44 •
Tidak berseragam 5 poin
• Seragam dicoret-coret
5 poin
4. KETERTIBAN •
Mengotori benda milik sekolah, 15 poin
guru dan teman •
Menghilangkan benda milik sekolah, 15 poin
guru dan teman •
Membuat keributan dengan 15 poin
teman didalam kelas •
Membawa benda alat 15 poin
selain peralatan sekolah
5. BUKU, MAJALAH, ATAU KASET CD TERLARANG •
Membawa majalah atau CD terlarang 50 poin
• Membawa majalah atau CD milik orang lain
30 poin •
Memperjualbelikan majalah atau CD terlarang 75 poin
6. PERKELAHIAN •
Disebabkan oleh siswa Sirajul Falah 75 poin
• Disebabkan oleh siswa lain
50 poin
7. SHALAT •
Tidak shalat tanpa uzur 30 poin
• Mengganggu teman sedang shalat
25 poin
45
2. Disiplin Belajar Matematika a. Disiplin Belajar Matematika Kelas V MI Sirajul Falah
Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan di lapangan ternyata tata cara belajar Matematika yang diterapkan di kelas lima
cukup menarik, sebelum mereka melaksanakan kegiatan belajar mengajar salah seorang dari mereka memimpin do’a kemudian
mengucapkan salam secara bersama-sama dan ketika mereka belajar Matematika walaupun masih ada diantara mereka dalam belajar selalu
bercanda akan tetapi sebagian besar siswa memperhatikan dengan cermat, karena materi yang diajarkan tidak selalu ditulis di papan tulais
melainkan menggunakan alat peraga. Walaupun alat peraga yang digunakan sangat sederhana akan tetapi semangat merka luar biasa.
Selain belajar dengan alat peraga mereka juga bermain sambil belajar di lapangan. Diantaranya: belajar penjumlahan bilangan bulat positif
dan bilangan bulat negatiif, menghitung luas lingkaran dengan menggunakan meteran dan kaleng, menyamakan pecahan senilai
dengan kartu, menghitung perkalian, atau dengan cara lain misalnya menjumlahkan bilangan bulat dengan metode baris-berbaris,
menghitung untung rugi dengan berbelanja ke warung, menghitung bangun datar seperti: kubus dan balok dengan membuat petakan-
petakan di lapangan dan masih banyak lagi bentuk permainan yang diterapkan di MI Sirajul Falah khususnya kelas V. Hal inilah yang
membuat siswa MI Sirajul Falah sangat senang ketika belajar
46 Matematika. Bagi siswa MI Sirajul Falah pelajaran Matematika bukan
lagi suatu momok yang menakutkan akan tetapi suatu pelajaran yang sangat menyenangkan. Hal ini dibuktikan dari hasil UAN 4 tahun
terakhir sebagai berikut : Tabel 4.6
Nilai Mata Pelajaran Matematika 4 Tahun Terahir
TAHUN RATA-RATA
2003 - 2004 5,68
2004 - 2005 6,20
2005 - 2006 7,97
2006 - 2007 7,93
b. Disiplin Belajar Matematika kelas V MI Sirajul Falah pada Pokok Bahasan Bangun Ruang dan Operasi Hitung Bilangan Bulat.
1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan belajar mengajar matematika pada hari selasa,
06 Mei 2007 dimulai pada pukul 08.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB. Siswa yang tidak hadir pada hari ini ada 1 orang dikarenakan sakit.
Ada seorang guru kelas yang bernama Sohib Pahlupi hadir untuk membantu peneliti dalam kegiatan ini.
Kegiatan belajar
mengajar dimulai
dengan peneliti
memberikan materi tentang bangun datar dan dilanjutkan dengan praktek dengan media dilapangan, kemudian ditunjuk beberapa siswa
untuk mengukur bangun datar berupa lempengan kramik didepan
47 teman-temannya. Ternyata dari 60 siswa kelas lima MI Sirajul Falah
tidak semuanya lengkap membawa alat bantu pelajaran matematika. Hanya beberapa orang saja diantara mereka yang lengkap. Setelah itu
15 menit sebelum pelajaran berakhir diberikan satu buah pertanyaan, siswa yang mampu menyelesaikannya dibei poin tambahan nilai
sebanyak 5 poin. Pada hari juma’t, 09 Mei 2007 dilakukan kegiatan belajar
mengajar yang kedua kalinya dimulai pada pukul 08.30 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB. Pada hari ini materi yang diajarkan adalah
melanjutkan materi sebelumnya yang belum tersampaikan. Kemudian peneliti menjelaskan rumus luas persegi panjang dan keliling persegi
panjang, setelah materi tersampaikan peneliti mengajak anak-anak keluar kelas guna mempraktekan ukuran satuan luas yang telah
diajarkan tadi masing-masing diantara mereka dibagi menjadi 15 kelompok 1 kelompok terdiri dari 4 orang mereka saling berbaur
mencari media yang berbentuk persegi panjang, ternyata dari 15 kelompok ada 2 kelompok yang tidak membawa alat ukurmeteran
yang telah diperintahkan, mereka hanya menggunakan penggaris yang panjangnya tidak sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
Selasa, 11 Mei 2007 peneliti menjelaskan bilangan bulat dan mengerjakan latihan sebanyak 5 soal yang dikoreksi secara bersama-
sama ternyata hasilnya belum maksimal. Kemudian peneliti mengulang kembali sampai beberapa kali.
