BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu Sri Inggit Priutami 2002 melakukan penelitian yang berjudul ”Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan PT.
Indonesia Asahan Aluminium INALUM Kuala Tanjung”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Pelatihan mempunyai pengaruh yang cukup untuk
meningkatkan kinerja karyawan.
B. Pelatihan
Pelatihan dan pengembangan merupakan suatu kegiatan yang memberikan bantuan kepada pegawai agar mampu meningkatkan kemampuan dan kecerdasan
serta prestasi kerja dari pegawai itu sendiri dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan jabatan di dalam perusahaan. Menurut Hadiwiryo 2001:199: ”pelatihan
adalah merupakan proses aplikasi, terutama terhadap tingkat kecakapan. Pelatihan juga merupakan proses untuk memperoleh efektivitas dalam
pekerjaan mereka yang sekarang atau yang akan datang melalui pengembangan kebiasaan tentang pikiran, tindakan, kecakapan, pengetahuan dan sikap yang
layak”. Menurut Sjafri 2001:135 : ”Pelatihan adalah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampil
dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya denagn semakin baik, sesuai dengan standar. Biasanya pelatihan menunjuk pada pengembangan keterampilan
bekerja yang dapat digunakan segera”.
Universitas Sumatera Utara
Pengertian diatas memberikan arti bahwa pelatihan diusahakan untuk membantu pegawai dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam
melakukan suatu pekerjaan tertentu. Diharapkan selanjutanya pelatihan dapat mengubah cara kerja pegawai, yakni mengarah pada peningkatan kinerja.
Pelatihan dan pengembangan memiliki perbedaan oleh karena itu kita juga harus mengetahui pengertian dari pengembangan. Menurut Hasibuan 2006:68 : ”
Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis konseptual, moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan melalui
pendidikan dan pelatihan”. Sedangkan menurut Moekijat 2001:10 : ”Pengembangan adalah setiap usaha untuk memperbaiki pelaksanaan pekerjaan
yang sekarang maupun yang akan datang dengan memberikan informasi, mempengaruhi sikap atau menambah kecakapan”.
Pengertian diatas memberikan arti bahwa latihan dan pengembangan tidaklah sama. Pelatihan itu merupakan metode dari program pengembangan yaitu
suatu cara untuk mengatasi perubahan yang mempengaruhi organisasiperusahaan yang bertujuan untuk menyesuaikan pengetahuan dan keterampilan terhadap suatu
perubahan. Sedangkan pengembangan merupakan usaha dalam peningkatan keterampilan dan pengetahuan umum bagi pegawai untuk memperbaiki cara kerja
pegawai Pelatihan meliputi :
a. Motivasi yaitu dorongan yang memberikan semangat kerja kepada
karyawan untuk berperilaku tertentu dalam usaha mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Menurut Mc.Celland dalam
Handoko 2000:268, seseorang dianggap mempunyai keingininan
Universitas Sumatera Utara
berprestasi lebih baik daripada yang lain dalam banyak situasi. McCelland memusatkan perhatiannnya pada tiga kebutuhan manusia
yaitu: 1.
Kebutuhan prestasi need for achievement Kebutuhan prestasi tercermin pada keinginan dia mengambil tugas
yang dia dapat bertanggung-jawab secara pribadi atas perbuatan- perbuatannya, dia menentukan tujuan yang wajar dengan
memperhitungkan resiko-resikonya dan ingin mendapatkan umpan balik atas perbuatan-perbuatannya.
