Kinerja Konselor ASI Eksklusif

63 Jumlah dan persentase kategori gaji konselor berdasarkan keseluruhan pertanyaan tentang gaji menunjukkan bahwa sebagian besar dengan kategori kurang baik yaitu 35 orang 52,2, dan selebihnya kategori baik yaitu 32 orang 47,8. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7. Distribusi Responden Berdasarkan Gaji Konselor Kabupaten Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2008 No. Gaji f 1. Kurang baik 35 52,2 2. Baik 32 47,8 Jumlah 67 100

4.2.4. Kinerja Konselor ASI Eksklusif

Seorang konselor ASI harus mempunyai kemampuan dalam menjadi konselor yaitu : keterampilan melakukan komunikasi antar pribadi, pengetahuan tentang ASI dan segala faktor yang terkait dengan pemberian ASI, baik secara medisteknis, sosial budaya dan agama. Seorang konselor juga harus menunjukkan perhatian, bersikap ramah, menerima klien seperti apa adanya, menghargai pendapat klien dan lingkungannya, memahami klien, tidak mencemooh, tidak melecehkan atau tidak memaksakan kehendak sendiri, menumbuhkan rasa percaya diri klien sehingga berani mengungkapkan pikiran dan perasaannya, membahas bersama, mengambil keputusan sendiri. Konselor harus mempunyai kemampuan berdialog dalam komunikasi antar pribadi yang bersifat mendalam dan individual, mampu memberikan informasi secara jelas dan benar, memperoleh kepercayaan klien, mampu menjaga kerahasiaan klien apabila diperlukan Depkes RI, 2005. Amiruddin : Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Konselor ASI Eksklusif Di Kabupaten Aceh Barat Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008 64 Dari hasil yang diperoleh berdasarkan jawaban pada kuesioner kinerja konselor ASI eksklusif menunjukkan bahwa sebagian besar konselor 52 orang 77,6 mampu berdialog komunikatif dengan ibu menyusui. Sebanyak 45 konselor 67,2 menjalin hubungan saling percaya dengan ibu. Sebanyak 49 konselor 73,1 bertanya tentang keadaan dan permasalahan ibu dalam memberikan ASI. Sebagian besar konselor mengajukan 1 atau 2 pertanyaan terbuka tentang menyusui untuk memulai percakapan sebanyak 43 orang 64,2. Sebanyak 43 konselor 64,2 memahami dan menguasai situasi, kondisi saat memberikan konseling. Sebagian besar konselor mampu mengidentifikasi masalah dalam pemberian konseling sebanyak 44 orang 65,7. Sebanyak 36 konselor 53,7 mampu memberikan penyuluhan tentang kandungan gizi dalam ASI. Sebanyak 38 konselor 56,7 mampu memberikan penyuluhan tentang perawatan payudara. Sebagian besar konselor mampu meningkatkan rasa percaya diri ibu dalam pemberian ASI eksklusif sebanyak 37 orang 55,2. Sebanyak 35 responden 52,2 tidak melatih ibu untuk memberikan ASI yang benar memberi contoh posisi ibu dalam pemberian ASI. Sebagian besar konselor menyarankan ibu untuk tidak memberikan makanan selain ASI pada bayi hingga umur 6 bulan sebanyak 42 orang 62,7. Sebanyak 44 orang 65,7 konselor menyarankan ibu untuk terus memberikan ASI kapan saja, tidak membatasi waktu pemberian makan pada bayi. Sebanyak 39 konselor 58,2 mengevaluasi hasil kegiatan konseling mencatat riwayat menyusui. Sebagian besar konselor menutup konseling dengan memberi salam pada ibu serta menentukan Amiruddin : Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Konselor ASI Eksklusif Di Kabupaten Aceh Barat Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008 65 jadwal pertemuan selanjutnya sebanyak 36 orang 53,7. Sebanyak 37 konselor 55,2 tidak berbagi informasi sesama konselor dalam pelaksanaan program. Berdasarkan hasil pengolahan data tentang kinerja konselor, maka dapat diketahui gambarannya seperti terlihat pada Tabel 4.8. bahwa sebagian besar dengan kategori kurang baik yaitu 34 orang 50,7, dan paling sedikit dengan kategori baik yaitu 33 orang 49,3. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan Kinerja Konselor ASI Eksklusif Kabupaten Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2008 No. Kinerja Konselor f 1. Kurang Baik 34 50,7 2. Baik 33 49,3 Jumlah 67 100 4.3. Analisa Bivariat 4.3.1. Pengaruh Prestasi Terhadap Kinerja Konselor ASI Eksklusif di