B. Sebab-Sebab Yang Mempengaruhi Pekerja Seks Komersial
Menelusuri latar belakang penyebab prostitusi di manapun sangat sulit, karena permasalahan yang melingkupinya sangat kompleks, dan saling berkaitan erat dari
sebab yang satu kesebsb yang lainnya. Namun secara garis besar dapat dikemukakan sebab-sabab atau faktor yang
mempengaruhi pekerja seks komersial, antara lain adalah:
1. Faktor Moral atau Ahklak
a. Adanya demoralisasi atau rendahnya faktor, serta kurangnya
ketakwaan dan ketaatan terhadap ajaran agama b.
Standar pendidikan dalam mereka pada umumnya rendah
c. Berkebangannya pornografi secara bebas
17
2. Faktor biologis
Adanya nafsu seks yang abnormal dan tidak terintegrasi dalam kepribadian, yang tidak merasa merasa puas melakukan hunbungan seks dengan satu lawan
jenis saja, atau kerena kejenuhan yang ada dalam dirinya
Ending sedyaningsih, Perempuan-Perempuan Kramat Tunggak Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1999, h. 70
3. Faktor Ekonomi
Keinginan untuk meraih kemewahan hidup dengan cara jalan pintas dan mudah, tanpa harus memiliki ketrampilan khusus walaupun kenyataannya
mereka buta huruf, berpedidikan rendah, berpikiran pendek, sehungga menghalalkan segala cara sebagai pihan pekerjaan.
Berdasarkan hasil observasi yang lakukan Nurul Anggraini, para pekerja seks komersial umumnya melakukan pekerjaannya disebabkan oleh tekanan ekonomi yang
tidak teratasi. Dengan kata lain mereka mempunyai masalah tanggungan okonomi yang berat. Seperti janda-janda muda yang dicerai suaminya dan harus menghidupi
anak-anaknya yang masih kecil. Karena desakan ekonomi yang tak tertanggungkan kemudian menjadi sebab ia mudah tergoda oleh rayuan laki-laki yang bersedia
membayar lebih untuk urusan pelepasan syahwat diluar nikah.
18
4. Faktor Sosiologis
a. Melakukan Urbanisasi, karena mereka menginginkan perubahan nasib
b. Ajakan dari temannya yang sudah lebih dahulu terjun kedunia
pelacuran
Nurul Anggraini YS, Menyikap Sisi Samping Liku-Liku Pelacuran, Jakarta: PT. Golden Terayon, 1996, h. 82
c. Karena pengalaman dan pendidikan mereka yang sangat minim,
akhirnya mereka mudah terkena bujukan dan tipuan dari para pria yang menjanjikan pekerjaan terhomat dengan gaji, yang pada akhirnya
dijebloskan ketempat-tempat pelacuran. d.
Berkembangnya daerah tersebut menjadi sebuah daerah yang megah dan gemerlap, yang sekaligus akan dikikuti pula berkebangnya bisnis
seks didaerah tersebut.
19
5. Faktor psikologis
Adanya pengalaman traumatis luka jiwa, shock, dan rasa ingin balas dendam yang diakibatkan oleh hal-hal seperti: kegagalan dakam perkawinan, di
poligami dimadu, dinodai sama pacarnya yang kemudian ditinggalkan begitu saja.
20
Ibid, h. 75
20
Ibid, h. 78. Dan Hasil Wawancara Penulis Dengan PSK di Kota Pekanbaru pada tanggal 13 Maret 2008 di Teleju Pekanbaru
6. Faktor profesi
Karena pendidikan formal yang rendah dan tidak mempunyai keahlian tertentu, maka mereka menjadikan Pekerja Seks Komersial merupakan
alternatif terakhir untuk dijadikan pekerjaan tetap.
21
7. Faktor Keluarga
22
a. Rumah tangga berantakan, yang terus-menerus dipenuhi konflik yang
serius, sehingga membuat pecah keharmonisan dalam keluarga dan membuat anggota keluarga tidak betah tinggal dirumah
b. Penolakan orang tua, ada pasangan suami istri yang tidak pernah bisa
memikul tanggung jaeab sebagai orang tua. Dengan alasan anak dianggap sebagai beban dan menganggap anak cuma menghalang-
halangi kebebasan dalam meniti karir orang tua. Maka si anak menanamkan dendam kebencian terhadap orang tua dan
akhirnya mereka mau hidup dengan caranya sendiri dan mencari kesenangan sendiri
Ibid Hasil Wawancara Dr. Kartini Kartono, Patologi Sosial, Jilid II, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002, h.
120
c. Pengaruh buruk dari orang tua, tindakan a susila oleh bapaknya yang
merupakan kepala rumah tangga, seperti main perempuan selingkuh, berjudi serta mabuk-mabukan. Yang pada akhirnya si anak ikut-ikutan
melakukan tindakan a susils tersebut
C. Islam Dalam Penanggulangan Pekerja Seks Komersial