2. Kebutuhan kekuasaan need for power
Kebutuhan kekuasaan tercermin pada seseorang yang ingin mempunyai pengaruh atas orang-orang lain
3. Kebutuhan Afiliasi need for affiliation
Kebutuhan afiliasi ditunjukkan dengan adanya keinginan untuk bersahabat, dimana dia lebih mementingkan aspek-aspek antar
pribadi pekerjaannya, dia lebih senang bekerjasama, dan dia akan melaksanakan tugas-tugasnya secara lebih efektif bila bekerja
dengan orang-orang lain dalam suasana kerjasama. Motivasi adalah suatu usaha menimbullkan dorongan untuk melakukan
suatu tugas.Sehubungan dengan itu, pelatihan sebaiknya dibuat sedemikian rupa agar dapat ,menimbulkan motivasi bagi para peserta
pelatihan. Motivasi dalam mengikuti pelatihan sangat diperlukan, karena pada
dasranya motif yang mendorong seorang karyawana untuk melakukan
Universitas Sumatera Utara
pelatihan tidak berbeda dengan motif yang mendorongnya untuk melakukan tugas pekerjaannya. Karyawan memiliki gairah bekerja
karena ada keinginan untuk berprestasi, ingin mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi dan hasil-hasil lainnya yang lebih menguntungkan
dirinya. b.
Instruktur Pelatih yaitu seseorang atau tim yang memberikan latihanpendidikan kepada para karyawan.
Pelatih atau instruktur yaitu seseorang atau tim yang memberikan latihanpendidikan kepada karyawan. Pelatih memberikan peranan
penting terhadap kemajuan para karyawan yang akan dikembangkan. Pelatih atau instrukutur yang baik hendaknya memiliki syarat sebagai
berikut : a.
Kemampuan Mengajar Teaching Skills Seorang pelatih harus mempunyai kecakapan untuk mendidik atau
mengajarkan, membimbing, memberikan petunjuk, dan mentransfer pengetahuannya kepada peserta pengembangan. Ia
harus dapat memberikan semangat, membina, dan mengembangkan agar peserta mampu untuk bekerja mandiri serta
dapat menumbuhkan kepercayaan pada dirinya. b.
Kemampuan Berkomunikasi Communication skills Seorang pelatih harus mempunyai kecakapan berkomunikasi, baik
lisan maupun tulisan secara efektif. Jadi suaranya jelas, tulisannya baik dan kata-katanya mudah dipahami peserta pengembangan.
Universitas Sumatera Utara
c. Kewibawaan Personality Authority
Seorang pelatih harus memiliki kewibawaan terhadap peserta pengembangan, yang harus berperilaku baik, sifat dan
kepribadiannya disengangi, kemampuan dan kecakapannya. d.
Kemahiran dalam bidang Sosial Social Skill Seorang pelatih harus mempunyai kemahiran dalam bidang sosial
agar terjamin kepercayaan dan kesetiaan dari para peserta pengembangan. Ia harus suka menolong, objektif dan senang jika
anak didiknya maju serta dapat menghargai pendapat orang lain. e.
Komnponen Teknis Technical Component Seorang pelatih harus berkemampuan teknis, kecakapan teoritis,
dan tangkas dalam mengambil keputusan. f.
Stabilitas Emosi Seorang pelatih tidak boleh berprasangka jelek terhadap anak
didiknya, tidak boleh cepat marah, mempunyai sifat kebapakan, keterbukaan, tidak pendendam, serta memberikan nilai yang
objektif. c. Materi yaitu mata pelajaran yang akan diberikan harus mendukung
tercapainya sasaran dari pengembangan itu
Universitas Sumatera Utara
b.1 Jenis Pelatihan
Metode – metode pelatihan menurut Andrew.F.Sikula dalam Hasibuan 2007:77:
1. Melalui Pekerjaan On The Job
Pelatihan dilakukan dengan menggunakan bagan,gambar,pedoman dan contoh sederhana. Kebaikannya adalah pada pembelajaran langsung
melalui pekerjaan dan peralatan nyata. Keburukannya terletak pada tidak teratur dan kurang efektif nya pelatihan jika pengawas kurang
berpengalaman. 2.
