Organ bath KerangkaTeori Kerangka konsep Definisi Operasional No. Desain Penelitian

Peningkatan jumlah kalsium di dalam sel akan berikatan dengan calmodulin menjadi Ca 2+ calmodulin complex dan mengaktivasi MLCK yang merupakan enzim spesifik untuk memfosforilasi MLC menjadi MLC terfosforilasi yang aktif. Kemudian MLCp dapat mengaktivasi miosin ATPase. Sehingga miosin dapat berinteraksi dengan aktin dan menimbulkan kontraksi. 16 Protein G mengaktivasi Rho.Selanjutnya Rho dapat bekerja sebagai Ca 2+ sensitization.Kemudian Ca 2+ sensitization dapat menghambat MLCP. MLCP menjadi tidak dapat mendefosforilasi MLC terfosforilasi, sehingga MLC terfosforilasi tidak dapat menjadi MLC. Oleh karena itu teraktivasinya Rho secara tidak langsung mendukung proses kontraksi otot polos. 16 Saraf simpatis terminal mensekresi NE yang berikatan dengan reseptornya yaitu M2. Reseptor M2 berikatan dengan protein Gi. 17 Gambar 2.7. Mekanisme kontraksi otot polos. 21

2.8 Organ bath

Organ bath ialah seperangkat alat yang dapat digunakan untuk meneliti jaringan atau organ secara in vitro. Organ yang diteliti terlebih dahulu dibuat menjadi strip jaringan. Lapisan mukosa dan serosa dari jaringan otot dihilangkan saat persiapan strip jaringan. Selanjutnya strip jaringan akan direndam dalam larutan fisiologis dengan terikat pada pengaitnya ke tranduser. Sisi lain dari otot polos lainnya terikat pada arah yang berlawanan untuk menilai kontraksi isotonik. Berbeda halnya untuk menilai kontraksi isometrik yang menggunakan transduser isometric yang dapat menilai perubahan tegangan otot tanpa pemendekan serat otot. 15 Kemudian strip otot polos direndam dalam larutan fisiologis berupa laruan krebs- henseleit’s pada suhu 37 o C dan diberikan saturasi oksigen 95 O 2 + 5 CO 2 agar pH tetap pada nilai 7,5. Strip jaringan direndam selama satu jam yang diregangkan sebesar 0,5g . Kemudian itu strip jaringan otot akan diberikan stimulasi agonis atau dapat diberikan stimulasi elektrik untuk melihat puncak kontraksinya. Stimulasi agonis yang diberikan ke dalam organ bath adalah asetilkolin, karbakol atau pun mediator lainnya sampai kontraksi maksimal tercapai. 18

2.9 KerangkaTeori

2.10 Kerangka konsep

2.11 Definisi Operasional No.

Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala pengukuran 1. Kontraksi strip otot polos vesika urinaria Kemampuan strip otot polos vesika urinaria untuk memendek Transducer Tegangan otot gram Numerik 2. Kadar larutan ekstrak daun Talinum paniculatum Persentase ekstrak akar Talinum paniculatum yang dilarutkan dalam DMSO persen Numerik 15 BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental pada strip otot polos vesika urinaria guinea pig yang diberikan perlakuan dengan ekstrak akar Talinum paniculatum secara in vitro dengan menggunakan alat organ bath untuk mengetahui pengaruh ekstrak akar Talinum paniculatum terhadap kontraktilitas otot polos vesika urinaria guinea pig.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian