BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Inspektorat.
Masa penjajahan Belanda sampai dengan tahun 1942 Sumatera Utara terdiri dari Kresidenan Sumatera Timur dan Tapanuli. Sejak Kemerdekaan tahun
1945, Sumatera Utara tetap satu Provinsi .Kemudian UU No. 10 tahun 1948 membagi Sumatera menjadi 3 tiga Provinsi, dari Provinsi Sumatera Utara terdiri
dari Kresidenan Aceh, Sumatera Timur dan Tapanuli pada masa itu. Tahun 1949 sampai 1950 Lembaga Pemerintahan di Sumatera Utara terus
berubah-ubah hingga dengan terbitnya Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 110 tahun 1991 tanggal 3 Nopember 1990 jo Keputusan Gubernur Sumatera Utara No.
061.1573Ktahun 1992 tanggal 19 Maret 1992, Badan Pengawas Daerah BAWASDA Provinsi Sumatera Utara mempunyai kedudukan sebagai Aparat
Pengawasan Fungsional yang taktis operasional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur Sumtaera Utara dan tekhnis Administrasi berada di
bawah pembinaan Inspektorat Jenderal Departemen Dalam Negeri. Badan Pengawas Daerah BAWASDA Provinsi mempunyai tugas
melaksanakan pengawasan umum terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan umum, penyelenggaraan pemerintahan daerah, pemerintahan desa, pembinaan
sosial politik, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan masyarakat di lingkungan Pemerintah Propinsi Tingkat I, Pemerintah KabupatenKotamadya
Daerah Tk. II, Kota Administratif, Pemerintah Wilayah Kecamatan dan Pemerintah DesaKelurahan.
Universitas Sumatera Utara
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Badan Pengawas Daerah BAWASDA Provinsi mempunyai tugas :
1. Melaksanakan pemeriksaan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintah
daerah, pemerintah desakelurahan, yang meliputi bidang-bidang pemerintahan, pembinaan sosial politik, perekonomian, kesejahteraan
sosial, pembinaan aparatur, pendapatan daerah, BUMD, kekayaan negara dan daerah dan lain-lain yang ditugaskan oleh Gubernur Sumatera Utara.
2. Melaksanakan pengujian serta penilaian atas hasil laporan setiap
unsurinstansi lingkungan Pemerintah Daerah atas Petunjuk Gubernur Sumatera Utara.
3. Melakukan pengusutan terhadap kebenaran laporan atau pengaduan
tentang penyimpangan atau penyalahgunaan di bidang pemerintahan, pembinaan sosial politik, perekonomian, kesejahteraan sosial, pembinaan
aparatur, pendapatan Daerah, BUMD, kekayaan Negara dan Daerah. 4.
Melaksanakan pelayanan tekhnis administrasi dan fungsional.
Disamping tugas pokok tersebut, Badan Pengawas Daerah BAWASDA Provinsi masih mempunyai tugas tambahan di luar tugas pokok yaitu :
1. Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 22 tahun 1989 tentang
Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan di Daerah, Badan Pengawas Daerah BAWASDA Provinsi juga bertanggung jawab atas
pengelolaan tindak lanjut hasil pemeriksaan Bepeka, BPKP, dan Inspektorat Jenderal Departemen Dalam Negeri.
Universitas Sumatera Utara
2. Berdasarkan Keppres No. 33 tahun 1986 tentang kewajiban
menyampaikan Laporan Pajak-Pajak Pribadi bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, Anggota ABRI dan Pegawai Badan Usaha Milik
NegaraDaerah dan SK Gubernur KDH Tk. I Sumatera Utara No. 865.052642K1986, tanggal 6 September 1986 ditetapkan bahwa Badan
Pengawas Daerah BAWASDA Propinsi sebagai ketua Tim Peneliti dan Penilai LP2P Tingkat Sumatera Utara.
3. Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 36 tahun 1995, tanggal 2
Agustus 1995 tentang Evaluasi tahunan pelaksanaan tugas Gubernur dan BupatiWalikotamadya Tk. II mulai tahun 1996 Badan Pengawas Daerah
BAWASDA Provinsi melakukan Evaluasi terhadap pelaksanaan tugas BupatiWalikotamadya kepada Daerah Tk. II dan hasil evaluasi
“merupakan raport” bagi KDH Tingkat I yang bersangkutan dan sebagai bahan bagi Pemeriksaan Akhir Masa Jabatan dan Prasamya Purna Karya
Nugraha. 4.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 4, tahun 1992 dan pasal 17 ayat 1 Undang-undang No. 5 tahun 1974 selambat-lambatnya 5 lima
bulan dan paling cepat 6 enam bulan sebelum masa jabatan Kepala Daerah berakhir dilakukan pemeriksaan masa jabatan Kepala Daerah.
