BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Fadrian Melakukan penelitian “Disiplin Pegawai dan pengaruhnya terhadap produktivitas kerja pada PT. Kidung Indah Selaras Suara KISS FM Group”.
Dari hasil penelitian itu menunjukkan hasil bahwa disiplin pegawai berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas karyawan pada PT. Kidung Indah
Selaras Suara KISS FM Group. Pardede melakukan penelitian “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Disiplin Kerja Bagian Personalia pada PT. PERSERO Pelabuhan Indonesia
Medan I”. Peneliti melakukan penelitian ini dengan metode analisis deskriptif dan
metode analisis statistik regresi berganda. Dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa faktor-faktor disiplin kerja berpengaruh positif tetapi tidak signifikan
terhadap disiplin kerja bagian personalia pada PT. PERSERO Pelabuhan Indonesia Medan I.
B. Kompensasi
a. Pengertian Kompensasi
Menurut Hasibuan 2000:117 Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan
sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Kompensasi berbentuk uang, artinya kompensasi dibayar dengan sejumlah uang kartal kepada
karyawan yang bersangkutan. Kompensasi yang berbentuk barang, artinya kompensasi dibayar dengan barang. Misalnya kompensasi dibayar 10 dari
produksi yang dihasilkan. Sebagai contoh, penuai padi diberi upah 10 dari hasil
Universitas Sumatera Utara
padi yang dituainya. Kompensasi dibedakan menjadi dua yaitu : kompensasi langsung direct compensation berupa gaji, upah, dan upah insentif dan
kompensasi tidak langsung indirect compensation. Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap
serta mempunyai jaminan yang pasti. Artinya, gaji akan tetap dibayarkan walaupun karyawan tidak masuk kerja. Upah adalah balas jasa yang dibayarkan
kepada pekerja harian dengan berpedoman atas perjanjian yang disepakati membayarnya. Upah insentif adalah tambahan balas jasa yang diberikan kepada
karyawan tertentu yang prestasinya di atas prestasi standard. Upah insentif ini merupakan alat yang dipergunakan pendukung prinsip adil dalam pemberian
kompensasi. b.
Jenis Kompensasi Secara garis besar, kompensasi ada 3tiga jenis yaitu :
a. Kompensasi langsung
b. Kompensasi tidak langsung
c. Insentif
1. Kompensasi Langsung
Kompensasi langsung adalah penghargaan yang berupa gaji upah yang dibayar secara tetap berdasarkan tenggang waktu yang tetap. Ada beberapa cara
penghitungan dalam melakukan penyusunan upah dan gaji yaitu: a.
Upah menurut prestasi kerja Semakin berprestasi, maka upah dan gaji yang diberikan semakin tinggi. Oleh
karena itulah perlu dilakukan penilaian prestasi kerja karyawan. b.
Upah menurut lama kerja
Universitas Sumatera Utara
Semakin lama seseorang bekerja, semakin tinggi upah dan gaji yang diperoleh. Hal ini hanya berlaku jika kondisi-kondisi yang lain tetap cateris
paribus. c.
Upah menurut senioritas Semakin senior seorang karyawan, semakin tinggi upah dan gaji yang
diperoleh. Hal ini hanya berlaku jika kondisi-kondisi yang lain tetap. d.
Upah menurut kebutuhan Upah yang diberikan menurut kebutuhan seseorang. Karyawan yang belum
berkeluarga akan berbeda upah dan gajinya dibandingkan dengan karyawan yang sudah berkeluarga karena adanya tanggungan anak dan istri.
2. Kompensasi Tidak Langsung
Kompensasi tidak langsung adalah pemberian bagian keuntungan manfaat lainnya bagi pekerjaan diluar gaji upah tetap dapat berupa uang atau barang.
Kompensasi tidak langsung mempunyai banyak jenis dan bentuknya, untuk itu dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar yaitu:
a. Jaminan keamanan dan kesejahteraan kerja
b. Pembayaran upah selama tidak bekerja
c. Pelayanan dan penyediaan fasilitas bagi pekerja.
Yang termasuk kompensasi tidak langsung ini adalah kompensasi pelengkap. Kompensasi pelengkap Fringe Benefit merupakan salah satu bentuk pemberian
kompensasi berupa penyediaan paket dan program pelayanan karyawan, dengan maksud mempertahankan keberadaan karyawan dalam jangka panjang.
Sedangkan manfaat dari kompensasi pelengkap ini adalah: a.
Peningkatan semangat kerja dan loyalitas karyawan
Universitas Sumatera Utara
b. Penurunan turn over karyawan dan absensi
c. Pengurangan kelelahan
d. Pengurangan pengaruh serikat buruh
e. Hubungan masyarakat yang lebih baik
f. Pemuasan kebutuhan karyawan
g. Mengurangi kemungkinan intervensi pemerintah.
