengan alasan arus yang mengalir ke lampu menjadi dua kali lipat, sedangkan sebanyak 13,72%, siswa beranggapan ketika saklar ditutup arus dalam lampu bertambah karena beda potensial lampu bertambah.

7) Jika saklar S ditutup, maka arus listrik yang mengalir lewat Baterai I akan.....

1. Bertambah

2. Tidak berubah

3. Berkurang Alasan

a. Setiap batere selalu menghasilkan nilai arus yang sama

b. Beda potensial dalam batere bertambah

c. Arus terbagi antara percabangan batere I dan Batere II

d. Arus dari batere II mengalir ke batere I Sebanyak 38,41% siswa, mengalami miskonsepsi dengan menjawab opsi 1B, 1D dan 2A. Siswa beranggapan bahwa ketika saklar ditutup maka arus listrik yang mengalir lewat baterai I bertambah dengan alasan beda potensial dalam batere bertambah (0,60%) atau dengan alasan arus dari batere II mengalir ke batere I (7,31%). Sedangkan sebanyak 25% siswa, menganggap arus listrik yang mengalir lewat Baterai I tidak berubah karena setiap batere selalu menghasilkan

commit to user

sebagai sumber arus daripada sumber tegangan

8) Pada Gambar 5 di bawah ini, jika lampu dan batere yang digunakan tiap rangkaian identik maka pernyataan berikut ini yang benar mengenai rangkaian di bawah ini.........

Gambar 5

1. Lampu A, B, C dan D sama terang

2. Lampu A dan B lebih terang daripada lampu C dan D

3. Lampu C dan D lebih terang daripada lampu A dan B Alasan

a. Batere yang dipasang paralel menghasilkan arus lebih besar

b. Batere yang dipasang paralel menghasilkan beda potensial total lebih besar

c. Beda potensial tiap lampu di kedua rangkaian bernilai sama

d. Batere yang lebih banyak selalu menghasilkan arus yang lebih besar Sebanyak 60,97% siswa mengalami miskonsepsi dengan menjawab opsi 3A, 3B dan 3D. Siswa beranggapan bahwa lampu C dan D lebih terang daripada lampu A dan B. Dengan alasan batere yang dipasang paralel menghasilkan arus lebih besar (21,34%), batere yang dipasang paralel menghasilkan beda potensial total lebih besar (20,42%) dan batere yang lebih banyak selalu menghasilkan arus yang lebih besar (19,20%). Berdasarkan opsi 3A dan 3D, siswa lebih menganggap betere sebagai sumber arus daripada sumber tegangan

Berdasarkan soal no. 4, 5, 7 dan 8, rata-rata siswa yang memiliki kecenderungan menggunakan arus daripada beda potensial dalam menganalisa rangkaian listrik adalah 44,50%. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan karena beda potensial menyebabkan arus listrik tidak sebaliknya.

commit to user

Gambar 6

17)

Profil miskonsepsi bahwa batere dianggap sebagai sumber arus tetap dapat dinyatakan dalam uraian berikut ini sesuai dengan nomor soal : Sumber tegangan (batere) ideal disambung dengan dua lampu yang sama (identik), L 1 dan L 2 seperti pada Gambar 6. Mula-mula kedua lampu menyala.

9) Jika lampu L 2 dilepas dari tempat lampu maka arus listrik dalam lampu L 1 akan :

1. Bertambah

2. Berkurang

3. Tidak berubah Alasan

a. Arus yang semula melewati lampu L 2 akan dialihkan ke lampu L 1

b. Beda potensial lampu L 1 tidak berubah

c. Beda potensial yang semula menuju lampu L 2 dialihkan ke lampu L 1

d. Hambatan total dalam rangkaian berkurang Sebanyak 65,85% siswa, mengalami miskonsepsi dengan menjawab opsi 1A, 1C dan 1D. Siswa beranggapan bahwa jika lampu L 2 dilepas dari tempat lampu maka arus listrik dalam lampu L 1 akan bertambah dengan alasan : arus yang semula melewati lampu L 2 akan dialihkan ke lampu L 1 ( 57,92%), beda potensial yang semula menuju lampu L 2 dialihkan ke lampu L 1 (5,79%), dan

hambatan total dalam rangkaian berkurang (9,14%). Banyaknya siswa yang memilih opsi 1A menunjukkan bahwa siswa beranggapan bahwa batere merupakan sumber arus tetap, mereka berasumsi arus yang dikeluarkan batere adalah bernilai tetap dengan mengabaikan bentuk rangkaian listrik

commit to user

secara paralel kemudian dihubungkan oleh sebuah hambatan R. Sumber tegangan (batere) yang digunakan ideal (tegangan tiap batere tetap bagaimanapun besar arus listrik). Mula – mula kedua lampu menyala .

