Kepemilikan Melalui Perusahaan Kelompok

Juliana Citra : Kajian Hukum Tentang Kepemilikan Silang Saham Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007, 2009. Besaran adalah tidak mutlak dan tidak ada nilai mutlak yang dapat menyimpulkan adanya kendali. 88

1. Kepemilikan Melalui Perusahaan Kelompok

Perusahaan kelompok dikenal dengan berbagai macam istilah, ada yang menyebutnya holding company parent company controlling company atau dikenal pula dengan istilah concerngroup company. Menurut Black’s Law Dictionary dikatakan bahwa holding company adalah : ” A company that usually confines its activities to owning stockin, and supervising management of other companies. A holding company usually owns a controlling interest in the companies whose stock it holds”. Perusahaan kelompok adalah perusahaan yang bertujuan untuk memiliki saham satu atau lebih perusahaan lain danatau mengatur satu atau lebih perusahaan lain tersebut. 89 Yang lain menyebutnya sebagai satuan ekonomi dimana badan-badan hukum perseroan secara organisasi terikat sedemikian rupa sehingga mereka berada dibawah satu pimpinan. 90 88 Sekretariat KPPU-RI, Mewujudkan Persaingan Sehat di Industri Telekomunikasi, online, Didalam kedua pengertian tersebut diatas pada prinsipnya memiliki poin yang sama dalam aspek ekonomi, dimana adanya perusahaan sentral yang memimpin anak-anak perusahaan. Perusahaan sentral tersebut disebut juga dengan induk perusahaan parent companycontrolling company yang kegiatan utamanya adalah melaksanakan investasi pada anak-anak perusahaan dan selanjutnya http:www.kompas.com, diakses terakhir tanggal 17 Desember 2008. 89 Munir Fuady, II, Op.Cit., h.83-84. 90 Ningrum N. Sirait, Op.Cit., h.30. Juliana Citra : Kajian Hukum Tentang Kepemilikan Silang Saham Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007, 2009. mengontrol dan mengawasi kegiatan manajemen anak perusahaan daughter company dan juga mengawasi kegiatan antar anak perusahaan sister company. Dalam struktur kepemilikan saham dalam perseroan terbatas dimungkinkan pemilikan saham oleh induk perusahaan kedalam lebih dari satu anak perusahaan dan selanjutnya, sehingga membentuk suatu kepemilikan bertingkat yang pada akhirnya bermuara pada suatu perusahaan kelompok dengan anak perusahaan, cucu perusahaan, dan seterusnya. Sebagai suatu perusahaan, perusahaan kelompok dapat merupakan perusahaan dengan berbagai macam bentuk persekutuan perdata, firma, persekutuan komanditer sampai dengan perseroan terbatas. Bentuk-bentuk tersebut bukanlah suatu keharusan, namun dalam praktek bisnis sehari-hari ditemukan bahwa perusahaan kelompok selalu dibentuk dalam suatu perseroan terbatas. Dengan status hukum perseroan terbatas maka perusahaan kelompok di Indonesia tunduk kepada UUPT. Didalam perusahaan kelompok, hubungan antara induk dan anak perusahaan terjadi karena berbagai sebab antara lain karena penguasaan saham, karena perjanjian dan dapat juga terjadi karena fakta unipersonalpersonnya dimana anggota direksi perusahaan anak adalah juga anggota direksi pada perusahaan induk, sehingga kebijakan dalam menjalankan perseroan ada pada perusahaan induk. 91 a. Ketentuan mengenai batas-batas kewenangan dan tanggung jawab direksi, komisaris dan pemegang saham; Beberapa ketentuan UUPT yang seharusnya diperhatikan baik oleh induk dan anak perusahaan : b. Ketentuan mengenai merger, konsolidasi, akuisisi dan [spin off]; c. Ketentuan mengenai kepemilikan saham; 91 Ningrum N. Sirait, Op.Cit., h.32. Juliana Citra : Kajian Hukum Tentang Kepemilikan Silang Saham Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007, 2009. d. Ketentuan mengenai treasury stock; 92 e. Ketentuan pengenai penjaminan saham dan jual beli saham. 93 Secara sederhana kepemilikan holding company dapat digambarkan sebagai berikut dibawah ini : Sumber : Gunawan Widjaja dalam buku Hak Individu Kolektif Para Pemegang saham, terbitan Forum Sahabat Jakarta, tahun 2008, halaman 42. Gambar-1 Contoh Skema Kepemilikan Holding Company Keterangan: Dalam kontruksi tersebut diatas PT.X dinamakan dengan holding company atau induk perusahaan. Selanjutnya PT.XV, PT.XY dan PT.XZ, masing-masing dinamakan dengan daughter company atau anak perusahaan dari PT.X. Sedangkan kedudukan atau hubungan antara PT.XV terhadap PT.XY dan PT.XZ, atau PT.XY terhadap PT.XV dan PT.XZ atau PT.XZ terhadap PT.XV dan PT.XY disebut dengan sis ter companies, karena ketiga perseroan tersebut memiliki induk perusahaan yang sama. 92 Treasury stock adalah saham-saham yang dibeli kembali oleh perusahaan. Mengenai pengaturan dan tata cara pelaksanaannya di Indonesia tunduk pada ketentuan yang diatur dalam Pasal 37 sampai dengan Pasal 40 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007. 93 Ahmad Yani Gunawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis Perseroan Terbatas, Jakarta: Rajawali Pers, 1999, h.154. 90 90 90 90 90 95 95 90 A B PT.X PT.XY PT.XZ PT.XV PT.XVA PT.XVB PT.XYA PT.XZA PT.XZB DAN SETERUSNYA Juliana Citra : Kajian Hukum Tentang Kepemilikan Silang Saham Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007, 2009. Lebih lanjut PT.XVA dan PT.XVB sebagai anak perusahaan PT.XV merupakan cucu perusahaan PT.X. Demikian juga halnya PT.XYA sebagai anak perusahaan PT.XY dan PT.XZA dan PT.XZB sebagai anak perusahaan PT.XZ adalah cucu perusahaan dari PT.X. Hubungan antara PT.XVA dan PT.XVB adalah sister company melalui PT.XV, demikian juga PT.XZA dan PT.XZB adalah sister company melalui PT.XZ. 2. Kepemilikan Piramid oleh Perseroan Di samping kepemilikan melalui holding company seringkali dalam kepemilikan saham perseroan terjadi kepemilikan piramid. Kepemilikan piramid ini terdiri dari piramid 2 dua tingkat dan piramid 3 tiga tingkat. Dalam piramid 2 dua tingkat, pemegang saham minoritas pengendali memegang saham pengendali di dalam suatu perusahaan induk holding company yang selanjutnya memegang saham pengendali controlling stake di dalam perusahaan yang menjalankan operasional operating company. Didalam piramid 3 tiga tingkat, perusahaan induk utama primary holding company yang selanjutnya memegang kendali atas perusahaan induk sekunder secondtier holding company yang selanjutnya memegang kendali atas perusahaan yang menjalankan operasional operating company. Gunawan Widjaja menyebutkan kepemilikan piramid adalah pengendalian suatu perseroan oleh pemegang saham minoritas dalam suatu perusahaan, sekaligus yang juga merupakan pemegang saham pengendali pada pemegang saham mayoritas perseroan tersebut. Dengan kata lain, kepemilikan piramid adalah kepemilikan saham minoritas oleh induk perusahaan pada cucu perusahaan di mana Juliana Citra : Kajian Hukum Tentang Kepemilikan Silang Saham Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007, 2009. saham mayoritasnya dimiliki oleh anak perusahaan dari induk perusahaan tersebut. Yang kemudian digambarkan sebagai berikut : Sumber : Gunawan Widjaja dalam buku Hak Individu Kolektif Para Pemegang saham, terbitan Forum Sahabat Jakarta, tahun 2008, halaman 43. Gambar-2 Contoh Skema Kepemilikan Piramid Keterangan: Kepemilikan piramid adalah pemilikan saham oleh PT.X pada PT.XZB dengan ketentuan persyaratan bahwa PT.X adalah pemegang saham minoritas pada PT.XZB dan PT.X adalah pemegang saham pengendali pada PT.XZ yang juga merupakan pemegang saham mayoritas pada PT.XZB. Didalam kepemilikan piramid atau disebut juga piramid holding, tidak ada hubungan kepemilikan yang bersilang secara horizontal horizontal cross-holding pada saham pengendali yang mempunyai kekuatan pengendalian secara terpusat. 90 90 90 90 90 95 95 90 A B PT.X PT.XY PT.XZ PT.XV PT.XVA PT.XVB PT.XYA PT.XZA PT.XZB DAN SETERUSNYA Juliana Citra : Kajian Hukum Tentang Kepemilikan Silang Saham Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007, 2009. Karenanya hak suara yang digunakan untuk mengendalikan kelompok perusahaan tetap didistribusikan keseluruh anggota grup bukan terkonsentrasi di tangan satu perusahaan atau pemegang saham. 94

3. Kepemilikan Sendiri oleh Perseroan