Sanksi Hukuman Disiplin Kerja

10. Menyusun dan monitoring Strategic Planning SP dan RJP Bagian Pemasaran. 11. Menjamin bahwa kebijakan mutu, lingkungan dan SMK3 dimengerti, diterapkan dan dipelihara di Bagian Informasi. 12. Melaksanakan Sistem Penilaian Karya SPK 13. Melaksanakan pengendalian system komputerisasi yang terintegrasi berbasis data base secara konsisten dan up to date.

D. Sanksi Hukuman Disiplin Kerja

Karyawan yang melanggar ketentuan disiplin kerja berupa kewajiban dan larangan dapat dijatuhi sanksi hukuman disiplin sebagai berikut: 1. Tegoran Tertulis Tegoran Tertulis dikenakan kepada karyawan yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan disiplin kerja Perusahaan yang berdasarkan penilaian Atasan karyawan yang bersangkutan patut diberi hukuman, dan dapat dilaksanakan oleh atasan karyawan langsung. Tegoran Tertulis hanya dapat dikeluarkan oleh Kepala Bagian Distrik Manajer, General Manajer dan Manajer dengan menyampaikan Tembusan ke Bagian SDM. Universitas Sumatera Utara 2. Peringatan Tertulis Peringatan Tertulis dikenakan kepada Karyawan yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan disiplin Perusahaan. Peringatan tertulis untuk: a. Strata I sd III Peringatan tertulis terhadap karyawan Strata I sd III kantor Direksi DM GM Kebun Unit diterbitkan oleh Kepala Bagian DM GM Manajer Kebun Unit dengan menyampaikan tembusan ke Distrik General Manajer dan Bagian SDM. b. Strata IV sd VII Peringatan tertulis terhadap karyawan Strata IV sd VII Kantor Direksi DM GM Kebun Unit diterbitkan oleh Direksi atas usulan Kepala Bagian Distrik General Manajer. Bagi karyawan yang melakukan kesalahan diberikan peringatan sebagai berikut: a. Peringatan pertama 1. Peringatan pertama berlaku selama 6 bulan sejak tanggal diterbitkan surat peringatan tersebut. 2. Tidak diberikan kenaikan Golongan Kenaikan Golongan ataupun berkala untuk masa waktu tahun diterbitkan Surat Peringatan. Universitas Sumatera Utara 3. Tidak berhak atas Insentif Prestasi untuk jangka waktu 1 semester terhitung mulai saat diterbitkan Surat Peringatan Pertama. b. Peringatan Kedua 1. Peringatan kedua berlaku selama 6 bulan sejak tanggal diterbitkan surat peringatan tersebut 2. Tidak diberikan Kenaikan Golongan Kenaikan Golongan ataupun Berkala untuk masa waktu tahun diterbitkan Surat Peringatan. 3. Tidak berhak atas Intensif Prestasi untuk jangka waktu 2 semester terhitung mulai saat diterbitkan Surat Peringatan pertama. c. Peringatan Ketiga 1. Peringatan ketiga berlaku selama 6 bulan sejak tanggal diterbitkan surat peringatan tersebut. 2. Tidak diberikan Kenaikan Golongan Kenaikan Golongan ataupun berkala apabila masih batas waktu berlakunya surat peringatan. 3. Tidak berhak atas Intensif Prestasi untuk jangka waktu 3 semester terhitung mulai saat diterbitkan Surat Peringatan pertama. 3. Dalam hal Karyawan Mangkir diatur sebagai berikut: a. Mangkir 1 hari dikenakan tegoran tertulis. b. Mangkir kedua dalam enam bulan berlakunya surat tegoran tertulis dikenakan surat peringatan I. Universitas Sumatera Utara c. Mangkir ketiga dalam masa surat peringatan I dikenakan surat peringatan II. d. Mangkir ke empat dalam masa surat peringatan I dikenakan surat peringatan III. e. Mangkir berikutnya karyawan dianggap mengundurkan diri secara sepihak dan dibayar hak-haknya sesuai ketentuan yang berlaku. 4. Penurunan Golongan degradasi Penurunan golongan dapat dikenakan kepada karyawan dengan sengaja atau lalai melakukan penyimpanganpelanggaran terhadap ketentuan yang telah digariskan perusahaan yang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. 5. Pemberian sanksi hukuman disiplin pada ayat 4 diatas harus melalui perundingan LKS Bipartit. 