Seputar Fungsi Tari dalam Disiplin Etnologi Tari

83

BAB VI FUNGSI TARI INAI

6.1 Seputar Fungsi Tari dalam Disiplin Etnologi Tari

Dalam rangka mengkaji fungsi tari inai di dalam kebudayaan masyarakat Melayu di Batang Kuis digunakan teori fungsionalisme baik dalam ilmu antropologi maupun dalam etnologi tari, yang ditawarkan oleh beberapa pakar. Mereka menggagas teori fungsi itu sebagai berikut. Radcliffe-Brown mengemukakan bahwa fungsi sangat berkait erat dengan struktur sosial masyarakat. Bahwa struktur sosial itu hidup terus, sedangkan individu-individu dapat berganti setiap saat. Dengan demikian, Radcliffe-Brown yang melihat fungsi ini dari sudut sumbangannya dalam suatu masyarakat, mengemukakan bahawa fungsi adalah sumbangan satu bagian aktivitas kepada keseluruhan aktivitas di dalam sistem sosial masyarakatnya. Tujuan fungsi adalah untuk mencapai tingkat harmoni atau konsistensi internal, seperti yang diuraikannya berikut ini. By the definition here offered ‘function’ is the contribution which a partial activity makes of the total activity of which it is a part. The function of a perticular social usage is the contribution of it makes to the total social life as the functioning of the total social system. Such a view implies that a social system ... has a certain kind of unity, which we may speak of as a functional unity. We may define it as a condition in which all parts of the social system work together with a sufficient degree of harmony or internal consistency, i.e., without producing persistent conflicts can neither be resolved not regulated 1952:181. Universitas Sumatera Utara 84 Dalam hubungannya dengan tari inai di dalam upacara perkawinan adat Melayu di Batang Kuis, Deli Serdang, maka tari inai merupakan salah satu aktivitas dari sekian banyak aktivitas etnik Melayu, yang tujuannya adalah untuk mencapai harmoni atau konsistensi internal. Tari inai dan musik iringannya adalah bagian dari sistem sosial yang bekerja untuk mendukung tegaknya budaya Melayu secara umum, dan khususnya Melayu Serdang dan Sumatera Timur. Curt Sachs 1963:5 seorang ahli musik dan tari dari Belanda mengemukakan dalam bukunya yang berjudul World History of the Dance mengutarakan bahwa fungsi tari secara mendasar ada dua, yaitu: 1 tari berfungsi untuk tujuan magis, dan 2 tari berfungsi sebagai media hiburan atau tontonan. Dalam hal ini tari inai dalam kebudayaan Melayu di Batang Kuis memiliki fungsi sebagai tujuan magis dan sekali gus juga sebagai media hiburan. Magis dalam konteks ini adalah sebagai sarana untuk menangkal kekuatan gaib yang jahat yang hendak mencelakai pengantin. Untuk itu tarian ini merupakan ekspresi dari sistem ritual masyarakat Melayu. Namun demikian, sebagai sebuah tari etnik, tari inai ini memiliki fungsi hiburan juga. Artinya masyarakat pendukung tarian inai merasa akan terhibur dengan menonton pertunjukan tari inai. Setelah itu tarian ini juga berfungsi sebagai penguat identitas kebudayaan, solidaritas kelompok, sistem sosial kemasyarakatan orang Melayu, dan fungsi-fungsi lainnya. Pakar lainnya Gertrude Prokosch Kurath yang mengemukakan adanya 14 fungsi tari dalam masyarakat, yaitu: 1 sebagai media inisiasi upacara pendewasaan, 2 sebagai media percintaan, 3 sebagai media persahabatan atau kontak sosial, 4 sarana untuk perkawinan atau pernikahan, 5 sebagai pekerjaan atau matapencaharian, 6 sebagai media untuk sarana kesuburan atas pertanian, 7 sebagai sarana untuk perbintangan, 8 sebagai sarana untuk ritual perburuan, 9 Universitas Sumatera Utara 85 sebagai imitasi satwa, 10 sebagai imitasi peperangan, 11 sebagai sarana pengobatan, 12 sebagai ritual kematian, 13 sebagai bentuk media untuk pemanggilan roh, dan 14 sebagai komedian lawak. Dari empat belas fungsi yang dikemukakan oleh Sachs seperti tersebut di atas, maka salah satu fungsi tari inai yang paling utama adalah fungsinya sebagai sarana untuk perkawinan atau pernikahan. Selain itu juga memiliki fungsi sebagai media inisasiasi yaitu dari masa lajang menuju ke masa perkawinan. Anthony V. Shay dalam disertasinya yang berjudul The Function of Dance in Human Society, membagi tari dalam 6 fungsi, yaitu 1 sebagai refleksi dari organisasi sosial, 2 sebagai sarana ekspresi sekuler serta ritual keagamaan, 3 sebagai aktivitas rekreasi atau hiburan, 4 sebagai ungkapan serta pembebasan psikologis, 5 sebagai refleksi nilai-nilai estetik atau murni sebagai aktivitas estetis, dan 6 sebagai refleksi dari kegiatan ekonomi. Jikalau ditinjau dari teori fungsi tari yang dikemukakan Shay ini, maka tari inai dalam kebudayaan Melayu Serdang adalah sebagai refleksi organisasi sosial Melayu. Tari inai juga berfungsi sebagai ekspresi ritual keagamaan, hiburan, estetik, dan juga ekonomi. Di sisi lain, dua pakar tari lndonesia yaitu Narawati dan R.M. Soedarsono membedakan fungsi tari menjadi dua, yaitu 1 kategori fungsi tari yang besifat primer, yang dibedakan menjadi tiga, yaitu: a fungsi tari sebagai sarana ritual, b fungsi tari sebagai ungkapan pribadi, dan c fungsi tari sebagai presentasi estetik, dan 2 kategori fungsi tari yang bersifat sekunder, yaitu lebih mengarah pada aspek komersial atau sebagai lapangan mata pencaharian Narawati dan Soedarsono, 2005: 15-16. Universitas Sumatera Utara 86 Berdasarkan teori fungsi tari dari Narawati dan Soedarsono ini, maka fungsi tari inai, mencakup baik itu fungsi primer dan juga fungsi sekunder. Di dalam kegiatan tari ini terdapat fungsi ritual, ungkapan pribadi, estetik, dan mata pencaharian sekali gus. Fungsi ritualnya adalah menjaga calon mempelai dari gangguan-gangguan jahat baik yang datangnya dari manusia atau juga makhluk- makhluk halus, dalam sistem kosmologi Melayu. Sebagai ungkapan pribadi artinya setiap penari inai memiliki kebebasan dalam mengeksplorasi gerak, di dalam bingkai gerak bakunya. Begitu juga keindahan dalam tarian ini diekspresikan ke dalam gerak-gerak yang distilisasi dari gerak-gerak manusia sehari-hari dan terutama gerak- gerak silat sebagai seni bela diri dalam kebudayaan Melayu. Sementara itu, fungsi ekonomi bukan fungsi utama tari inai, namun setiap pertunjukannya maka selalu melibatkan sejumlah honor yang diberikan tuan rumah kepada penari dan pemain musik.

6.2 Fungsi Tari Inai