Manfaat Talinum paniculatum Pengaruh Ekstrak Akar Ginseng Jawa (Talinum paniculatum) terhadap Kontraktilitas Otos Polos Vesika Urinaria Guinea Pig In Vitro

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh ekstrak akar Talinum paniculatum terhadap kontraktilitas otot polos vesika urinaria guinea pig ?

1.3 Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah ekstrak akar Talinum paniculatum dapat menurunkan kontraktilitas otot polos vesika urinaria guinea pig

1.4 Tujuan

1.4.1 Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak akar Talinum paniculatum terhadap kontraktilitas otot polos vesika urinaria secara in vitro

1.4.2 Khusus

 Menilai pengaruh ekstrak akar Talinum paniculatum terhadap kontraktilitas otot polos vesika urinaria.  Mengetahui kadar ekstrak ekstrak ginseng yang memiliki pengaruh terhadap kontraktilitas otot polos vesika urinaria secara fisiologis.

1.5 Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:  Bagi peneliti Sebagai syarat kelulusan dari pendidikan pre-klinik Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.  Bagi institusi Melaksanakan salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu meningkatkan aspek penelitian.  Bagi keilmuan Mengetahui khasiat dari pengobatan-pengobatan tradisional di Indonesia khususnya yang berasal dari akar Talinum paniculatum yang teruji secara klinis in vitro dengan mengetahui pengaruhnya terhadap kontraktilitas otot polos vesika urinaria.  Bagi sosial Memberi informasi pada masyarakat tentang peran Talinum paniculatum terhadap penyakit-penyakit gangguan berkemih. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Talinum paniculatum

Talinum paniculatum merupakan salah satu tanaman yang digunakan sebagai bahan baku obat, tanaman hias dan sayuran yang cukup populer dan potensial untuk dibudidayakan. Tanaman ini diperkenalkan dari Suriname ke Pulau Jawa Kebun Raya Bogor pada tahun 1915. Tanaman ini berasal dari Amerika Tropis. 4 Talinum paniculatum di Jawa dapat tumbuh pada ketinggian 5 – 1.250 m dpl merupakan tanaman menahun, tumbuh tegak, tidak bercabang. Tinggi tanaman 30 – 60 cm, batang bercabang di bagian bawah dan mengeras di bagian pangkal. Daun tanaman ini berbentuk majemuk, berbentuk bulat telur, menjari dengan 5 helai, 3 helai di ujung lebih besar, bagian ujung meruncing, agak melengkung, bergerigi kecil, tinggi 30 – 60 cm, lebar 1,5 - 5 cm. Pada tahun pertama umumnya memiliki satu daun, dan setiap tahun bertambah hingga tahun keenam. Perbungaan secara majemuk, bunga berbentuk payung yang mekar disore hari, berwarna merah keunguan, memiliki 5 kelopak dan 5 benang sari. Buah tanaman ini kecil dan berbentuk bulat gepeng, dengan diameter 3 mm, bijinya kecil dan hitam. Ketika sudah matang, warna menjadi merah terutama pada musim gugur. 3 Reproduksi Talinum paniculatum dapat secara generatif dengan biji dan vegetatif dengan stek batang. 4 Akar pada Talinum paniculatum bercabang mulai dari bagian tengah. Simplisia akar berbentuk menyerupai gulungan atau bentuk silindris, panjang hingga 20 cm, diameter hingga 3 cm, warna bagian luar kuning keabu-abuan, kasar, memiliki dua hingga tiga cabang, rhizome panjang 1-4 cm dengan diameter 0,3-1,5 cm agak melengkung. 3 Tata nama taksonomi dari Talinum paniculatum adalah: Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Caryophyllidae Famili : Portulacaceae Genus : Talinum Spesies : Talinum paniculatum 2 5 Bagian dari tanaman Talinum paniculatum yang sering digunakan sebagai bahan baku obat adalah akar. Potongan akar Talinum paniculatum dikeringkan. Senyawa kimia utama pada akar tanaman Talinum paniculatum adalah ginsenosida. 3 Ginsenosida merupakan saponin dan dapat dibagi lagi menjadi dua kelas. Kelas protopanaksatriol terdiri dari Rg1, Rg2, Rf dan Re. Kelas protopanaksatriol yang terdiri dari Rc, Rd, Rb1, Rb2 dan Rb3. Talinum paniculatum juga mengandung saponin lain, polisakarida, asam amino terutama glutamin dan arginin, minyak atsiri. Tiga hidrokarbon Rh1, Rh2, Rg3. Ginsenosida merupakan produk dalam tubuh diubah oleh bakteri usus deglikosida dan esterifikasi asam lemak menjadi metabolit aktif. 3 Akar serabut Talinum paniculatum memiliki nilai total ginsenosida yang lebih tinggi dibandingkan akar utama, akar utama dan lateral adalah bagian tanaman yang lebih banyak dipilih untuk pengobatan. 3 Ginsenosida Rb1 dan Rg1 meningkatkan sintesis nitrit oksida dari otot polos endotelium vesika urinaria kelinci, uretra pars prostatika kelinci, corpus cavernosum kelinci, bronkus manusia, ginjal, dan Jantung. 3 Oleh karena itu Talinum paniculatumterapi alternatif untuk benign prostatic hyperplasia BPH gejala saluran kemih bawah LUTS, asma dan hipertensi. 3 Gambar 2.1 Tanaman Talinum paniculatum 19

2.2 Vesika urinaria