Latar Belakang Masalah Karyawan adalah asset utama perusahaan yang menjadi pelaku yang

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Karyawan adalah asset utama perusahaan yang menjadi pelaku yang

aktif dari setiap aktifitas organisasi. Karyawan memiliki perasaan, pikiran, keinginan, status, dan latar belakang pendidikan, usia dan jenis kelamin yang berbeda, yang dibawa kedalam organisasi perusahaan. Karyawan bukanlah mesin, uang dan materil yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai serta di atur sepenuhnya dalam mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu perusahaan harus melakukan pengawasan terhadap para karyawannya dalam bekerja, karena terkadang banyak karyawan yang melakukan pengingkaran dalam bekerja jika tidak diawasi seperti menunda waktu pekerjaan, bekerja tidak sepenuh hati, melakukan kecurangan sehingga akan berdampak negatif terhadap pencapaian tujuan yang efektif dan efisien. Menurut Sedarmayanti 2001:112 Efisiensi Kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu maupuan hasilnya yang meliputi pemakaian waktu yang optimal dan kualitas cara kerja yang maksimal. Banyak cara yang dapat dilakukan dan harus ditempuh untuk meningkatkan efisiensi kerja dalam suatu perusahaan. Efisiensi dapat ditingkatkan dengan baik jika pengawasan yang di lakukan oleh perusahaan itu maksimal. Adanya pengawasan diharapkan dapat memperkecil timbulnya hambatan- hambatan yang terjadi, dapat segera di antisipasi sehingga dapat meningkatkan efisiensi kerja karyawan demi kelancaran aktifitas perusahaan. Pengawasan merupakan suatu hal yang sangat penting dilakukan oleh perusahaan. Seperti yang dikemukakan oleh Daft 2002: 11, pengawasan adalah suatu proses pemantauan aktivitas karyawan, menjaga organisasi agar tetap berjalan ke arah pencapaian sasaran, dan membuat koreksi bila diperlukan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula. Pengawasan merupakan bagian terakhir dari fungsi manajemen karena dapat mengetahui apakah ada penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan yang berlangsung pada suatu perusahaan. Penyimpangan yang merugikan perusahaan akan di tekan sekecil mungkin jika pengawasan yang telah dilakukan pihak manajemen telah terlaksana dengan baik. PT. Mopoli Raya Medan merupakan perusahaan swasta yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit dan pengolahannya, yang didirikan tanggal 17 Desember 1980, atas prakarsa 3 pendiri utama, yaitu: H. A. Basyah Ibrahim, H. Muhammad Sati, Mustafa Sulaiman. Perusahaan ini juga memiliki pabrik pengolahan buah sawit segar menjadi produk jadi yaitu minyak kelapa sawit dan inti sawit. Hingga saat ini areal perkebunan kelapa sawit PT.Mopoli Raya tersebar di 2 propinsi yakni kabupaten Aceh Timur Propinsi Dista Aceh dan di Kabupaten Langkat Propinsi Sumatera Utara. Pengawasan yang dilakukan oleh perusahaan ini sudah cukup baik, namun berdasarkan hasil pra survei melalui wawancara secara face to face dengan dua orang karyawan di bagian personalia pada di PT. Mopoli Raya Medan, mereka berpendapat bahwa berkurangnya tingkat kehadiran para karyawan dikarenakan adanya masalah- masalah yang sifatnya pribadi seperti adanya keperluan mendadak, sakit, tidak ada keterangan,dan terlambat. Dan dari hal tersebut PT. Mopoli Raya Medan mengalami masalah dalam pencapaian target yang tidak sesuai dengan apa yang ditetapkan dalam rencana kerja pertahunnya. di bawah ini saya telah memaparkan tabel perincian tingkat absensi pada tahun 2005 sampai tahun 2007 pada PT.Mopoli Raya medan dan juga Tabel Rencana Kerja pada tahun 2005 sampai tahun 2007 pada PT.Mopoli Raya Medan. Adapun perincian tingkat absensi dari tahun 2005 sampai tahun 2007 pada PT.Mopoli Raya Medan disajikan pada Tabel 1.1 Tabel 1.1 Perincian tingkat absensi pada tahun 2005 sampai tahun 2007 Pada PT. Mopoli Raya Medan Perincian Absensi No Tahun Terlambat sakit izin Cuti Jumlah Pesentase 1 2005 13 5 8 86.7 2 2006 9 4 6 1 66.7 3 2007 10 6 9 3 93.3 Sumber : PT. Mopoli Raya Medan 2009 Berdasarkan Tabel 1.1 di atas terlihat bahwa belum seluruhnya karyawan menggunakan waktu dengan baik bahkan pada tahun 2007 terjadi kenaikan persentase absensi dalam seperti terlambat, sakit, izin, cuti. Sehingga PT. Mopoli Raya medan mengalami permasalahan dalam pencapaian target yang tidak sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan oleh perusahaan dalam rencana kerjanya. Dalam hal ini dapat dilihat dalam tabel 1.2 berikut ini : Tabel 1.2 Rencana Kerja PT. Mopoli Raya Medan pada Tahun 2005 sampai tahun 2007 Tahun Target pendapatan Realisasi 2005 3.200.550.000 2.875.225.000 76.3 2006 3.400.800.000 2.985.375.000 81.5 2007 3.275.400.000 2.865.900.000 62.5 Sumber : PT.Mopoli Raya Medan 2009 Berdasarkan tabel 1.2 tersebut, dapat dilihat bahwa pada tahun 2007 target pendapatan yang telah direncanakan tidak terealisasi dengan baik. bahkan mengalami penurunan pendapatan yang cukup besar. Salah satu penyebab terjadinya penurunan ini dikarenakan kurangnya pengawasan, terutama pengawasan terhadap penyelewengan waktu yang dilakukan oleh karyawannya. Dengan demikian akan berdampak negatif pula dengan target pendapatan serta realisasi yang terjadi pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 pada PT. Mopoli Raya Medan. Hal tersebut menunjukan kurangnya efisiensi dalam pemanfaatan waktu yang ditetapkan perusahaan. Mengingat sangat pentingnya pengawasan dalam bekerja sebagai salah satu cara mewujudkan tujuan perusahaan, maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang ”Analisis Hubungan Pengawasan terhadap Efisiensi Kerja Karyawan Pada PT. MOPOLI RAYA MEDAN”.

B. Perumusan Masalah