Arti Kepemilikan Saham oleh Pemegang Saham

Juliana Citra : Kajian Hukum Tentang Kepemilikan Silang Saham Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007, 2009.

2. Arti Kepemilikan Saham oleh Pemegang Saham

Sebagaimana diketahui bahwa modal merupakan bagian yang cukup penting dalam perseroan terbatas, maka penyertaan modal dalam suatu perseroan terbatas yang kemudian ditunjukkan dengan saham-saham yang diambil bagian oleh para pemegang saham memberikan arti kepemilikan yang didalamnya terkandung hak- hak oleh para pemegangnya. Pasal 52 ayat 1 UUPT menyatakan bahwa saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk : 1. Menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS; 2. Menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi; 3. Menjalankan hak lainnya berdasarkan Undang-undang Perseroan terbatas ini. Pelaksanaan hak-hak tersebut hanya dapat dilakukan setelah nama pemegang saham dicatat dalam daftar pemegang saham. Karenanya hanya pemegang saham yang namanya terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan yang berhak melaksanakan haknya menurut UUPT, sebagai tambahan jika perseroan mengeluarkan lebih dari satu jenis klasifikasi saham, maka hak-hak pemegang saham yang ada untuk tiap-tiap klasifikasi dapat diketahui dengan membaca anggaran dasar perseroan. Hak-hak yang melekat pada tiap lembar saham adalah hak yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Dengan demikian jika terdapat 1 satu lembar saham yang dimiliki oleh beberapa orang, maka hak yang ada pada dan lahir dari kepemilikan saham tersebut hanya dapat dipergunakan untuk satu kali oleh satu subyek hukum. Juliana Citra : Kajian Hukum Tentang Kepemilikan Silang Saham Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007, 2009. Karenanya sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, maka terhadap 1 satu lembar saham yang dimiliki oleh beberapa orangbeberapa badan hukum tersebut dapat dipilih satu orangsatu badan hukum sebagai wakil bersama. Dan terhadap tindakan yang dilakukan oleh 1 satu wakil bersama tersebut akan mengikat kepada semua pihak yang diwakilinya. Demikian juga halnya dengan pencatatan saham tersebut dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan, pada umunya dicatatkan atas nama wakil bersama yang ditunjuk tersebut, dengan catatan sebagai kepemilikan bersama. Secara umum hak pemegang saham dapat dibedakan kedalam : 80 1. Hak individuil yang melekat pada diri pemegang saham pribadi yang dapat dibagi lagi kedalam hak yang melekat pada penyelenggaraan atau pelaksanaan RUPS dan hak yang sama sekali tidak berkaitan atau berhubungan dengan pelaksanaan RUPS; 2. Hak yang diturunkan dari perseroan, yang dinamakan dengan hak derivatif derivative suit atau derivative action. Hak individuil pemegang saham dalam perseroan terbatas adalah hak yang melekat pada diri pemegang saham, yang dimilikinya, yang terkait dengan : 81 a. Hak untuk memperoleh saham dari penerbitan saham selanjutnya first right of refusal; b. Hak mendahulu untuk ditawarkan dan membeli saham dari pemegang saham lainnya yang hendak menjual sahamnya; c. Hak untuk memanggil RUPS; d. Hak untuk hadir dan bersuara dalam RUPS; e. Hak untuk memperoleh dividen; 80 Gunawan Widjaja, I, Op.Cit., h.70. 81 Gunawan Widjaja, II, 150 Tanya Jawab Tentang Perseroan Terbatas, Jakarta: Forum Sahabat, 2008, h.38-41. Juliana Citra : Kajian Hukum Tentang Kepemilikan Silang Saham Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007, 2009. f. Hak untuk memperoleh pembayaran sisa hasil likuidasi; g. Hak untuk menjaminkan saham-saham tersebut sebagai jaminan utang; h. Hak untuk mengajukan gugatan terhadap perseroan ke pengadilan negeri apabila dirugikan karena tindakan perseroan yang dianggap tidak adil dan tanpa alasan wajar sebagai akibat keputusan RUPS, Direksi danatau Dewan Komisaris; i. Berhak meminta kepada perseroan agar sahamnya dibeli dengan harga yang wajar apabila yang bersangkutan tidak menyetujui tindakan perseroan yang merugikan pemegang saham atau perseroan, berupa: 1. Perubahan anggaran dasar; 2. Pengalihan atau penjaminan kekayaan perseroan yang mempunyai nilai lebih dari 50 lima puluh persen kekayaan bersih perseroan; atau 3. Penggabungan, peleburan, pengambilalihan atau pemisahan; j. Hak untuk exit atau keluar menjual atau mengalihkan sahamnya kepada pihak lain dari perseroan terbatas. Diantara hak-hak yang disebutkan diatas, kesemuanya adalah hak-hak pemegang saham yang tidak terkait atau berhubungan dengan penyelenggaraan RUPS kecuali huruf c dan d yang merupakan hak pemegang saham sehubungan dengan pelaksanaan RUPS. Selain hak-hak sebagaimana tersebut diatas, hak pemegang saham juga dapat dikategorikan juga kedalam : 82 a. Hak untuk melakukan pengendalian terhadap perseroan terbatas; Hak yang dimiliki oleh pemegang saham mayoritas dan atau pemegang saham pengendali. b. Hak untuk melakukan pengawasan terhadap perseroan terbatas. Hak pemegang saham minoritasnon-pengendali. Selanjutnya dikenal dua hak derivatif pemegang saham dalam UUPT, kedua hak derivatif tersebut adalah : 83 82 Gunawan Widjaja, I, Op.Cit., h.77. Juliana Citra : Kajian Hukum Tentang Kepemilikan Silang Saham Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007, 2009. a. Hak untuk atas nama perseroan, yang dimiliki oleh pemegang saham yang mewakili 110 satu persepuluh bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara dapat mengajukan gugatan melalui pengadilan negeri terhadap anggota direksi yang karena kesalahan atau kelalaiannya menimbulkan kerugian pada perseroan, hal ini diatur dalam Pasal 97 ayat 6 UUPT. b. Hak untuk atas nama perseroan, yang dimiliki oleh pemegang saham yang mewakili 110 satu persepuluh bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara dapat menggugat anggota dewan komisaris yang karena kesalahan atau kelalaiannya menimbulkan kerugian pada perseroan ke pengadilan negeri, yang diatur dalam Pasal 114 ayat 6 UUPT.

