Adanya Pemikiran Sequential Reasoning ( Soal no. 19 s.d 27)

d. Adanya Pemikiran Sequential Reasoning ( Soal no. 19 s.d 27)

Profil miskonsepsi bahwa adanya pemikiran sequential reasoning dapat dinyatakan dalam uraian berikut ini sesuai dengan nomor soal :

Soal no.19 - 22

Pada rangkaian Gambar 10 berikut ini, terdapat 2 batere (identik); 2 lampu identik dan satu hambatan R yang nilai hambatannya dapat diubah – ubah.

Gambar 10

commit to user

1. Tidak berubah

2. Bertambah

3. Berkurang Alasan

a. Hambatan R terletak setelah lampu L 1 , sehingga tidak mempengaruhi arus

lampu L 1

b. Arus mengalir dari kutub negatif ke kutub positif dengan nilai arus yang sama

c. Hambatan total dalam rangkaian berkurang

d. Tegangan dalam lampu L 1 tidak berubah

Sebanyak 47,32% siswa, mengalami miskonsepsi dengan menjawab opsi 1A. Siswa beranggapan bahwa jika hambatan R berkurang, maka arus yang lewat

lampu L 1 tidak berubah karena hambatan R terletak setelah lampu L 1 , sehingga tidak mempengaruhi arus lampu L 1 . Secara teori, jika nilai hambatan suatu

penghambat atau resistor diubah, maka nilai arus listrik di seluruh titik dalam rangkaian seri juga akan berubah. Tetapi, siswa menganggap bahwa komponen yang diubah, hanya mempengaruhi arus dalam komponen - komponen sesudahnya dan tidak sebelumnya. Siswa menganalogikan rangkaian seri, seperti sungai yang mana pengaruh utama tanggul akan menentukan debit aliran air sesudahnya padahal analogi semacam ini tidak tepat jika diterapkan dalam rangkaian seri. Hal inilah yang disebut dengan sequential reasoning, yaitu perubahan nilai hambatan hanya mempengaruhi terhadap nilai arus sesudahnya.

20) Jika hambatan R berkurang, maka arus yang lewat lampu L 2 ........

1. Tidak berubah

2. Bertambah

3. Berkurang Alasan

a. Hambatan R terletak sebelum lampu L 2 , sehingga berpengaruh terhadap

nilai arus lampu L 2

b. Hambatan R tidak mempengaruhi arus total dalam rangkaian

commit to user

d. Tegangan dalam lampu L 2 berkurang

Sebanyak 35,16% siswa, mengalami miskonsepsi dengan menjawab opsi 2A. Siswa beranggapan bahwa jika hambatan R berkurang, maka arus yang lewat

lampu L 2 bertambah, karena hambatan R terletak sebelum lampu L 2 , sehingga berpengaruh terhadap nilai arus lampu L 2 . Siswa tidak meyadari bahwa penambahan arus yang lewat lampu L 2 disebabkan oleh nilai hambatan total yang

berkurang dan bukan karena, nilai hambatan yang berkurang terletak sebelum

lampu L 2 .

21) Jika hambatan R bertambah, maka arus yang lewat lampu L 1 .....

1. Bertambah

2. Tidak berubah

3. Berkurang Alasan

a. Perubahan nilai hambatan R tidak berpengaruh terhadap nilai arus lampu L 1

b. Hambatan R tidak mempengaruhi arus total dalam rangkaian

c. Hambatan total dalam rangkaian bertambah

d. Tegangan dalam L1 tidak berubah Sebanyak 41,56% siswa, mengalami miskonsepsi dengan menjawab opsi 2A. Siswa beranggapan bahwa jika hambatan R bertambah, maka arus yang lewat

lampu L 1 tidak berubah, dengan alasan perubahan nilai hambatan R tidak berpengaruh terhadap nilai arus lampu L 1 . Soal no 21 berkaitan dengan soal no.19,

sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa menganggap bahwa perubahan nilai hambatan R (baik bertambah atau berkurang) sama sekali tidak mempengaruhi

nilai arus lampu L 1 , karena hambatan R terletak setelah lampu L 1 . Hal ini menegaskan adanya pemikiran sequential reasoning

22) Jika hambatan R bertambah, maka arus yang lewat lampu L 2.......

1. Bertambah

2. Tidak berubah

3. Berkurang

commit to user

a. Hambatan R terletak sebelum lampu L 2 , sehingga berpengaruh terhadap

nilai arus lampu L 2

b. Hambatan R tidak mempengaruhi arus total dalam rangkaian

c. Hambatan total dalam rangkaian bertambah

d. Tegangan dalam lampu L 2 bertambah

Sebanyak 26,74% siswa, mengalami miskonsepsi dengan menjawab opsi 3A. Siswa beranggapan bahwa jika hambatan R bertambah, maka arus yang lewat

lampu L 1 berkurang dengan alasan hambatan R terletak sebelum lampu L 2 ,

sehingga berpengaruh terhadap nilai arus lampu L 2 .

Pada rangkaian Gambar 11 berikut ini, terdapat 1 batere ; 1 lampu dan 2 hambatan variabel (R 1 dan R 2 ) yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah.

Gambar 11

23) Jika nilai R 1 bertambah dan nilai R 2 tetap maka ......

