Physical Evidence Analisis Pesaing

5. People

Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik mengutamakan pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan dan bersahabat.

6. Process

Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Dalam proses, pelanggan dapat melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini operasional usaha dituntut untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.

7. Physical Evidence

Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Logo official dari produk ini adalah gambar Udang yang memakai topi koki. Penulis memasang gambar semenarik mungkin sehingga dapat menarik perhatian masyarakat.

8. Analisis Pesaing

Pesaing competitor merupakan faktor penting dalam menyusun keberhasilan pemasaran. Kadangkala merasa bahwa produkjasa yang diciptakan sudah baik, akan tetapi perusahaan lain mungkin menciptakan produk yang lebih baik. Apalagi pada era copycat ini orang tinggal gampang meniru dan membuat produk dengan lebih baik serta lebih murah dari produk yang ditirunya. Michael F Porter seorang pakar manajemen strategi mengidentifikasi lima kekuatan persaingan yakni masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pembeli, kekuatan tawar-menawar pemasok, serta persaingan konvensional di antara para pesaing yang ada merefleksikan kenyataan bahwa persaingan dalam suatu industri tidak hanya terbatas pada pemain konvensional yang ada. Pelanggan, pemasok, produk pengganti, serta pendatang baru potensial semua merupakan ‘pesaing’ bagi perusahaan-perusahaan dalam industri. Persaingan dalam arti yang lebih luas ini dapat disebut sebagai extend rivalry, sebuah pengertian persaingan yang diperluas. Kelima kekuatan persaingan diatas bersama-sama menentukan intensitas persaingan dan kemampuam laba dalam industri, dan kekuatan yang paling besar akan sangat menentukan dan menjadi sesuatu yang sangat penting dari sudut pandang perumusan strategi. 1. Ancaman persaingan segmen yang ketat : sangat kuat karena adanya pemain-pemain bisnis yang agresif dan memiliki segmen pasar luas. Rivalitas rivalry di kalangan pesaing yang ada berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi dengan menggunakan taktik-taktik seperti persaingan harga, perang iklan, introduksi produk, dan meningkatkan pelayanan atau jaminan kepada pelanggan. Intensitas persaingan antar- perusahaan merupakan fungsi dari beberapa faktor antara lain : 1 adanya beberapa pesaing yang seimbang, 2 pertumbuhan industri yang lambat,kurangnya diferensiasi atau switching cost, 3 pertambahan kapasitas yang tinggi, 4 pesaing yang berbeda-beda, 5 hambatan penggunduran diri yang tinggi . 2. Ancaman pendatang baru : di sekitar lokasi itu untuk masuknya pendatang baru kurang memungkinkan dikarenakan padatnya lokasi dengan bisnis-bisnis yang telah ada. Berikut ini merupakan beberapa hambatan untuk memasuki industri adalah : 1 skala ekonomi adalah bertambahnya jumlah barang yang diproduksi dalam suatu periode sehingga mengakibatkan biaya produksi per unit menjadi turun. Hal ini memaksa pendatang baru untuk masuk pada skala besar dan mengambil resiko menghadapi reaksi yang keras dari pesaing yang ada atau masuk dari skala kecil dengan konsekuensi akan beroperasi dengan tingkat biaya yang tidak menguntungkan, 2 diferensiasi produk artinya perusahaan tertentu mempunyai identifikasi merek dan loyalitas pelanggan, yang disebabkan oleh periklanan, pelayanan pelanggaran, perbedaan produk di masa lampau, atau sekedar merupakan perusahaan pertama yang memasuki industri. Diferensiasi menciptakan hambatan masuk dengan memaksa pendatang baru mengeluarkan biaya yang besar untuk mengatasi kesetiaan pelanggan yang ada, 3 persyaratan modal capital requirement modal yang besar menjadi salah satu hambatan yang masuk, khususnya apabila modal yang diperlukan untuk pengeluaran tidak dapat diterima kembali, 4 biaya peralihan pemasok switching cost biaya peralihan pemasok yaitu biaya yang harus dikeluarkan pembeli kalau berpindah dari produk pemasok tertentu ke produk pemasok lainnya. Jika peralihan tinggi, maka pendatang baru harus menawarkan penyempurnaan yang besar dalam biaya atau prestasi agar pembeli mau beralih dari pemasok lama, 5 akses ke saluran distribusi, bilamana saluran distribusi untuk produk tersebut telah ditangani oleh perusahaan yang sudah mapan, perusahaan baru harus membujuk saluran tersebut agar menerima produknya melalui cara-cara penurunan harga, kerjasama periklanan dan sebagainya yang tentu saja berimplikasi terhadap turunnya laba, hal ini merupakan hambatan masuk, 6 kebijakan pemerintah, pemerintah dapat membatasi atau bahkan menutup masuknya industri dengan melakukan pengendalian dan pengawasan. Persaingan tidak hanya terjadi antar perusahaan yang sejenis, tetapi lebih jauh persaingan muncul dengan banyaknya para pendatang baru, para pengusaha barang subtitusi, daya tawar supplier dan dengan para pembeli. 3. Ancaman produk subtitusi : Produk pengganti barang subtitusi merupakan salah satu persaingan dari para perusahaan-perusahaan. Ancaman dari produk subtitusi ini kuat jika konsumen dihadapkan pada sedikitnya switching cost dan jika produk subtitusi mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya sama bahkan lebih tinggi dari produk- produk distribusi. 4. Ancaman peningkatan kekuatan tawar menawar pembeli : Pembeli biasanya membeli barang dengan harga yang termurah dengan meminta kualitas yang tinggi dan pelayanan yang lebih baik. Hal ini membuat persaingan antara perusahaan dalam industri yang sama. Biasanya kekuatan tawar menawar pembeli meningkat jika situasi berikut terjadi : 1 pembeli membeli dalam jumlah besar, 2 produk yang dibeli adalah produk yang standar dan tidak terdeferensiasi, 3 pembeli memperoleh laba yang rendah, 4 produk industri tidak penting untuk produk atau jasa pembeli, 5 pembeli menempatkan suatu ancaman melakukan integrasi kehulu untuk membuat produk industri. Dalam bisnis udang selimut kembang tahu ini kekuatan tawar menawar pembeli termasuk kecil di bisnis ini karena harga yang ditawarkan oleh bisnis ini sangat terjangkau sehingga dapat diterima oleh pembeli. 5. Ancaman peningkatan kekuatan tawar pemasok : Pemasok dapat menekan perusahaan yang ada dalam suatu industri dengan cara menaikkan harga serta menurunkan kualitas barang yang dijualnya. Pemasok memiliki tawar menawar jika : 1 Didominasi oleh sedikit perusahaan 2 Produknya unik dan istimewa 3 Industri tersebut bukanlah pelanggan yang penting dari pemasok 4 Pemasok memperlihatkan ancaman untuk melakukan integrasi hilir Dalam binis udang selimut kembang tahu ini ancaman tawar menawar pemasok termasuk rendah karena dapat membeli bahan baku dari berbagai tempat yang dapat ditemui di beberapa tempat sehingga tidak tergantung pada satu pemasok saja. Dalam hal ini dapat bebas melakukan pergantian pemasok

9. Saluran Distribusi