C. Jenis-jenis Kepemilikan dan Bentuk-bentuk Kepemilikan Yang Dilarang

Berbicara tetang kepemilikan perlu diketahui bahwa dalam mendirikan perseroan terbatas, yang didirikan dengan perjanjian 84 Diantara kedua pemegang saham ini, pihak yang memegang saham terbanyak disebut pemegang saham mayoritas majority shareholder yang oleh Black’s Law Dictionary , setidaknya ditemukan adanya 2 dua pihak pendiri yang kemudian disebut sebagai pemegang saham ketika perseroan terbatas memperoleh status badan hukum. 85 83 Ibid., h.78. 84 Pasal 1 butir 1 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 85 Henry Campbell Black, Black’s Law Dictionary, St.Paul-Minn: West Publishing Co,1990, h.1408. diartikan : “A shareholder who owns or controls more than half of the Juliana Citra : Kajian Hukum Tentang Kepemilikan Silang Saham Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007, 2009. corporations’s stocks.” Sedangkan pihak yang lain disebut pemegang saham minoritas, yang oleh Black’s Law Dictionary 86 Secara umum pemegang saham mayoritas yaitu pihak yang menguasai lebih dari ½ setengah saham yang dikeluarkan secara sah oleh perseroan adalah pemegang saham pengendali kecuali dapat dibuktikan sebaliknya. Tetapi perlu diperhatikan dalam hal komposisi kepemilikan saham yang terdiri dari 2 dua atau lebih subjek hukum selaku pemilik saham, maka kemungkinan pemegang saham pengendali bukanlah pihak yang menguasai atau memiliki lebih dari setengah saham yang dikeluarkan secara sah oleh perseroan. Pemegang saham disebut pengendali, jika ia dapat mengendalikan manajemen perseroan secara tidak langsung melalui penempatan wakilnya sebagai anggota direksi dan anggota dewan komisaris perseroan kendatipun ia bukan pemegang saham mayoritas. Sedangkan pemegang saham minoritas adalah pemegang saham yang sama sekali tidak memiliki kontrol atas jalannya perseroan. Bagi mereka umumnya diberikan perlindungan minimum oleh undang-undang atau statuta yang berlaku di tiap-tiap negara. disebut : “ A shareholder who owns less than half of the total shares outstanding and thus cannot corporations’s management or singlehandedly elect directors”. 87 1. Sebagai pemegang saham mayoritas; Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka kapasitas pemegang saham ada 3 tiga macam, yaitu : 86 Ibid. 87 Gunawan Widjaja, I, Op.Cit., h.40. Juliana Citra : Kajian Hukum Tentang Kepemilikan Silang Saham Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007, 2009. 2. Sebagai pemegang saham minoritas; 3. Pemegang saham pengendali. Sebagai catatan, bahwa pemegang saham mayoritas umumnya adalah pemegang saham pengendali, tetapi dalam hal suatu saham dimiliki oleh lebih dari 1 satu subjek hukum, maka terdapat kemungkinan pemegang saham pengendali bukanlah pemegang saham mayoritas. Didalam UUPT dikatakan memiliki saham mayoritas jika saham yang dimilikinya diatas 50 dari seluruh total saham perseroan, saham minoritas berarti pemegang saham dibawah 10. UUPT memberikan hak kepada pemegang saham minoritas yang menguasai minimal 10 saham perseroan, tentunya dengan hak suara untuk dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri terhadap tindakan direksi atau dewan komisaris yang karena lalainya merugikan perseroan. Dan untuk pemegang saham pengendali ini, tidak ada ketentuan berapa persen saham yang harus dikuasainya, jika ia memiliki saham pengendali maka ia dapat mengendalikan manajemen perseroan secara langsung atau tidak langsung. Baik melalui kebijakannya atau dengan penempatan wakilnya pada jajaran dewan komisaris atau direksi. Pandangan KPPU-RI sehubungan dengan pengertian saham mayoritas sebagaimana dihubungkan dengan pengaturan Undang-undang No.5 Tahun 1999 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, dikatakan bahwa pengertian saham mayoritas yang paling tepat untuk Undang-undang No.5 Tahun 1999 adalah adanya kendali oleh pelaku usaha terhadap pelaku usaha lain. Juliana Citra : Kajian Hukum Tentang Kepemilikan Silang Saham Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007, 2009. Besaran adalah tidak mutlak dan tidak ada nilai mutlak yang dapat menyimpulkan adanya kendali. 88

1. Kepemilikan Melalui Perusahaan Kelompok