1. Lampu L akan bertambah terang

2. Lampu L akan bertambah redup

3. Lampu L tidak terpengaruh Alasan

a. Hambatan R 1 terletak sebelum lampu L, sehingga berpengaruh terhadap nilai arus lampu L

b. Hambatan total dalam rangkaian bertambah

c. Tegangan dalam Lampu L tidak berubah

d. Tegangan dalam Lampu L bertambah Sebanyak 26,33% siswa, mengalami miskonsepsi dengan menjawab opsi 2A. Siswa beranggapan bahwa jika hambatan R 1 bertambah, maka lampu L

commit to user

berpengaruh terhadap nilai arus lampu L.

24) Jika nilai R 1 tetap dan nilai R 2 bertambah maka ......

1. Lampu L akan bertambah terang

2. Lampu L akan bertambah redup

3. Lampu L tidak terpengaruh Alasan

a. Hambatan R 2 terletak setelah lampu L, sehingga tidak mempengaruhi arus lampu L

b. Hambatan total dalam rangkaian bertambah

c. Arus mengalir dari kutub negatif ke kutub positif dengan nilai arus yang sama

d. Tegangan dalam lampu L tidak berubah Sebanyak 40,74% siswa, mengalami miskonsepsi dengan menjawab opsi 3A. Siswa beranggapan bahwa jika hambatan R 2 bertambah, maka terang L lampu tidak berubah, karena hambatan R 2 terletak setelah lampu L. Hal ini menegaskan bahwa siswa memiliki pemikiran sequential reasoning.

25) Jika besar R 1 dan R 2 bertambah, maka ......

1. Lampu L akan bertambah terang

2. Lampu L akan bertambah redup

3. Lampu L tidak terpengaruh Alasan

a. Hambatan R 1 terletak sebelum lampu L, sehingga berpengaruh terhadap nilai arus lampu L

b. Hambatan total dalam rangkaian bertambah

c. Arus mengalir dari kutub negatif ke kutub positif dengan nilai arus yang sama

d. Tegangan dalam lampu L bertambah Sebanyak 21,39% siswa, mengalami miskonsepsi dengan menjawab opsi 2A. Siswa menjawab benar ketika hambatan (R 1 dan R 2 ) bertambah, maka lampu

akan bertambah redup, namun alasan yang digunakan masih mengandung

commit to user

berpengaruh terhadap nilai arus lampu L. Pada soal no.25 jumlah persentase jawaban benar meningkat yaitu 51,44%. Hal ini menegasakan adanya pemikiran

sequential reasoning, siswa beranggapan ketika nilai hambatan (R 1 dan R 2 )

bertambah maka siswa menyebut hambatan total dalam rangkaian bertambah. Namun, ketika yang bertambah hanya salah satu hambatan, siswa tidak mengatakan hambatan total dalam rangkaian bertambah

26) Jika besar R1 berkurang dan R2 tetap maka ......

1. Lampu L akan bertambah terang

2. Lampu L akan bertambah redup

3. Lampu L tidak terpengaruh Alasan

a. Arus lampu L hanya hanya tergantung pada besar kecilnya nilai hambatan R 1

b. Hambatan total dalam rangkaian berkurang

c. Arus mengalir dari kutub negatif ke kutub positif dengan nilai arus yang sama

d. Tegangan dalam lampu L berkurang Sebanyak 31,68% siswa, mengalami miskonsepsi dengan menjawab opsi 1A. Siswa menjawab, jika besar R1 berkurang dan R2 tetap, maka lampu L akan bertambah terang, karena arus lampu L hanya tergantung pada besar kecilnya nilai

hambatan R 1 .

27) Jika besar R1 tetap dan R2 berkurang maka ......

1. Lampu L akan bertambah terang

2. Lampu L akan bertambah redup

3. Lampu L tidak terpengaruh Alasan

a. Perubahan nilai hambatan (R 2 ) tidak berpengaruh terhadap arus lampu L

b. Hambatan total dalam rangkaian berkurang

c. Arus mengalir dari kutub negatif ke kutub positif dengan nilai arus yang sama

commit to user

Sebanyak 51,02% siswa, mengalami miskonsepsi dengan menjawab opsi 3A. Siswa beranggapan bahwa lampu L hanya dipengaruhi oleh R 1 , sehingga perubahan nilai hambatan R 2 sama sekali tidak mempengaruhi lampu L. Hal ini

karena siswa memiliki pemikiran sequential reasoning yaitu hambatan yang terletak setelah lampu L tidak berpengaruh.

Berdasarkan soal no. 19 s.d 27, siswa memiliki pemikiran sequential reasoning. Mereka menganalogikan rangkaian seri seperti sungai yang mana pengaruh utama tanggul akan menentukan debit aliran air sesudahnya padahal analogi semacam ini tidak tepat jika diterapkan dalam rangkaian seri sehingga berapapun diberi soal tipe sequential reasoning persentase jawaban miskonsesi selalu tinggi.

Jika dicermati secara khusus dari soal no.19 - no.27, maka persentase jawaban miskonsepsi siswa akan menunjukkan angka yang tinggi pada soal. no

19, 21, 24 dan 27. Hal ini karena, keempat soal tersebut memilki struktur pertanyaan yang sama, yang intinya adalah siswa dengan mudah menjawab miskonsepsi, manakala hambatan yang nilainya berubah terletak setelah lampu. Rata - rata siswa yang memiliki pemikiran sequential reasoning agak tinggi yaitu 35,77%.