Duplikasi Kondisi Vestibule Metode latihan yang dilakukan di dalam kelas. Umumnya dilakukan
perusahaan untuk memperkenalkan pekerjaan kepada karyawan baru dan melatih mereka melakukan pekerjaan tersebut melalui duplikat bahan dan
kondisi yang akan mereka temui dalam situasi kerja sebenarnya. Kebaikannya adalah keadaan yang tercipta di dalam kelas lebih nyaman
dan kondusif untuk melakukan latihan. Kelemahannya adalah duplikat bahan dan kondisi tidak persis sama dengan keadaan sebenarnya.
3. Contoh dan Demonstrasi Demonstration and Example
Metode latihan dilakukan dengan cara peragaan dan penjelasan bagaimana cara-cara mengerjakan sesuatu pekerjaan melalui contoh-contoh atau
percobaan yang didemonstrasikan. Kebaikannya adalah peserta dapat melihat sendiri teknik mengerjakan pekerjaan dan diberikan penjelasan-
penjelasannya, bahkan jika perlu boleh dicoba mempraktekkannya. Kelemahannya adalah waktu yang relatif lama dalam pelaksanaan
Universitas Sumatera Utara
peragaan dan penjelasan cara-cara mengerjakan sesuatu pekerjaan tersebut.
4. Simulasi Simulation
Simulasi merupakan situasi atau kejadian yang ditampilkan semirip mungkin dengan situasi yang sebenarnya tapi hanya merupakan tiruan
saja. Simulasi merupakan suatu teknik untuk mencontoh semirip mungkin terhadap konsep sebenarnya dari pekerjaan yang akan dijumpainya.
Kebaikannya adalah bahwa simulasi merupakan tampilan yang paling mendekati keadaan sebenarnya dari sebuah situasi. Kelemahannya adalah
simulasi membutuhkan jangka waktu dan area yang lebih besar dalam pelaksanaannya.
5. Magang Apprenticeship
Metode ini adalah suatu cara untuk mengembangkan keahlian pertukangan sehingga para karyawan yang bersangkutan dapat mempelajari segala
aspek dan pekerjaannya. Kebaikannya adalah kegiatan bekerja secara langsung yang dihadapkan pada kondisi sebuah perusahaanorganisasi.
Kelemahannya adalah pembagian kerja karyawan magang relatif membingungkan, mengingat tiap karyawan tetap sudah mempunyai
deskripsi pekerjaannya masing-masing. 6.
Metode Belajar Dalam Kelas Classroom Methods Metode pertemuan dalam kelas meliputi pengajaran lecture, rapat
conference, programmed instruction, metode studi kasus, role playing, metode diskusi dan metode seminar. Kebaikannya adalah materi yang
diberikan lebih lengkap. Kelemahannya adalah materi yang diberikan
Universitas Sumatera Utara
hanya sebatas penjelasan teoritis semata tanpa adanya praktik sehingga karyawan tidak mengalami kondisi, masalah dan penyelesaian masalah
secara langsung.
b.2 Manfaat Pelatihan
Pelatihan mempunyai banyak manfaat dan dapat dikategorikan dalam kebijaksanaan perusahaan, individual dan hubungan antar manusia. Menurut
Hariandja, seorang ahli, William B. Werther dan Keith Davis 2002:170-172 mengemukakan manfaat pelatihan, baik untuk perusahaan maupun pegawai itu
sendiri. 1.
Manfaat Untuk Perusahaan a.
Memperbaiki pengetahuan dan keterampilan pada semua tingkat perusahaan
b. Memperbaiki moral kerja
c. Membantu mengidentifikasi tujuan perusahaan.
d. Membantu menciptakan citra perusahaan yang baik.
e. Membantu perkembangan kebenaran, keterbukaan dan kepercayaan.
f. Memperbaiki hubungan antara atasan dan bawahan.
g. Membantu pengembangan perusahaan.
h. Membantu dalam mempersiapkan petunjuk pekerjaan.
i. Membantu dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja.
j. Membantu dalam pengembangan promosi dari dalam pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
2. Manfaat untuk Individual
a. Membantu individu dalam mengambil keputusan yang lebih baik dan
pemecahan masalah yang efektif. b.
