3.8.2. NPSH yang Diperlukan
Besarnya NPSH yang diperlukan untuk setiap pompa berbeda harganya, tergantung dari pabrik pembuatannya. Namun untuk perhitungan NPSH yang
diperlukan dapat dihitung dari konstanta kavitasi σ seperti di bawah ini:
σ =
n suN
H H
dimana: σ = Koefisien kavitasi = 0,6
H
suN
= NPSH yang dibutuhkan H
n
= head total pompa Sehingga besarnya NPSH yang diperlukan adalah:
NPSH
R
= σ . H
n
= 0,6 x 10,825 = 6,495 m
maka NPSH
A
NPSH
R
Dari hasil perhitungan yang diperoleh di atas NPSH yang tersedia lebih besar daripada NPSH yang diperlukan, sehingga pompa yang direncanakan dapat
beroperasi tanpa terjadi kavitasi.
3.9. DAYA MOTOR PENGGERAK
Besarnya daya pompa untuk mengalirkan air atau daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan impeler dicari dengan persamaan :
N
p
=
P
Q H
g
η γ
. .
.
..….. [Literatur 5. hal 243]
Universitas Sumatera Utara
Dimana: H = head pompa = 10,825 m
Q = kapasitas pompa = 0,037 m
3
s γ =
g ×
ρ = 998 9,81m
2
s = 9790Nm
3 P
η = effisiensi pompa = 0,8 Sehingga:
N
P
=
P T
H Q
η γ
× ×
=
= 8
, 9790
825 ,
10 037
, ×
×
= 5,376 kW Dalam perencanaan ini kami ambil daya pompa sebesar 5,58 kW untuk
menanggulangi kebocoran pada sistem pemipaan. = 5,58 kW
≈
5,6 kW = 7,5 hp Dalam perencanaan ini, motor bakar dikopel dengan poros pompa
menggunakan sistem pulley dan belt. Daya motor bakar sebagai motor penggerak poros pompa dapat dihitung dengan rumus :
N
m
=
T p
N η
α 1
+ ..….. [Literatur 1. hal 58]
Dimana: N
m
= daya motor penggerak kW N
p
= daya pompa = 5,6 kW α = factor cadangan daya = 0,1
÷
0,2 untuk motor bakar besar diambil 0,2
T
η = effisiensi transmisi = 0,93 Sabuk Rata
Universitas Sumatera Utara
sehingga: N
m
=
93 ,
2 ,
1 x
5,6 +
= 7,22 kW Berdasarkan perhitungan di atas maka dipilih motor bakar dengan daya
7,22 kW.
3.10. SPESIFIKASI HASIL PERENCANAAN
Dari perhitungan di atas maka ditetapkan spesifikasi perencanaan sebagai berikut :
- Kapasitas pompa Q
P
: 0,037 m
3
s - Head pompa H
P
: 10,825 m - Putaran pompa
P
η : 1450 rpm
- Jenis pompa : Pompa sentrifugal aliran radial
- Putaran spesifik
s
η : 2500 rpm - Tipe impeller
: Radial - Daya pompa N
P
: 5,6 kW - Daya motor bakar N
m
: 7,22 kW - Penggerak pompa
: Mesin Diesel
Universitas Sumatera Utara
BAB IV UKURAN – UKURAN UTAMA POMPA
4.1. PERENCANAAN POROS POMPA
Poros pompa merupakan salah satu komponen utama yang berfungsi untuk meneruskan daya dan putaran dari motor penggerak ke impeler serta untuk
mendukung kedudukan impeler. Pada perencanaan poros, perlu diperhatikan hal-hal seperti berikut:
• Kekuatan poros untuk menahan beban puntir, beban lentur akibat putaran ataupun gabungan dari keduanya.
• Kekakuan poros untuk mengatasi getaran akibat lenturan serta defleksi putaran yang kasar.
• Putaran kritis, dimana bila poros berada pada putaran kritis maka poros akan mengalami getaran yang besar.
Oleh sebab itu maka perhitungan poros tergantung pada momen puntir, faktor-faktor kondisi kerja, tegangan geser dan jenis material poros.
Besarnya momen puntir pada poros M
t
adalah: M
t
= 9,74 x 10
5
x
p s
n P
..….. [Literatur 4. hal 8] Dimana:
P
s
= daya yang ditransmisikan poros = N
p
daya yang direncanakan x f
c
factor koreksi n
p
= putaran poros = 1450 rpm
Universitas Sumatera Utara