B. Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi permasalahan dalam penulisan skripsi ini, adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah kedudukan perjanjian Leasing dalam KUHPerdata dan apa
perbedannya dengan perjanjian lainnya? 2.
Bagaimanakah syarat-syarat dan prosedur pembuatan perjanjian Leasing dan Apakah yang menjadi hak dan kewajiban para pihak dalam suatu
perjanjian Leasing ? 3.
Apakah yang menjadi faktor terjadinya wanprestasi dalam suatu perjanjian Leasing , serta bagaimanakah akibat dan cara penyelesaian wanprestasi
dalam perjanjian Leasing tersebut?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan skripsi ini adalah, adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kedudukan perjanjian Leasing dalam KUHPerdata dan
perbedaannya dengan perjanjian lainnya. 2.
Untuk mengetahui syarat-syarat dan prosedur pembuatan perjanjian Leasing dan apa saja yang menjadi hak dan kewajiban para pihak dalam
suatu perjanjian Leasing . 3.
Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya wanprestasi dalam perjanjian Leasing , apa yang menjadi akibat dari
wanprestasi dalam perjanjian Leasing , serta bagaimana penyelesaian wanprestasi dalam perjanjian Leasing tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2. Manfaat Penulisan
Secara umum manfaat penulisan ini dapat dilihat dari 2 dua sudut, yakni: a.
Secara teoritis : Diharapkan agar penulisan skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, dan pada khususnya
ilmu Hukum, yakni Hukum Perdata yang berkaitan dengan perjanjian Leasing .
b. Secara praktis : Diharapkan agar penulisan skripsi ini bermanfaat untuk
kepentingan Bangsa dan Negara, khususnya kepada masyarakat yang melakukan perjanjian Leasing , sehingga memberikan gambaran yang
jelas tentang perjanjian Leasing .
D. Tinjauan Kepustakaan
Untuk tidak menimbulkan penafsiran yang salah terhadap judul skripsi ini, maka perlu diterangkan pengertian dari judul skripsi ini. Skripsi ini diberi judul
“ASPEK HUKUM DALAM PERJANJIAN LEASING DITINJAU DARI PERATURAN MENTERI NO.84PMK.0122006 DAN KAITANNYA
DENGAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA.” Selanjutnya
akan diberi penegasan terhadap judul diatas. Aspek adalah segi pandangan terhadap suatu hal atau peristiwa dan
sebagainya, pandangan terhadap bagaimana terjadinya peristiwa dari awal hingga akhir.
2
Sedangkan, hukum adalah peraturan yang dibuat oleh suatu kekuasaan atau adat yang dianggap berlaku oleh dan untuk orang banyak; segala undang-
undang, peraturan dan sebagainya untuk mengatur pergaulan hidup di masyarakat.
3
2
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1987, hal. 62
3
Ibid. hal.363-364
Universitas Sumatera Utara
Menurut J.T.C Simorangkir dan Wierjono Sastropranoto, hukum adalah peraturan yang bersifat memaksa yang menentukan tingkah laku manusia dalam
lingkungan masyarakat, yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran terhadap peraturan tersebut berakibat diambilnya tindakan yaitu
dengan hukum tertentu.
4
Secara umum Sewa Guna Usaha Leasing merupakan suatu equipment funding, yaitu suatu kegiatan pembiayaan dalam bentuk peralatan atau barang
modal pada perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi. Istilah Leasing sebenarnya berasal dari bahasa Inggris yakni lease, yang
berarti sewa-menyewa. Karena memang dasarnya Leasing adalah sewa- menyewa. Jadi Leasing merupakan suatu bentuk derivatif dari sewa-menyewa.
Tetapi kemudian dalam dunia bisnis berkembanglah sewa-menyewa dalam bentuk khusus yang disebut Leasing , yang telah berubah fungsinya menjadi salah satu
jenis pembiayaan. Dalam bahasa Indonesia Leasing sering diistilahkan dengan “Sewa Guna Usaha”.
5
Sementara itu, Equipment Leasing Association di London, memberikan definisi tetntang Leasing yaitu :
6
1. Lessor, merupakan pihak yang memberikan pembiayaan dengan cara
Leasing kepada pihak yang membutuhkannya. Dalam hal ini Lessor “Leasing adalah perjanjian antara Lessor dan Lessee untuk menyewa
suatu jenis barang modal tertentu yang dipilihditentukan oleh Lessee. Hak pemilikan atas barang modal tersebut ada pada Lessor, adapaun Lessee
hanya menggunakan barang modal tersebut berdasarkan pembayaran uang sewa yang telah ditentukan dalam suatu jangka waktu tertentu.”