Gambar 7

12) Jika lampu L 2 dilepas, maka arus listrik dalam lampu L 1 akan

1. Bertambah

2. Berkurang

3. Tidak berubah Alasan

a. Arus yang semula melewati lampu L 2 dialihkan ke lampu L 1

b. lampu L 1 dipasang paralel terhadap batere

c. Beda potensial pada lampu L 1 bertambah

d. Hambatan total di dalam rangkaian berkurang. Sebanyak 80,48% siswa, mengalami miskonsepsi dengan menjawab opsi 1A, 1D dan 3B. Siswa beranggapan bahwa jika lampu L 2 dilepas dari tempat lampu maka arus listrik dalam lampu L 1 akan bertambah dengan alasan : arus yang semula melewati lampu L 2 akan dialihkan ke lampu L 1 ( 57,31%) dan

hambatan total dalam rangkaian berkurang (10,97%). Sedangkan sebanyak

12,19%, siswa lain beranggapan arus listrik dalam lampu L 1 tidak berubah karena Lampu L 1 dipasang paralel terhadap batere. Soal ini mirip dengan soal no.9, hanya

saja dimodifikasi dengan adanya resistor. Adanya kemiripan persentase yang menjawab opsi A pada soal no.9 dengan no 12. menegaskan bahwa masih terdapat siswa yang beranggapan bahwa arus yang dikeluarkan batere nilainya selalu tetap dengan mengabaikan bentuk rangkaian listrik.

commit to user

rangkaian identik, maka pernyataan berikut yang benar adalah............

Gambar 8

1. Lampu A paling terang

2. Lampu B dan C paling terang

3. Lampu A, B dan C sama terang Alasan.

a. Arus yang lewat lampu A = arus yang lewat lampu B + arus yang lewat lampu C

b. Semakin banyak lampu dalam rangkaian, maka lampu tersebut semakin redup

c. Beda potensial lampu A, B dan C sama besar

d. Hambatan total rangkaian 1 lebih kecil daripada rangkaian 2

Sebanyak 82,92% siswa, mengalami miskonsepsi dengan menjawab opsi 1A, 1B dan 1D. Siswa beranggapan bahwa lampu A paling terang dengan alasan : Arus yang lewat lampu A = arus yang lewat Lampu B + arus yang lewat lampu C (37,19%), semakin banyak lampu dalam rangkaian, maka lampu tersebut semakin redup (27,13%) dan hambatan total rangkaian 1 lebih kecil daripada rangkaian 2 (18,59%). Banyaknya siswa yang memilih opsi 1A, menunjukkan bahwa siswa menganggap batere sebagai sebagai sumber arus tetap. Padahal secara teori, harusnya arus total rangkaian 2 = dua kali arus total rangkaian 1, siswa terbentuk miskonsepsi karena lebih cenderung menganalisa rangkaian dengan menganggap, betere sebagai sumber arus daripada sumber tegangan. Selain itu, miskonsepsi terjadi karena siswa kurang bisa memahami konsep dari rangkaian seri ataupun rangkaian paralel, siswa tidak menyadari bahwa ketika lampu dipasang paralel,

commit to user

lebih besar. Sebuah batere dengan hambatan dalam yang dapat diabaikan dihubungkan dengan lampuM dan lampu N yang identik seperti pada Gambar 9. Kedua lampu M dan N mula-mula menyala.

Gambar 9

16) Jika lampu N dilepas, maka .....