Membantu dalam mendorong dan mencapai pengembangan dan kepercayaan diri.
c. Menyediakan informasi untuk memperbaiki pengetahuan
kepemimpinan, keterampilan berkomunikasi dan sikap. Menurut Mathis dan Jackson 2002:5 Pelatihan adalah suatu proses
dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi. Tujuan Pelatihan menurut Panggabean 2004:41 Pada
umumnya, pelatihan dilakukan untuk kepentingan karyawan dan organisasiperusahaan.
a. Karyawan 1.
Memberikan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan karyawana.
2. Meningkatkan moral karyawan. Dengan keterampilan dan keahlian
yang sesuai dengan pekerjaannya mereka akan antusias untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik
3. Memperbaiki kinerja. Karyawan yang bekerja secara tidak memuaskan
karena kekurangan keterampilan dapat diminimalkan melalui program pelatihan dan pengembangan.
4. Membantu karyawan dalam menghadapi perubahan-perubahan, baik
perubahan struktur organisasi, teknologi, maupun sumber daya
Universitas Sumatera Utara
manusianya. Melalui pelatihan dan pengembangan karyawan diharapkan dapat secara efektif menggunakan teknologi baru.
5. Peningkatan karier karyawan. Dengan pelatihan dan pengembangan
kesempatan untuk meningkatkan karier menjadi besar karena keahlian, keterampilan dan prestasi kerja lebih baik.
6. Meningkatkan jumlah balas jasa yang dapat diterima karyawan.
Dengan pelatihan dan pengembangan, maka keterampilan semakin meningkat dan prestasi kerja semakin baik dan gaji juga akan
meningkat karena kenaikan gaji didasarkan prestasi. b. PerusahaanOrganisasi
1. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan perencanaan sumber daya manusia.
Dengan pelatihan dan pengembangan perusahaan melakukan upaya bersama untuk secara benar mendapatkan sumber daya manusia yang
memenuhi kebutuhan perusahaanorganisasi. 2.
Memperkuat komitmen karyawan. Organisasi yang gagal menyediakan pelatihan dan pengembangan akan kehilangan karyawan yang
berorientasi pencapaian yang merasa frustasi karena merasa tidak ada kesempatan untuk promosi dan akhirnya memilih keluar dan mencari
oorganisasi lain yang menyediakan pelatihan bagi kemajuan karir mereka.
Universitas Sumatera Utara
b.3 Pengukuran Pelatihan
Pengukuran efektifitas
pelatihan dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain :
1. Pelatihan yang diberikan harus dinamis Dalam hal ini perusahaan yang bersangkutan perlu melakukan evaluasi secara
terus menerus terhadap hasil yang dicapai 2. Pelatihan yang diberikan harus mencapai sasaran
Maksudnya adalah sesuai yang diinginkan perusahaan yaitu meningkatkan kemampuan karyawan dalam melakukan pekerjaan
Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana program latihan tersebut memberikan dampak bagi karyawan yang mengikutinya, apakah
kemampuan kerja karyawan bertambah atau tetap seperti sebelum mengikuti program pelatihan.
Menurut Hasibuan 2000 : 83-84 di dalam pengukuran efektifitas pelatihan karyawan, ada beberapa indikator yang dapat dipergunakan untuk
mengukur efektifitas suatu program pelatihan karyawan, yaitu : 1. Produktifitas kerja karyawan
Apabila produktifitas kerja karyawan setelah mengikuti pelatihan, baik kualitas maupun kuantitas kerjanya meningkat berarti metode latihan yang
ditetapkan cukup baik. Tetapi jika produktifitas kerjanya tetap, berarti metode pengembangan yang dilakukan kurang baik jadi perlu dilakukan perbaikan.