Berdasarkan pengertian diatas, pada prinsipnya ada beberapa pihak yang terdapat dalam perjanjian Leasing . Yaitu :
4
C.S.T. Kansil,Pengahantar Hukum Indonesia dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1979, hal. 38
5
Sunaryo, Hukum Lembaga Pembiayaan, PT Sinar Grafika, Jakarta, 2008, hal.47.
6
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
biasanya merupakan Perusahaan Pembiayaan yang bersifat multi finance, tetapi dapat juga perusahaan yang khusus bergerak di bidang Leasing .
2. Lessee, merupakan pihak yang memerlukan barang modal. Dimana barang
modal dibiayai oleh Lessor dan diperuntukkan kepada Lessee. 3.
Supplier, merupakan pihak yang menyediakan barang modal yang menjadi objek Leasing , dimana barang modal dibayar oleh Lessor kepada Supplier
untuk kepentingan Lessee. Dapat juga Supplier ini penjual biasa. Tetapi ada juga Leasing yang tidak melibatkan Supplier, misalnya dalam bentuk
Sale and Lease Back disewagunausahakan kembali. 4.
Asuransi, merupakan pihak dalam perjanjian Leasing yang akan memberikan ganti rugi apabila objek Leasing yang diperjanjikan
menagalami resiko misalnya kebakaran. Dalam hal ini, pihak asuransi akan menerima premi dari pihak lessee sebagai pihak yang wajib
mengasuransikan objek Leasing yang diperjanjikan. Perjanjian berasal dari kata “janji” yang artinya adalah persetujuan antara
dua pihak. Dari peristiwa ini ditimbulkan suatu perhubungan antara dua orang itu yang dinamakan perikatan. Dalam bentuknya perjanjian itu berupa suatu
rangkaian perkataan yang mengandung janji-janji atau kesanggupan yang diucapkan atau yang dituliskan.
Suatu perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada orang lain, atau dimana 2 dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan
suatu hal.
7
Menurut teori klasik, yang disebut perjanjian adalah suatu hubungan hukum antara dua pihak atau lebih berdasarkan kata sepakat untuk menimbulkan
akibat hukum. Dalam KUHPerdata dituliskan bahwa suatu perjanjian adalah suatu
perbuatan dimana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.
8
7
Budiman N.P.D. Sinaga, Hukum Kontrak dan Penyelesaian Sengketa dari Perspektif Sekretaris, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005, hal. 11.
Universitas Sumatera Utara
Sementara menurut Salim, perjanjian merupakan hubungan hukum antara subjek hukum yang satu dengan subjek hukum yang lainnya dalam bidang harta
kekayaan. Perlu diketahui bahwa subjek hukum yang satu berhak atas prestasi dan begitu juga subjek hukum yang lain berkewajiban untuk melaksanakan
prestasinya sesuai dengan yang telah disepakatinya.
9
Lessor adalah perusahaan yang melakukan kegiatan usaha Leasing dengan menyediakan berbagai macam barang modal.
10
Perjanjian Leasing merupakan perjanjian tentang kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal, untuk digunakan oleh
suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran- pembayaran secara berkala yang disertai dengan hak pilih opsi bagi perusahaan
Menurut Pasal I angka 9 Keppres No.61 Tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan ditentukan, bahwa perusahaan sewa guna usaha Leasing Company
adalah badan uasaha yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal, baik secara Finance lease maupun Operating lease
untuk digunakan oleh penyewa guna usaha selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.
Sedangkan menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84PMK.0122006 tentang Perusahaan Pembiayaan, Sewa Guna Usaha Leasing
merupakan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi Finance lease maupun sewa guna
usaha tanpa hak opsi Operating Lease untuk digunakan oleh Penyewa Guna Usaha lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara
angsuran.
8
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, PT Liberty, Yogyakarta, 2003, hal.118
9
Salim, Perkembangan Hukum Kontrak Inominaat di Indonesia, PT Sinar Grafika, Jakarta, 2003, hal. 17.
10
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008, hal 274.
Universitas Sumatera Utara
tersebut untuk membeli barang-barang modal tersebut atau memperpanjang jangka waktu Leasing berdasarkan kesepakatan bersama.
E. Metode Penelitian