1. Beda potensial antara titik D dan E akan bertambah

2. Lampu M akan menyala lebih terang dari sebelumnya

3. Beda potensial antara titik D dan E menjadi nol Alasan

a. Arus yang semula menuju lampu N akan dialihkan ke lampu M

b. Tak ada arus yang mengalir antara titik D dan E

c. Tidak ada beda potensial antara titik E dan F

d. Hambatan total dalam rangkaian tidak berubah Sebanyak 82,01% siswa, mengalami miskonsepsi dengan menjawab opsi 2A, 3A dan 3B. Siswa beranggapan bahwa jika lampu N dilepas maka lampu M akan menyala lebih terang dari sebelumnya, karena arus yang semula menuju lampu N akan dialihkan ke lampu M (46,34%). Sedangkan siswa lain beranggapan, ketika lampu N dilepas maka beda potensial antara titik D dan E menjadi nol dengan alasan : arus yang semula menuju lampu N akan dialihkan ke lampu M (3,96%) dan tak ada arus yang mengalir antara titik D dan E (31,70%). Banyaknya persentase opsi 2A, menunjukkan siswa cenderung menganggap bahwa arus yang dihasilkan betere nilainya tetap, sehingga berasumsi meskipun lampu N dilepas, nilai arus totalnya masih tetap sehingga bisa dialihkan ke lampu

commit to user

besar sehingga arus totalnya menjadi lebih kecil dari semula.

17) Jika lampu M dilepas, maka.....

1. Lampu N akan menyala lebih terang dari sebelumnya

2. Beda potensial antara titik A dan B akan bertambah

3. Beda potensial antara titik A dan B menjadi nol Alasan

a. Arus yang semula menuju lampu M pindah ke lampu N

b. Tak ada arus yang mengalir antara titik A dan B

c. Tidak ada beda potensial antara titik B dan C

d. Hambatan total dalam rangkaian tidak berubah Sebanyak 60,67% siswa, mengalami miskonsepsi dengan menjawab opsi 1A, 3A dan 3B. Siswa beranggapan bahwa jika lampu M dilepas, maka lampu N akan menyala lebih terang dari sebelumnya karena arus yang semula menuju lampu M akan dialihkan ke lampu N (21,03%). Sedangkan siswa lain beranggapan, ketika lampu M dilepas maka beda potensial antara titik A dan B menjadi nol dengan alasan : arus yang semula menuju lampu M akan dialihkan ke lampu N (1,82%) dan tak ada arus yang mengalir antara titik A dan B (37,80%). Berdasarkan persentase opsi 1A, menunjukkan siswa cenderung menganggap bahwa arus yang dihasilkan betere nilainya tetap, sehingga berasumsi meskipun lampu M dilepas, nilai arus totalnya masih tetap, sehingga bisa dialihkan ke lampu N

Persentase jawaban siswa menunjukkan bahwa siswa menganggap, betere sebagai sumber arus tetap, artinya betere dianggap selalu menghasilkan arus yang nilaianya selalu konstan, sehingga dalam benak siswa tertanan adanya

istilah “pengalihan arus” ketika terjadi pengurangan jumlah lampu Berdasarkan soal no. 9, 12, 15, 16 dan 17, rata - rata siswa yang

menganggap betere sebagai sumber arus tetap (betere dianggap selalu menghasilkan arus yang nilainya selalu konstan) adalah 43,96%

commit to user

Profil miskonsepsi bahwa adanya pemikiran sequential reasoning dapat dinyatakan dalam uraian berikut ini sesuai dengan nomor soal :

Soal no.19 - 22

Pada rangkaian Gambar 10 berikut ini, terdapat 2 batere (identik) ; 2 lampu identik dan satu hambatan R yang nilai hambatannya dapat diubah – ubah.

Gambar 10

19) Jika hambatan R berkurang, maka arus yang lewat lampu L 1 adalah....

1. Tidak berubah

2. Bertambah

3. Berkurang Alasan

a. Hambatan R terletak setelah lampu L 1 , sehingga tidak mempengaruhi arus

lampu L 1

b. Arus mengalir dari kutub negatif ke kutub positif dengan nilai arus yang sama

c. Hambatan total dalam rangkaian berkurang

d. Tegangan dalam lampu L 1 tidak berubah

Sebanyak 50,60% siswa, mengalami miskonsepsi dengan menjawab opsi 1A. Siswa beranggapan bahwa jika hambatan R berkurang, maka arus yang lewat

lampu L 1 tidak berubah karena hambatan R terletak setelah lampu L 1 , sehingga tidak mempengaruhi arus lampu L 1 . Secara teori, jika nilai hambatan suatu

penghambat atau resistor diubah, maka nilai arus listrik di seluruh titik dalam rangkaian seri juga akan berubah. Tetapi, siswa menganggap bahwa komponen yang diubah hanya mempengaruhi arus dalam komponen-komponen sesudahnya, dan tidak sebelumnya. Siswa menganalogikan rangkaian seri, seperti sungai yang

commit to user

padahal analogi semacam ini tidak tepat jika diterapkan dalam rangkaian seri. Hal inilah yang disebut dengan sequential reasoning, yaitu perubahan nilai hambatan hanya mempengaruhi terhadap nilai arus sesudahnya.