2. Kedisiplinan karyawan
Kedisiplinan karyawan di sini adalah kemampuan seorang pegawai untik mematuhi segala peraturan yang ada di perusahaan. Jika kedisiplinan
Universitas Sumatera Utara
karyawan setelah mengikuti pelatihan kerja meningkat maka pelaksanaan perlatihan cenderung baik, tetapi apabila kedisiplinan tidak meningkat berarti
pelaksanaan kurang baik. 3. Absensi
pegawai Absensi menyangkut kedisiplinan kehadiran seorang karyawan di dalam suatu
perusahaan. Jika absensi pegawai setelah mengikuti pelatihan kerja semakin baik maka pelaksanaan pelatihan relatif baik, tetapi apabila kedisiplinan tidak
meningkat berarti pelaksanaan pelatihan relatif kurang baik. 4. Tingkat kerusakan produksi, alat dan mesin-mesin
Jika tingkat kerusakan produksi, alat dan mesin-mesin setelah pegawai mengikuti pelatihan kerja menurun maka pelaksanaan pelatihan cukup baik.
Sebaliknya jika kerusakan tetap atau lebih sering terjadi berarti pelaksanaan tidak efektif. Peralatan dan mesin merupakan suatu investasi modal yang
sangat mahal, sehingga penggunaan yang baik akan dapat mengurangi biaya kerusakan dan pemeliharaan serta memperpanjang umur peralatan dan mesin.
Dengan jarangnya kerusakan yang timbul berarti kelangsungan hidup pengesahan untuk melakukan produksi akan lancar perusakan dapat
menghasilkan produk yang unggul di pasaran. 5. Tingkat kecelakaan berkurang
Tingkat kecelakaan harus berkurang karena pegawai sudah mengikuti pelatihan kerja karena para pegawai sudah mengetahui cara kerja yang sesuai
dengan ketentuan keselamatan kerja.
Universitas Sumatera Utara
6. Tingkat pemborosan bahan baku, tenaga, dan waktu Tingkat pemborosan bahan baku, tenaga, dan waktu setelah mengikuti
pelatihan kerja semakin berkurang atau menjadi lebih efisien, berarti pelaksanaan latihan kerja cukup baik.
7. Tingkat kerja sama Tingkat kerjasam pegawai harus semakin serasi, harmonis, dan baik setelah
mengikuti pelatihan kerja . 8. Tingkat upah insentif pegawai
Jika upah insentif pegawai meningkat berarti kinerja pegawai semakin meningkat maka pelaksanaan pelatihan kerja cukup baik, tetapi jika tetap
maka pelaksanaan pelatihan kurang baik. 9. Kepemimpinan dan keputusan manajer
Kepemimpinan dan keputusan-keputusan yang ditetapkan oleh manajer setelah mengikuti pelatihan kerja harus semakin baik, kerjasama semakin
serasi, sasaran yang dicapai semakin besar, ketegangan-ketegangan berkurang serta kepuasan kerja meningkat. Jika hal tersebut tercapai berarti pelaksanaan
pelatihan kerja yang dilaksanakan relatif sudah baik, tetapi jika tidak tercapai berarti pelaksanaan pelatihan perlu dievaluasi lagi.
Indikator-indikator di
atas dapat dijadikan bahan perhatian ketika menilai efektifitas suatu program latihan kerja dengan jalan membandingkan sebelum dan
sesudah dilaksanakan latihan kerja melalui pemantauan atau evaluasi terhadap indikator-indikator di atas dalam perusahaan. Berdasarkan uraian di atas mengenai
pelatihan dan pengembangan dapat disimpulkan bahwa pelatihan merupakan salah
Universitas Sumatera Utara
satu cara perusahaan untuk mengembangkan para pegawai dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja pegawai.
Pelatihan pegawai merupakan keharusan untuk menghadapi tuntutan tugas sekarang dan terutama untuk menjawab tantangan masa depan. Hal ini dapat
dilihat dari berbagai manfaat yang dapat dipetik dari pelatihan. Dengan adanya pelatihan diharapkan sasaran yang diinginkan dapat tercapai.
Diharapkan pelatihan yang dilaksanakan dapat menambah pengetahuan dan keterampilan yang bertujuan meningkatkan kinerja pegawai.
C. Kinerja