3. Insentif
Insentif adalah bentuk pembayaran langsung yang didasarkan atau dikaitkan dengan kinerja yang juga dikaitkan langsung dengan kinerja dan diartikan sebagai
pembagian keuntungan bagi pegawai akibat peningkatan produktivitas atau penghematan biaya. Sistem ini merupakan bentuk lain dari upah langsung di luar
gaji dan upah yang merupakan kompensasi tetap, yang disebut sistem kompensasi berdasarkan kinerja. Bentuk ini biasanya dilakukan sebagai strategi untuk
meningkatkan produktivitas dan efisiensi oleh perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis, dimana produktivitas menjadi
satu hal yang sangat penting dengan memanfaatkan perilaku karyawan yang mempunyai kecenderungan kemungkinan bekerja seadanya atau tidak optimal
dalam sistem kompensasi yang menerima jumlah tetap, dan akan bekerja secara maksimal bilamana unjuk kerjanya berkaitan langsung dengan reward yang akan
diterima. Insentif merupakan upah variabel yang sering disebut sebagai kompensasi
nontradisional sementara upah dan gaji merupakan kompensasi tradisional, meskipun sesungguhnya telah ada sejak F. Taylor dan Henry Fayol sebagai Bapak
Manajemen ilmiah. Ini umumnya merupakan pelengkap dan salah satu bagian dari
Universitas Sumatera Utara
sistem kompensasi di luar gaji dan upah yang bersifat tetap dan tunjangan- tunjangan lainnya. Ada beberapa prinsip dasar yang harus diingat dalam
penerapannya yaitu: 1.
Tidak ada sistem kompensasi yang terbaik. Sistem kompensasi dalam bentuk sistem insentif yang akan dijelaskan secara secara rinci tidak ada yang
terbaik. Sistem yang terbaik sangat tergantung pada sifat pekerjaan, strategi bisnis, dan lain-lain.
2. Penggunaan insentif adalah merupakan kombinasi dari beberapa bentuk.
Gaji bukan merupakan satu-satunya yang memotivasi pekerja. c.
Tujuan Kompensasi 1.
Ikatan Kerja Sama yaitu dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerjasama formal antara pihak pengusaha dengan karyawan. Karyawan harus
mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik, sedangkan pihak pengusaha wajib membayar kompensasi sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
2. Kepuasan Kerja yaitu dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.
3. Pengadaan Efektif yaitu jika program kompensasi ditetapkan cukup besar,
pengadaan karyawan yang kompeten bagi perusahaan akan lebih mudah. 4.
Motivasi yaitu jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi bawahannya.
5. Stabilitas Karyawan yaitu dengan program kompensasi atas prinsip adil dan
layak serta eksternal konsistensi yang kompentatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turnover relatif kecil.
Universitas Sumatera Utara
6. Disiplin yaitu dengan pemberian balas jasa yang besar maka disiplin kerja
karyawan semakin baik. Mereka akan menyadari serta mentaati peraturan- peraturan yang berlaku.
7. Pengaruh Serikat Buruh yaitu dengan program kompensasi yang baik
pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan karyawan akan konsentrasi pada pekerjaannya.
8. Pengaruh Pemerintah yaitu jika kompensasi sesuai dengan undang-undang
perburuhan yang berlaku sperti batas uipah minimum maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.
d. Asas Kompensasi
a. Asas Adil
Besarnya kompensasi yang dibayarkan kepada setiap karyawan harus disesuaikan dengan prestasi kerja, jenis pekerjaan, tanggung jawab, jabatan,
dan memenuhi syarat internal konsistensi. Adil bukan berarti setiap karyawan menerima kompensasi yang sama besarnya. Asas adil harus menjadi dasar
penilaian, perlakuan, dan pemberian hadiah atau hukuman bagi setiap karyawan. Hal ini akan mampu menciptakan suasana kerja sama yang baik,
semangat kerja, disiplin, loyalitas, dan stabilitas karyawan akan lebih baik. b.
Asas layak dan Wajar Kompensasi yang diterima karyawan dapat memenuhi kebutuhannya pada
tingkat normatif yang ideal. Tolak ukur layak adalah relatif, penetapan gaji pokok hanya didasarkan atas batas upah minimal pemerintah dan eksternal
konsistensi yang berlaku. e.
Sistem Kompensasi
Universitas Sumatera Utara
Sistem pembayaran kompensasi yang umum diterapkan adalah sebagai berikut:
a. Sistem Waktu
Dalam sistem waktu, besarnya kompensasi gaji,upah ditetapkan berdasarkan standard waktu seperti jam, minggu, atau bulan. Administrasi pengupahan
waktu relatif mudah serta dapat diterapkan kepada karyawan tetap maupun pekerja harian. Sistem ini biasanya diterapkan jika prestasi kerja sulit diukur
per unitnya dan bagi karyawan tetap kompensasi dibayar atas sistem waktu secara periodik setiap bulannya. Besar kompensasi sistem waktu hanya
didasarkan kepada lamanya bekerja bukan dikaitkan kepada prestasi kerjanya. Kebaikan sistem ini yaitu administrasi pengupahan mudah dan besarnya
kompensasi yang akan dibayarkan tetap. b.