20) Jika hambatan R berkurang, maka arus yang lewat lampu L 2 ........

1. Tidak berubah

2. Bertambah

3. Berkurang Alasan

a. Hambatan R terletak sebelum lampu L 2 , sehingga berpengaruh terhadap

nilai arus lampu L 2

b. Hambatan R tidak mempengaruhi arus total dalam rangkaian

c. Hambatan total dalam rangkaian berkurang

d. Tegangan dalam lampu L 2 berkurang

Sebanyak 52,43% siswa, mengalami miskonsepsi dengan menjawab opsi 2A. Siswa beranggapan bahwa jika hambatan R berkurang, maka arus yang lewat

lampu L 2 bertambah karena hambatan R terletak sebelum lampu L 2 , sehingga berpengaruh terhadap nilai arus lampu L 2 . Siswa tidak meyadari bahwa penambahan arus yang lewat lampu L 2 disebabkan oleh nilai hambatan total yang

berkurang dan bukan karena nilai hambatan yang berkurang terletak sebelum

lampu L 2 .

21) Jika hambatan R bertambah, maka arus yang lewat lampu L 1 .....

1. Bertambah

2. Tidak berubah

3. Berkurang Alasan

a. Perubahan nilai hambatan R tidak berpengaruh terhadap nilai arus lampu L 1

b. Hambatan R tidak mempengaruhi arus total dalam rangkaian

c. Hambatan total dalam rangkaian bertambah

d. Tegangan dalam lampu L 1 tidak berubah

commit to user

2A. Siswa beranggapan bahwa jika hambatan R bertambah, maka arus yang lewat

lampu L 1 tidak berubah, dengan alasan perubahan nilai hambatan R tidak berpengaruh terhadap nilai arus lampu L 1 . Soal no 21 berkaitan dengan soal no.19,

sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa menganggap bahwa perubahan nilai hambatan R (baik bertambah atau berkurang) sama sekali tidak mempengaruhi

nilai arus lampu L 1 , karena hambatan R terletak setelah lampu L 1 . Hal ini menegaskan adanya pemikiran sequential reasoning

22) Jika hambatan R bertambah, maka arus yang lewat lampu L 2.......

1. Bertambah

2. Tidak berubah

3. Berkurang Alasan

a. Hambatan R terletak sebelum lampu L 2 , sehingga berpengaruh terhadap

nilai arus lampu L 2

b. Hambatan R tidak mempengaruhi arus total dalam rangkaian

c. Hambatan total dalam rangkaian bertambah

d. Tegangan dalam lampu L 2 bertambah

Sebanyak 51,52% siswa, mengalami miskonsepsi dengan menjawab opsi 3A. Siswa beranggapan bahwa jika hambatan R bertambah, maka arus yang lewat

lampu L 1 berkurang dengan alasan hambatan R terletak sebelum lampu L 2 , sehingga berpengaruh terhadap nilai arus lampu L 2 . Soal no.22 ini berhubungan

dengan soal no 20, adanya kemiripan persentase yang memilih opsi 3A, menunjukkan, bahwa siswa masih memiliki pemikiran yang kuat tentang sequential reasoning

commit to user

hambatan variabel (R 1 dan R 2 ) yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah .

Gambar 11

23) Jika nilai R 1 bertambah dan nilai R 2 tetap maka ......

1. Lampu L akan bertambah terang

2. Lampu L akan bertambah redup

3. Lampu L tidak terpengaruh Alasan

a. Hambatan R 1 terletak sebelum lampu L, sehingga berpengaruh terhadap nilai arus lampu L

b. Hambatan total dalam rangkaian bertambah

c. Tegangan dalam lampu L tidak berubah

d. Tegangan dalam lampu L bertambah Sebanyak 40,54% siswa, mengalami miskonsepsi dengan menjawab opsi 2A. Siswa beranggapan bahwa jika hambatan R 1 bertambah, maka lampu L bertambah redup dengan alasan R 1 terletak sebelum lampu L, sehingga berpengaruh terhadap nilai arus lampu L.

