Dengan semua layanan yang telah diberikan oleh Perpustakaan Mahkamah
Konstitusi Republik Indonesia berupa gedung serta sarana dan pra sarana
perpustakaan dan layanan-layanan yang lain pada prinsipnya merupakan sebuah komitmen perpustakaan dalam memaksimalkan fungsi dan tujuan perpustakaan
dalam melayani penggunanya. Layanan perpustakaan khusus harus dapat memberikan nilai lebih kepada
pengguna dan organisasi atau badan induk yang membawahinya. Untuk itu pengelola perpustakaan perlu selalu memberikan alternatif-alternatif dalam
penyampaian informasi kepada penggunanya. Aspek layanan menjadi penting untuk diperhatikan dikarenakan tuntutan kebutuhan penyajian informasi yang
cepat, tepat dan terbaru selalu ada.
54
BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN
A. Metode penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu sebuah metode yang memberikan gambaran mengenai keadaan tertentu dengan cara
mengembangkan konsep dan menghimpun fakta. Dengan tujuan memberikan gambaran secara rinci, sistematis, aktual dan akurat mengenai faktur-faktur, sifat
serta hubungan fenomena yang akan diteliti.
B. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. Dalam penelitian ini jumlah populasi yang
dimiliki sampai pada bulan Maret 2010 sebanyak 300 orang, oleh karena itu jumlah sampel yang digunakan yaitu berjumlah 30, yaitu 10 dari jumlah
populasi.
C. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa
mewakili populasi.
1
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik random sampling pengambilan sampel secara acak adalah teknik cara pengambilan sampel dengan
1
M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Statistik 2 Statistik Inferensif Jakarta: Bumi Aksara, 2005, h. 84.
semua objek atau elemen populasi yang memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Hasil dari random sampling memiliki sifat yang objektif.
2
Meskipun untuk ketepatannya perlu digunakan metode statistik dalam menentukan sampel yang harus diambil, pada umumnya untuk tahap awal, sampel
diambil sekitar 10 dari total individu yang diteliti, tetapi bila sampel sebesar 10 dari populasi masih peneliti anggap besar, maka peneliti mengambil sampel
yang biasa digunakan oleh peneliti-peneliti sebelumnya untuk mengambil sampel sebanyak 30.
3
D. Wawancara
Dan untuk wawancara penulis lakukan dengan pihak yang ada kaitannya dengan subyek penelitian ini, yaitu koordinator Perpustakaan Mahkamah
Konstitusi Republik Indonesia Bpk. Hanindyo, S.Sos. M.Si dan pustakawan Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia yang dilakukan pada
tanggal 31 Mei 2010.
E. Penyebaran Kuesioner
Total kuesioner yang disebarkan selama 2 hari adalah 30 kuesioner, yang di hari pertamanya disebar sebanyak 20 kuesioner, dan di hari kedua disebar
sebanyak 10 kuesioner. Semua kuesioner yang disebar kembali semuanya atau 100 kembali. Adapun jadwal penyebaran kuesioner dapat dilihat pada Tabel 1.
2
Ibid., h. 86.
3
Sugiarto, teknik sampling, Jakarta: gramedia pustaka utama, h. 10
Tabel 1 Jadwal Penyebaran Kuesioner
Tanggal Hari
Total Tidak kembali
Kembali 31 Mei 2010
Senin 20
20 1 Juni 2010
Selasa 10
10 Total kuesioner
30 30
F. Hasil penelitian
Untuk pemakaian koleksi referensi yang digunakan pada hasil kuesioner pengunjung Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia akan
dijelaskan dengan tabel-tabel frekuensi berikut: Dengan perhitungan nilai tabel frekuensi menggunakan:
Keterangan: P: prosentase
F: frekuensi N: Jumlah frekuensi banyaknya individu
Adapun parameter untuk penafsiran nilai persentase adalah: 1.
= Tidak ada satupun 2.
1 - 25 = Sebagian kecil
3. 26 - 49 = Hampir setengahnya
4. 50
= Setengahnya 5.
51 - 75 = Sebagian besar 6.
76 - 99 = Hampir seluruhnya 7.
100 = Seluruhnya
G. Hasil Instrumen
1. Jenis Koleksi Buku Referensi Yang Banyak Digunakan
a. Untuk mengetahui apakah pengguna mengetahui tentang adanya koleksi referensi di Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dapat
dilihat pada tabel di bawah berikut ini: Tabel 2
Pengetahuan Tentang Adanya Koleksi Referensi di Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
Pernyataan Frekuensi
Prosentase Ya
16 53,33
Tidak 14
46,67 Jumlah
30 100
Pada Tabel 2 di atas menjelaskan bahwa sebagian besar 53,33 para responden mengetahui adanya koleksi referensi seperti kamus, ensiklopedi,
bibliografi, abstrak, buku pedoman, peta dan lain-lain di Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.
Dan hampir setengahnya 46,67 mereka tidak mengetahui adanya koleksi referensi seperti kamus, ensiklopedi, bibliografi, abstrak, buku pedoman,
peta dan lain-lain di Perpustakaan Mahkamah Perpustakaan Republik Indonesia