Sistem Hasil output Dalam sistem hasil, besarnya kompensasi ditetapkan atas kesatuan unit yang
dihasilkan pekerja. Dalam sistem hasil, besarnya kompensasi yang dibayar selalu didasarkan kepada banyaknya hasil yang dikerjakan bukan kepada
lamanya waktu mengerjakannya. Kebaikan sistem hasil yaitu memberikan kesempatan kepada yang bekerja bersungguh-sungguh serta berprestasi baik
akan memperoleh balas jasa yang lebih besar. c.
Sistem Borongan Sistem borongan adalah suatu cara pengupahan atau penetapan besarnya jasa
didasarkan atas volume pekerjaan dan lama mengerjakannya. Penetapan besarnya balas jasa berdasarkan sistem borongan cukup rumit, lama
mengerjakannya, serta banyak alat yang diperlukan untuk menyelesaikannya.
Universitas Sumatera Utara
f. Faktor yang mempengaruhi besarnya Kompensasi
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kompensasi yaitu : a.
Penawaran dan Permintaan Tenaga kerja yaitu jika pencari kerja penawaran lebih banyak daripada lowongan pekerjaan permintaan
maka kompensasi relatif kecil. Sebaliknya jika pencari kerja lebih sedikit daripada lowongan pekerjaan, maka kompensasi relatif semakin besar.
b. Kemampuan dan Kesediaan Perusahaan yaitu apabila kemampuan dan
persediaan perusahaan untuk membayar semakin baik maka tingkat kompensasi akan semakin besar. Tetapi, jika kemampuan dan kesediaan
perusahaan untuk membayar kurang maka tingkat kompensasi relatif kecil.
c. Serikat BuruhOrganisasi Karyawan yaitu apabila serikat buruh kuat dan
berpengaruh maka tingkat kompensasi semakin besar. Sebaliknya, jika serikat buruh tidak kuat dan kurang berpengaruh maka tingkat
kompensasi relatif kecil. d.
Produktivitas Kerja Karyawan yaitu jika produktivitas kerja karyawan baik dan banyak maka kompensasi akan semakin besar. Sebaliknya, kalau
produktivitas kerjanya buruk serta sedikit maka kompensasinya kecil. e.
Pemerintah dengan Undang-Undang dan Keppres yaitu Pemerintah dengan Undang-Undang dan Keppres menetapkan besarnya batas
upahbalas jasa minimum. Peraturan Pemerintah ini sangat penting supaya pengusaha tidak sewenang-wenang menetapkan besarnya balas
jasa bagi karyawan. Pemerintah berkewajiban melindungi masyarakat dari tindakan sewenang-wenang.
Universitas Sumatera Utara
f. Biaya Hidup yaitu apabila biaya hidup di daerah itu tinggi maka tingkat
kompensasi semakin besar. Sebaliknya, jika tingkat biaya hidup di daerah itu rendah maka tingkat kompensasi relatif kecil.
g. Posisi Jabatan Karyawan yaitu karyawan yang menduduki jabatan tinggi
akan menerima gaji lebih besar dan demikian juga sebaliknya. Hal ini wajar karena seseorang yang mendapat kewenangan dan tanggungjawab
yang besar harus mendapatkan gaji yang lebih besar pula. h.
Pendidikan dan Pengalaman Kerja yaitu jika lebih tinggi dan pengalaman kerja lebih lama maka kompensasi akan semakin besar, karena
kecakapan serta keterampilannya lebih baik. Demikian juga sebaliknya karyawan yang pendidikannya rendah dan pengalaman kerjanya yang
kurang maka tingkat kompensasinya kecil. i.
Kondisi Perekonomian Nasional yaitu apabila kondisi perkonomian nasional sedang maju boom maka tingkat kompensasi akan semakin
besar karena akan mendekati kondisi full employment. Sebaliknya, jika kondisi perekonomian kurang maju depresi maka tingkat kompensasi
juga akan rendah. Hal ini disebabkan oleh tingkat pengangguran yang tinggi disqueshed unemployment.
Jenis dan Sifat Pekerjaan yaitu jika jenis dan sifat pekerjaan yang sulit dan mempunyai risiko yang besar maka membutuhkan kompensasi yang besar karena
membutuhkan kecakapan serta ketelitian untuk mengerjakannya. Tetapi jika jenis dan sifat pekerjaannya mudah serta risikonya rendah maka tingkat kompensasi
yang diberikan pun akan rendah.
Universitas Sumatera Utara
C. Teladan Pimpinan