Mekanisme Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 23

44 Pemotong dan Penerima Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 23 adalah sebagai berikut: 1. Pemotong Pajak Penghasilan Pasal 23: a. Badan pemerintah; b. Subjek pajak badan dalam negeri; c. Penyelenggaraan kegiatan; d. Bentuk Usaha Tetap BUT; e. Perwakilan perusahaan luar negeri lainnya; f. Orang pribadi wajib pajak dalam negeri tertentu, yang ditunjuk oleh Direktur Jendral Pajak, seperti: Akuntan, Arsitek, Dokter, Notaris, Pejabat Pembuat Akta Tanah PPAT, kecuali PPAT tersebut adalah Camat, Pengacara, dan Konsultan yang melakukan pekerjaan bebas. Kemudian, orang pribadi yang menjalankan usaha dengan menyelenggarakan pembukuan atas pembayaran berupa sewa. 2. Penerima penghasilan yang dipotong Pajak Penghasilan Pasal 23: a. Wajib pajak dalam negeri; b. Bentuk Usaha Tetap BUT.

B. Mekanisme Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 23

Saat Terutang, Penyetoran dan Pelaporan : Universitas Sumatera Utara 45 1. Pemotongan PPh Pasal 23 terutang pada akhir bulan dilakukannya pembayaran atau pada akhir bulan terutangnya penghasilan yang bersangkutan; 2. PPh Pasal 23 harus disetorkan oleh pemotong pajak selambat-lambatnya tanggal 10 sepuluh masa pajak berikutnya setelah bulan saat terutangnya pajak; 3. Pemotong PPh Pasal 23 diwajibkan menyampaikan Surat Pemberitahuan SPT Masa selambat-lambatnya 20 dua puluh hari setelah masa pajak berakhir; 4. Pemotong PPh Pasal 23 harus memberikan tanda bukti pemotongan kepada orang pribadi atau badan yang dibebani membayar pajak penghasilan yang dipotong. Mekanisme Penyetoran dan Pelaporan PPh Pasal 23 Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur adalah berdasarkan ketentuan Pasal 2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 80PMK.032010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184PMK.032007 Tentang Penentuan Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran dan Penyetoran Pajak, Penentuan Tempat Pembayaran Pajak, dan Tata Cara Pembayaran, Penyetoran dan Pelaporan Pajak, Serta Tata Cara Pengangsuran dan Penundaan Pembayaran Pajak tertanggal 1 April 2010. Pembayaran dan penyetoran pajak harus dilakukan dengan menggunakan Surat Setoran Pajak SSP atau sarana administrasi lain yang disamakan dengan Surat Universitas Sumatera Utara 46 Setoran Pajak. SSP ini berfungsi sebagai bukti pembayaran pajak apabila telah disahkan oleh pejabat kantor penerima pembayaran yang berwenang atau apabila telah mendapatkan validasi. SSP dianggap sah jika telah divalidasi dengan Nomor Transaksi Penerimaan Negara NTPN. Adapun tempat pembayaran adalah Kantor Pos atau Bank yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan sebagai tempat pembayaran pajak. Pemotong PPh Pasal 23 wajib memberikan tanda bukti pemotongan PPh Pasal 23 kepada orang pribadi atau badan yang dipotong setiap melakukan pemotongan atau pemungutan. Bagi penerima penghasilan, bukti pemotongan PPh Pasal 23 ini adalah bukti pelunasan pajak penghasilan terutang dalam tahun tersebut yang nantinya akan dikreditkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunannya. Apabila masa pajak telah berakhir, pemotong PPh Pasal 23 wajib melaporkan pemotongan yang telah dilakukan dalam masa pajak tersebut. Pelaporan ini dilakukan dengan menyampaikan SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 2326 ke Kantor Pelayanan Pajak tempat wajib pajak pemotong terdaftar. SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 2326 harus disampaikan paling lama 20 dua puluh hari setelah masa pajak berakhir. Contoh, untuk pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 bulan Januari 2014, SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 23 harus disampaikan paling lambat tanggal 20 Februari 2014. Dalam hal batas akhir pembayaran penyetoran pajak dan pelaporan Surat Pemberitahuan SPT diatas bertepatan dengan hari libur termasuk hari Sabtu atau hari libur nasional, pelaporan dapat dilakukan pada hari kerja Universitas Sumatera Utara 47 berikutnya. Pengertian hari libur nasional termasuk hari yang diliburkan untuk penyelenggaraan Pemilihan Umum yang ditetapkan oleh pemerintah dan cuti bersama secara nasional yang ditetapkan oleh pemerintah. C. Wajib Pajak Terdaftar dan yang Menyampaikan Surat Pemberitahuan SPT Pajak Penghasilan Tahun 2013. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur, maka penulis akan menyajikan tabel yang berhubungan dengan wajib pajak yang menyampaikan SPT Tahunan Pajak Penghasilan, baik dari jumlah wajib pajak yang terdaftar, jumlah SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 23 yang masuk, pada tahun 2013. Adapun tabel tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Jumlah Wajib Pajak Terdaftar dan Penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Pasal 23 Tahun 2013 Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur No Wajib Pajak Jumlah Wajib Pajak Terdaftar Jumlah SPT yang disampaikan Nilai Rp 1 Orang Pribadi 92.262 40 159.683.679 2 Badan 8.885 1.401 6.029.656.320 3 Bendaharawan 595 90 2.380.169.838 TOTAL 101.742 1.531 8.569.509.837 Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur 2014 Universitas Sumatera Utara 48 Berdasarkan uraian tabel diatas wajib pajak yang terdaftar adalah 101.742. Wajib pajak orang pribadi yang terdaftar berjumlah 92.262 jiwa dan yang menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 23 hanya 40 orang, untuk wajib pajak badan yang terdaftar berjumlah 8.885 dimana yang menyampaikan SPT PPh Pasal 23 hanya 1.401 instansi. Sedangkan bendaharawan terdaftar sebanyak 595 dan yang melaporkan SPT Masa PPh Pasal 23 hanya 90 bendaharawan. Berdasarkan data yang didapat penulis dari hasil penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur, hanya ada keterangan mengenai jumlah pelaporan SPT Masa PPh Pasal 23 termasuk SPT Masa yang dibetulkan, tanpa ada keterangan jumlah bukti potongnya. Pada saat penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan, wajib pajak harus melampiran Bukti Pemotongan PPh Pasal 23. Dengan demikian akan berpengaruh pada pengurangan pajak terutang wajib pajak bersangkutan. Berikut ini, penulis juga memberikan laporan pencapaian penerimaan pajak penghasilan dan pajak lainnya pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur. Universitas Sumatera Utara 49 Tabel 4.2 Data Pencapaian Pajak Penghasilan dan Pajak Lainnya Tahun 2013 Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur Kanwil DJP Sumatera Utara I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur 2014 dalam Jutaan Rupiah Jenis Pajak Penerimaan 2013 Rencana Realisasi Bruto SPMKP Realisasi Netto Capai

A. PPh Non Migas Rp 405.761 Rp 348.129 Rp 4.096 Rp 344.033