24) Jika nilai R 1 tetap dan nilai R 2 bertambah maka ......

1. Lampu L akan bertambah terang

2. Lampu L akan bertambah redup

3. Lampu L tidak terpengaruh Alasan

a. Hambatan R 2 terletak setelah lampu L, sehingga tidak mempengaruhi arus lampu L

b. Hambatan total dalam rangkaian bertambah

commit to user

sama

d. Tegangan dalam lampu L tidak berubah Sebanyak 42,37% siswa, mengalami miskonsepsi dengan menjawab opsi 3A. Siswa beranggapan bahwa jika hambatan R 2 bertambah, maka terang L lampu tidak berubah, karena hambatan R 2 terletak setelah lampu L. Hal ini menegaskan bahwa siswa memiliki pemikiran sequential reasoning.

25) Jika besar R 1 dan R 2 bertambah, maka ......

1. Lampu L akan bertambah terang

2. Lampu L akan bertambah redup

3. Lampu L tidak terpengaruh Alasan

a. Hambatan R 1 terletak sebelum lampu L, sehingga berpengaruh terhadap nilai arus lampu L

b. Hambatan total dalam rangkaian bertambah

c. Arus mengalir dari kutub negatif ke kutub positif dengan nilai arus yang sama

d. Tegangan dalam lampu L bertambah Sebanyak 25% siswa, mengalami miskonsepsi dengan menjawab opsi 2A. Siswa menjawab benar ketika hambatan (R 1 dan R 2 ) bertambah, maka lampu

akan bertambah redup namun alasan yang digunakan masih mengandung

miskonsepsi yaitu karena hambatan R 1 terletak sebelum lampu L, sehingga

berpengaruh terhadap nilai arus lampu L. Pada soal no.25 jumlah persentase jawaban benar meningkat yaitu 42,68%. Hal ini menegaskan adanya pemikiran

sequential reasoning, siswa beranggapan ketika nilai hambatan (R 1 dan R 2 )

bertambah maka siswa menyebut hambatan total dalam rangkaian bertambah. Namun, ketika yang bertambah hanya salah satu hambatan, siswa tidak mengatakan hambatan total dalam rangkaian bertambah.

26) Jika besar R1 berkurang dan R2 tetap maka ......

1. Lampu L akan bertambah terang

2. Lampu L akan bertambah redup

commit to user

Alasan

a. Arus lampu L hanya hanya tergantung pada besar kecilnya nilai hambatan R 1

b. Hambatan total dalam rangkaian berkurang

c. Arus mengalir dari kutub negatif ke kutub positif dengan nilai arus yang sama

d. Tegangan dalam lampu L berkurang Sebanyak 36,89% siswa, mengalami miskonsepsi dengan menjawab opsi 1A. Siswa menjawab jika besar R1 berkurang dan R2 tetap maka, maka Lampu L akan bertambah terang karena arus lampu L hanya hanya tergantung pada besar

kecilnya nilai hambatan R 1 .

27) Jika besar R1 tetap dan R2 berkurang maka ......

1. Lampu L akan bertambah cerah

2. Lampu L akan bertambah redup

3. Lampu L tidak terpengaruh Alasan

a. Perubahan nilai hambatan (R 2 ) tidak berpengaruh terhadap arus lampu L

b. Hambatan total dalam rangkaian berkurang

c. Arus mengalir dari kutub negatif ke kutub positif dengan nilai arus yang sama

d. Tegangan dalam Lampu L tidak berubah Sebanyak 41,46% siswa, mengalami miskonsepsi dengan menjawab opsi 3A. Siswa beranggapan bahwa lampu L hanya dipengaruhi oleh R 1 sehingga perubahan nilai hambatan R 2 sama sekali tidak mempengaruhi lampu L. Hal ini

karena siswa memiliki pemikiran sequential reasoning yaitu hambatan yang terletak setelah lampu L tidak berpengaruh.

Berdasarkan soal no. 19 s.d 27, rata-rata siswa siswa yang memliki pemikiran sequential reasoning adalah 44,47%. Mereka menganalogikan rangkaian seri seperti sungai yang mana pengaruh utama tanggul akan menentukan debit aliran air sesudahnya, padahal analogi semacam ini tidak tepat

commit to user

sequential reasoning persentase jawaban miskonsepsi selalu tinggi.