Berdasarkan UU No. 24 tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Propinsi Aceh dan perubahan peraturan pembentukan Propinsi Sumatera Utara
dan UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna dalam melaksanakan tugas pokoknya serta untuk
memenuhi ketentuan Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 061.1-
Universitas Sumatera Utara
438.KTahun 2002 perlu diadakan penyempurnaan organisasi dan tata kerja Badan Pengawas Daerah BAWASDA Provinsi Sumatera Utara.
Tata Kerja Badan Pengawas Daerah BAWASDA Provinsi Sumatera Utara yaitu: 1. Dalam
melaksanakan tugasnya
antara Badan Pengawas Daerah BAWASDA Provinsi Sumatera Utara dengan instansi vertikal yang
urusannya sejenis wajib diselenggarakan atas dasar hubungan fungsional dengan cara sebaik-baiknya.
2. Badan Pengawas Daerah BAWASDA Provinsi Sumatera Utara dengan
Badan Pengawas Daerah BAWASDA KabupatenKota dalam melaksanakan tugasnya wajib diselenggarakan atas dasar hubungan
fungsional dengan sebaik-baiknya. 3.
Kepala BAWASDA dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi baik dalam lingkungan dinasnya maupun dalam
hubungan antar Instansi lainnya. 4. Kepala
BAWASDA melaksanakan
tugasnya dalam bidang pengawasan berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Gubernur Sumatera
Utara, atas petunjuk tekhnis dari Inspektorat Jenderal Departemen Dalam Negeri.
5. Kepala BAWASDA berkewajiban memberikan petunjuk, membimbing
dan mengawasi pekerjaan unsur-unsur pembantu dan pelaksana yang berada dalam lingkungan BAWASDA nya.
6. Bilamana Kepala BAWASDA berkewajiban memandang perlu untuk
mengadakan perubahan kebijaksanaan yang telah ditetapkan Gubernur
Universitas Sumatera Utara
Sumatera Utara maka hal tersebut harus dianjurkan kepada Gubernur Sumatera Utara untuk mendapatkan keputusan.
Selain ke-enam tata kerja di atas terdapat ketentuan lain yaitu : 1.
Kepala BAWASDA diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Sumatera Utara dengan memperhatikan saran dan petunjuk Inspektorat Jenderal
Departemen Dalam Negeri. 2.
Perangkapan jabatan Kepala BAWASDA oleh Kepala Instansi vertikal yang sejenis dimungkinkan atas persetujuan Gubernur Sumatera Utara dan
Menteri yang bersangkutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Apabila Kepala BAWASDA berhalangan, Kepala BAWASDA dapat
menghunjuk seorang pegawai BAWASDA melaksanakan tugas BAWASDA dengan persetujuan Gubernur Sumatera Utara.
4. Untuk terciptanya organisasi yang berdaya guna dan berhasil guna jumlah
sub bagian, sub bidang dan unit pelaksana tekhnis Badan Pengawas Daerah BAWASDA, tugas dan fungsinya dapat ditinjau dan diatur
kembali dengan peraturan daerah yang berlaku setelah mendapat pengesahan Menteri Dalam Negeri.
Badan Pengawas Daerah BAWASDA kemudian diganti dengan Inspektorat melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tahun 2007 pada
tanggal 23 Juli 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah didalam Pasal 5 yaitu : 1.
Inspektorat merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintah daerah
Universitas Sumatera Utara
2. Inspektorat mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah provinsi, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupatenkota dan
pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupatenkota. 3. Inspektorat
dalam melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 2 menyelenggaraan fungsi :
a. perencanaan program pengawasan b. perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan, dan
c. pemeriksaan , pengusutan , pengujian , dan penilaian tugas pengawasan
4. Inspektorat dipimpin oleh inspektur
5. Inspektur dalam melaksankan tugas dan fungsinya bertanggung jawab
langsung kepada Gubernur dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari sekretaris daerah.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 57 Tahun 2007 tanggal 23 Oktober 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisai Perangkat Daerah dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2007 tanggal 20 Nopember 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan
KabupatenKota, dengan penjelasan sbb : 1.
Inspektorat Provinsi Sumatera Utara adalah aparat pengawas fungsional yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur
2. Kelompok jabatan fungsional adalah pelaksana pemeriksaanaudit
keuangan.
Universitas Sumatera Utara
3. Inspektorat Provinsi
Sumatera Utara berkedudukan di bawah dan
bertanggungjawab kepada Gubernur dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah Provinsi
4. Inspektorat Provinsi
Sumatera Utara mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah provinsi,
pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah KabupatenKota dan pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah
KabupatenKota 5.
Inspektorat Provinsi Sumatera Utara dalam melaksanakan tugas sebagimana dimaksud dalam Pasal 3 menyelenggarakan fungsi :
a. Perencanaan program pengawasan b. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan dan
c. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan
B. Visi dan Misi Perusahaan