48 Kegiatan belajar mengajar berlangsung seperti biasa
penjelasan materi dilanjutkan dengan mengerjakan soal latihan. Kemudian penulis menjelaskan materi bilangan bulat dengan metode
permainan di lapangan. Dari 60 siswa dibagi menjadi dua kelompok dengan tidak mebeda-bedakan antara laki-laki dan perempuan. Pada
permainan ini gelak canda dan tawa keluar dari mulut siswa, apalagi ketika mereka menghitung bilangan bulat negatif mereka saling
mendorong kebelakang bahkan sampai-sampai ada yang jatuh diantara mereka. Walaupun demikian mereka tidak merasakan sakit bahkan
sebaliknya mereka tertawa terbahak-bahak sampai-sampai kelas yang lain tersenyum ketika melihat permainan itu. Ketika jam pelajaran
berakir salah seorang siswa mengatakan “ Pak Guru Besok belajar kaya gini lagi ya.”
Setelah itu peneliti memberikan soal kembali sebanyak 5 soal dan dikoreksi bersama-sama.
Kegiatan pembelajaran siswa dalam belajar matematika berakhir pada juma’t 16 Mei 2007 siswa mengerjakan soal sebanyak
10 soal yang dikerjakan selama 2 jam pelajaran, untuk mengetahui tingkat penguasaan materi yang telah diajarkan. Pada jam terakhir,
peneliti menjelaskan operasi penjumlahan pada bilangan bulat, tetapi metode permainan pada hari itu tidak dilaksanakan karena 20 menit
sebelum pelajaran berakhir, para siswa diharuskan berkumpul dilapangan untuk mendengarkan pengarahan dari kepala sekolah.
49 Setelah kegiatan belajar mengajar berakhir pada hari juma’t
16 Mei 2007 pada saat jam istirahat, peneliti mengadakan wawancara terhadap subjek-subjek peneliti yaitu :
1. Subjek peneliti A SPA adalah siswa kelas V yang paling menonjol pada pelajaran matematika.
2. Subjek penelitian B SPB adalah siswa kelas V yang paling aktif dan serius mendengarkan penjelasan guru.
3. Subjek penelitian C SPC adalah siswa kelas V yang mempunyai kemampuan sedang.
4. Subjek penelitian D SPD adalah siswa kelas V yang mempunyai kemampuan rendah pada mata pelajaran matematika.
Tabel 4.7 Observasi disiplin siswa MI Sirajul Falah dalam belajar matematika
No Aspek yang dinilai
Positif SPA
SPB SPC
SPD
S KK
TP S
KK TP
S KK
TP S
KK TP
1 Membawa alat tulis
V V
V V
2 Membawa buku
paket V
V V
V 3
Memperhatikan penjelasan guru
V V
V V
4 Mencatat materi
V V
V V
5 Mengajukan
pertanyaan V
V V
V 6
Mengerjakan tugas yang diberikan guru
V V
V V
7 Terdorong
menyelesaikan tugas yang lebih sulit
V V
V V
8 Mengerjakan PR
V V
V V
9 Mengerjakan soal
didepan V
V V
V 10
Berusaha mendapatkan poin
tertinggi V
V V
V
50 Tabel 4.8
Observasi disiplin siswa MI Sirajul Falah dalam belajar matematika
No Aspek yang dinilai
Negatif SPA
SPB SPC
SPD
S KK
TP S
KK TP
S KK
TP S
KK TP
1 Berbicara tidak
relevan dengan tugas V
V V
V 2
Mengerjakan pekerjaan lain
V V
V V
3 Mengganggu siswa
lain V
V V
V 4
Membuat coret- coretan dikertas
V V
V V
5 Ke kamar mandi
V V
V V
6 Mengantuk
V V
V V
7 Berjalan-jalan ketika
belajar V
V V
V 8
Melamun V
V V
V 9
Mencoba menarik perhatian
V V
V V
10 Melihat pekerjaan
siswa lain V
V V
V
Keterangan : Katagori
Frekwensi
Sering S 4 kali
Kadang-kadang KK 1-3 kali
Tidak pernah 0 kali
Pada waktu jam istirahat sekitar pukul 09.30 WIB di ruang kelas, peneliti mewawancarai 4 orang siswa yang merupakan subjek penelitian. Berikut ini
adalah hasil wawancara peneliti dengan empat orang siswa : •
Subjek Penelitian A SPA SPA adalah siswa yang paling menonjol dalam pelajaran matematika di
kelas V. Menurut SPA dia suka matematika, tetapi ia masih mengalami kesulitan ketika menemukan operasi hitung pada bilangan bulat negatif.
