konsumsi, gaya hidup, dan pertumbuhan penduduk tidak berubah, 100 tahun yang akan datang konsentrasi CO
2
diperkirakan akan meningkat menjadi 580 pprmv atau dua kali lipat dari zaman pra-industri. Akibatnya, dalam kurun waktu 100
tahun yang akan datang suhu rata-rata bumi akan meningkat hingga 4,5 °C dengan dampak terhadap berbagai sektor kehidupan manusia yang luar biasa besarnya.
Menurunnya produksi pangan, terganggunya fluktuasi dan distribusi ketersediaan air, penyebaran hama dan penyakit tanaman, dan manusia adalah di antara
dampak sosial ekonomi yang dapat ditimbulkan. Tidak semua negara industri penyebab masalah ini siap rnengatasinya karena upaya mitigasi yang menangani
penyebabnva memerlukan biaya yang tinggi.
25
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan- perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas
fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian,
hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
26
B. Penyebab Terjadinya Pemanasan Global
Sumber energi yang terdapat di Bumi semuanya berasal dari Matahari. Ketika energi matahari mengenai permukaan bumi, ia berubah dari cahaya
menjadi panas yang menghangatkan bumi. Permukaan bumi kemudian akan menyerap sebagian panas matahari dan memantulkan kembali sisanya. Namun
sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah
25
Daniel Murdianto, Konvensi Perubahan Iklim, Jakarta: Kompas, 2003, h. 1-2
26
John Firor, Perubahan Atmosfer…, h. X
gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi cahaya matahari. Gas-gas ini menyerap dan
memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi. Hal tersebut terjadi berulang-
ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca. Dengan semakin
meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
27
Efek rumah kaca sebenarnya sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin.
Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C 59 °F, bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C 59 °F dengan efek rumah kaca tanpanya suhu bumi hanya -18 °C
sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, akibat jumlah gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, pemanasan global
menjadi akibatnya.
28
Perubahan iklim akibat pemanasan global global warming, pemicu utamanya adalah meningkatnya emisi karbon, akibat penggunaan energi fosil
bahan bakar minyak, batubara dan sejenisnya, yang tidak dapat diperbarui. Penghasil terbesarnya adalah negeri-negeri industri seperti Amerika Serikat,
27
John Firor, Perubahan Atmosfer…, h. 12-13. Efek rumah kaca, pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan
sebuah proses di mana atmosfer memanaskan sebuah planet. Mars, Venus, dan benda langit beratmosfer lainnya seperti satelit alami Saturnus, Titan memiliki efek rumah kaca, tapi artikel
ini hanya membahas pengaruh di Bumi. Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua h berbeda: efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca
ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia. Lihat di http:id.wikipedia.orgwikiefek rumah kaca.
28
John Firor, Perubahan Atmosfer…, h. IX-X.
Inggris, Rusia, Kanada, Jepang, China, dan lain-lain. Ini diakibatkan oleh pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat negera-negara utara yang 10 kali lipat lebih
tinggi dari penduduk negara selatan. Untuk negara-negara berkembang meski tidak besar, ikut juga berkontribusi dengan skenario pembangunan yang mengacu
pada pertumbuhan. Memacu industrilisme dan meningkatnya pola konsumsi tentunya, meski tak setinggi negara utara. Industri penghasil karbon terbesar di
negeri berkembang seperti Indonesia adalah perusahaan tambang migas, batubara dan yang terutama berbahan baku fosil. Selain kerusakan hutan Indonesia yang
tahun ini tercatat pada rekor dunia ”Guinnes Record Of Book” sebagai negara tercepat yang rusak hutannya.
29
Menurut temuan Intergovermental Panel and Climate Change IPCC. Sebuah lembaga panel internasional yang beranggotakan lebih dari 100 negara di
seluruh dunia. Sebuah lembaga dibawah PBB, tetapi kuasanya melebihi PBB. Menyatakan pada tahun 2005 terjadi peningkatan suhu di dunia 0,6-0,70
sedangkan di Asia lebih tinggi, yaitu 10. selanjutnya adalah ketersediaan air di negeri-negeri tropis berkurang 10-30 persen dan melelehnya Gleser gunung es di
Himalaya dan Kutub Selatan. Secara general yang juga dirasakan oleh seluruh dunia saat ini adalah makin panjangnya musim panas dan makin pendeknya
musim hujan, selain itu makin maraknya badai dan banjir di kota-kota besar el Nino di seluruh dunia. Serta meningkatnya cuaca secara ekstrem, yang tentunya
sangat dirasakan di negara-negara tropis. Jika ini kita kaitkan dengan wilayah Indonesia tentu sangat terasa, begitu juga dengan kota-kota yang dulunya dikenal
29
Pemanasan Global, Tragedi Peradaban Modern, artikel diakses pada 2 Januari 2010dari http:www.walhi.or.idkampanyeenergiiklim070605_pmnsnglobl_hrlingk2007
sejuk dan dingin makin hari makin panas saja.
30
Terjadinya pemanasan global disebabkan karena meningkatnya kadar CO
2
. Adapun yang menyebabkan terjadinya peningkatan kadar CO
2
yaitu bertambahnya emisi CO
2
dan berkurangnya absorber.
31
Pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca,
pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang
dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO
2
sendiri. Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara,
kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat. Umpan balik ini hanya dapat dibalikkan secara perlahan-
lahan karena CO
2
memiliki usia yang panjang di atmosfer. R. Saeful Ashadi mengatakan, global warming adalah korban peradaban
modern. Kehidupan modern yang sarat akan penggunaan teknologi, menyerap pemanfaatan bahan-bahan alami untuk meghasilkan berbagai produk dan
menuntut besarnya penggunaan bahan bakar untuk menunjang aktivitas produksi tersebut. Ketika pemanfaatan bahan-bahan alami dan penggunaan bahan bakar
yang juga bersumber dari alam ini kemudian dieksploitasi secara tak terkendali serta mengabaikan proses pembaruannya, maka akan menyebabkan krisis ekologis
dan energi.
32
30
Pemanasan Global…, http:www.walhi.or.id
31
Al-Gore, Bumi dalam Keseimbangan: Ekologi dan Semangat Manusia, terj. Hira Jhamtani, Jakarta: Yayasan Obor, 1994, h. xxxi
32
Terbukti kontributor terbesar global warming adalah negara-negara modern, yaitu
C. Dampak Pemanasan Global