Sistem Kekerabatan Sistem Mata Pencaharian

26 sehari-hari memakai bahasa Melayu atau bahasa daerahnya masing-masing untuk berkomunikasi antar sesamanya.

2.5 Sistem Kekerabatan

Dalam kebudayaan Melayu, garis keturunan ditentukan berdasarkan pada garis keturunan bilateral, yaitu garis keturunan dari pihak ayah maupun ibu. Namun, dengan masuknya agama Islam dalam kehidupan etnik Melayu yang dijadikan pandangan hidupnya, maka garis keturunan cenderung ke arah garis keturunan patrilineal, yaitu berdasar kan garis keturunan ayah. Pembagian harta pusaka berdasarkan kepada hukum Islam syara` yang mengatur pembagian yang adil. Sistem kekerabatan etnik Melayu di Batang Kuis sistem kekerabatan secara vertikal yang dimulai dari urutan tertua sampai yang termuda, adalah : 1 nini, 2 datu, 3 oyangmoyang, 4 atokdatuk, 5 ayahbapak, 6 anak, 7 cucu, 8 cicit, 9 piut, dll. Sedangkan sistem kekerabatan secara horizontal adalah 1 saudara satu ibu dan satu ayahayah tiri, 2 saudara sekandung yaitu saudara seibu atau lain ayah, 3 saudara seayah yaitu saudara satu ayah lain ibuibu tiri, 4 saudara sewali yaitu ayah nya saling bersaudara, 5 saudara berimpal yaitu anak dari makciksaudara perempuan ayah. Sapaan dan istilah kekerabatan adalah sebagai berikut : 1 ayah, 2 emak, 3 abangabah, 4 akakkakak, 5 uwak saudara ayah atau ibu yang paling tua umurnya, 6 uda saudara ayah atau ibu yang paling muda umurnya, 7 uwak ulung saudara ayah atau saudara ibu yang pertama baik laki-laki maupun perempuan, 8 uwak ngah uwak tengah, saudara ayah atau saudara ibu yang kedua baik laki-laki maupun perempuan, 9 uwak alang saudara ayah atau Universitas Sumatera Utara 27 saudara ibu yang ketiga baik laki-laki maupun perempuan, 10 uwak utih saudara ayah atau saudara ibu yang keempat baik laki-laki maupun perempuan, 11 uwak andak saudara ayah atau saudara ibu yang kelima baik laki-laki maupun perempuan, 12 uwak uda saudara ayah atau saudara ibu yang keenam baik laki-laki maupun perempuan, 13 uwak ucu saudara ayah atau saudara ibu yang bungsupaing akhir baik laki-laki maupun perempuan.

2.6 Sistem Mata Pencaharian

Menurut data yang penulis dapat dari lapangan sistem mata pencaharian di daerah Batang Kuis adalah petani, pedagang, nelayan, buruh, Pegawai Negeri Sipil, TNI, pensiunan PNS dan TNI. Namun,dari hasil data tersebut potensi utama mata pencaharian masyarakat Batang Kuis adalah petani dan buruh. Berikut datanya. Tabel 2.4: Mata Pencaharian Penduduk Batang Kuis NO. Pekerjaan Jumlah 1. Buruh 21.515 2. Petani 20.644 3. Pedagang 1.327 4. PNS dan ABRI 999 5. Pensiunan PNS dan ABRI 137 6. Nelayan 29 Sumber Data: Kantor Kelurahan Batang Kuis Pekan, 2013. Universitas Sumatera Utara 28

2.7 Kesenian