SPA bisa mengikuti pelajaran dengan metode permainan, tetapi ia merasa
51 terganggu oleh teman-temannya yang berjalan-jalan serta berisik. Berikut
ini hasil wawancaranya : P
: “ Apakah kamu bisa mengikuti materi
yang telah diajarkan…?”
SPA : “ Bisa Pak……tadi waktu main-main saya suka, tetapi anak-
anaknya selalu berisik pak…… ” P
: “ Kamu merasa terganggu sama teman-teman kamu tadi…?” SPA
: “ Iya Pak…saya jadi ga bisa konsentrasi……”
• Subjek Penelitian B SPB
SPB adalah siswa paling aktif dan paling serius kalau mendengarkan penjelasan guru di kelas V, tetapi tetapi dia tidak masuk dalam 10 besar
ketika di kelas IV. Ia suka pelajaran matematika, tetapi kadang merasa bosan dan ngantuk. Ia semangat dan senang ketika belajar matematika jika
diselingi dengan permainan, dengan begitu tidak membosankan dan cenderung santai.
SPB : “Saya senang Pak…belajarnya dengan permainan……
P : “ Kenapa…..?”
SPB :“ Jadi gak ngantuk Pak……’
P : “ Jangan-jangan kamu suka permainannya saja….?”
SPB : “ Gak juga Pak…buktinya ketika latihan saya mendapat nilai
delapan.”
52 •
Subjek Penelitian C SPC SPC adalah siswa yang mempunai kemampuan sedang dalam pelajaran
matematika dan cenderung pasif. Ketika dipanggil untuk wawancara terlihat agak kakudan malu-malu. Ia suka matematika, ketika diterapkan
metode permainan walaupun ia merasa senang tetapi ia merasa terganggu dengan suara berisik dari siswa laki-laki.
SPC : “Saya sebel Pak tadi anak laki-laki pada berisik…..”
P : “ Tapi kamu bias mengikuti pelajaran…?”
SPC : “ Bisa Pak….tapi saya tadi ketinggalan ketika belajar
penjumlahan bilangan bulat dengan cara lompat-lompatan…” P
: “ Apa terlalu cepat saya menjelaskannya…? SPC
: “ Iya juga sih Pak….”
• Subjek Penelitian D SPD
SPD adalah siswa yang mempunyai prestasi rendah dalam belajar termasuk dalam belajar matematika, tetapi ia selalu membuat ulah dikelas,
suka mengganggu temannya ketika belajar dan lain-lain. Ia tidak begitu suka pada pelajaran matematika karena selalu berhubungan dengan
angka-angaka. Ketika diterapkan metode permainan, ia suka walaupun agak tertinggal dan kadang-kadang bingung.
SPD : “ Saya jadi senang Pak belajar matematika…”
P : “ Memang kenapa ? ….Apa dulu kamu tidak suka pelajaran
matematika…?”
53 SPD
: “Dulu sih kadang-kadang aja sukanya…” P
: “ Kenapa begitu..?” SPD
: “ Saya kan sukanya main-main aja Pak, tapi kalu saya belajarnya main-main dimarahi…”
Setelah mewawancarai siswa, peneliti menyebarkan angket sebanyak 60 helai terdiri dari 20 soal pernyataan guna untuk menengetahui sejauh mana
tingkat kedisiplinan siswa kelas V MI Sirajul Falah dalam belajar matematika. Berikut ini paparan angket tingkat kedisiplinan siswa kelas V MI Sirajul Falah
dalam belajar matematika :
B. ANALISIS DATA
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di Madrasah Ibtidaiyah Sirajul Falah Kecamatan Parung Kabupaten Bogor tentang “Profil tingkat
kedisiplinan siswa MI Sirajul Falah dalam belajar Matematika”. Berikut ini penulis sajikan pengolahan data yang ditafsirkan sesuai dengan pedoman yang
ditetapkan : a. Disiplin siswa dalam pembelajaran matematika.
Sikap siswa terhadap disiplin belajar matematika dapat dilihat pada nomor 1, 2, 3 dan 4. Adapun nomor 1 dan 3 menunjukan pernyataan positif,
sedangkan nomor 2 dan 4 menunjukan pernyataan negatif terhadap disiplin belajar matematika.
Hasil dari penyebaran skala sikap dan skor tiap alternatif jawaban,
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini :