4.2. Hubungan antara kadar CRP dengan Derajat Keparahan PPOK Eksaserbasi.
Pada tabel 4 digambarkan hubungan kadar CRP dengan VEP1VEP prediksi pada derajat II PPOK eksaserbasi, disajikan 16 subyek dengan kadar
tertinggi CRP adalah 1,14 mgdl dengan nilai VEP
1
VEPprediksi sebesar 62,12 , sedangkan kadar terendah CRP bernilai 0,03 dengan nilai VEP
1
VEPpred adalah 71,55 .
Tabel 4. Gambaran kadar CRP dengan VEP
1
VEPprediksi pada Derajat II PPOK Eksaserbasi
No Subyek
Kadar CRP mgdL
VEP
1
VEP prediksi
1 4
7 10
11 21
24 25
26 29
30 32
33 34
36 37
0,04 0,05
0,10 0,10
0,49 1,10
0,29 0,09
0,15 1,14
0,41 0,03
0,04 0,98
0,21 0,19
55,96 57,95
74,55 75,64
79,70 64,50
73,02 67,67
53,27 62,12
61,86 71,55
69,29 60,36
68,18 78,60
O + SD 0,34+0,39 67,14
+ 8,10
Pada derajat III PPOK eksaserbasi, didapatkan rerata kadar CRP sebesar 0,89+0,47 mgdl dengan rerata VEP
1
VEPpred sebesar 38,75 + 4,02 , dengan kadar CRP tertinggi sebesar 1,70 mgdl dengan nilai VEP
1
VEPpred sebesar 47,19 dan kadar CRP terendah sebesar 0,12 mgdl dengan nilai VEP
1
VEPpred sebesar 42,79 .Tabel 5
Tabel 5. Gambaran kadar CRP dengan VEP
1
VEPprediksi pada Derajat III PPOK Eksaserbasi
No Subyek
Kadar CRP mgdL
VEP
1
VEP prediksi
2 5
6 12
13 14
16 18
19 20
22 23
27 28
31 35
39 40
1,10 1,00
1,60 0,12
0,96 0,30
1,30 0,70
1,40 0,70
0,20 1,30
0,38 1,04
0,64 0,61
1,70 1,10
38,70 38,23
38,27 42,79
44,61 37,35
34,82 37,85
31,89 37,98
43,44 34,43
35,47 34,37
41,26 41,34
47,19 36,94
O + SD 0,89+0,47 38,75
+ 4,02
Tabel 6 menggambarkan kadar CRP dan nilai VEP
1
VEPpred pada derajat IV PPOK eksaserbasi, didapatkan 6 subyek dengan kadar CRP tertinggi dan
terendah masing-masing sebesar 1,60 mgdl dan 0,05 mgdl dengan nilai VEP
1
VEPpred secara berturutan sebesar 18,56 dan 16,74 .
Tabel 6. Gambaran kadar CRP dengan VEP
1
VEPprediksi pada Derajat IV PPOK Eksaserbasi
No Subyek
Kadar CRP mgdL
VEP
1
VEP prediksi
3 8
9 15
17 38
0,79 0,05
1,52 0,19
1,40 1,60
24,42 16,74
12,82 26,36
22,22 18,56
O + SD 0,93+0,69 20,19
+ 5,08
Tabel 7 menggambarkan perbedaan rerata kadar CRP dan rerata VEP1VEP Prediksi berdasarkan derajat keparahan PPOK eksaserbasi, semakin
berat derajat PPOK eksaserbasi maka semakin besar nilai rerata CRP, hal ini berbanding terbalik dengan nilai rerata VEP1VEP Prediksi dimana semakin berat
derajat PPOK eksaserbasi semakin kecil nilai reratanya. Dengan menggunakan uji Anova kedua variable tersebut bermakna secara statistik.
Tabel 7. Gambaran nilai rerata CRP dan VEP1VEP Prediksi berdasarkan derajat PPOK Eksaserbasi
Derajat PPOK n
CRP VEP1VEP Prediksi
X ± SD X ± SD
Derajat II 16
0,34±0,39 67,14±8,10
Derajat III 18
0,89±0,47 38,75±4,02
Derajat IV 6
0,93±0,69 20,19±5,08
Sig = P 40
0,003 0,0001
Keterangan : Uji ANOVA
Signifikan Secara keseluruhan nilai rerata kadar CRP pada penelitian ini adalah 0,68 +
0,54 mgdl. Kadar CRP pada derajat II, III, dan IV PPOK eksaserbas masing-masing adalah sebesar 0,34+0,39, 0,89+0,47 dan 0,93+0,69 secara berturutan seperti yang
telah digambarkan pada tabel 4 hingga tabel 6. Dengan analisa statistik Anova rerata kadar CRP pada masing-masing derajat keparahan PPOK eksaserbasi dan
VEP1VEP Prediksi didapatkan perbedaan bermakna dengan p = 0,001.
Kadar CRP serum tampak meningkat seiring dengan peningkatan derajat keparahan PPOK eksaserbasi berdasarkan spirometri paska bronkodilator. Hubungan
yang didapat tampak merupakan korelasi positif yang bermakna secara statistik melalui uji korelasi Spearman, dengan koefisien korelasi r sebesar 0,490 p0,05
gambar 4.
2 2.5
3 3.5
4
Derajat PPOK
0.00 0.50
1.00 1.50
2.00
CR P
r = 0.490 p. = 0.001
i
x y
. 3535
. 2968
. +
− =
Gambar 4. Korelasi kadar CRP serum dengan derajat Keparahan PPOK Eksaserbasi
Hubungan kadar CRP serum dengan derajat keparahan PPOK eksaserbasi yang didapati bermakna secara statistik, semakin berat derajat PPOK eksaserbasi
maka semakin tinggi nilai CRP yang didapatkan.
BAB V PEMBAHASAN