6. Pemberhentian untuk sementara waktu skorsing 1. Pemberhentian untuk sementara waktu skorsing diberitahukan secara tertulis kepada karyawan : a. yang atas penilaian pimpinan perusahaan diduga terlibat suatu pelanggaran namun secara juridis formal masih dalam penelitian. b. Apabila karyawan ditahan alat negara dan karyawan tidak dapat melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya. Universitas Sumatera Utara 2. Jangka waktu pemberhentian untuk sementara waktu skorsing adalah 3 tiga bulan dan dapat diperpanjang maksimal 1 kali untuk jangka waktu 3 bulan dan disusul dengan : a. Pemutusan hubungan kerja atau penurunan golongan atau sanksi hukuman lainnya oleh perusahaan bila yang bersangkutan terlibat dalam pelanggaran dimaksud. b. Pengaktifan kembali perusahaan tersebut di perusahaan dengan ketentuan ke jabatan semula atau setara. c. Selama masa pemberhentian untuk sementara waktu skorsing, atau karyawan yang ditahan alat negara maka kepada keluarganya diberikan gaji beserta hak-hak lainnya yang biasa diterima karyawan kecuali premi, lembur, tunjangan khusus, tunjangan jabatan dan kompensasi prestasi d. Apabila karyawan yyang bersangkutan oleh putusan pengadilan dinyatakan tidak bersalah dalam pelanggaran dimaksud, maka yang bersangkutan diaktifkan kembali sebagai karyawan perusahaan, dengan ketentuan harus pada jabatan semula atau setara dan sisa hak yang tidak dibayarkan selama masa bebas tugas skorsing dibayar penuh. 3. Dalam masa pembebasan tugas sementara skorsing tidak diperhitungkan sebagai masa kerja untuk memperoleh : a. Hak cuti tahunan beserta tunjangannya Universitas Sumatera Utara b. Hak cuti panjang beserta tunjangannya c. Hak bonus 4. Khusus kecelakaan lalu lintas yang menimpa karyawan saat mengendarai kendaraan pribadi mengakibatkan orangg lain luka parah atau meninggal dunia dan dilanjutkan putusan pengadilan dengan vonis penjara kurungan kepada yang bersangkutan selama menjjalani hukuman dapat diberlakukan pasal 29 tentang cuti diluar tanggungan perusahaan, dengan atas pertimbangan perusahaan. 7. Pengusaha dapat memutuskan hubungan kerja terhadap pekerja buruh dengan alasan Karyawan telah melakukan kesalahan berat sebagai berikut: a. Melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan barang danatau uang milik pperusahaan. b. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan pperusahaan. c. Mabuk, meminum minumman keras yang memabukkan, memakai dan atau mengedarkan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya di lingkungan kerja. d. Melakukan perbuatan asusila atau perjudian di llingkungan kerja. Universitas Sumatera Utara e. Menyerang, menganiaya, mengancam, mengintimidasi atau menghina secara kasar atasan atau keluarga atasan atau teman sekerja di lingkungan kerja. f. Membujuk teman sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan peraturan perundang- undangan. g. Dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan dalam keadaan bahaya barang milik perusahaan yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan. h. Dengan ceroboh atau sengaja membiarkan teman sekerja atau pengusaha dalam kkeadaan bahaya di tempat kerja. i. Membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan yang seharusnya dirahasiakan kecuali untuk kepentingan negara. j. Melakukan perbuatan lainnya di lingkungan perusahaan yang diancam pidana 5 lima tahun atau lebih. k. Melakukan kesalahan yang bobotnya sama setelah mendapat peringatan terakhir yang masih berlaku. 8. Kesalahan berat sebagaimana dimaksud pada ayat 7 di atas harus didukung dengan bukti sebagai berikut: a. Karyawan tertangkap tangan. b. Ada pengakuan dari karyawan yang bersangkutan atau Universitas Sumatera Utara c. Bukti lain berupa laporan kejadian yang dibuat oleh pihak yang bewenang di perusahaan yang bersangkutan dan didukung oleh sekurang-kurangnya 2dua orang saksi. 9. Karyawan yang diputus hubungan kerjanya berdasarkan alasan sebagaimana pada ayat 7 diatas, dapat memperoleh uang penggantian hak. 10. Bagi karyawan sebagaimana dimaksud pada ayat 7 yang tugas dan fungsinya tidak mewakili kepentingan Perusahaan secara langsung, selain uang penggantian hak diberikan uang pisah yang besar dan pelaksanaannya sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI